DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
I. Faktor Demografis
1. Nama :
2. Alamat :
3. No. Telepon :
4. Umur :
5. Jenis kelamin : 6. Jenis pekerjaan :
7. Agama :
8. Latar belakang etnis : 9. Penghasilan per bulan :
II. Tahap-tahap keputusan konsumen Pengenalan masalah
a. Apakah sebelum ini anda pernah menggunakan jasa EO? Untuk acara apa dan kapan?
b. Apakah anda terlibat secara langsung dari awal pencarian EO?
c. Bagaimana harapan anda akan acara pernikahan dengan menggunakan jasa EO?
Identifikasi alternatif
a. Pertimbangan-pertimbangan apa saja yang mendasari keputusan anda menggunakan jasa EO?
b. Darimana anda mendapatkan informasi mengenai EO, apakah anda juga mencari dari sumber informasi luar mengenai EO-EO lain dan anda bandingkan dengan EO yang anda pilih?
c. Apakah ada kelompok atau beberapa orang yang mempengaruhi anda sehingga menggunakan jasa EO? Bagaimana respon keluarga anda tentang penggunaan jasa EO?
▸ Baca selengkapnya: contoh pertanyaan wawancara tentang sanggar tari
(2)Evaluasi alternatif
a. Dari beberapa pertimbangan-pertimbangan yang anda sebutkan sebelumnya, manakah dasar pertimbangan yang paling berpengaruh bagi anda? Mengapa?
b. Sebelum anda menggunakan jasa EO “X” apakah anda yakin EO yang anda pilih dapat memenuhi harapan anda?
c. Apakah anda merasa bahwa keputusan yang anda ambil termasuk mendesak? Mengapa?
d. Apakah anda mempunyai permintaan khusus terhadap EO “X”
sehubungan dengan tradisi anda dalam pelaksanaan ritual pernikahan?
Ritual apa saja yang harus anda jalankan?
Pembelian
a. Apakah anda bernegosiasi terlebih dahulu atau langsung menerima tawaran jika dinilai cukup baik?
b. Berapa biaya total yang anda keluarkan dapat menggunakan EO “X”?
Kapan? Dimana?
c. Bagaimana cara anda dalam melakukan transaksi pembayaran kepada EO
“X”?
d. Fasilitas atau jasa layanan apa saja yang anda beli atau gunakan pada saat anda menjalankan acara pernikahan dengan menggunakan jasa EO “X”
tersebut?
Hasil
a. Apakah anda puas dengan EO ‘X’?
b. Apakah pemakaian jasa EO ‘X’ memberikan pengaruh terhadap acara pernikahan anda? Apa pengaruhnya?
c. Apakah sudah sesuai dengan yang anda harapkan? Mengapa?
d. Apakah anda menghadapi masalah pada saat penyelenggaraan acara? Apa saja?
e. Jika anda merasa tidak puas, apakah anda akan melakukan komplain atau berusaha meminta ganti rugi? Bagaimana cara EO tersebut menangani komplain tersebut?
f. Bagaimana hubungan anda dengan EO “X” setelah itu?
g. Apakah pengalaman tersebut anda ceritakan ke orang lain dengan harapan mereka dapat belajar dari pengalaman anda?
h. Apakah anda akan merekomendasikan EO “X” kepada teman atau keluarga anda?
1. Wawancara terhadap informan 1 Interviewer : “Sore ce Elvi.”
Informan 1 : “Sore.”
Interviewer : “Begini lho ce, kita mau wawancara tentang Event Organizer
“X” yang dulu cece pernah pakai buat wedding. Kita mau tanya tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi cece dalam pemakaian jasa EO itu.”
Informan 1 : “Oh iya, boleh boleh mau tanya apa?”
Interviewer : “Langsung saja ya ce, yang pertama tentang tahap pengenalan masalah. Apa cece sebelum ini pernah pakai jasa EO? Waktu itu acara apa dan kapan, ce?”
Informan 1 : “Belum, cece ga pernah pakai jasa EO kok sebelumnya. Ya baru pas wedding itu saja cece pakai EO.”
Interviewer : “Sama sekali belum pernah ya, ce?”
Informan 1 : “Ya belum pernah.”
Interviewer : “Trus, sebelum wedding apa cece terlibat langsung dalam pencarian jasa EO itu?”
Informan 1 : “Tidak, waktu itu pas cece lagi ke salon “X” langganan cece, cece cerita kalo cece mau wedding pakai EO. Ya sudah salon
“X” itu langsung merekomendasikan EO “X” ini.”
Interviewer : “Oh gitu toh ce… kemudian setiap orang pasti punya harapan dalam acara weddingnya, kalau cece apa harapannya mengadakan wedding dengan menggunakan jasa EO?”
Informan 1 : “Ya kalo cece sih harapannya acara berjalan teratur…trus cece kan ngga ngerti masalah-masalah wedding jadi cece pengen acaranya nanti itu berkonsep.”
Interviewer : “Maksudnya?”
Informan 1 : “Ya gimana ya jelasinnya…hmmm, pokok’e cece pengen persiapannya cepat dan efisien. Ga buang waktu gitu. Lagian kalo pake EO kan mereka sudah tahu ya gimana-gimananya.
Ada konsep’e yang bagi kita, orang awam gini tu nggak tahu…”
Interviewer : “Sekarang kalo cece ngomong seperti yang tadi berarti dalam memilih jasa EO pasti cece punya pertimbangan- pertimbangan kan? Itu apa saja, ce?”
Informan 1 : “Hmm apa ya? Ya itu tadi yang cece bilang kalau cece pengennya efisien maksud cece ya kalau misalnya cece merancang sendiri kan ya bingung apalagi harus ngurus sendiri jadi tambah bingung cece hehehehehe…. Trus yang kedua ya masalah harga, kalau pake EO jauh lebih murah soale cece mikir biasanya pasti ada paket-paket gitu.”
