• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Probolinggo

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

3.5. RTRW Kabupaten Probolinggo

3.5.2. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Probolinggo

Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Probolinggo adalah untuk mewujudkan Kabupaten Probolinggo sebagai sentra komoditas pertanian yang berdaya saing di tingkat Jawa-Bali dengan mengembangkan agropolitan di Bagian Barat dan di Bagian Timur serta minapolitan di bagian Utara dan Tengah yang didukung oleh industri dan ekowisata. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah, disusun kebijakan penataan ruang wilayah.

Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Probolinggo meliputi :

a. Pemantapan sistem agropolitan dan minapolitan untuk peningkatan komoditi pertanian unggulan disertai pengelolaan hasil dan peningkatan peran dalam agrowisata. Untuk mewujudkan kebijakan ini, disusun strategi penataan ruang wilayah, meliputi :

 Mengembangkan kawasan sesuai potensinya yang dihubungkan dengan pusat kegiatan untuk mendukung agropolitan dan minapolitan

 Mengembangkan kawasan agropolitan untuk mendorong pertumbuhan kawasan perdesaan di wilayah Probolinggo timur meliputi Kecamatan Gading, Kecamatan Krucil, Kecamatan Tiris dan Probolinggo barat meliputi Kecamatan Tongas, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Sukapura,

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

Kecamatan Sumber serta kawasan minapolitan meliputi Kecamatan Tongas, Kecamatan Sumberasih, Kecamatan Dringu, Kecamatan Gending, Kecamatan Pajarakan, Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Paiton, Kecamatan Banyuanyar, Kecamatan Maron, Kecamatan Gading, Kecamatan Tegalsiwalandan Kecamatan Tiris

 Mengoptimalkan kawasan pertanian

 Menekan pengurangan luasan lahan sawah beririgasi teknis  Menetapkan kawasan pertanian abadi atau lahan sawah lestari  Mengembangkan sawah baru pada kawasan potensial

 Mengembangkan kawasan pesisir sesuai dengan fungsinya

 Meningkatkan sarana dan prasarana pengembangan perikanan tangkap, budidaya laut dan tawar,pengolahan hasil ikan dan pemasarannya.

b. Pengembangan pusat-pusat pelayanan secara berhirarki dan bersinergis antara pusat pengembangan utama di ibukota kabupaten dan perkotaan lainnya serta pengembangan sistem permukiman perdesaan berbasis agropolitan dan minapolitan. Untuk mewujudkan kebijakan ini, disusun strategi penataan ruang wilayah, meliputi :

 Menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah terutama yang berfungsi sebagai pusat agropolitan, minapolitan, industri dan ekowisata

 Memantapan fungsi simpul-simpul wilayah

 Memantapan keterkaitan antar simpul-simpul wilayah dan interaksi antara simpul wilayah dengan kawasan perdesaan sebagai hinterlannya.

c. Pendistribusian persebaran penduduk sesuai dengan kebijakan pusat-pusat pelayanan. Untuk mewujudkan kebijakan ini, disusun strategi penataan ruang wilayah, meliputi :

 Mendistribusikan persebaran penduduk dengan pengembangan sarana-prasarana dan pada kawasan pusat pertumbuhan baru

 Memeratakan persebaran penduduk dengan perbaikan sarana-prasarana dan infrastruktur di kawasan perdesaan atau kawasan kurang berkembang guna mengurangi urbanisasi.

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

d. Pengembangan kelengkapan prasarana wilayah dan prasarana lingkungan dalam mendukung pengembangan sentra produksi pertanian, industri, ekowisata dan pusat permukiman secara terpadu dan efisien. Untuk mewujudkan kebijakan ini, disusun strategi penataan ruang wilayah, meliputi :

 mengembangkan sistem transportasi secara intermoda sampai ke pusat produksi pertanian, industri dan pelayanan pariwisata

 meningkatkan jaringan energi dan pelayanan secara interkoneksi jawa-bali dan pelayanan sampai pelosok

 mendayagunakan sumber daya air dan pemeliharaan jaringan untuk pemenuhan kebutuhan air baku dan sarana dan prasarana pengairan kawasan pertanian

 meningkatkan jumlah, mutu dan jangkauan pelayanan komunikasi serta kemudahan mendapatkannya yang diprioritaskan untuk mendukung pengembangan pertanian, pariwisata dan industri

 mengoptimalkan tingkat penanganan dan pemanfaatan persampahan guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.

