• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tulisan siswa seperti pada Lembar Kerja Peserta 6.1: Hasil Tulisan Siswa tentang Liburan, merupakan hasil kerja seorang siswa setelah ia mendapat tugas menulis laporan tentang liburannya (Lihat LKP 6.2: Tugas Kinerja dan Rubrik). Bagaimana guru menilainya? Agar penilaian hasil kerja siswa tersebut akurat maka diperlukan apa yang disebut rubrik (Lihat butir tentang rubrik pada halaman-halaman berikutnya dan rubrik pada LKP 6.2)

Beberapa contoh tugas kinerja yang dapat dipakai sebagai penilaian autentik, sebagai berikut:

IPA  Melakukan percobaan dan menulis laporannya IPS  Simulasi atau bermain peran terkait sejarah tertentu

 Memperdebatkan sesuatu

 Melakukan penelitian

Penilaian Autentik

UNIT 6

MAT Menyelesaikan soal cerita, menyelesaikan soal kehidupan nyata yang memerlukan kemampuan matematika, membuat bangun-bangun ruang.

Bahasa Ind./Ing.

Membaca teks konkret, membaca puisi, membuat resensi suatu buku, membuat jurnal, menulis surat, memperbaiki/merevisi suatu tulisan,

menggambar atau menulis cerita, membaca nyaring cerita/sejarah tertentu, bercerita, presentasi lisan, berdiskusi.

Rubrik

Rubrik adalah suatu instrumen yang digunakan untuk menilai sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa lewat suatu produk atau kinerja. Di dalam rubrik terdapat beberapa aspek yang harus dinilai dan uraian tentang aspek tersebut yang menunjukkan tingkatan pencapaian.

Rubrik memberikan manfaat saat guru akan menilai suatu produk atau kinerja yang tidak bisa dinilai melalui tes. Rubrik dapat memperlihatkan kelemahan dan kekuatan setiap siswa pada aspek tertentu. Hal ini sangat membantu guru dalam membuat program pembelajaran selanjutnya.

Rubrik ini digunakan untuk ‘mengukur’ sebaik apa produk atau kinerja yang ditampilkan oleh siswa. Rubrik dimaksudkan agar hasil penilaian objektif, jelas, konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan karena kriteria penetapan kualitas kinerja dirumuskan secara jelas.

Bagaimana Mengembangkan Rubrik?

 Melihat tujuan pembelajaran

 Menentukan produk atau kinerja yang diharapkan

 Menentukan aspek yang akan dinilai dari produk atau kinerja yang diharapkan

 Menguraikan kualitas tiap aspek dalam tingkatan/gradasi (Uraian harus TIDAK multitafsir)

 Merumuskan cara memberi skor

Tingkatan pencapaian dapat ditunjukkan dengan:

 Menggunakan angka (1, 2, 3, atau lebih)

 Menggunakan kata: Sudah berkembang, sedang berkembang, dan membutuhkan bantuan atau kata-kata lainnya yang menunjukkan gradasi/tingkatan.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 119

Produk yang dapat dinilai dengan menggunakan rubrik misalnya

 Tulisan/laporan

 Puisi

 Gambar

Portofolio

Proses belajar siswa adalah suatu perjalanan panjang dan berbeda antara satu sama lain.

Dalam perjalanannya tersebut, guru harus mengumpulkan data yang bisa membantunya mengarahkan program belajar yang sesuai dengan siswa. Bukti-bukti dari hasil belajar siswa yang dikumpulkan tersebut disebut portofolio.

Menurut DeFina (1992), portofolio adalah kumpulan hasil pekerjaan siswa yang bermakna, yang dikumpulkan dalam periode waktu tertentu.

Untuk literasi, Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004: 36) memberikan contoh dokumen yang terdapat di dalam portofolio sebagai berikut:

 Catatan observasi guru tentang kemampuan membaca dan menulis siswa.

 Tanggapan siswa terhadap cerita/dongeng yang dibacakan guru.

 Daftar dan komentar singkat tentang buku yang telah dibaca.

 Sinopsis bacaan yang dibuat.

 Surat-surat yang dibuat.

 Naskah pidato.

 Karangan bebas (puisi, prosa).

Penilaian Autentik

UNIT 6

 Laporan kunjungan.

 Tulisan di majalah dinding.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.

Di dalam portofolio, selain karya siswa, guru dapat memasukkan rubrik dan catatan anekdot untuk menunjang informasi. Berikut adalah contoh dari portofolio:

Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:

 Jelaskan kepada siswa maksud penggunaan portofolio, yaitu tidak semata-mata merupakan kumpulan hasil kerja yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh siswa sendiri. Dengan melihat portofolionya, siswa dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

 Suatu saat, tentukan bersama siswa, karya yang mana saja yang akan dipilih. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.

Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder.

Beri komentar di belakang karya siswa yang menunjukkan bagaimana ia bekerja. Beri tanggal.

Nama siswa Pekerjaan siswa

berupa karangan

Tulisan tentang pengalaman Tulisan siswa dengan

teks deskriptif

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 121

Penilaian Autentik

UNIT 6

 Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika dianggap perlu, undanglah orang tua peserta didik untuk diberi penjelasan tentang maksud dan tujuan portofolio, sehingga orang tua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Portofolio seorang siswa bersifat rahasia. Oleh sebab itu, dokumen penting ini perlu disimpan rapi dan hanya bisa digunakan oleh yang berkepentingan, yaitu guru kelas saat itu, guru kelas berikutnya, siswa yang bersangkutan, orang tua atau pihak lain yang berkepentingan.

Penilaian Autentik

UNIT 6

Perbedaan Penilaian Tradisional dan Penilaian Autentik

Tradisional Autentik

Memilih respon/jawaban --- Mendemonstrasikan kinerja Suasana tiruan --- Kehidupan nyata

Mengingat --- Membangun/menerapkan Rancangan Guru --- Rancangan Siswa

Bukti tak langsung --- Bukti langsung

Memilih Respon ke Mendemonstrasikan Kinerja: Pada penilaian tradisional, siswa biasanya diberi beberapa pilihan (misal tes pilihan ganda, benar-salah, memasangkan jawaban) kemudian diminta untuk MEMILIH jawaban benar dari yang disediakan.

Sebaliknya, pada penilaian autentik siswa diminta MENDEMONSTRASIKAN pemahamannya dengan menyelesaikan tugas yang menerapkan pemahaman tersebut.

Suasana Tiruan ke Kehidupan Nyata: Sangatlah jarang dalam kehidupan sehari-hari kita diminta memilih dari empat kemungkinan untuk menunjukkan kemampuan kita dalam satu hal. Hal yang sering adalah, sebagaimana dalam penilaian autentik, kita dituntut untuk mendemonstrasikan kemampuan kita dengan cara melakukan sesuatu.

Mengingat Pengetahuan ke Membangun/Menerapkan Pengetahuan: Penilaian tradisional sangat efektif untuk mengetahui apakah siswa menguasai pengetahuan. Penilian autentik, di lain pihak, menuntut siswa untuk menganalisis, mensintesis, dan menerapkan apa yang mereka telah pelajari.

Rancangan Guru ke Rancangan Siswa: Pada penilaian tradisional, siswa dituntut untuk mendemostrasikan sesuatu yang telah disusun oleh guru/si pembuat tes. Perhatian siswa terfokus dan terbatas pada apa yang diminta dalam tes. Sebaliknya, penilaian autentik lebih memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan bukti-bukti kemampuan sebagai hasil konstruksi mereka.

Bukti Tak Langsung ke Bukti Langsung: Pada penilaian tradisional, kita tidak bisa mengetahui apakah siswa dapat melakukan sesuatu dengan pengetahuan yang mereka miliki . Kemampuan siswa menjawab tidak bisa diakui sebagai bukti langsung dari kemampuan mereka melakukan sesuatu. Pada penilaian autentik, kita dapat langsung

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II 123

Penilaian Autentik

UNIT 6

melihat ujud kemampuan siswa terkait pengetahuan tertentu, karena mereka dapat melakukan sesuatu terkait dengan pengetahuan tersebut.

Mengukur suatu keterampilan atau pengetahuan tertentu secara terpisah tidak akan memberikan gambaran utuh dari kompetensi seorang siswa. Untuk mengukur apa yang telah siswa pelajari, seorang guru membutuhkan metode penilaian yang dapat memberikan gambaran utuh dari kemampuannya. Penilaian autentik dapat mencerminkan kemampuan utuh: apa yang siswa pelajari, motivasi, serta sikap belajarnya.

Secara umum, tujuan penilaian autentik adalah untuk mengukur kemampuan siswa dalam MENERAPKAN (bukan mengingat) pengetahuan dan keterampilan berpikir mereka dalam memecahkan masalah/tugas yang menyimulasikan kehidupan nyata. Secara rinci, tujuan penilaian autentik adalah sebagai berikut:

 Mengukur apa yang siswa pelajari, bukan yang mereka tidak pelajari

 Mengembangkan keterampilan siswa untuk merespon

 Meningkatkan keterampilan berfikir tingkat tinggi

 Menginformasikan kepada siswa dan orangtua apa yang akan diukur

 Memberi peluang kepada siswa untuk dapat menilai sendiri pekerjaannya

 Mengintegrasikan apa yang dipelajari

Penilaian Autentik

UNIT 6

Dokumen terkait