• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan,Manfaat, dan Karakteristk Bertanya Lanjut

KETERAMPILAN BERTANYA LANJUT

C) Tujuan,Manfaat, dan Karakteristk Bertanya Lanjut

1. Tujuan/manfaat

Secara umum tujuan dan manfaat keterampilan bertanya dalam pembelajaran telah dibahas pada kegiatan belajar sebelumnya. Adapun tujuan dan manfaat dari keterampilan bertanya lanjut adalah merupakan pengembangan dari tujuan dan manfaat bertanya dasar. Pada dasarnya tujuan dan manfaat dari pertanyaan lanjut yaitu untuk mendorong siswa dapat mengembangkan kemampuan dalam menganalisis dan memecahkan masalah, melalui kebiasaan berpikir secara lebih tajam, analitis dan komprehensif. Secara lebih sprsifik tujuan dan manfaat dari bertanya lanjut, antara lain adalah sebagai berikut:

mengorganisasi, atau menilai atas informasi yang diperoleh

2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang lebih lengkap dan relavan

3) Mendorong siswa untuk mengembangkan dan memunculkan ide-ide atau gagasan yang lebih kreatif dan inovatif

4) Mendorong siswa untuk melakukan proses pembelajaran dengan lebih analitis, lengkap dan komprehensif.

2. Karakteristik/klasifikasi bertanya lanjut

1) Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan

Pertanyaan yang dikemukakan oleh guru dapat mengundang proses mental yang berbeda-beda, misalnya menuntut proses mental rendah, sedang dan tinggi. Oleh karena itu melalui peranyaan lanjut, guru dapat mengubah tuntutan tingkat kognitif siswa dari rendah, sedang kemudian tinggi. 2) Pengaturan urutan pertanyaan

Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari rendah ketingkat yang lebih tinggi dan kompleks, guru harus mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa, misalnya dari aspek pemahaman kemudian aspek penerapan, analisis, sintesis sampai pada aspek evaluasi.

3) Penggunaan pertanyaan pelacak

Pertanyaan pelacak digunakan untuk menindaklanjuti atas jawaban pertama yang disampaikan siswa. Misalnya jika jawaban siswa yang pertama sudah benar, namun masih bisa ditingkatkan atau lebih disempurnakan lagi, maka guru bisa menindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan pelacak. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan untuk pertanyaan pelacak, yaitu: a. meminta klarifikasi, b. meminta siswa memberikan alasan, c. meminta kesepakatan pandangan, d. meminta ketepatan jawaban, e. meminta jawaban yang lebih relevan, f. meminta contoh, g. Meminta jawaban yang lebih kompleks.

4) Peningkatan terjadinya interaksi

Dengan bertanya dimaksudkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif, untuk terjadinya pembelajaran aktif pertanyaan yang diajukan tidak hanya oleh guru kepada siswa, akan tetapi dari siswa kepada siswa, maupun kepada guru. Dengan demikian untuk meningkatkan keterlibatan siswa belajar secara aktif, guru sebaiknya mengurangi peranannya sebagai penanya sentral.

Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengembangkan interaksi melalui penerapanketerampilanbertanya,yaitu.a.guruharusmembatasipenyampaian

pertanyaan kepada siswa tertentu saja (harus merata), sehingga semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendiskusikan jawabannya, b) pertanyaan yang diajukan siswa, sebaiknya tida langsug dijawab (direspon) oleh guru, melainkan guru melontarkan kembali pertanyaan tersebut kepada siswa untuk didiskusikan.

3. Jenis-jenis bertanya lanjut

Sebagai penutun atau bahan rujukan bagi calon guru atau para guru dalam mengembangkan keterampilan bertanya lanjut, dapat menggunakan klasifikasi tingkatan pengetahuan yang disampaikan oleh Bloom, dkk (taksonomi Bloom), yaitu:

1) Pertanyaan ingatan (knowledge)

Pertanyaan ingatan adalah jenis pertanyaan yang mengharapkan siswa dapat mengenal atau mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Siswa tidak diminta untuk memanipulasi informasi, tetapi hanya diminta untuk mengingat informasi tersebut seperti yang mereka dapatkan dari kegiatan belajarnya. Misalnya, dengan menggunakan kata-kata siapa, apa, dimana, kapan, definisi, ingat, kenal dan yang sejenis lainnya. Contoh, sebutkan nama ibu kota propinsi Kalimantan Timur ?

