• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM

B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata Pemuda dan

1. Tugas Pokok

Tugas pokok Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar adalah “membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah Kabupaten Tanah Datar di bidang pariwisata, pengembang ekonomi kreatif, kepemudaan dan keolahragaan.

2. Fungsi

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas dibidang pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif, kepemudaan dan keolahragaan.

54

Tanahdatar.go.id. Di akses di Pekanbaru

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum bidang pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif, kepemudaan dan keolahragaan.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif, kepemudaan dan keolahragaan. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

C. Visi dan Misi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar

Visi pada dasarnya merupakan kondisi objektif yang ingin dicapai oleh dinas pariwisata pemuda dan olahraga kabupaten tanah datar. Visi juga ditetapkan dengan memperhatikan keadaan umum daerah dan keinginan, aspirasi serta cita-cita dari dinas pariwisata pemuda dan olahraga secara keseluruhan. Dengan demikian visi dinas pariwisata pemuda dan olahraga kabupaten tanah datar adalah “kepariwisataan unggulan berekonomi kreatif, prestasi pemuda dan olahraga tingkat nasional”55.

Dalam mewujudkan visi diatas, maka disusunlah misi dinas pariwisata pemuda dan olahraga kabupaten tanah datar sebagai berikut:

1. Mengembangkan destinasi, meningkatkan pemasaran dan kelembagaan pariwisata

2. Meningkatkan peran serta kepemudaan dalam pembangunan 3. Meningkatkan prestasi keolahragaan

D. Sumber Daya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar

Keberadaan sumber daya dinas pariwisata, pemuda dan olahraga kabupaten tanah datar dapat diidentifikasi secara kualitas dan kuantitas. Jumlah pegawai di dinas pariwisata, pemuda dan olahraga pada tahun 2016 adalah sebanyak 51 orang yang terdiri dari 44 orang bekerja di kantor dinas, 5

55

orang bekerja di UPTD istano basa pagaruyung dan 2 orang bekerja di UPTD gedung maharajo dirajo.

Dari 51 orang pegawai tersebut dapat diklarifikasi atas beberapa kriteria sebagai berikut56:

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel IV.1

Distribusi Pegawai Disparpora Berdasarkan Jenis Kelamin

No Bidang

Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan 1. Sekretariat 12 8 20 2. Bidang pariwisata 3 3 6 3. Bidang Ekraf 4 2 6 4. Bidang Kepemudaan 4 2 6 5. Bidang Keolahragaan 5 1 6 6.

UPTD Istano Basa

Pagaruyung 5

7. UPTD Gedung Nasional

Maharajo Dirajo 1 1 2

Total 34 17 51

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa komposisi jumlah pegawai berjenis laki-laki dan perempuan pada dinas pariwisata pemuda dan olahraga sudah proporsional meskipun sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Pendistribusian ke bidang-bidang dipandang sudah seimbang, kecuali untuk UPTD Istano Basa Pagaruyung dimana tidak ada personil yang perempuan dan UPTD gedung maharajo dirajo yang masih ditambah personilnya57.

56

Dokumentasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar, Batusangkar, 18 Juni 2019

57

Dokumentasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar, Batusangkar, 18 Juni 2019

2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel IV.2

Distribusi Pegawai Disparpora Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Bidang Tk. Pendidikan Jumlah

SD SMP SMA D-III S-1 S-2 1. Sekretariat 3 1 6 1 8 1 20 2. Bidang Pariwisata 0 0 0 0 5 1 6 3. Bidang Ekraf 0 0 2 0 4 0 6 4. Bidang Pemuda 0 0 1 0 5 0 6 5. Bidang Olahraga 0 0 4 0 2 0 6 6.

UPTD Istano Basa

Pagaruyung 2 0 1 0 2 0 5

7. UPTD Gedung Nasional

Maharajo Dirajo 0 0 0 0 2 0 2

Total 5 1 14 1 28 2 51

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa komposisi tertinggi jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan dinas pariwisata, pemuda dan olahraga adalah berpendidikan S-1 (28 orang) dan diikuti dengan yang berpendidikan SMA (14 orang). Sedangkan pegawai yang memiliki pendidikan S-2 berjumlah 2 orang (3,9%).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan pegawai dinas pariwisata, pemuda dan olahraga memiliki tingkat pendidikan strata 1 (54,9%). Dikemudian hari diharapkan lebih banyak lagi pegawai dinas pariwisata, pemuda dan olahraga yang meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi58.