Interviewer : “Oya ce, cece dapat informasi tentang EO “X” itu darimana?
Selain EO “X” apa cece juga mencari EO-EO lain dan membandingkan dengan EO yang cece pilih itu?”
Informan 1 : “Ya itu cece dapatnya dari salon langganan cece. Kalau EO lain cece tidak nyari, waktunya mepet banget.”
Interviewer : “Ce, apakah dalam menggunakan EO ada orang lain yang mempengaruhi cece?”
Informan 1 : “Ngga tuh masalahnya kalau pakai EO memang cece kepingin abis gitu juga praktis sih.”
Interviewer : “Tanggapan keluarga cece bagaimana?”
Informan 1 : “Ya gimana ya soalnya cece tidak mengerti apa-apa saja yang dibutuhkan dalam wedding terus waktu cece diberi tahu tentang EO “X” ini cece tanya sama keluarga dan ternyata mereka semua setuju kalau pakai EO “X” ini, lagian cece juga tidak mau repot, yang penting lancar.”
Interviewer : “Dari beberapa pertimbangan-pertimbangan yang cece sebut tadi, manakah dasar pertimbangan yang paling berpengaruh bagi cece?”
Informan 1 : “Kalau menurut cece efisiensi waktu yang paling penting.”
Interviewer : “Kenapa ce?”
Informan 1 : “Karena disamping waktunya mepet terus repot kalau misale cece harus cari yang ngurus dekorasi sendiri, sewa mobil wedding sendiri, kue tart sendiri, belum lagi harus ngatur acaranya sendiri.”
Interviewer : “Apakah cece yakin kalau harapan yang cece tadi bilang dapat terpenuhi kalau dengan menggunakan jasa EO “X”?”
Informan 1 : “Ya, yakin.”
Interviewer : “Apa cece merasa keputusan yang cece ambil itu mendesak?”
Informan 1 : “Ya.”
Interviewer : “Kok bisa ce?”
Informan 1 : “Ya soalnya waktunya cece ini terbatas dan mepet jadi cece pengennya diselesaikan secepatnya. Waktu itu persiapane lumayan cepet…”
Interviewer : “Waktu itu cece apa ada permintaan khusus sehubungan dengan tradisi dalam mengadakan ritual wedding?”
Informan : “Ya ada.”
Interviewer : “Apa saja itu ce?”
Informan 1 : “Ya seperti antar baki terus biasa seserahan gitu.”
Interviewer : “Pada waktu cece memutuskan menggunakan jasa EO “X”
apa sebelumnya cece negosiasi terlebih dulu atau langsung menerima kalau penawarannya cece nilai cukup baik?”
Informan 1 : “Ya jelas dong cece negosiasi dulu, kan semua pasti berharap supaya mendapatkan hasil yang memuaskan dengan harga yang lebih murah. Mau gimanapun ini kan masalah uang.”
Interviewer : “Itu biaya yang cece keluarkan totalnya berapa, ce?”
Informan 1 : “Kalau tidak salah kira-kira 40 jutaan deh.”
Interviewer : “Pestanya kapan ce dan tempatnya dimana?”
Informan 1 : “Tanggal 12 Desembar 2005 di Biyung Restaurant.”
Interviewer : “Terus cara transaksi pembayarannya gimana ce?”
Informan 1 : “Mmm…dulu pertama-tama cece bayar dimuka sebesar 30%
dari harga total pada saat dealing, itu kira-kira 2 bulan sebelum hari H. Pada waktu H-10 baru cece bayar sisanya.”
Interviewer : “Oh gitu toh ce. Itu dapat fasilitas apa saja, ce?”
Informan 1 : “Apa saja ya? Banyak kok, itu semua termasuk 40 meja, dancer, pagar ayu, foto & video, EO, decor, cake, MC, mobil wedding.”
Interviewer : “Tapi cece apa merasa puas dengan EO “X”?”
Informan 1 : “Ya, puas kok.”
Interviewer : “Apa dengan menggunakan EO “X” sangat berpengaruh ce terhadap acaranya?”
Informan 1 : “Ya jelas sangat besar dong.”
Interviewer : “Apa pengaruhnya ce?”
Informan 1 : “Ya cece merasa pesta dan semua acaranya berjalan dengan lancar.”
Interviewer : “Berarti tidak ada masalah sama sekali ya ce pada waktu itu?”
Informan 1 : “Ada sih tapi cuma masalah teknis.”
Interviewer : “Masalah teknis apa ce?”
Informan 1 : “Ya itu video hasil rekaman waktu acara berlangsung tidak lengkap, ada sebagian yang terpotong gitu.”
Interviewer : “Terus gimana ce, apa cece tidak komplain?”
Informan1 : “Ya cece bilang ke pihak EO “X”, tapi ya mau gimana lagi mau minta ganti rugi juga susah soalnya tahunya kan waktu semuanya selesai. Mana bisa diulang lagi, kecewa sih tapi ya sudahlah yang penting acaranya berjalan lancar, sukses dan meriah.”
Interviewer : “Kalau tahu ada yang komplain bagaimana tindakan dari pihak EO “X” nya ce?”
Informan 1 : “Ya itu cece tidak minta ganti rugi eh tahu-tahu pihak EO
“X” bilang kalau bakal mengganti rugi berupa uang.”
Interviewer : “Berapa banyak ce? Terus cece terima apa tidak?”
Informan 1 : “Ada pokoknya, ya jelas cece terima kan lumayan….waktu itu memang dari pihak video’ne tu ada kebakaran ato apa gitu di studio. Jadi file-file tu banyak yang kena…nah, punya’e cece kena….”
Interviewer : “O…begitu…sayang ya, ce…”
Informan 1 : “Ya yaapa lagi, nama’e kecelakaan to?!”
Interviewer : “Lalu hubungan cece sama pihak EO “X” bagaimana?”
