• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Laporan Arus Kas

3. Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode dimana laporan arus kas disajikan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan.

Menurut Hastuti et al (2020) tujuan laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar dari suatu perusahaan selama satu periode tertentu serta memberikan informasi

tentang jumlah kas yang diperoleh dari kegiatan operasi dan investasi serta pendanaan dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama periode waktu tertentu.

4. Keuanggulan Laporan Arus Kas

Pada umumnya, laporan keuangan lebih menekankan pada pelaporan laba perusahaan. Arus kas operasi yang termuat dalam laporan arus kas bukan hanya menyajikan informasi penghasilan dan biaya, melainkan juga kas yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Menurut Friderika Gea (2018) beberapa keunggulan dalam menggunakan arus kas adalah sebagai berikut : a. Dapat memberikan kerangka kerja untuk menghubungkan prestasi

masa lalu, saat sekarang dan masa yang akan datang.

b. Menurut investor, proyeksi arus kas akan menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar dan menggambarkan perencanaan kebijakan keuangannya.

c. Nilai discounted flow ratio lebih dipercaya untuk menjadi indikator investasi dari pada ratio laba dengan harga sekarang disebabkan sistem alokasi yang dilakukan dalam menghitung laba seperti dalam acrual basis accounting.

d. Akuntansi arus kas dapat digunakan untuk memperbaiki gab antara bagaimana investasi dilakukan yang biasanya dengan dasar kas dengan bagaimana hasil suatu investasi dinilai.

5. Klasifikasi Arus Kas

Secara umum, arus kas diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Menurut Inggriani Elim et all (2019) menyatakan bahwa laporan arus kas diklasifikasikan menjadi penerimaan dan pengeluaran kas dari tiga kategori utama sebagai berikut :

a. Aktivitas kas dari aktivitas operasi

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendapatan dari luar.

b. Arus kas dari aktivitas investasi

Arus kas dari aktivitas investasi adalah memperoleh dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sebungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

c. Arus kas dari aktivitas pendanaan

Arus kas dari aktivitas pendanaan menunjukkan arus kas masuk dan keluar terkait dengan perubahan dalam kewajiban jangka panjang perusahaan dan ekuitas pemegang saham.

6. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Secara umum metode penyusunan laporan arus kas terdiri atas metode langsung dan metode tidak langsung. Kedua metode ini menyajikan jumlah yang sama pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Novita Sianturi (2017) menyatakan bahwa Dalam menyusun laporan arus kas terdapat dua metode yang dapat digunakan yaitu :

a. Metode langsung

Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerima kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerima kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi.

Dengan kata lain metode langsung mengurangkan pengeluaran kas operasi dan penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas. Keuanggulan utama metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas. Disamping metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam mengambil keputusan.

b. Metode tidak langsung

Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa lalu dan

semua transaksi dari penerimaan kas dan pengeluaran yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dari laba bersih yang diperhitungkan pada laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengeluaran, kenaikan maupun penurunan utang dan piutang.

Keunggulan utama dari metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi.

Metode ini memberikan jaminan yang berguna antara laporan arus kas dan perhitungan laba rugi serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah untuk diperoleh, dibandingkan dengan data yang diperlukan dalam metode langsung.

Dalam metode tidak langsung ini, penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan-perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasi seperti penyusutan, naik turun pos aktiva dan hutang lancar.

Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung.

7. Analisis Laporan Arus Kas

Analisis arus kas terutama digunakan sebagai alat ukur mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya dan mengukur sumber dayanya.

Di dalam analisis akhir, arus kas perusahaan merupakan hal yang fundamental sebagai dasar pengukuran akuntansi dan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi investor dan kreditor. Peranan laporan arus kas dalam konteks pengambilan keputusan jangka pendek adalah sebagai alat mengidentifikasi tanda-tanda bahaya mengenai situasi keuangan perusahaan. Dari analisis laporan arus kas tersebut diperoleh informasi mengenai sumber dan penggunaan kas serta peramalan sumber dan penggunaan kas tersebut di masa yang akan datang.

Kreditor akan memeriksa laporan arus kas dengan seksama karena mereka mengkhawatirkankemampuan perusahaan melunasi pinjaman.

Titik awal yang baik dalam pemeriksaannyaadalah menemukan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi. Jika kas yang disediakan oleh aktiva tinggi, maka hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas mencukupi secara internal dari operasi untuk membayar kewajibannya tanpa harus meminjam dari luar. Sebaliknya, jika jumlah kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi rendah atau negatif, maka hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan kas yang memadai secara internal dari operasinya dan dengan demikian harus meminjam atau menerbitkan sekurutas ekuitas untuk mendapatkan kas tambahan.

