• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menciptakan seperangkat dalil provokatif, yaitu pernyataan – pernyataan yang menggambarkan komunitas ideal atau “apa yang harusnya terjadi”.

Merancang kegiatan yang dikembangkan atas imaji komunitas tentang diri sendiri dengan menampilkan gambaran – gambaran yang jelas tentang bagaimana kondisi mereka bila inti positifnya benar – benar dihidupkan.

Mimpi menuntun pada:

l Visi yang jelas dan tujuan akhir yang ditentukan dari dalam komunitas

l Membangkitkan imajinasi dan pemikiran kreatif yang sejalan dengan sejarah dan konteks tiap komunitas.

142

l Masalah bisa diubah menjadi kesempatan dan cara baru untuk bergerak maju.

l Kesempatan untuk berbagai kelompok dalam masyarakat untuk saling mendengar tentang visi masa depan masing-masing. Juga kesempatan untuk membua dialog antara perempuan dan laki – laki, anak muda dan orang dewasa, kaya dan miskin dan mereka yang terkucilkan karena alasan tertentu.

Kata cipta dunia – ekspresi ini digunakan untuk menjelaskan fakta bahwa kata dan gambar tentang masa depan yang kita miliki dalam pikiran dan apa yang kita bicarakan, menentukan arah masa depan kita. Apa yang kita bicarakan dan apa yang kita impikan menentukan apa yang kita capai.

Visi harusnya adalah masa depan yang diinginkan semua orang dan harusnya melibatkan semua orang dalam upaya mencapainya. Visi bukan tujuan khusus proyek atau yang dihadirkan untuk mengurangi apa yang tidak diinginkan, tetapi:

l Gambaran tentang sesuatu yang menarik – sesuatu cukup berharga sehingga kita mau berkomitmen untuk mencapainya – misalnya ‘akan selalu tersedia cukup makanan bergizi untuk kita semua’

l Tujuan yang inklusif – sesuatu yang membuat setiap orang dalam komunitas merasa terlibat dalam kerja – kerja untuk mencapainya – misalnya transparansi, bukannya anti korupsi; keharmonisan rumah tangga, daripada hentikan kekerasan dalam rumah tangga, layanan kesehatan yang baik, bukannya memperbaiki standar layanan kesehatan yang buruk. Tujuan inklusif ini lebih dibutuhkan lagi bila ada bagian atau seseorang dalam komunitas yang diketahui punya perilaku negatif yang ingin kita ubah.

l Gambaran positif – sesuatu yang menjelaskan sebuah kondisi di mana masalah yang kita hadapi telah diatasi.

taHaP – taHaP daLam PeLaKsanaan PendeKatan berbasIs aset

143

Bagaimana?

Ada beberapa cara mendorong komunitas atau kelompok untuk memikirkan masa depan yang ideal. Beberapa yang paling sering digunakan:

l Terkadang anda bisa mulai dengan bertanya pada anggota kelompok, satu atau dua keinginan atau harapan atas komunitas mereka (dan berhubungan dengan area fokus spesifik).

l Terkadang berguna juga untuk meminta tiap anggota komunitas untuk dalam diam memikirkan mimpi atau ambisi pribadi mereka. Proses ini membantu mereka dalam mengambil posisi merefleksikan apa yang mereka inginkan untuk komunitas. Misalnya, ada yang langsung berpikir tentang lingkungan kerjanya, dan yang lain bisa jadi berpikir tentang masa depan anak mereka.

l Komunitas bisa juga diminta untuk membayangkan bagaimana rupa desa mereka dalam 5 atau 10 tahun bila semua keinginan tersebut telah tercapai.

l Anda bisa minta komunitas untuk membuat gambar masa depan ideal mereka dan letakkan semua elemen penting yang telah mereka gambarkan dalam komunitas ideal tersebut.

l Di tempat tertentu bisa saja membuat kolase atau bahkan bermain peran tentang situasi ideal sebagai langkah untuk membantu masyarakat merasakan apa yang benar – benar ingin mereka lihat.

144

siapa yang Harus Berpartisipasi?

Mimpi adalah kesempatan berharga untuk mempromosikan dialog tentang apa yang penting di bagian – bagian yang berbeda dalam komunitas. Karenanya, penting untuk memastikan bahwa laki – laki, perempuan, pemuda dan pemudi, anak – anak, diberikan kesempatan untuk menemukan mimpi mereka secara terpisah. Juga kesempatan untuk menjelaskan mimpi tersebut kepada anggota komunitas lainnya.