Informan 1 : “Baik-baik saja kok, malahan cece referensikan ke teman- teman dan saudara-saudara cece.”
Interviewer : “Apa cece cerita ke orang lain dengan harapan biar orang lain bisa belajar dari pengalaman cece?”
Informan 1 : “Jelas dong cece cerita.”
Interviewer : “Cece juga merekomendasikan jasa EO “X” ke keluarga cece yang lain sama teman-teman cece?”
Informan 1 : “Ya, pasti.”
Interviewer : “Ya sudah cece kami rasa sudah cukup wawancaranya, terima kasih banyak ya ce atas waktu dan perhatian cece.”
Informan : “Oh iya sama-sama.”
2. Wawancara terhadap informan 2 Interviewer : “Selamat siang ce Vivi.”
Informan 2 : “Selamat siang.”
Interviewer : “Begini lho ce kita mau wawancara tentang Event Organizer
“X” yang dulu cece pernah pakai buat wedding. Kita mau tanya tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi cece dalam pemakaian jasa EO itu.”
Informan 2 : “Boleh, mau tanya apa?”
Interviewer : “Yang pertama apakah anda terlibat secara langsung pada saat awal pencarian EO?”
Informan 2 : “Ya, saya dari awal memang sudah berencana menggunakan jasa EO dan saya putuskan untuk mencari sendiri informasi tentang EO itu.”
Interviewer : “Kalau begitu berarti anda pasti punya harapan tentang bagaimana berlangsungnya wedding anda nantinya?”
Informan 2 : “Sudah pasti ada, Ya harapan saya supaya acaranya berjalan dengan lancar tanpa ada yang tertinggal.”
Interviewer : “Tanpa ada yang tertinggal, maksudnya?”
Informan 2 : “Ya saya termasuk tipe orang yang perfeksionis jadi saya maunya wedding saya sesuai dengan harapan saya. Pokoknya harus sempurna semuanya.”
Interviewer : “Pertimbangan-pertimbangan apa saja yang mendasari keputusan anda dalam menggunakan jasa EO?”
Informan 2 : “Saya merasa banyak sekali yang menjadi dasar pertimbangan saya, salah satunya yaitu keyakinan saya terhadap EO karena saya menginginkan acara pernikahan berlangsung lancar, dan saya juga merasakan kemudahan yang didapat dengan menggunakan jasa EO yaitu praktis serta karena menghemat tenaga dan waktu saya.”
Interviewer : “Darimana saja anda mendapatkan informasi tentang EO terus apakah anda juga mencari dan membandingkan EO lain yang ada dengan EO yang anda pilih?”
Informan 2 : “Pada waktu itu saya sedang jalan-jalan dengan keluarga saya di sebuah mall dan kebetulan waktu itu ada pameran tentang wedding. Waktu itu saya banyak sekali mengambil brosur- brosur tentang EO kemudian saya bandingkan dengan EO yang saya pilih.”
Interviewer : “Apakah ada orang lain yang mempengaruhi keputusan anda dalam menggunakan jasa EO?”
Informan 2 : “Kebetulan teman-teman saya banyak yang sudah menikah dan untungnya mereka banyak sekali berbagi pengalaman dan memberi saya saran jadi secara ngga langsung saya merasa terpengaruh.”
Interviewer : “Bagaimana dengan keluarga anda?”
Informan 2 : “Jelas sekali mereka sangat mendukung saya.”
Interviewer : “Dari beberapa pertimbangan-pertimbangan yang anda sebut sebelumnya, manakah dasar pertimbangan yang paling berpengaruh dan paling anda anggap penting?”
Informan 2 : “Saya rasa masalah kepraktisan adalah yang paling penting karena saya tidak perlu repot mengurusi semua kebutuhan yang diperlukan untuk acara karena sudah ada EO yang membantu menyiapkan segala sesuatunya.”
Interviewer : “Apakah anda yakin bahwa EO yang anda pilih dapat memenuhi harapan anda?”
Informan 2 : “Ya jelas harus yakin.”
Interviewer : “Apakah keputusan anda dalam menggunakan jasa EO termasuk keputusan yang anda buat dalam kedaan mendesak?”
Informan 2 : “Tidak sama sekali.”
Interviewer : “Menurut anda mengapa?”
Informan 2 : “Karena menurut saya pernikahan adalah sesuatu yang harus dipikirkan dan butuh persiapan yang matang, dan tidak mungkin kalau saya merencanakan dan mengadakan pernikahan dengan tergesa-gesa ataupun dalam waktu singkat semuanya itu butuh proses yang panjang dan tidak gampang.”
Interviewer : “Apakah dalam acara pernikahan anda terdapat ritual-ritual khusus yang anda minta dari pihak jasa EO “X”?”
Informan 2 : “Saya rasa tidak ada, semuanya berjalan seperti layaknya sebuah acara pernikahan.”
Interviewer : “Pada saat anda memutuskan untuk menggunakan jasa EO
“X” apakah dalam hal pembelian anda melakukan proses negosiasi lebih dulu atau langsung menerima harga yang ditetapkan oleh pihak EO “X”?”
Informan 2 : “Ya jelas dong, apalagi masalah uang jadi saya harus merundingkannya dulu dengan keluarga.”
Interviewer : “Kapan, dimana dan berapa biaya total yang anda keluarkan dengan menggunakan jasa EO “X” tersebut?”
Informan 2 : “Waktu itu tanggal 8 Juli 2006 di Tristar International Restaurant………biayanya sekitar 70 jutaan.”
Interviewer : “Lalu bagaimana cara anda melakukan pembayaran kepada pihak jasa EO “X” tersebut?”
Informan : “Sekitar 6 bulan sebelum acara saya membayar uang muka terlebih dulu sebesar 50% dari total harga kemudian sebulan sebelum hari H saya sudah melunasinya.”
Interviewer : “Fasilitas apa saja yang diberikan oleh pihak EO “X” dengan biaya yang anda keluarkan tersebut?”