3. Berdasarkan pangkat/golongan a. Juru, (I/c) 5 orang

b. Pengatur Muda, (II/a) 2 orang c. Pengatur Muda Tk. I (II/b) 1 orang d. Pengatur (II/c) 4 orang

e. Pengatur Tk.I (III/a) 5 orang f. Penata muda Tk.I (III/b) 8 orang g. Penata (III/c) 6 orang

h. Penata Tk. I (III/d) 12 orang i. Pembina (IV/a) 4 orang j. Pembina TK.I (IV) 2 orang

58

Dokumentasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar, Batusangkar, 18 Juni 2019

Fasilitas dan aset yang dimiliki untuk mendukung fungsi dinas pariwisata pemuda dan olahraga adalah sebagai berikut:

a. Gedung / kantor : 3 unit b. Kendaraan roda 4 : 8 unit c. Kendaraan roda 2 : 2 unit d. Komputer : 13 unit e. Laptop : 12 unit f. Notebook : 1 unit g. Kamera : 8 unit h. Handycam : 1 unit i. Infocus : 1 unit

Disamping itu dinas pariwisata pemuda dan olahraga juga diberikan tugas untuk mengelola beberapa fasilitas sarana/prasarana penunjang kegiatan pemerintah daerah kabupaten tanah datar yaitu:

a. Istano Basa Pagaruyung

b. Bumi Perkemahan di Istano Basa Pagaruyung c. Gedung Maharajo Dirajo Batusangkar

d. Gedung Olahraga (GOR Cindua Mato) e. Lapangan Gumarang

f. Lapangan Dang Tuanku Bukik Gombak59

E. Perkembangan Kepariwisataan Istano Basa Pagaruyung

A. SEJARAH PERKEMBANGAN ISTANO BASA PAGARUYUNG

Istano Basa Pagaruyung berlokasi di Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, adalah bangunan rumah tempat tinggal raja sekaligus tempat raja menjalankan pemerintahan, berbentuk rumah gadang yang dibuat khusus dengan mempedomani istana yang pernah ada sebelumnya.

Komplek Istano Basa Pagaruyung yang mulai dibangun pada tanggal 27 Desember 1976 ini adalah nama duplikat (tempat tinggal) keluarga

59

Dokumentasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar, Batusangkar, 18 Juni 2019

kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi pusat kerajaan Minangkabau pada masanya, konstruksi bangunannya berbeda dengan rumah kebanyakan.

Istano Basa Pagaruyung kembali terbakar pada hari selasa tanggal 27 Februari 2007 sekitar pukul 19.10 Wib malam. Kebakaran ini disebabkan oleh sambaran petir yang sangat kuat pada gonjong paling barat yang merupakan salah satu dari dua gonjong yang paling tinggi, dengan ketinggian +30 meter. Benda-benda berharga yang terdapat di atas Istano Basa Pagaruyung sebagian dapat diselamatkan, baik berupa benda-benda kuno, pelaminan, keramik, buku-buku dan lain sebagainya.

Pembangunan kembali Istano basa Pagaruyung pasca kebakaran, dimulai dengan prosesi adat Batagak Tongak Tuo pada tanggal 8 Juli 2007 yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Sedangkan kegiatan prosesi adat Batagak Tonggak Tuo Pembangunan kembali Istano Basa Pagaruyung juga dilaksanakan berbagai kegiatan seperti Batagak Tonggak Tuo pada pembangunan Istano pada tanggal 27 Desember 1976, seperti Berkaul, Tolak Bala, berzikir dan memotong kerbau, disamping itu juga dilakukan penjemputan Tonggak Tuo ke Nagari Pariangan dalam tatanan adat masyarakat Minangkabau yang diikuti oleh seluruh unsur masyarakat Minangkabau, para perantau dan unsur pimpinan ditingkat daerah dan nasional.

