• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN MANAJEMEN KOMPENSASI 1. Memperoleh SDM yang berkualitas

Dalam dokumen MODUL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (Halaman 41-48)

Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik kepada pelamar

2. Mempertahankan Karyawan yang Ada

Besaran Kompensasi yang tidak kompetitif akan menimbulkan perputaran karyawan yang tinggi.

3. Menjamin Keadilan

Berupaya agar keadilan internal dan eksternal terwujud.

4. Mengendalikan Biaya

Membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan

5. Mengikuti Aturan Hukum

Mempertimbangkan faktor-faktor legal yang dikeluarkan pemerintah.

6. Memfasilitasi Pengertian

Sistem Manajemen Kompensasi hendaknya mudah dipahami spesialis SDM, Manajer Operasi, dan para Karyawan.

7. Meningkatkan Efisiensi Administrasi

Dirancang utnuk dapat dikelola dengan efisien, membuat Sistem Informasi SDM optimal

39 Komponen-komponen Kompensasi

1. Gaji

Balas Jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan. Atau dapat juga diaktakan sebagai bayaran tetap yang diterima seorang dari keanggotaannya dalam sebuah perusahaan.

2. Upah

Imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Jam Kerja, Jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Besarnya upah dapat berubah-ubah tergantung keluaran yang dihasilkan.

3. Insentif

Imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan.

4. Kompensasi Tidak Langsung (Fringe Benefit)

Kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya, Asuransi, Uang pensiun, dan lain-lain

Langkah Penentuan Gaji dan Upah

Secara umum penentuannya dapat dilakukan dengan langkah-langkah 1. Menganalisis Jabatan/Tugas

Mencari infromasi tentang tugas-tugas yang dilakukan dan persyaratan yang diperlukan.

2. Evaluasi Jabatan/Tugas

Mempertimbangkan faktor-faktor, seperti tanggung jawab, keterampilan tingkat usaha dan lingkungan kerja. Beberapa metode yang dapat dilakukan:

a. Metode Pemeringkatan (Job Ranking)

Langkah-langkahnya, adalah sebagai berikut:

1) Mendapatkan Informasi Jabatan 2) Menentukan jabatan yang akan dinilai

40

3) Menentukan faktor-faktor yang dikompensasi 4) Memeringkatkan jabatan satu dan yang lain b. Metode Pengelompokan (Job Grading)

Langkah-langkahnya, adalah sebagai berikut:

1) Uraian tingkatan berdasarkan faktor-faktor yang dapat dikompensasi 2) Membuat tingkatan

3) Mengelompokan jabatan-jabatan yang ada sesuai dengan tingkatan yang sudah ditentukan

4) Menentukan besarnya gaji c. Metode Perbandingan Faktor

Langkah-langkahnya, adalah sebagai berikut:

1) Memperoleh informasi Jabatan

2) Menentukan faktor-faktor yang dapat dikompensasi 3) Menentukan jabatan kunci

4) Memeringkat jabatan kunci berdasarkan faktor yg dapat dikompensasi 5) Mendistribusikan tarif upah untuk faktor yang dapat dikompensasi 6) Menyajikan dalam sebuah bagan perbandingan

7) Mengevaluasi pekerjaan lain d. Metode Penentuan Point (Point System)

Langkah-langkahnya, adalah sebagai berikut:

1) Menentukan secara rinci faktor-faktor yang dapat dikompensasi 2) Menentukan level faktor-faktor yang dapat dikompensasi 3) Menentukan poin untuk setiap faktor

Tantangan dalam penentuan Gaji dan Upah

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat Gaji yang sering di luar kemampuan perusahaan untuk mengendalikannya, seperti:

1. Tingkat Gaji yang Lazim 2. Serikat Buruh

3. Pemerintah

4. Kebijakan dan Strategi Penggajian 5. Faktor Internasional

41 6. Nilai yang sebanding dan pembayaran yang sama 7. Biaya dan Produktivitas

STRUKTUR UPAH

Perusahaan-perusahaan swasta kebanyakan berlaku apa yang disebut struktur upah. Menurut F.Winarni (2008:45) Struktur upah adalah “Rangkaian angka (nilai) upah untuk setiap pekerjaan/jabatan atau kelompok/golongan/kelas jabatan yang disusun secara berurutan dari tingkat yang rendah sampai dengan tingkat yang tertinggi, mengikuti struktur golongan jabatan yang ada dalam perusahaan”

Menurut F. Winarni (2008:45) bentuk-bentuk struktur upah terdiri dari:

1. Struktur Upah Berbentuk Angka Tunggal

Lamanya masa kerja seorang pekerja tidak dijadikan dasar untu menentukan besarnya kemajuan upah individu pekerja. Prestasi pekerja dihargai dalam bentuk ‘insentif’ tunai secara langsung. Sedangkan ‘kemajuan’ upah akan sama besarnya untuk setiap pekerja dan biasanya merupakan hasil

‘perundingan’ kesepakatan kerja bersama atau karena diberikan ‘kenaikan upah minimum’ oleh perusahaan. Patokan upah bentuk ini biasa digunakan untuk golongan semi skilled dan skileed

42 Contoh Upah Per Jam berbentuk Angka Tunggal

2. Struktur Upah Berbentuk Angka Terendah dan Tertinggi

Seorang pekerja diberikan kesempatan untuk bersaing dalam prestasi sehingga seorang pekerja bisa mendapatkan ‘Kemajuan’ Upah yang berbeda dengan seorang pekerja lainnya. Patokan ini biasanya digunakan untuk golongan Manajer dan staf senior.

