E. Pembentukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
1. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan PPATK
Undang-undang tindak pidana pencucian uang telah menentukan tugas, fungsi dan wewenang PPATK, dimana PPATK itu sendiri merupakan lembaga
yang independen dan bertanggungjawab kepada Presiden.105 Didalam
melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya PPATK besifat independen dan bebas dari campur tangan dan pengaruh kekuasaan manapun, PPATK bertanggung jawab kepada Presiden, dan dalam pelaksanaan tugas, fungsi, dan
104Ibid., hal.72.
105
kewenangan tersebut setiap orang dilarang melakukan segala bentuk campur tangan dan PPATK wajib menolak dan/atau mengabaikan segala bentuk campur tangan dari pihak manapun dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan
kewenangannya tersebut.106
Pasal 39 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang menyebutkan PPATK mempunyai
tugas mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang.107 Dalam
melaksanakan tugas tersebut PPATK mempunyai fungsi sebagaimana diatur
dalam Pasal 40 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 yaitu antara lain :108
1. Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang;
2. Pengelolaan data dan informasi yang diperoleh PPATK;
3. Pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor; dan
4. Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi Transaksi Keuangan
yang berindikasi tindak pidana pencucian uang dan/atau tindak pidan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) undang-undang ini.
PPATK bukan institusi investigatif, karena PPATK tidak memiliki fungsi penyelidikan. Karena kalau badan ini memeliki fungsi penyelidikan, maka salah satu tugas pokoknya ialah mencari fakta dan bukti-bukti atas segala hal yang berhubungan dengan tindak pidana pencucian uang. Sehubungan dengan itu, PPATK harus aktif melakukan pengawasan pada semua lembaga penyedia jasa keuangan atau pihak lain yang melaksanakan transaksi keuangan dengan
memeriksa catatan pembukuan, dan keterangan-keterangan lainnya.109
106
R.Wiryono. Op.Cit., hal.158.
107
Pasal 39 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
108
Pasal 40 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
109
Kontribusi PPATK bagi penyidik sangat besar, terutama dalam mendukung penyelidikan tentang finansial dan aliran dana para pelaku yang memang bukan merupakan keahlian dari para penyidik polri. Kemudian, peranan PPATK lainnya sangat membantu dalam hal koordinasi dengan PJK dalam pencarian barang bukti berupa produk bank yang berhubungan dengan rekening
milik tersangka untuk membuktikan adanya transaksi yang mencurigakan.110
Fungsi PPATK sangat penting karen merupakan kunci untuk membongkar praktik pencucian uang, dimana lembaga ini merupakan lembaga independen yang akan melakukan fungsi penyelidikan yaitu mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, mengevaluasi informasi transaksi yang dicurigai dan diduga sebagai perbuatan pencucian uang, sebelum informasi itu diteruskan kepada penyidik untuk diproses
berdasarkan KUHAP.111
PPATK dalam melaksanakan fungsi pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang, seperti yang disebutkan dalam Pasal 41 UU TPPU PPATK memiliki beberapa kewenangan yaitu :
a. Meminta dan mendapatkan data dan informasi dari instansi pemerintah
dan/atau lembaga swasta yang memiliki kewenangan mengelola data dan informasi, termasuk instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta yang menerima laporan dari profesi tertentu.
b. Menetapkan pedoman identifikasi transaksi keuangan mencurigakan
c. Mengoordinasi upaya pencegahan tindak pidana pencucian uang dengan
instansi terkait.
d. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai upaya pencegahan
tindak pidana pencucian uang.
e. Mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi dan forum
internasional yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang.
f. Menyelenggaran program pendidikan dan pelatihan anti pencucian uang.
110Ibid., hal.60.
111
g. Menyelenggarakan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang.
PPATK dalam melaksanakan fungsi pengelolaan data dan informasi, PPATK memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan sistem informasi. Yang
dimaksud menyelenggarakan sistem informasi ialah bahwa PPATK:112
1. membangun, mengembangkan dan memelihara sistem aplikasi.
2. membangun, mengembangkan, dan memelihara infrastuktur jaringan
komputer dan basis data.
3. mengumpulkan, mengevaluasi data dan informasi yang telah diterima oleh
PPATK secara manual dan elektronik.
4. Menyimpan, memelihara data, dan informasi yang telah diterima oleh
PPATK secara manual dan elektronik.
5. Menyajikan informasi untuk kebutuhan analisis.
6. Menfasilitasi pertukaran informasi dengan instansi terkait, baik dalam
negeri maupun luar negeri.
7. Melakukan sosialisasi penggunaan sistem aplikasi kepada pihak pelapor.
PPATK dalam rangka melaksakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan pihak pelapor, dalam Pasal 43 UU TPPU menyebutkan maka PPATK memiliki
kewenangan antara lain :113
a. Menetapkan ketentuan dan pedoman tata cara pelaporan bagi pihak
pelapor.
b. Menetapkan kategori pengguna jasa yang berpotensi melakukan tindak
pidana pencucian uang.
c. Melakukan audit kepatuhan atau audit khusus,
d. Menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang yang
berwenang melakukan pengawasan terhadap pihak pelapor.
e. Memberikan peringatan kepada pihak pelapor yang melanggar kewajiban
pelaporan. Merekomendasikan kepada lembaga yang berwenang mencabut izin usaha pihak pelapor.
f. Menetapkan ketentuan pelaksanaan prinsip mengenali pengguna jasa bagi
pihak pelapor yang tidak memiliki lembaga pengawas dan pengatur. PPATK dalam melaksanakan fungsi analisis dan pemeriksaan laporan dan informasi transaksi keuangan mencurigakan yang berindikasi tindak pidana
112Ibid., hal.163
pencucian uang dan/atau tindak pidana lainnya, dalam Pasal 44 UU TPPU
menyebutkan maka PPATK memiliki kewenangan yaitu :114
a. Meminta dan menerima laporan dan informasi dari pihak pelapor
b. Meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait
c. Meminta informasi kepada pihak pelapor berdasarkan pengembangan
hasil, analisis PPATK. Meminta informasi kepada pihak pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri.
d. Meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta,
baik di dalam maupun diluar negeri.
e. Menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat menegenai adanya
dugaan tindak pidan pencucian uang.
f. Meminta keterangan kepada pihak pelapor dan pihak lain yang terkait
denagan dugaan tindak pidana pencucian uang
g. Merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya
melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
h. Meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh
atau sebagian transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan tindak pidana.
i. Meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang
dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana pencucian uang.
j. Mengadakan kegiatan adsministratif lain dalam lingkup tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan ketentuan undang-undang nomor 8 tahun 2010.
k. Meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.
PPATK dalam melaksanakan kewenangannya sesuai dengan undang-undang nomor 8 tahun 2010, maka terhadap PPATK tidak berlaku ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kode etik yang mengatur kerahasiaan.115
114Ibid., hal.165.
2. Peranan PPATK dalam Mencegah dan Memberantas Tindak Pidana