Informan 2 : “Ada banyak, contohnya seperti: undangan 700 orang di Tristar. Itu termasuk decor….MC, band, lighting, sound wes dapet dari Tristar… Nambah dancer, pagar ayu, EO, ama cake.”
Interviewer : “Apa lagi, ce?”
Informan 2 : “O itu…sama foto video…sama wedding car.”
Interviewer : “Apakah anda puas dengan EO “X”?”
Informan 2 : “Puas sekali.”
Interviewer : “Benar puas? Lalu apa berpengaruh terhadap acara pernikahan anda? Apa pengaruhnya?”
Informan 2 : “Ya benar puas sekali, dan berpengaruh sekali, pengaruhnya besar sekali...acara berjalan lancar dan meriah sesuai dengan keinginan saya.”
Interviewer : ”Jadi anda merasa acara pernikahan anda sesuai dengan harapan anda? Bisa dijelaskan mungkin?”
Informan 2 : ”Ya sesuai dengan harapan saya, acara berjalan dengan baik karena semuanya itu sudah direncanakan dengan matang.”
Interviewer : ”Apa ada masalah dalam pelaksanaan acara?”
Informan : ”Tidak ada sama sekali.”
Interviewer : ”Berarti anda tidak ada komplain terhadap EO ”X”?”
Informan : ”Tidak ada.”
Interviewer : ”Jika anda merasa tidak puas apakah anda akan melakukan komplain atau meminta ganti rugi?”
Informan 2 : ”Tidak ada.”
Interviewer : ”Lalu bagaimana hubungan anda dengan pihak EO ”X”
setelah semuanya selesai?”
Informan 2 : ”Saya sudah lama tidak berhubungan dengan pihak EO ”X”
apalagi setelah acara pernikahan saya selesai.”
Interviewer : ”Apakah anda membagi pengalaman anda kepada teman atau keluarga anda yang lain?”
Informan 2 : ”Ya jelas. Malahan saya merekomendasikan EO ”X” kepada orang lain dan keluarga saya yang lain.”
Interviewer : ”Ok saya rasa sudah cukup untuk wawancara pada hari ini, terima kasih atas waktu dan maaf sudah menggangu pekerjaan cece.”
Informan 2 : ”Gak pa-apa kok, sama-sama saya juga senang dapat membantu.”
3. Wawancara terhadap informan 3
Interviewer : “Ko, ini kita dari Petra mau buat Tugas Akhir, sudah dikasih tahu Project Managernya Event Organizer “X” kan kalau kita mau wawancara?”
Informan 3 : “O iya..iya…sudah, aku wes ditelp koq. Boleh, boleh…Mau tanya apa?”
Interviewer : “Kita mau wawancara tentang Event Organizer “X” yang dulu koko pernah pake buat wedding. Kita mau tanya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi koko dalam pemakaian jasa EO itu.”
Informan 3 : “Oke…Tanya aja..”
Interviewer : “Yang pertama tentang tahap pengenalan masalah ya ko. Apa sebelum acara pernikahane koko ini pernah pake jasa EO?
Waktu itu untuk acara apa? Kapan?”
Informan 3 : “Belum, ga pernah pake jasa EO kok sebelum’e. Waktu wedding itu pertama kali pake EO.”
Interviewer : “Lalu sebelum wedding apa koko terlibat langsung dalam pencarian jasa EO itu? Maksud’e nyari segala info sendiri gitu…ato ada orang lain yang bantu-bantu?”
Informan 3 : “O aku nyari sendiri…sama calon istriku ya cari-cari info gitu berdua. Jadine dari awal memang wes ngurusi sendiri.”
Interviewer : “Ga ada yang kasitau supaya make EO “A” ato EO “B” gitu ko?”
Informan 3 : “Ga ada. Lagian waktu itu kita wes asyik mau siap-siap dari yang sepele-sepele sampe semuane…jadine ya wes langsung tanya-tanya dewe.”
Interviewer : “Jadi bener-bener terlibat dari awal ya, ko?”
Informan 3 : “Iya.”
Interviewer : ”Lalu, apa yang koko harapkan dari pengadaan wedding dengan menggunakan jasa EO itu?”
Informan 3 : “Mmmm…pengen’e sih, pesta e nanti meriah, trus juga praktis…kan keluarga-keluargaku ngga perlu repot ngurusi macem-macem’e karena ada EO.”
Interviewer : “Lalu apalagi, ko?”
Informan 3 : “Kalo ada EO tu kan mesti isa dikoordinir dengan baik..wes ada seng ngurusi dari acara gereja, resepsi, semuane…”
Interviewer : “Berarti supaya bisa terkoordinir dengan baik ya….Nah sekarang masuk tahap berikutnya, identifikasi alternatif.
Pertimbangan-pertimbangan apa saja yang mendasari anda menggunakan jasa EO?”
Informan 3 : ”Pertama-tama sih soale sering denger EO ini akeh dipake orang-orang…...itungane lumayan terkenal ‘lah…trus hasil’e juga oke…..”
Interviewer : “Pertimbangan yang lain, ko?”
Informan 3 : ”Nggak repot ya. Tau beres…Praktis gitu…”
Interviewer : “Kemudian pertanyaan selanjutnya, darimana anda mendapatkan informasi mengenai EO?”
Informan 3 : “Mmmm,dulu itu pertama’e dari mana ya….?? Sek tak inget- inget’e ya….mmmm…ooo!!! kapanane dateng liat-liat dek TP pas ada wedding expo. Trus ma sempet liat-liat dari internet dari situs-situs wedding.”
Interviewer : “Lalu, apakah anda mencari dari sumber informasi luar mengenai EO-EO lain dengan EO yang anda pilih?”
Informan 3 : “Maksud’e mbanding-mbandingno ta?”