Kini Istano Basa Pagaruyung merupakan objek wisata primadona di Kabupaten Tanah Datar khususnya, dan Sumatera Barat pada umumnya. Istano Basa Pagaruyung terdiri dari 3 (tiga) lantai, 72 tonggak serta 11 gonjong. Dilihat dari segi arsitekturnya bangunan Istano Basa Pagaruyung mempunyai ciri-ciri khas dibandingkan dengan bangunan Rumah Gadang yang terdapat di Minangkabau. Istano Basa Pagaruyung dilengkapi dengan Surau, Tabuah Larangan, Rangkiang Patah Sambilan, Tanjung Mamutuih dan Pincuran Tujuah.

Bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Objek Wisata Istano Basa Pagaruyung, sangat mudah dijangkau oleh kendaraan roda 2 (dua),

kendaraan roda 4 (empat) serta kendaraan tradisional “bendi” yang terdapat di kota Batusangkar.

Istano Basa Pagaruyung dapat ditempuh melalui: kota padang via kubu kerambil +105km, kota bukittinggi via simpang baso +35km, melalui pintu gerbang simpang piladang berbatasan dengan wilayah kabupaten 50 kota berjarak +45km.

B. ISTANO BASA PAGARUYUNG SEBAGAI OPEN MUSEUM

Istano Basa Pagaruyung sebagai open museum maksudnya adalah sebagai museum terbuka yang dapat dikunjungi setiap saat dan sebagai tempat pusat pengembangan adat adn budaya Minangkabau. Selain bangunan induk berupa istano, maka dalam lokasin ini juga terdapat bangunan lainnya, seperti tabuah, surau, balai adat bodi chaniago, balai adat koto piliang, pincuran tujuan dan bangunan penjunjang lainnya. Kemudian pada masa mendatang juga akan dibangun museum budaya, ruangan visualisasi adat budaya, gedung pertemuan dan perpustakaan.

Dengan dilengkapinya komplek Istano Basa Pagaruyung dengan berbagai fasilitas, maka tempat ini dapat dijadikan sebagai museum terbuka yang dapat dikunjungi semua orang setiap saat. Tempat ini akan dijadikan pusat pengembangan adat dan budaya Minangkabau. Kemudian juga sebagai tempat diselenggarakannya acara-acara adat dan kebudayaan. Istano Basa Pagaruyung adalah icon pariwisata Sumatera Barat dan bahkan kebudayaan pariwisata nusantara. Bahkan juga bisa menjadi pintu gerbang bagi wisatawan sebelum mengenal tempat lainnya di Sumatera Barat. Tempat ini dapat dijadikan sebagai pusat pembelajaran, pelatihan, penelitian dan sekaligus sebagai tempat wisata yang bernuansa budaya. Maka harus konsisten dan dapat terus menjaga keutuhannya sebagai situs budaya yang bernilai tinggi.

C. ISTANO BASA PAGARUYUNG LOKASI JAMBORE BUDAYA INTERNASIONAL INDONESIA-MALAYSIA

Istano Basa Pagaruyung juga mempunyai lokasi perkemahan yang cukup luas dengan berbagai fasilitasnya. Lokasi pekemahan itupun terbuka bagi masyarakat untuk memakainya, terutama untuk kegiatan kepramukaan, jambore, perkemahan, permainan dan acara pertemuan lainnya. Selama ini bumi perkemahan pagaruyung tersebut telah dimanfaatkan oleh berbagai organisasi untuk acara yang sifatnya lokal maupun nasional serta internasional.

Salah satu event internasional yang pernah dilaksanakan di bumi perkemahan ini adalah Jambore Budaya Internasional Negara Serumpun Indonesia Malaysia pada 8 sampai 12 Juni 2010. Jambore ini diikuti oleh seluruh provinsi yang ada di Sumatera dan seluruh negara bagian yang ada di negara Malaysia, dengan peserta mencapai 3000 pramuka atau pengakap. Ini adalah jambore budaya terbesar yang pernah ada di Indonesia.

D. ISTANO BASA PAGARUYUNG LOKASI TOUR DE SINGKARAK Istano Basa Pagaruyung adalah juga salah satu lokasi tempat penyelenggaraan event internasional Tour De Singkarak, yaitu acara balap sepeda internasional. Sejak tahun 2010-2018, Istano Basa Pagaruyung telah dijadikan sebagai tempat start dan finish balap sepeda internasional.