Patokan ini digunakan dengan alasan bahwa perusahaan harus menerapkan sistem prestasi kerja yang canggih, fair dan objektif yang biasanya didasarkan pada pencapaian sasaran kerja individu.

2. Struktur Upah Berkala

Skala kemajuan upah seorang pegawai mengikuti lamanya kerja pegawai yang bersangkutan.

Lamanya masa kerja seorang pegawai dinilai sebagai loyalitas.Di samping itu “kemajuan gaji’ juga harus dikaitkan juga dengan prestasi.

Tangga kenaikan gaji dibuat Fixed, Sehingga pengaturannya mudah dan patokan kenaikan gaji sudah tersedia.Patokan ini biasa digunakan untuk golongan pelaksana.

43 KOMPONEN GAJI DAN UPAH

Jumlah yang harus dibayarkan perusahaan atau jumlah yang akan diterimakan kepada pegawai atau karyawan akan terdiri dari gaji atau upah pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang dan uang lembur.

Apabila diambilkan contoh menurut struktur penggajian PNS maka Komponen - komponennya terdiri dari:

1. Gaji Pokok

Jumlah imbalan yang dianggap layak bagi seorang pegawai untuk memenuhi penghidupan selama satu bulan. Jumlah ini merupakan dasar yang dipergunakan untuk menetapkan besarnya tunjangan keluarga dan pokokpensiun. Besarnya gaji pokok akan meningkat sesuai dengan tingkat pangkat dan masa kerja golongan. Kepada:

a. CPNS gaji pokoknya= 80% dari gaji pokok sesuai masa kerja, golongan dan ruang dalam skala Gaji Pokok PNS

b. Pegawai gaji pokoknya= 100% dari gaji pokok sesuai masa kerja, golongan dan ruang dalam skala gaji Pokok PNS

2. Tunjangan Keluarga

Tunjangan ini berikan kepada setiap pegawai yang menikah, terdiri dari:

a. Tunjangan isteri/suami = 10% dari gaji pokok b. Tunjangan anak = 2% dari gaji pokok (untuk setiap anak maksimal 2 anak

3. Tunjangan Beras (pangan)

Bagi setiap pegawai dan keluarganya diberikan tunjangan pangan beras setara dengan:

a. 10 kg untuk pegawai yang bersangkutan b. 10 kg untuk isteri/suami

c. 10 kg untuk setiap anak, maksimal 2 anak 4. Tunjangan Struktural

Tunjangan ini diberikan kepada pegawai yang menduduki jabatan struktural tertentu. Nilai nominal tunjangan ini penetapannya didasarkan atas faktor kepantasan dan tersedianya anggaran. Jumlahnya bervariasi tergantung dari jabatan seseorang dalam struktur organisasi maupun eselon yang

44

diembannya oleh seorang pegawai (eselon IA, IB,IIA, IIB, IIIA, IIIC, IVA, IVB, VA,VB)

5. Tunjangan Fungsional

Tunjangan ini bervariasi tergantung dari fungsi pekerjaan pegawai yang bersangkutan dalam memperlancar pelaksanaan tugas organisasi, misalnya:Dosen,guru, peneliti, dll

6. Tunjangan lain-lain

Diberikan kepada pegawai yang bertugas dan bertempat tinggal di daerah terpencil.

7. Tunjangan Selisih Penghasilan

Tunjangan ini diberikan kepada pegawai-pegawai yang dialihkan statusnya dari pegawai BUMN ke status pegawai negeri biasa.

8. Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)

Diberikan sebagai akibat dari adanya keputusan pemerintah yang menaikkan gaji pokok tanpa mengubah nilai nominal gaji pokok yang tercatat

9. Iuran Wajib Pegawai (IWP)

Pegawai diwajibkan untuk membayar iuran wajib pegawai (IWP) sebesar 10% dari gaji pokok dan 10% dari tunjangan keluarga, dengan rincian sebagai berikut:

a. 4 ¾% untuk iuran pensiun b. 2% untuk iuran pemeliharaan

c. 3 ¼% untuk iuran tabungan (sosial dan hari tua) 10. Pembulatan (Dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupiah)

a. Tunjangan isteri/suami dan anak b. Tunjangan khusus pajak (PNS) c. Potongan-potongan

d. Jumlah penghasilan bersih yang dibayarkan

45 DAFTAR PUSTAKA

Samsudin, sadili, (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. CV. Pustaka Setia .Simamora, Henry (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.

Sahara Sinulat (2008). Langkah tepat Melakukan Rekrutmen dan Seleksi. Jakarta : Erlangga

Wirawan (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya manusia. Jakarta :

Veitzal Rifai (2005). Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta : Grafindo

Dalam dokumen MODUL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (Halaman 41-48)

Dokumen terkait