Interviewer : ” Iya…koko nyari-nyari EO lain juga nggak? Trus apa juga dilihat kalo EO ini gimana, EO lain gimana…atau langsung sreg milih EO ”X” ini?”
Informan 3 : “Ya mbandingno dululah….kan mau nyari yang paling bagus ya…Kita kan bayar, jadi ga mau kecewa…jadi milih-milih sek seng mantep…”
Interviewer : “Berikutnya ya, ko… apakah ada kelompok atau beberapa orang yang mempengaruhi anda sehingga menggunakan jasa EO?”
Informan 3 : ”O iya, akeh seng menyarankan. Katane supaya ga repot…Temen-temen juga bilang gitu.”
Interviewer : “Trus bagaimana respon keluarga anda tentang penggunaan jasa EO?”
Informan 3 : ”Keluarga sangat mendukung ya. Sekarang orang gak mau repot, jadi mending pake EO.”
Interviewer : “Jadi sangat mendukung ya….Lalu dari pertimbangan- pertimbangan yang koko sebutin tadi, mana yang paling berpengaruh buat koko..Mengapa?”
Informan 3 : ”Praktis. Wes itu seng paling penting. Mengapa? Mmm..soale kan gak perlu repot. Semua wes diurusi EO, jadi semua kebutuhan yang perlu-perlu itu gak perlu repot kita sendiri seng ngurus.”
Interviewer : “Lalu sebelum anda menggunakan jasa EO ”X”, apakah anda yakin EO yang anda pilih dapat memenuhi harapan anda?”
Informan 3 : ”Maksud’e gimana?”
Interviewer : “Waktu koko wes sreg pake EO ini kan akhir’e dealing…waktu itu perasaane koko yakin nggak kalau EO X ini nanti waktu hari-H isa kerja bagus, membuat acara pernikahane koko meriah seperti harapan’e koko?”
Informan 3 : ”Iya. Yakin to…’kan wes milih-milih dari banyak pilihan EO”
Interviewer : “Lalu apakah anda merasa bahwa keputusan yang anda ambil adalah keputusan yang mendesak?”
Informan 3 : “ Tidak. Semua kan udah dipertimbangkan matang-matang.”
Interviewer : “Lalu sehubungan dengan tradisi ya ko…Apakah anda mempunyai permintaan khusus terhadap EO “X” dalam pelaksanaan ritual pernikahan?”
Informan 3 : “Waktu temu manten ta?”
Interviewer : “Iya, ko. Langsung di gereja atau pake ritual yang macam- macam gitu…Kan kadang ada yang payung-payungan waktu ketemu manten…”
Informan 3 : “O iya! Itu mesti pake. Keluargaku sama keluarga istri biasa juga harus payung-payungan sama ada lempar beras kuning sama koin waktu ketemu.”
Interviewer : “Wah, ribet ya ko? Harus, ya?”
Informan 3 : “Enggak koq…ya lucu ae dipayungi…itu ada artine…supaya langgeng. Kalo beras kuning sama koin tu buat kemakmuran gitu…jadi ya harus. Wes jadi tradisi keluarga.”
Interviewer : “Nah, sekarang masuk tahap pembelian. Waktu itu ada negosiasi dulu dengan pihak EO ”X” atau langsung menerima tawaran jika dirasa cukup baik, ko?”
Informan 3 : “Tentu negosiasi dulu. Sapa tau dapet diskon…hehehe…”
Interviewer : “Iya ko, rugi ya kalau nggak nego…”
Informan 3 : “Iyalah..’kan lumayan kalo dapet tambahan gratis 1 tarian atau pager ayu’ne ditambahi…hahaha…”
Interviewer : “Haha…sekarang biaya’e buat acara pernikahan koko berapa totalnya?”
Informan 3 : “Hmmm, sekitar Rp. 130.000.000,- an gitu ya….eh..waktu itu…(sambil berpikir)…aku bayar ke EO total Rp.
126.000.000,-…ya…ya…segitu.”
Interviewer : “Acaranya dimana, ko? Kapan?”
Informan 3 : “Di Ballroom’e Sheraton, tanggal e cantik…7 Juli 2007…”
Interviewer : “Iya, cantik ko...Hehe…..Trus transaksi pembayarannya gimana ko? Langsung dibayar semua atau gimana?”
Informan 3 : “Wah, ya nggak langsung rek….wah, waktu itu bayar e 3 bulan sebelume tak bayar berapa ya…Pokok’e terakhir kan harus lunas sebelum acara tak bayar Rp. 50.000.000,-, seminggu sebelume….Jadi pertama-tama bayar’e Rp.
76.000.000,-“
Interviewer : “O gitu ya ko…”
Informan 3 : “ Iya…soale kan harus lunas seminggu sebelum’e…ya wes tak bayar kekurangan’e waktu itu”
Interviewer : “Jadi dengan harga segitu itu, fasilitas wedding apa saja yang didapat, ko?
Informan 3 : “Tari-tarian, Pagar ayu, mmm….Foto ya…Foto yang prewed sama pas acara itu sama videone pisan….Trus itu kan dek Sheraton gak ada fasilitas, jadine EO ne yang nyari band, sound sama lighting’e.”
Interviewer : “Itu termasuk dinner di Sheraton-nya ko? Undangan’e berapa?”
Informan 3 : “Iya…itu juga buat 40 meja…400 orang.”
Interviewer : “Trus, ada lagi lain’e ko? Jasa EO nya ya? Mobil manten?”
Informan 3 : “Iya…itu juga…sama apa lagi ya…..decor panggung…cake, mobil manten juga termasuk sama MC.”
Interviewer : “Ada lagi laen’e ko?”
Informan 3 : “Hmmmm…apa ya…udah kayake…laene kayak souvenir aku beli dewe. Sudah…itu tok.”
Interviewer : “Yakin ya, ko? Itu aja?”
Informan 3 : “Iya. Yakin.”
Interviewer : “Tahap berikutnya…Hasil nih, ko…Apakah anda puas dengan EO ”X”?