Pelaksanaan acara finish dan start di Istano Basa Pagaruyung memiliki nilai tersendiri yang lebih terasa nuansa adat dan budayanya. Pada acara itu dilaksanakan prosesi makan bajamba sambil duduk baselo di atas Istano Basa Pagaruyung dengan tata cara adat. Untuk menjaga kesopanan para pembalap dan officialnya juga dipakaikan kain sarung atau sarawa galembong dan deta sehingga suasana adat terasa sekali. Setelah makan bajamba dilaksanankan pula atraksi seni budaya tradisional Minangkabau di halaman depan Istano Basa Pagaruyung sehingga semua pengunjung merasakan mereka sedang berada di alam Minangkabau60

60

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara dilapangan serta pembahasan dan uraian yang telah disajikan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya model komunikasi yang telah penulis uraikan dan jelaskan pada bab sebelumnya maka model komunikasi telah menjelaskan bagaimana terjadinya proses komunikasi di dalam Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga mulai dari komunikator menyampaikan pesan melalui beberapa media kepada komunikan sehingga menghasilkan efek berupa bertambahnya kunjungan wisatawan setiap tahunnya di Istano Basa Pagaruyung.

Jadi, dari data dilapangan yang penulis himpun juga dari hasil wawancara dari beberapa informan dapat dikatakan bahwa Model Komunikasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Istano Basa Pagaruyung mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya, dan dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa dengan meningkatnya kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, semakin meningkat juga pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah di Kabupaten Tanah Datar.

Hal ini menunjukan bahwa proses komunikasi yang terjadi yang telah penulis paparkan melalui model komunikasi mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Istano Basa Pagaruyung, hal ini menjadi apresiasi tersendiri pada lembaga Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga untuk lebih gencar lagi dalam hal infrastruktur agar wisata ini semakin diminati masyarakat luas.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Model komunikasi Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Datar Dalam Mempromosikan Istano Basa Pagaruyung sebagai ikon pariwisata tanah datar, peneliti akan memberikan saran-saran megenai hasil penelitiannya agar dapat membantu pihak Dinas

Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam mempromosikan Istano Basa Pagaruyung sebagai berikut:

1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar khususnya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar lebih memperhatikan lagi hal-hal yang berhubungan pada pengembangan Pariwisata di Kabupaten Tanah Datar. 2. Diharapkan kepada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga agar lebih

gencar lagi melakukan promosi, perbaikan infrastruktur sarana dan prasarana wisata, dan meningkatkan atraksi wisata baik sejarah maupun budaya untuk pencitraan wisata agar lebih baik kedepannya.

3. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga juga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama kepada pihak-pihak yang terkait untuk mengembangkan wisata di Kabupaten Tanah Datar.

DAFTAR PUSTAKA

A, Yoeti, Oka. PengantarIlmuPariwisata, Angkasa, Bandung, 1991.

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014).

Anggoro, M. Linggar, 2005. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di

Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005).

Ardianto, Elvinaro, Metode Penelitian Untuk Public Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010).

Assumpta Rumanti, Sr Maria, Dasar-dasar Public Relations : Teori dan praktik, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002)

Bangun Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Depok, 2008.

Buchali Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung:2005), 176Cangara, Prencanaan

Effendy, Hubungan Masyarakat, Yogyakarta: Grafindo, 2006).

Engkus Kuswarno, Metode Penelitian Komunikasi: Fenomenologi (Konsepsi,

Pedoman, dan Contoh Pelaksanaannya), (Bandung: Widya Padjadjaran,

2009).

F. Rachmadi, 1991, Public Relations Dalam Teori & Praktek, (JakartaL Gramedia Pustaka Utama, 1991).

Greer, Charles R. Strategy and Human Resources: a General Managerial

Perspective.

Herimanto Bambang, Public Relations dalam Organisasi, Santusta, 2007.

I Gde, Diarta, Pengantar Ilmu Pariwisata, (Yogyakarta: Andi, 2009).