e. Pemantapan pelestarian dan perlindungan kawasan lindung untuk meningkatkan kualitas lingkungan, sumberdaya alam/buatan dan ekosistemnya, meminimalkan resiko dan mengurangi kerentanan bencana, mengurangi efek pemanasan global yang berprinsip partisipasi, menghargai kearifan lokal serta menunjang pariwisata, penelitian dan edukasi. Untuk mewujudkan kebijakan ini, disusun strategi penataan ruang wilayah, meliputi :

 Memantapkan fungsi kawasan hutan lindung melalui peningkatan kelestarian hutan untuk keseimbangan tata air dan lingkungan hidup  Meningkatkan kualitas kawasan yang memberi perlindungan di bawahnya

berupa kawasan resapan air untuk perlindungan fungsi lingkungan

 Memantapkan kawasan perlindungan setempat melalui upaya konservasi alam, rehabilitasi ekosistem yang rusak, pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup serta penetapan kawasan lindung spiritual  Memantapkan fungsi dan nilai manfaatnya pada kawasan suaka alam,

pelestarian alam dan cagar budaya

 Menangani kawasan rawan bencana alam melalui pengendalian dan pengawasan kegiatan perusakan lingkungan terutama pada kawasan

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

yang berpotensi menimbulkan bencana alam serta pengendalian untuk kegiatan manusia secara langsung

 Memantapkan wilayah kawasan lindung geologi yang terdiri dari cagar alam geologi, kawasan rawan bencana alam geologi dan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah disertai dengan pemantapan zonasi di kawasan dan wilayah sekitarnya serta pemantapan pengelolaan kawasan secara partisipatif

 Memantapkan kawasan lindung lainnya sebagai penunjang usaha pelestarian alam.

f. Pengembangan kawasan budidaya untuk mendukung pemantapan sistem agropolitan serta industri berbasis pertanian dan ekowisata. Untuk mewujudkan kebijakan ini, disusun strategi penataan ruang wilayah, meliputi :

 Mengembangkan kawasan hutan produksi guna meningkatkan produktivitas lahan dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan  Menetapkan dan mengembangkan kawasan hutan rakyat dalam

mendukung penyediaan kayu oleh rakyat

 Mengamankan lahan pertanian berkelanjutan dan menjaga suplai pangan nasional

 Mengembangkan komoditas-komoditas unggul perkebunan di setiap wilayah

 Meningkatkan produk dan nilai tambah perikanan baik ikan tangkap dan budidaya melalui sentra pengolah hasil ikan

 Mengembangkan kawasan pertambangan yang berbasis pada teknologi yang ramah lingkungan

 Menata dan mengendalikan kawasan dan lokasi industri

 Meningkatkan pengembangan pariwisata berbasis ekowisata dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, pelestarian budaya leluhur dan melibatkan peran serta masyarakat

 Meningkatkan kawasan permukiman perkotaan secara sinergis dengan permukiman perdesaan

 Mengembangkan zona kawasan pesisir dan laut yang potensial di Kabupaten Probolinggo.

g. Pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis baik untuk fungsi pengembangan wilayah maupun guna perlindungan kawasan sesuai fungsi

PENYUSUNAN PERENCANAAN BIDANG PERMUKIMAN KABUPATEN PROBOLINGGO

utama kawasan. Untuk mewujudkan kebijakan ini, disusun strategi penataan ruang wilayah, meliputi :

 Meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan ekonomi khusus di Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu kawasan andalan  Meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis

sosial dan budaya

 Meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi secara optimal

 Meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis perlindungan ekosistem dan lingkungan hidup

 Meningkatkan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

Dokumen terkait