Informan 3 : “Iya. Puas.”
Interviewer : “Apakah pemakaian jasa EO “X” memberikan pengaruh terhadap acara pernikahan anda? Apa pengaruhnya?”
Informan 3 : ”Iya. Ada. Itu…pernikahan berjalan meriah…lancar..sukses semua’e.”
Interviewer : “Apakah sudah sesuai dengan yang anda harapkan?
Mengapa?”
Informan 3 : ”Sesuai. Kan pengen’e lancar ternyata memang sukses dan lancar.”
Interviewer : “Apakah anda menghadapi masalah pada saat penyelenggaraan acara? Apa saja?”
Informan 3 : ”O, nggak ada masalah koq. Semua beres.”
Interviewer : “Jadi nie pertanyaan berikutnya lewat ya ko…kan puas jadi tidak ada komplain kan?”
Informan 3 : ”Ga ada.”
Interviewer : “Bagaimana hubungan koko dengan EO itu setelah acara?”
Informan 3 : ”Hubungan baik, sangat baik Aku sering merekomendasikan buat teman…buat keluarga…”
Interviewer : “Apakah pengalaman tersebut anda ceritakan ke orang lain dengan harapan mereka dapat belajar dari anda?”
Informan 3 : ”Iya. Cerita.”
Interviewer : “Ini tadi sudah terjawab, pertanyaan terakhir…apakah anda akan merekomendasikan EO “X” kepada teman atau keluarga? Jawabannya iya ya, ko?”
Informan 3 : ”Iya.”
Interviewer : “Selesai, ko. Terima kasih banyak ya buat waktunya…maaf mengganggu nih…”
Informan 3 : ”O..nggak papa. Tenang ae…”
4. Wawancara terhadap informan 4 Interviewer : “Selamat malam ko Dion.”
Informan 4 : “Malem juga.”
Interviewer : “Begini lho ko kita mau wawancara tentang Event Organizer
“X” yang dulu koko pernah pakai buat wedding. Kita mau tanya tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pemakaian jasa EO itu.”
Informan 4 : “Silahkan-silahkan mau tanya apa aja silahkan.”
Interviewer : “Langsung aja ya ko?”
Informan 4 : “Ok ok, santai saja.”
Interviewer : “Koko dulu apa pernah sebelum wedding koko pakai jasa EO? Kalau memang sudah kapan dan buat acara apa ko?”
Informan 4 : “Maksud’e?”
Interviewer : “Ya apa dulu mungkin koko ada acara seminar atau ulang tahun yang pakai jasa EO?”
Informan 4 : “Ohh.. Ga pernah kok.”
Interviewer : “Yakin ya ko tidak pernah pakai?”
Informan 4 : “Ya, ya, yakin kok.”
Interviewer : “Koko dulu terlibat langsung apa tidak pada saat pencarian EO tersebut?”
Informan 4 : “Ya. Saya harus ikut milih dong, soalnya kalau ngga datang dan ngecek sendiri secara langsung rasanya kayak ada yang kurang gitu, lagian wedding kan cuma sekali seumur hidup masa asal-asalan.”
Interviewer : “Lalu harapannya apa buat acara pernikahanya ko?”
Informan 4 : “Kalau harapan pasti minta semuanya jadi apik dan sukses tapi kalau koko yang penting acara’e berjalan teratur dan terorganisir aelah.”
Interviewer : “Pertimbangan apa saja sih ko yang bisa membuat keputusan menggunakan jasa EO?’
Informan 4 : “Bagi saya pokoknya semua berjalan lancar, teratur, meriah, dan tamunya puas, bagi saya itu sudah cukup. Kalau bisa lebih bagus ya syukur, benar toh. Hahahahaha…”
Interviewer : “Koko tau EO itu dari mana? Misalnya dari internet, Koran, pameran atau yang lain. Terus apa koko juga membandingkan satu EO dengan EO yang lain?”
Informan 4 : “Saya taunya gara-gara dikenalin teman. Ngga papa kan?”
Interviewer : “Hehehehe ngga papa kok ko. Habis itu apa ada kelompok lain yang mempengaruhi koko dalam penggunaan jasa EO ?”
Informan 4 : “Ya itu tadi koko rasa yang mempengaruhi koko ya teman- teman koko itu, mereka ngasih saran dan informasinya lengkap.”
Interviewer : “Kalau keluarga koko nanggapinya bagaimana ko?”
Informan 4 : “Ya keluarga pasti mendukung dan bertanggapan positif kalau koko sampai pakai EO.”
Interviewer : “Ko, pertimbangan apa yang menurut koko paling dasar dan berpengaruh dalam keputusan koko menggunakan jasa EO?”
Informan 4 : “Apa ya? Keteraturan acara ya, itu sih menurut koko ya supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses berlangsungnya acara pernikahan dan semuanya berjalan dengan lancar.”
Interviewer : “Apa sebelumnya koko sudah yakin dengan EO “X”
tersebut?”
Informan 4 : “Iya dong, jelas yakin banget.”
Interviewer : “Apa keputusan yang koko buat itu mendesak? Mengapa ko?”
Informan 4 : “Ya nggalah. Kenapa? Ya karena waktu persiapannya udah lama sekali.”
Inteviewer : “Waktu wedding apa koko ada minta permintaan khusus terhadap pihak EO?”
Informan 4 : “Permintaan khusus?”
Interviewer : “Iya pemintaan khusus yang berhubungan dengan ritual pernikahan koko?
Informan 4 : “Kayak’e ngga ada deh. Tapi bener kok memang ngga ada.”
Interviewer : “Apa koko waktu itu ada negosiasi dulu dengan pihak EO
“X” atau langsung bayar?”
Informan 4 : “Ya jelas negolah siapa tahu dapet diskon-diskon ‘kan lumayan hehehehehehe...”
