• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEOR

3.4. TRIZ ( Teoriya Resheniya Izobretateskikh Zadatch ) 7 1 Pendahuluan

T.R.I.Z. adalah singkatan dari bahasa Rusia Teoriya Resheniya Izobretateskikh Zadatch, yang artinya adalah Teori Pemecahan Masalah Secara Kreatif (Theory Inventive Problem Solving). T.R.I.Z. pertama kali diprakarsai oleh seorang pengamat paten untuk Angkatan Laut ex Uni Soviet pada tahun 1946 yaitu Genrich Altshuller.

T.R.I.Z. adalah metode pemecahan masalah berdasarkan logika dan data, bukan intuisi, yang mempercepat kemampuan tim proyek untuk memecahkan masalah-masalah Kreatif. T.R.I.Z. adalah ilmu tentang kreativitas untuk pemecahan masalah dalam menemukan konsep-konsep baru dan jalan untuk mengembangkan produk baru. T.R.I.Z. adalah alat pemecahan masalah yang kuat berdasarkan pola-pola penemuan yang ditemukan dari dekade penelitian dunia yang paling kreatif dari paten tersebut.

T.R.I.Z. pertama kali muncul pada tahun 1946 di Rusia yang diprakarsai oleh Altshuller seorang pengamat paten untuk Angkatan Laut ex Uni Soviet yang lahir pada tahun 1926 dan meninggal dunia pada tahun 1998. Namun pada tahun 1956 barulah T.R.I.Z. resmi diperkenalkan melalui diterbitkannya artikel “About

7

D. Savransky, Semyon. 2001. Engineering Creativity (Introduction to TRIZ Methodology of Inventive Problem Solving). New York : CRC Press.

Technical Creativity” pada jurnal Questions of Psycology, yang disusun oleh Altshuller dan Shapiro. Konsep T.R.I.Z. yang diperkenalkan adalah konsep seperti technical contradiction, ideality, inventive system thinking, hukum dari Technical System Completeness, dan 5 Inventive Principles. Technicalcontradiction adalah berupa Standar Karakteristik sejumlah 39 standar yangditemukan Altshuller pada saat ia mempelajari ribuan hak paten selama ia bekerja di Angkatan laut Rusia.

Pada tahun 1956-1963 Altshuller terus mengembangkan Prinsip Kreatif yang kemudian menjadi Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip, dan dikenal pada saat ini sebagai konsep utama T.R.I.Z.. Pada tahun 1964 Altshuller mulai mengembangkan versi pertama dari Matrik Kontradiksi dengan parameter teknis 16x16 parameter, kemudian pada tahun 1964-1968 menjadi 32x32 parameter, dan terus berkembang hingga menjadi 39x39 parameter pada tahun 1971, di mana parameter 39x39 masih dipergunakan hingga saat ini.

Kegunaan T.R.I.Z. selain dapat membantu dalam memberikan solusi untuk memecahkan masalah, membantu menjadi kreatif dalam menciptakan sistem baru dengan menemukan ide-ide baru, dan membantu menjadi inovatif dengan menemukan cara baru dalam menggunakan atau memperbaiki sistem atau teknologi yang sudah ada. T.R.I.Z. telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar, sebagai contoh adalah perusahaan di Amerika antara lain Procter & Gamble, Xerox, Ford, Kodak, Motorola, 3M, Siemens, Philips, dsb.

3.4.2. Konsep T.R.I.Z.8

Dua kontradiksi yang seringkali menjadi permasalahan utama adalah adanya faktor yang mendukung dan menentang. T.R.I.Z. memiliki 3 tahapan dan 3 macam tools yang dapat digunakan dalam menganalisis permasalahan yang ada, menganalisa kemungkinan kegagalan yang akan terjadi, dan memberikan pola- pola prinsip masalah lainnya.

Tools yang digunakan adalah Matrik Kontradiksi, Standar Karakteristik sejumlah 39 standar, dan Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip. Tahapan penyelesaian, T.R.I.Z. memiliki pola yang harus diikuti, dimulai dengan mengidentifikasi masalah yaitu mencari tahu segala kemungkinan faktor-faktor yang menjadi masalah, pola berikutnya adalah mengklasifikasikan masalah dengan menentukan faktor yang mendukung dan faktor yang menentang ke dalam Standar Karakteristik sejumlah 39 standar serta menggunakan matrik kontradiksi untuk mencari solusi dari faktor yang mendukung dan faktor yang menentang, pola berikutnya adalah menggunakan Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip dan dari Prinsip Kreatif tersebut kemudian akan ditemukan solusinya. Tahapan T.R.I.Z. dapat dilihat pada Gambar 3.4.

8

SPECIFIC PROBLEM

Spesific problem didapat dari Perbaikan produk dengan menggunakan metode DFMA

GENERAL PROBLEM

Spesific problem dijadikan general problem dan dicari kontradiksi

teknisnya dengan menggunakan tools The 39 Engineering Parameter

GENERAL SOLUTION

Mencari solusi dengan menggunakan tools kontradiksi dan tools the 40

inventive principles

SPECIFIC SOLUTION

Dicari Solusi yang paling sesuai Sumber: Semyon. D. Savransky (2001)

Gambar 3.4. Tahapan Metode T.R.I.Z.