Jefkins, Frank. Public Relations Techniques (Jakarta: Erlangga, 1994). Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makan (Jakarta:Kencana, 2011).

Mill, Tourism The International Bussines, (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000).

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi dan Praktek, (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2007).

Pohan Rusdian, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta, Ar Rijal Institute Dan Lanarka Publisher, 2007)

R Palan, Competency Management, (Jakarta: PPM Indonesia, 2007).

Rangkuti, Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus IntegratedCommunication, (Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009).

Rosady Ruslan, S.H, M.M, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).

Scoot M. Cutlip, Public Relations (Yogyakarta: Graha Gravindo, 2006).

Subagyo Joko, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011).

Suparno, Peningkatan Kualitas Pembelajaran (Jakarta: Depdiknas, 2005), 24 Wibowo, Manajemen kinerja, (Jakarta, Raja Grafindo Perkasa, 2010).

Ubaedy, Kompetensi Kunci dalam Berprestasi , Career, Bussines & Life (Jakarta: Bee Media Indonesia, 2007).

Zuriah Nurul, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Media Grafika,

2006).

Sumber Lain

Dokumentasi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar, Batusangkar, 13 Desember 2018.

Haris Fadillah, “Kompetensi Sumber Daya Manusia Pegawai Di Biro Humas

Sekretariat Daerah Aceh Dalam Menyebarluaskan Informasi Pemerintah Aceh (Berdasarkan Korelasi PER/12/M.PAN/08/2007), Volume 3, Nomor

2, Mei 2018.

Https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/sumatera-barat/istana-pagaruyung-replika-istana-kerajaan-di-sumatera-barat.htmldiakses pada tanggal1Desember 2018

Https://ngejurnal.wordpress.com/2010/11/15/ diakses pada tanggal 4 Desember 2018

Setianti Yanti, S. Sos., M.Si, Kegiatan Humas Pemerintah Kabupaten Sumedang

dalam Mensosialisasikan Kebijakan Pemerintah, Lembaga Penelitian

Unpad, Fakultass Ilmu Komunikasi Unpad, (Bandung, 2006)

Skripsi Roshiful Qolbi, Komunikasi Inovasi Humas Pemerintah Walikota

Pekanbaru dalam Mendukungn Kebijakan Walikota Tentang Program Green City, (Pekanbaru, 2006).

Tanahdatar.go.id (diakses pada tanggal 1 Desember 2018 )

Junaidi Pranata Sembiring, “Model komunikasi Pemasaran Objek Wisata

Gundaling dan Pemandian air Panas Semangat Gunung”, Jurnal

Simbolika, Volume 2 Nomor 1, maret 2016, hal 2.

Tommy Pramantio, “Model komunikasi Travel Day Trans Untuk Mencapai

Loyalitas Pelanggan”, jurnal mahasiswa universitas padjadjaran, Volume

1 Nomor 1, 2012, hal 6.

Nur Kholisoh, “Model komunikasi PR dan Citra Positif Organisasi (kasus PR

rumah sakit X di Jakarta”, jurnal ilmu komunikasi, Volume 13 Nomor 3,

September 2015, hal 195-209.

Yulia Sariswati, “Model komunikasi Pemasaran Wisata Nagari Koto Hilalang,

Solok, Sumatera Barat”, jurnal pariwisata terapan, Volume 2 Nomor 1,

tahun 2018, hal 62-64.

Novia Belike, “Model komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam

Menarik Minat Wisatawan Kota Palu”, jurnal ilmu sosial dan humaniora,

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Komunikator

a. Siapakah yang menjadi komunikator dalam promosi Istano Basa Pagaruyung?

b. Apa syarat-syarat yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata sebagai komunikator dalam mempromosikan Istano Basa Pagaruyung?

c. Siapa saja yang dilibatkan dalam mempromosikan Istano Basa Pagaruyung ini?

d. Apakah Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Datar dalam mempromosikan Istano basa Pagaruyung ini melibatkan budayawan atau niniak mamak?