Interviewer : “Wah pasti biayanya banyak ya, ko. Kalau boleh tahu berapa ya ko total biayanya? Kapan dan dimana pelaksanaanya ko?”
Informan : “Waktu itu habis biaya sebesar 85 jutaan, tanggal 15 Mei 2006 di Kowloon.”
Interviewer : “Terus membayarnya bagaimana ko?”
Informan 4 : “Gampang tinggal bayar saja kan.”
Interviewer : “Maksud kami transaksinya bagaimana dengan pihak EO “X”
tersebut?”
Informan 4 : “Pertama membayar cuma 30% dari total harga pas itu 6 bulan sebelum hari-H dan pelunasan sisanya 2 minggu sebelum acara…iya…H-14.”
Interviewer : “Fasilitasnya apa saja ko?”
Informan 4 : “Waduh akeh masa harus disebutkan satu per satu? Tapi kalau ngga salah termasuk MC, band, lighting, sound, voucher hotel….foto & video, EO, decor, cake, wedding car……….
Inteviewer : “Undangan berapa orang ko? Udah termasuk bayar restoran kan?”
Informan 4 : “65 meja. Ya termasuk.”
Interviewer : “Puas ko selama menggunakan jasa EO “X”?
Informan 4 : “Puas kok, puas.”
Interviewer : “Apa ada pengaruh ko sama berjalanya acara? Apa saja?”
Informan 4 : “Ya berpengaruh banget, contohnya acara yang ada ngga berjalan kacau balau.”
Interviewer : “Berarti sesuai dengan harapannya koko dong?”
Informan 4 : “Ya benar banget sesuai dengan harapannya koko, acaranya lancar.”
Interviewer : “Apa koko punya masalah waktu wedding berlangsung atau sesudah wedding selesai terhadap pihak EO “X”?”
Informan 4 : “Sampai sekarang ngga ada tuh.”
Interviewer : “Ko kalau misalnya koko merasa ngga puas dengan pihak jasa EO “X” apa koko mengajukan komplain atau minta ganti rugi kepada EO “X” tersebut?”
Informan 4 : “Ngga lah, buat apa juga.”
Interviewer : “Gimana hubungan koko sekarang dengan pihak jasa EO
“X”?”
Informan 4 : “Baik-baik kok malah waktu itu koko mereferensikan saudara koko agar pake jasa EO “X” tersebut.”
Interviewer : “Berarti koko menceritakan pengalamannya koko selama menggunakan jasa EO “X” dengan harapan orang lain atau keuarga koko belajar dari pengalaman koko dong?”
Informan 4 : “Pasti. Ya tak rekomendasikan ke kenalan kenalan kok.”
Interviewer : “Kayaknya sudah semua deh ko yang mau ditanyakan.
Terima kasih banget ya ko, sori ngerepotin koko.”
Informan 4 : “Ngga papa kok, koko doain biar cepet lulus ya.”
Interviewer : “Hehehehehe... amin ko amin, trims ya ko.”
5. Wawancara terhadap informan 5
Interviewer : “Selamat malam Ko Joy…kita mau interview tentang Event Organizer “X” , maaf mengganggu nih…”
Informan 5 : “Ya….ini tadi yang telpon ‘kan. Sorry ini baru pulang kerja jadi isane ketemu malam.”
Interviewer : “Nggak pa pa, ko. Terima kasih sebelumnya ya. Kita mau wawancara tentang Event Organizer “X” yang dulu koko pernah pake buat wedding. Kita mau tanya tentang faktor- faktor yang mempengaruhi koko dalam pemakaian jasa EO itu.”
Informan 5 : “Ya. Boleh…boleh….”
Interviewer : “Yang pertama tentang tahap pengenalan masalah ko.
Pertanyaannya apakah sebelum acara pernikahan anda, anda pernah menggunakan jasa EO?
Informan 5 : “Pernah . Waktu wedding kakak saya.”
Interviewer : “Jadi untuk acara wedding kakak, kapan itu, ko?”
Informan 5 : “Dua tahun lalu, tahun 2005.”
Interviewer : “Lalu apakah anda terlibat secara langsung dari awal pencarian EO?”
Informan 5 : “Iya. Terlibat langsung karena saya ‘kan nyari sendiri ya.”
Interviewer : ”Lalu, bagaimana harapan anda dari pengadaan wedding dengan menggunakan jasa EO itu?”
Informan 5 : “Harapannya supaya sesuai dengan keinginan dan semuanya dapat berjalan sebagus mungkin.”
Interviewer : “Lalu apalagi, ko?”
Informan 5 : “Ya pokoknya kalau semua lancar rasanya lega.”
Interviewer : “Kemudian masuk tahap berikutnya, identifikasi alternatif.
Pertimbangan-pertimbangan apa saja yang mendasari anda menggunakan jasa EO?”
Informan 5 : ”Ini ya…karena EO ini kan sudah cukup dikenal dan sering dipakai orang-orang…...Selain itu kan praktis. Nggak perlu bingung mau pake penari mana, pagar ayu mana, foto…macam-macam…Kalau sama EO kan mereka mereferensikan ke kita.”
Interviewer : “Pertimbangan yang lain, ko?”
Informan 5 : ”Kita kan nggak perlu cari sendiri. Jadi memang EO memudahkan segalanya.”
Interviewer : “Lalu, darimana anda mendapatkan informasi mengenai EO?”
Informan 5 : “Dari pameran wedding, Katalogue Weddingku….”
Interviewer : “Ada sumber lainnya ko?”
Informan 5 : “Paling dari majalah-majalah wedding ya. Istriku dulu banyak baca-baca.”
Interviewer : “Lalu, apakah anda mencari dari sumber informasi luar mengenai EO-EO lain dengan EO yang anda pilih?”
Informan 5 : “Ya nyari dulu ya….Lalu nanti dilihat mana yang bagus…baru dipilih…”
Interviewer : “Pertanyaan berikutnya, apakah ada kelompok atau beberapa orang yang mempengaruhi anda sehingga menggunakan jasa EO?”