Berdasarkan pada Gambar 3.5. dapat diketahui bahwa ada empat tahapan yang dilakukan pada metode TRIZ. Tahapan dari TRIZ yaitu:

1. Penentuan Spesific Problem

Spesific Problem merupakan dasar permasalahan spesifik yang terjadi. Pada spesific problem ini dibedakan atas 2 bagian yaitu improving parameters dan worsening parameters. Improving parameters merupakan suatu respon yang ingin diperbaiki namun dapat menimbulkan masalah lain. Worsening parameters merupakan suatu respon yang dapat menjadi lebih buruk ketika masalah tersebut diselesaikan

2. Penentuan General Problem

Langkah selanjutnya setelah tahap penguraian spesific problem selesai dilaksanakan, maka tahapan selanjutnya adalah pengubahan spesific problem menjadi general problem.General Problem ini dirumuskan dengan

menggunakan The 39 paramater of TRIZ. Parameter tersebut ditemukan oleh Althsuller pada saat ia meneliti ribuan paten dengan menganalisa masalah- masalah secara teknik. Standar Karakteristik atau parameter masalah merupakan alat bantu pemikiran untuk mengubah pola berpikir dalam mengubah masalah yang spesifik ke masalah yang umum. Setiap faktor permasalahan dikarakteristikkan ke dalam Standar Karakteristik sejumlah 39 standar seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Standar Karakteristik

1. Berat Benda Bergerak 21. Kecepatan Penggunaan Tenaga

2. Berat Benda Stasioner 22. Kehilangan Tenaga

3. Panjang Benda Bergerak 23. Kehilangan Substansi

4. Panjang Benda Stasioner 24. Kehilangan Informasi

5. Luas Benda Bergerak 25. Kehilangan Waktu

6. Luas Benda Stasioner 26. Kuantitas Substansi

7. Volume Benda Bergerak 27. Realibilitas

8. Volume Benda Stasioner 28. Ukuran Akurasi

9. Kecepatan 29. Presisi Manufaktur

10. Gaya (Force) 30. Gangguan Eksternal Pada Obyek

11. Tekanan (Stress/Pressure) 31. Gangguan yang Disebabkan Obyek

12. Bentuk 32. Kemudahan Manufaktur

13. Stabilitas Komposisi 33. Kemudahan Operasi

14. Kekuatan 34. Kemudahan Perbaikan

15. Durasi Benda Bergerak 35. Adaptabilitas atau Kecanggihan

16. Durasi Benda Stasioner 36. Kompleksitas Alat

17. Temperatur 37. Kesulitan Mendeteksi dan Mengukur

18. Intensitas Iluminasi 38. Tahapan Otomatis

19. Penggunaan Energi Benda Bergerak 39. Produktivitas 20. Penggunaan Energi Benda Stasioner

Sumber: Semyon. D. Savransky (2001)

General problem atau masalah yang telah digeneralisasi diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menentukan general solution berdasarkan The 40 principle for Sollution in TRIZ.General solution dapat diketahui dari kontradiksi yang terjadi adalah dengan menggunakan interactive matrix. Interactive matrix akan memberikan beberapa alternatif-alternatif solusi. Matrik jembatan yang menghubungkan tiap-tiap karakteristik (Standar Karakteristik sejumlah 39 standar) yang mengalami kontradiksi untuk diproses lebih lanjut dan mendapatkan solusi terbaik sesuai prinsip-prinsip (Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip) yang disarankan

4. Penentuan Solusi

Penentuan solusi berdasarkan pada prinsip kreatif yang berjumlah 40 prinsip yang bertujuan memberikan solusi- solusi untuk mengatasi kontradiksi yang terjadi antar karakteristik. Prinsip Kreatif merupakan tools utama dalam metode T.R.I.Z. yang diterapkan untuk menyelesaikan semua masalah secara kreatif. Prinsip Kreatif sejumlah 40 prinsip dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Prinsip Kreatif

1. Segmentasi 21. Skipping

2. Ekstraksi 22. Blessing in Disguise

3. Kualitas Lokal 23. Umpan Balik

4. Asimetri 24. Perantara

5. Merger 25. Self Service

6. Universal atau Multiguna 26. Copy

7. Nested Doll 27. Benda Murah Berumur Singkat

8. Anti Berat 28. Subtitusi Mekanik

9. Anti-Tindakan Awal 29. Pneumatik dan Hidrolik

10. Tindakan Awal 30. Selaput yang Fleksibel

11. Mengamankan Dulu 31. Bahan Berporus

12. Equipotensial 32. Mengubah Warna

13. Cara Lain 33. Homogenitas

14. Lengkungan 34. Membuang dan Menemukan Kembali

15. Dinamika 35. Mengubah Parameter

16. Tindakan Parsial atau Berlebihan 36. Transisi Fase

17. Dimensi Baru 37. Ekspansi Termal

18. Vibrasi Mekanis 38. Oksidan Kuat

19. Tindakan Periodik 39. Atmosfir Pasif

20. Kesinambungan Tindakan yang

Berguna 40. Bahan Komposit

Sumber: Semyon. D. Savransky (2001)

Dokumen terkait