• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 Faktor Yang Mempengaruhi Kurs

2.2.2 Penanaman Modal Asing (PMA) gertian Penanaman Modal Asing

2.2.3.2 Tujuan Ekspor

g diperoleh dapat digunakan untuk membiayai pembangunan negara.

r serta untuk

iluar negeri sebagai perluasan pasar domestik

dalam pasar internasional sehingga terlatih

2.2.3.

2003 : 93 ) daya saing ekspor dapat ditingkatkan dengan

cara

ologi sendiri, disamping

keunggulan nasional dengan mempergunakan tekhnologi ciptaan sendiri.

negara tersebut memperoleh pendapatan dari penjualan ekspor yang dilakukannya. Keuntungan yan

2.2.3.2Tujuan Ekspor

Menurut Amir ( 2003 : 101 ) tujuan ekspor antara lain : a. Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasaan pasa

memperoleh harga jual yang lebih baik (optimalisasi laba ). b. Membuka pasar baru d

(membuka pasar ekspor)

c. Memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang. d. Membiasakan diri bersaing

dalam persaingan tang ketat

3 Cara – cara Meningkatkan Daya Saing Ekspor

Menurut Amir, ( cara antara lain :

1. Melakukan evaluasi dan perbaikan dari semua faktor daya saing se berkesinambungan baik faktor langsung maupun faktor tidak langsung. 2. Melakukan penelitian dan pengembanngan tekhn

identifikasi alih teknologi dan membeli teknologi. 3. Mengeksploitasi berbagai

29

2.2.3.4 Ane

elakukan ekspor dapat ditempuh ra lain sebagai berikut :

1.

nsaksi yang sebelumnya sudah diadakan importir luar negeri

2. Bart

eri untuk mendapatkan kembali pembayaran

3.

ka Cara Ekspor

Menurut Amir ( 1993 : 108 ) dalam m beberapa cara anta

Ekspor biasa

Dalam hal ini barang dikirim keluar negeri sesuai dengan peraturan umum yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu tra

dengan er

Artinya adalah pengiriman barang – barang keluar negeri untuk untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negeri. Dalam hal ini berarti penguriman barang, tidak menerima pembayaran dalam mata uang asing, tapi dalam bentuk barang yang dapat dijual di dalam neg

dalam mata uang rupiah. Konsinyasi (consignment )

Yang dimaksud dengan konsinyasi adalah pengiriman barang keluar negeri untuk dijual, sedangkan hasil penjualannya diperlukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi dalam hal ini barang dikrim keluar negeri bukan ditukarkan dengan barang lain seperti dalam barter, dan juga bukan untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnnya sudah dilakukan seperti dalam ekspor biasa. Tegasnya di dalam hal ini

30

ng sebagai konsinyasi belum ada pembeli tertentu

4.

u sebaliknya dari negara itu akan di impor sejumlah jenis Negara tersebut dan yang kiranya kita

5.

untuk memindahkan kekayaan dari suatu Negara ke Negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang

2.2.3.

43 ) dalam melakukan kegiatan ekspor suatu permasalahan, yaitu :

Up-grading ( Sorting dan Upgrading ) 5. asalah Perdagangan dan Pengepakan ( Storage dan Packing ) 6. asalah Pemasaran

pengiriman bara diluar negeri. Package – Deal

Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi, pemerintah ada kalanya mengadakan perjanjian perdagangan dengan salah satu Negara. Pada perjanjian ditetapkan sejumlah barang tertentu akan diekspor kenegara it

barang yang dihasilkan di butuhkan.

Penyeludupan ( Smuggling )

Setiap usaha yang bertujuan

berlaku.

5 Masalah Yang Dihadapi Ekspor

Menurut Amir, ( 1999 : Negara akan menghadapi suatu

1. Masalah pengumpulan 2. Masalah Angkutan Darat

3. Masalah Pembiayaan Rupiah ( Rupiah Financing ) 4. Masalah Sortasi dan

M M

31

2.2.4

mbangunan adalah bagian dari macam pengeluaran engeluaran pemerintah dibagi menjadi dua macam peng

uruh kekayaan negara yang berbentuk n ke ingkatan.

sifikasi pengeluaran rutin daerah antara lain :

raan dan perbaikan erjalanan dinas Pengeluaran Pembangunan . pengeluaran pe pemerintah,dimana p eluaran yakni : 1. Pengeluaran rutin

Yaitu pengeluaran atau belanja pemerintah untuk menunjang tugas-tugas rutin, yang bersifat habis pakai atau konsumtif, karena dari pengeluaran-pengeluaranyang telah dilakukan tidak akan mendapatkan hasil kembali. Anggaran rutin memegang peranan penting dalam tata kehidupan suatu daerah, karena melalui anggaran rutinlah roda administrasi pemerintahan dan penyediaan jasa-jasa kepada masyarakat disediakan selain untuk memelihara kelangsungan sel

modal tetap yang sudah ada. Volume anggaran belanja rutin dari tahu tahun pasti mengalami pen