2. Pesan

a. Apa yang disampaikan komunikator dalam mempromosikan Istano Basa Pagaruyung?

b. Apa tujuan mempromosikan Istano Basa Pagaruyung ini? c. Kapan saja perlu dilakukan promosi Istano Basa Pagaruyung?

d. Metode seperti apa yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Datar dalam mempromosikan Istano Basa Pagaruyung?

e. Apakah ada perbedaan dalam cara atau teknik yang digunakan dalam melakukan promosi Istano Basa Pagaruyung setiap tahunnya?

f. Apakah dana untuk kegiatan promosi ini cukup besar atau sebaliknya? g. Apakah faktor pendukung dalam melakukan strategi promosi Istano Basa

Pagaruyung ini?

h. Apakah faktor penghambat dalam melakukan strategi promosi Istano Basa Pagaruyung ini?

i. Apa saja strategi yang digunakan dalam mempromosikan Istano Basa Pagaruyung?

j. Dengan lembaga atau organisasi apa saja Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Datar melakukan kerjasama dalam mempromosikan Istano Basa Pagaruyung ini?

k. Apa saja kegiatan yang diadakan dalam mempromosikan Istano Basa Pagaruyung?

l. Bagaimana peran pemerintah dalam mempromosikan Istano Basa Pagaruyung?

m. Apakah harapan yang diinginkan tercapai dan sesuai dengan target?

3. Media

a. Media apa saja yang digunakan dalam promosi Istano Basa Pagaruyung? b. Apakah media yang digunakan tersebut sudah efektif dalam

mempromosikan Istano Basa Pagaruyung?

4. Komunikan

a. Siapa yang menjadi sasaran dalam promosi Istano Basa Pagaruyung ini? b. Apakah sasaran promosi Istano Basa Pagaruyung ini adalah masyarakat

lokal, nasional, atau internasional?

c. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap promosi Istano Basa Pagaruyung yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Datar?

5. Efek

1. Apakah keuntungan dan kerugian promosi Istano Basa Pagaruyung terhadap pendapatan masyarakat?

2. Apakah respon yang diharapkan komunikator terhadap sasaran setelah kegiatan promosi Istano Basa Pagaruyung?

DOKUMENTASI

Gambar 1 Kegiatan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Efrison Kabid Pariwisata

Gambar 2 Kegiatan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Renti Emilia Kasi Usaha Jasa Pemasaran

Gambar 3 Foto bersama Ibu Renti Emilia Kasi Usaha Jasa Pemasaran

Gambar 5 foto bersama Bapak Ridwan UPT Istano Basa Pagaruyung

Gambar 7 Tampak Depan Istano Basa Pagaruyung

Gambar 9 Promosi Istano Basa Pagaruyung melalui facebook Istano Basa Pagaruyung Community

Gambar 11 Promosi Istano Basa Pagaruyung melalui Buku Saku yang dibagikan oleh Pramuwisata

Gambar 13 Promosi Istano Basa Pagaruyung melalui Buku yang diterbitkan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar

Gambar 15 Promosi Istano Basa Pagaruyung melalui facebook Pesona Indonesia

Gambar 16 Promosi Istano Basa Pagaruyung melalui akun Instagram Istano Basa Pagaruyung

BIOGRAFI PENULIS

Mita Julia, dilahirkan di Padang pada tanggal 1 Juli 1997. Anak ketiga dari tiga bersaudara ini adalah putri dari alm. Yasril Adam dan Ibu Meiziar Amir. Saat ini penulis dan keluarga tinggal Jalan Sutan Alam Bagagarsyah no.161 Gudam Pagaruyung, Batusangkar, Sumatera Barat. Penulis menempuh pendidikan mulai dari, SD Adabiah Padang hingga kelas 4 SD, kemudian melanjutkan sekolah ke SD Negeri 11 Kampung Baru Batusangkar dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Batusangkar dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Batusangkar dan lulus pada tahun 2014.

Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, yaitu Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, penulis mengambil jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public Relations di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Pada bulan Agustus 2019 penulis telah menyelesaikan kuliah Strata Satu (S1) di UIN SUSKA RIAU dengan menyelesaikan tugas akhir atau skripsi yang berjudul “Model Komunikasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar Dalam Mempromosikan Istano Basa Pagaruyung Sebagai Ikon Pariwisata Tanah Datar”.

Dokumen terkait