Menurut Pangerapan et al (2018) bahwa Alat analisis rasio laporan arus kas yang diperlukan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan antara lain :

a. Rasio Arus Kas Operasi

Rasio ini digunakan untuk menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar.

b. Rasio Cakupan kas terhadap Bunga

Rasio ini digunakan untuk memenuhi kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambahan pembayaran bunga dan pembayaran pajak dibagi bunga.

c. Rasio Pengeluaran Modal

Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi dibagi dengan pengeluaran modal.

d. Rasio Total Hutang

Rasio ini digunakan untuk menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang.

e. Rasio Arus Kas terhadap Laba Bersih

Rasio ini digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh penyesuaian dan asumsi akuntansi akrual mempengaruhi perhitungan laba

bersih. Rasio ini dihitung sebagai hasil antara arus kas operasi laba bersih.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Subramayam (2017) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis bisnis merupakan evaluasi atas prospek dan risiko perusahaan untuk pengambilan keputusan bisnis. Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi dimasa mendatang.

Menurut Irham Fahmi (2017) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Rondonuwu et al (2017) tujuan laporan keuangan adalah untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu, baik asset, liabilitas, ekuitas maupun hasil usaha yang telah dicapai selama beberapa periode, untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan perusahaan, untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan dimasa mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini, untuk melakukan penilaian kinerja manajemen dan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis terutama mengenai hasil yang telah dicapai.

3. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Jenis-jenis laporan keuangan menurut Rondonuwu et al (2017), terdiri dari :

a. Laporan posisi keuangan b. Laporan laba rugi

c. Laporan perubahan ekuitas d. Laporan arus kas

e. Catatan atas laporan keuangan

4. Pemakai Laporan Keuangan

Menurut Inggriani Elim et al (2019) Pemakai laporan keuangan meliputi : a. Investor

Penanaman modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegan saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

b. Pemberi Pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunga dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

c. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

d. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan tergantung pada entitas.

e. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas entitas. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas entitas, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

f. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanaman modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan

menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

C. Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Dhea Ayusvia Sandra (2020) Analisis kinerja keuangan pada dasarnya dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dimasa yang lalu dengan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap kinerja dimasa yang lalu, dapat dilakukan prediksi terhadap perusahaan dimasa mendatang, sehingga evaluasi untuk nilai perusahaan dapat dilakukan dan keputusan investasi dapat dilaksanakan saat ini.

menurut Pangerapan et al (2018) kinerja keuangan adalah hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam mengelola aset perusahaan secara efektif selam periode tertentu.

kinerja keuangan sangat dibutuhkan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Keuangan

Menurut Dwiermayanti.wordpress.com manfaat dari penilaian kinerja keuangan sebagai berikut :

a. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.

b. Untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.

c. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.

d. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.

3. Pengukuran Efektifitas Kinerja Keuangan

Menurut Niayah (2020) Pengertian efektivitas secara umum merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dalam setiap organisasi. Efektifitas disebut juga efektif, apabila tercapainya tujuan atau sasaran yang telah ditemukan sebelumnya.

Menurut Niayah (2020) Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi perusahaan, karena pengukuran tersebut dapat mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan bergantung pada sudut pandang yang diambil dan tujuan analisis. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan perlu menyesuaikan kondisi perusahaan dengan alat ukur penilaian kinerja serta tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan itu sendiri.

Efektifitas yang dimaksud adalah efektifitas kinerja keuangan perbankan ialah kemampuan suatu perusahaan untuk memaksimalkan uang yang tersedia dalam menjalankan aktifitas operasional.

Pengukuran tingkat efektifitas ini untuk mengetahui berhasil tidaknya

pencapaian tujuan dengan mengukur kinerja laporan keuangan. Berikut adalah tabel untuk mengukur efektifitas kinerja keuangan menurut Syauqi (2016) sebagai berikut :

Tabel 2.1 kriteria penilaian efektifitas kinerja keuangan.

Rasio Efektifitas Tingkat pencapaian

Diatas 1 Sanget efektif

0,9–1 Efektif

0,8 - 0,9 Cukup efektif

0,6 - 0,8 Kurang efektif

Dibawah 0,6 Tidak efektif

Menurut Pangerapan et al (2018) Untuk mengukur efektifitas kinerja keuangan dapat dihitung dengan menggunakan rasio arus kas yang terdiri dari:

a. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)

Rasio arus kas operasi =

Rasio ini digunakan untuk menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar.

b. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB)

Rasio ini digunakan untuk memenuhi kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambahan pembayaran bunga dan pembayaran pajak dibagi bunga.