Yang termasuk dalam kla 1. Belanja pegawai 2. Belanja barang 3. Belanja pemeliha 4. Belanja p 5. Belanja pensiun 6. Subsidi 2. Pengeluaran pembangunan

32

unakan untuk membiayai proyek dimana proyek-proyek tersebut jika dilihat dari segi hasilnya berbentuk proyek-proyek fisik dan

2.2.4.

pengalokasian belanja

t dan daerah serta antar daerah;

atkan kualitas pelayanan daerah;

 Mendukung program pembangunan nasional, melalui sinkronisasi pembangunan di daerah dengan rencana pembangunan nasional

Yaitu pengeluaran pembangunan adalah pengeluaran yang ditujukan untuk membiayai proses perubahan yang merupakan perbaikan dan pembangunan menuju kemajuan yang ingin dicapai. Anggaran pembangunan digunakan untuk membiayai suatu proyek yang mempunyai batas waktu tertentu, dimana setelah proyek selesai maka pembiayaannya akan selesai pula. Pada dasarnya pembiayaan anggaran belanja pembangunan dig

proyek non fisik.

1 Pengeluaran Pembangunan melalui Belanja Daerah

Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional. Oleh karena itu pembiayaan pembangunan melalui belanja daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembiayaan pembangunan secara nasional. Untuk tahun 2007, kebijakan dalam

daerah tetap diarahkan untuk mendukung penyelenggaraan otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, dengan tujuan:

 Mengurangi kesenjangan fiskal antara pusa

 Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya nasional;

 Meningk

 Meningkatkan kemampuan daerah dalam menggali pendapatan asli daerah;

33

Sesuai dengan amanat UU no. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah, maka arah kebijakan dana dibagi antara Dana Alokasi Umum ( DAU ) dan Dana Alokasi Khusus ( DAK ) :

1. Dana Alokasi Umum ( DAU )

Berkaitan dengan dana alokasi umum, besaran dana alokasi umum diarahakan untuk mencapai rasio dana alokasi umum sebesar 26 persen dari penerimaan dari sedanagkan disisi perencanaan pengalokasianya upaya untuk meningkatkan akurasi data dasar perhitungan dana alokasi umum akan terus ditingkatkan.

2. Dana alokasi khusus ( DAK )

Dana alokasi khusus merupakan dana yang dialokasikankepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

Dana alokasi khusus diupayakan meningkat dengan tetap disesuaikan dengan kemampuan keuangan Negara berdasarkan pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut :

1. Diprioritaskan untuk membantu daerah-daerah dengan kemampuan keuangan di bawah rata-rata nasional, dalam rangka mendanai kegiatan penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar yang merupakan urusan daerah; 2. Menunjang percepatan pembangunan sarana dan prasarana di daerah pesisir

34

tertinggal/terpencil serta daerah yang termasuk kategori daerah ketahanan pangan;

3. Diarahkan untuk mendorong penyediaan lapangan kerja, meningkatkan akses penduduk miskin terhadap prasarana dasar serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas dan diversifikasi ekonomi terutama di perdesaan;

4. Menghindarkan tumpang tindih kegiatan yang didanai dari DAK dengan kegiatan yang didanai dari anggaran Kementerian/Lembaga;

5. Mengalihkan kegiatan-kegiatan yang didanai dari dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang telah menjadi urusan daerah secara bertahap menjadi DAK;

6. Bidang atau program yang didanai oleh DAK yaitu :

 Pendidikan, untuk menunjang pelaksanaan program wajib belajar (Wajar) 9 tahun bagi masyarakat di daerah terutama masyarakat miskin, baik di perkotaan maupun di perdesaan;

 Kesehatan, untuk meningkatkan daya jangkau dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama masyarakat miskin baik di perkotaan maupun di perdesaan;

 Infrastruktur jalan, untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat pelayanan transportasi serta membuka keterisolasian daerah;

 Infrastruktur irigasi, untuk mempertahankan tingkat pelayanan jaringan irigasi guna mendukung program ketahanan pangan;

35

 Infrastruktur air bersih, untuk meningkatkan prasarana air bersih bagi masyarakat di desa-desa rawan air bersih dan kekeringan serta daerah kumuh di perkotaan;

 Pertanian, untuk meningkatkan sarana dan prasarana pertanian guna mendukung ketahanan pangan dan agribisnis;

 Kelautan dan perikanan, untuk meningkatkan sarana dan prasarana dasar di bidang perikanan;

 Prasarana pemerintahan di daerah pemekaran, untuk meningkatkan kinerja daerah dalam menyelenggarakan pembangunan dan pelayanan publik.

 Lingkungan hidup, untuk meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan hidup

Dokumen terkait