Informan 5 : ”Iya, berdasarkan pengalaman kakak saya yang udah pakai EO kan memang enak, banyak untung daripada ruginya, jadi semuanya mendukung.”
Interviewer : “Trus bagaimana respon keluarga anda tentang penggunaan jasa EO?”
Informan 5 : ”Keluarga mendukung ya. Udah tau manfaatnya dari pengalaman yang dulu.”
Interviewer : “Jadi mendukung ya….Lalu dari antara pertimbangan- pertimbangan yang koko sebutkan tadi, mana yang paling berpengaruh buat koko..Mengapa?”
Informan 5 : ”Hmmm…karena EO sering dipakai dan cukup di kenal.”
Interviewer : “Lalu sebelum anda menggunakan jasa EO ”X”, apakah anda yakin EO yang anda pilih dapat memenuhi harapan anda?”
Informan 5 : ”Tentu saja. Yakin sekali…apalagi memang sudah terbukti EO ini memang oke.”
Interviewer : “Lalu apakah anda merasa bahwa keputusan yang anda ambil adalah keputusan yang mendesak?”
Informan 5 : “Tidak. Karena sudah dilakukan banyak persiapan yang cukup lama. Jadi jauh-jauh hari sebelumnya memang sudah dipersiapkan.”
Interviewer : “Pertanyaan berikutnya ya ko, Apakah anda mempunyai permintaan khusus terhadap EO “X” sehubungan dengan tradisi anda dalam pelaksanaan ritual pernikahan? Ritual apa saja yang harus anda jalankan?”
Informan 5 : “Waktu itu memang minta sama ritualnya sama kakak saya.
Jadi mulai seserahan…antar baki itu sampai payung- payungan waktu ketemu manten.”
Interviewer : “Ada lempar koin juga, ko?”
Informan 5 : “Iya, ada. Lempar koin sama beras.”
Interviewer : “Sekarang masuk tahap pembelian. Waktu itu ada negosiasi dulu dengan pihak EO ”X” atau langsung menerima tawaran jika dirasa cukup baik, ko?”
Informan 5 : “Dengan nego dulu.”
Interviewer : “Jadi negosiasi dulu ya, ko…Kemudian sekarang berapa biaya total yang anda keluarkan dalam menggunakan EO
”X”? Acaranya dimana, ko? Kapan?”
Informan 5 : “175 jutaan. Di Shangri-la Hotel, 9 Oktober 2007.”
Interviewer : “Kemudian transaksi pembayarannya gimana ko? Langsung dibayar semua atau gimana?”
Informan 5 : “Waktu itu bayar dulu 30% dari total harga. Sisanya sebulan sebelum acara.”
Interviewer : “Waktu pembayaran pertama itu kapan ko? Waktu dealing kan? Berapa bulan sebelum acara?”
Informan 5 : “Nggak sampai setahun koq….nggg….8 bulan lah sebelum acara. Iya waktu itu sudah dealing sama EO nya 8 bulan sebelumnya.”
Interviewer : “Jadi dengan harga segitu, fasilitas wedding apa saja yang didapat dari EO “X”?”
Informan 5 : “Waktu itu acara resepsi untuk 500 orang di Shangri-la, trus foto juga komplit sudah dapet foto prewed sama dokumentasi foto video….”
Interviewer : “Dancer, pagar ayu?”
Informan 5 : “Iya, include dancer, pagar ayu, band, MC, lighting, sound.”
Interviewer : “Apalagi, ko?”
Informan 5 : “Hmmmm…termasuk wedding car, decor sama cake…ya, itu semua.”
Interviewer : “Kemudian tahap berikutnya…hasil, ini tahap terakhir, ko…Apakah anda puas dengan EO ”X”?
Informan 5 : “Sangat puas.”
Interviewer : “Apakah pemakaian jasa EO “X” memberikan pengaruh terhadap acara pernikahan anda?”
Informan 5 : ”Ya. Sangat berpengaruh.”
Interviewer : ”Apa pengaruhnya?”
Informan 5 : “Kalau pakai EO itu pestanya pasti jadi lebih teratur .”
Interviewer : “Apakah sudah sesuai dengan yang anda harapkan?
Mengapa?”
Informan 5 : ”Ya acara’ne berjalan dengan baik ya…semua’ne sukses…”
Interviewer : “Apakah anda menghadapi masalah pada saat penyelenggaraan acara? Apa saja?”
Informan 5 : ”Nggak ada masalah.”
Interviewer : “Jadi ini pertanyaan berikut lewat ya ko…kan puas jadi tidak ada komplain kan?”
Informan 5 : ”Nggak ada.”
Interviewer : “Bagaimana hubungan anda dengan EO “X” setelah itu?”
Informan 5 : ”Hubungan baik. Sesekali contact lah, tanya-tanya kalau ada teman atau saudara yang butuh jasa EO. Takbantu tanya- tanya…”
Interviewer : “Apakah pengalaman tersebut anda ceritakan ke orang lain dengan harapan mereka dapat belajar dari anda?”
Informan 5 : ”Ya.”
Interviewer : “Lalu apakah anda akan merekomendasikan EO “X” kepada teman atau keluarga?”
Informan 5 : ”Tentu saja.”
Interviewer : “Nah, sudah selesai, ko. Terima kasih banyak buat waktunya.”
Informan 5 : ”Oke. Sama-sama. ”
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa telah benar kedua mahasiswa Universitas Kristen Petra yang bernama Eva Prativi (33403137) dan Putu Agus Sutrisno Ingkiriwang (33403156) telah melakukan wawancara serta penelitian terhadap Event Organizer “X”, di Surabaya, untuk Tugas Akhir (Skripsi) mereka pada tanggal 20-25 November 2007.
Atas perhatiannya, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Mengetahui,
(……….)