Rasio Cakupan kas terhadap bunga =

c. Rasio pengeluaran modal (PM)

Rasio pengeluaran modal =

Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi dibagi dengan pengeluaran modal.

d. Rasio total hutang (TH)

Rasio total hutang =

Rasio ini digunakan untuk menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang.

e. Rasio Arus Kas terhadap Laba Bersih (AKLB)

Rasio arus kas terhadap laba bersih

Rasio ini digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh penyesuaian dan asumsi akuntansi akrual mempengaruhi perhitungan laba bersih. Rasio ini dihitung sebagai hasil antara arus kas operasi laba bersih.

D. Bank

1. Pengertian Bank

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam

bentuk kredit atau bentuk lainnya dengan rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998).

Menurut Ira Lupi Alawiah (2019) Bank adalah lembaga yang berperang sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

Menurut B.N. Ajuha (2017) Bank menyalurkan modal dari mereka yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat membuatnya lebih produktif untuk keuntungan masyarakat.

Dengan beberapa pengertian diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan tarif hidup rakyat banyak.

2. Fungsi dan Tujuan Bank a. Fungsi Bank

Menurut Ira Lupi Alawiah (2019) secara umum fungsi utama bank adalah :

1. Menghimpun dana dari masyarakat

Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Untuk itu masyarakat akan mempercayakan dananya untuk disimpan di bank dengan jaminan keamanan yang diberikan oleh pihak bank.

2. Menyalurkan dana kepada masyarakat

Bank akan menyalurkan dananya kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman. Melalui penyaluran dana tersebut maka bank akan memperoleh pendapatan.

Pendapatan tersebut berupa pendapatan bunga.

3. Pelayanan dan jasa perbankan

Selain simpanan, bank juga menawarkan berbagai produk pelayanan jasa perbankan kepada nasabah. Produk pelayanan jasa perbankan tersebut antara lain jasa pengiriman uang (transfer), pemindah bukuan, penagihan surat-surat berharga, kliring, Letter of credit, garansi bank dan pelayanan jasa lainnya.

b. Tujuan Bank

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tujuan bank adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan dalam meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

3. Sumber dana bank

Menurut Kasmir (2014) sumber-sumber dana bank adalah saha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Adapun sumber-sumber dana bank adalah sebagai berikut :

a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri.

Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri, modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari ara pemegang saham

b. Dana yang berasal dari masyarakat luas

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.

Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk :

a. Simpanan giro b. Simpanan tabungan c. Simpanan deposito

c. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya.

Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika mengalami kesulitan dalam mencari sumber dana pertama dan kedua diatas, perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :

a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia b. Pinjaman antar bank

c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri d. Surat berharga pasar uang

4. Jenis-jenis bank

a. Jenis-jenis bank menurut fungsinya : 1. Bank perkreditan rakyat

Adalah jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank sentral

Adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter diwilayah negara tersebut.

3. Bank umum

Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya 1. Bank campuran

Adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak asing dan pihak swasta nasional.

2. Bank asing

Adalah cabang dari bank yang ada diluar negeri baik milik swasta asing atau pemerintahan negara asing.

3. Bank pemerintah

Adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah indonesia.

4. Bank swasta nasional

Adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta.

5. Bank koperasi

Adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

c. Jenis-jenis bank berdasarkan kegiatan operasionalnya 1. Bank konvensional

Adalah jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.

2. Bank syariah

Adalah jenis perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan roses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

d. Jenis-jenis bank berdasarkan bentuk badan usaha 1. Bank berbentuk koperasi

Adalah bank yang memiliki badan usaha berbentu koperasi, segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah koperasi pada umumnya.

2. Bank berbentuk perusahaan perseorangan

Adalah bank yang memiliki badan usaha berbentuk perusahaan perseorangan.

3. Bank berbentuk perseroan terbatas (PT)

Adalah badan saha yang berbentuk perseorangan terbatas, segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah perseroan terbatas pada umumnya.

4. Bank berbentuk firma

Adalah bank yang memiliki badan usaha berbentuk firma segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah firma pada umumnya.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan dan juga dapat digunakan untuk membandingkan hasil penelitian. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu dari segi lokasi penelitian dan waktu penelitian. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :

2012-ukur kinerja

Internasional

Kerangka pikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting (Sugiyono, 2018). Adapun yang menjadi kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2016-2020

Laporan Arus Kas

Efektifitas Kinerja Keuangan

Hasil

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menganalisis laporan arus kas untuk menggambarkan efektifitas kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2020.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016-2020. Data yang diperlukan dapat diakses melalui website www.idx.co.id. Waktu penelitian dilakukan sekitar 2 bulan yaitu bulan Oktober sampai November 2021

Penelitian ini dilakukan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016-2020. Data yang diperlukan dapat diakses melalui website www.idx.co.id. Waktu penelitian dilakukan sekitar 2 bulan yaitu bulan Oktober sampai November 2021

Dokumen terkait