Peran Fasilitator

Fasilitator fase mimpi harus berkonsultasi dengan anggota komunitas terpilih atau wakil-wakilnya tentang proses yang digunakan dan bentuk mimpi (lihat bagian Bagaimana diatas). Jumlah dan karakter kelompok dan waktu yang tersedia akan menentukan proses yang digunakan.

Fasilitator harus mempersiapkan material yang akan digunakan, seperti kertas atau alat mewarnai. Terkadang akan membantu bila ada pekerja seni atau pelukis bagus yang siap membantu komunitas menyempurnakan gambar mereka atau memberikan warna dan detailnya.

Fasilitator harus bisa memastikan bahwa gambar yang dihasilkan akan bisa diterjemahkan menjadi aspirasi atau ekspresi kepedulian komunitas atau pernyataan yang akan dicari oleh komunitas dalam perjalanan menuju sukses mereka (outcome).

Ekspresi – ekspresi atau pernyataan ini juga menjadi titik mulai untuk mengidentifikasi indikator outcome proyek, sehingga harus dituliskan dengan cara tertentu sehingga komunitas bisa membuat keputusan dan prioritas atasnya.

taHaP – taHaP daLam PeLaKsanaan PendeKatan berbasIs aset

145

alat

AI memberikan informasi terbanyak tentang pelaksanaan fase mimpi. AI membantu kita menyadari bahwa fase ini bukan visioning sederhana tetapi suatu kesempatan untuk menggali aspirasi yang lebih dalam lewat imajinasi. AI juga membantu kita menyadari bahwa mimpi tidak boleh dilakukan sebelum fase discovery, di mana orang-orang mencari dan menemukan kekuatan mereka sendiri.

Mimpi atau visioning tidak diutamakan dalam ABCD karena ada bahaya ketika mimpi tidak didasarkan pada aspek ‘gelas setengah penuh’ di konteks komunitas sendiri. Dengan kata lain ABCD juga menekankan pentingnya memastikan bahwa komunitas memutuskan apa yang mereka inginkan hanya setelah mereka menyadari bahwa mereka kuat, kompeten dan memiliki aset atau sumber daya yang selama ini disia – siakan.

Outcome Mapping juga memberi tekanan pada tahap visioning dan menggunakan beberapa metode dan alat bantu untuk melakukan fase ini. Agar tidak langsung loncat ke tahap visioning, dalam program ACCESS ditambahkan tahap Wawancara Apresiatif sebelum visioning dilakukan.

tahap 4: memetakan aset

Aset adalah sesuatu yang berharga yang bisa digunakan untuk meningkatkan harkat atau kesejahteraan. Kata ASET secara sengaja digunakan untuk meningkatkan kesadaran komunitas yang sudah ‘kaya dengan aset’ atau memiliki kekuatan yang digunakan sekarang dan bisa digunakan secara lebih baik lagi. Mungkin ada yang sudah dilatih menjadi guru tetapi tidak ada orang atau tempat untuk mengajar. Ada juga yang belajar keterampilan menjahit, memasak

146

atau kerajinan tangan atau pertukangan tapi tidak ada kesempatan menggunakannya. Ketika sudah terungkap aset – aset yang ada, maka komunitas bisa mulai mengumpulkan atau menggunakannya dengan lebih baik untuk mencapai tujuan pribadi maupun mimpi bersama.

Tujuan pemetaan aset adalah agar komunitas belajar kekuatan yang sudah mereka miliki sebagai bagian dari kelompok. Apa yang bisa dilakukan dengan baik sekarang dan siapa di antara mereka yang memiliki keterampilan atau sumber daya. Mereka ini kemudian dapat diundang untuk berbagi kekuatan demi kebaikan seluruh kelompok atau komunitas.

Pemetaan dan seleksi aset dilakukan dalam 2 tahap:

l Memetakan aset komunitas atau bakat, kompetensi dan sumber daya sekarang.

l Seleksi mana yang relevan dan berguna untuk mulai mencapai mimpi komunitas.

Pemetaan aset

Istilah ‘aset’ bisa keliru dipahami dan terkadang lebih baik untuk mempersiapkan sejumlah istilah yang bisa digunakan komunitas untuk memahami beragam kekuatan yang sudah mereka miliki.

Daftar lengkap aset adalah:22

1. Aset personal atau manusia: keterampilan, bakat, kemampuan, apa yang bisa anda lakukan

dengan baik, apa yang bisa anda ajarkan pada orang lain. (Kemampuan Tangan, Kepala dan Hati).

2. Asosiasi atau aset sosial: tiap organisasi yang diikuti oleh anggota kelompok, kelompok –

taHaP – taHaP daLam PeLaKsanaan PendeKatan berbasIs aset

147

Dokumen terkait