2) Pertanyaan pemahaman (comprehension)

Pertanyaan untuk membimbing siswa mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan ini siswa harus mampu memilih fakta-fakta yang cocok, sehingga dalam menyampaikan jawaban bukan sekedar mengingat kembali informasi, atau fakta. Kata-kata yang sering digunakan untuk pertanyaan pemahaman, misalnya: deskripsikan, uraikan, bandingkan, cari perbedaannya, sederhanakan, katakan dengan bahasamu sendiri, jelaskan ide pokok dari tulisan tersebut, dan yang sejenisnya. Jawaban terhadap pertanyaan pemahaman seperti dalam contoh di atas, adalah menuntut siswa merumuskan secara deskirptif dengan menggunakan bahasa sendiri.

3) Pertanyaan penerapan (aplication)

Kemampuan mengingat, menginterpretasikan atau mendeskripsikan terhadap pengalaman belajar yang telah dilakukan siswa, sangat penting untuk kuasai oleh siswa karena menjadi salah satu indikator dari hasil pembelajaran yang efektif dan efisien. Namun dengan kemampuan itu saja masih belum cukup, siswa harus dibimbing agar mampu menerapkan informasi atau pengetahuan yang telah dimilikinya dalam memecahkan

masalah-masalah aktual. Adapun jenis pertanyaan untuk mendorong siswa menerapkan informasi-informasi yang telah mereka pelajari kedalam kemampuan pemecahan masalah praktis disebut dengan pertanyaan penerapan (aplication).

Pertanyaan penerapan menuntut siswa untuk menerapkan pengetahuan baik berupa suatu aturan, generalisasi, aksioma, atau proses pada suatu masalah dan menemukan jawaban yang benar terhadap masalah itu. Adapun kata-kata kunci yang sering digunakan dalam mengembangkan pertanyaan penerapan antara lain seperti: terapkan, klasifikasikan, gunakan, pilih, manfaatkan, tulis suatu conoth, pecahkan, dan lain sebagaina yang sejenis.

5) Pertanyaan analisis (analysis)

Pertanyaan analisis, dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara lebih rinci, kritis dan mendalam. Pertanyaan analsis biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi, mempertimbangkan dan menganalisis. Adapun kata-kata kunci yang sering pakai untuk pertanyaan analisis, antara lain: identifikasi motif atau sebab-sebab, membuat kesimpulan, menemukan kejadian, dukungan, analisis, mengapa, dan lain sebagainya.

6) Pertanyaan sintesis (sintesis)

Pertanyaan sintesis digolongkan kedalam pertanyaan tingkat tinggi yaitu untuk mendorong siswa menampilkan pikiran yang original dan kreatif. Melalui pertanyaan sintesis hasil yang diharapkan antara, seperti: menghasilkan komunikasi-komunikasi yang asli, membuat ramalan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Melalui pertanyaan sintesis siswa didorong untuk berpikir secara kreatif sehingga dapat menemukan pola jawaban yang bervariasi. Adapun kata-kata kunci yang sering digunakan untuk pertanyaan sintesis antara lain: memperkirakan, menghasilkan, menulis, rencana, mengembangkan, mengkonstruksi, bagaimana kita bisa meningkatkan, apa yang akan terjadi jika ..., bagaimana kita bisa memecahkan, dan lain sebagainya.

7) Pertanyaan evaluasi (evaluation)

Jenis pertanyaan evaluasi hampir sejenis dengan jenis pertanyaan analisis dan sintesis, yaitu termasuk kedalam jenis pertanyaan tinggi bahkan merupakan puncaknya. Pertanyaan evaluasi menuntut kemampuan berpikir dan proses mental yang tinggi dari siswa. Pertanyaan evaluasi tidak mempunyai suatu jawaban benar tunggal, akan tetapi mendorong siswa dapat membuat keputusan atau pertimbangan baik tidaknya suatu ide, pemecahan masalah. Adapun kata-kata yang sering digunakan untuk mengembangkan jenis pertanyaan evaluasi seperti: putusan, argumentasi, memutuskan, mengevaluasi, beri pendapatmu, yang mana gambar yang

paling balik, mana pemecahan yang paling baik, apakah hal itu akan lebih baik, dan lain sebagainya.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda terhadap materi yang yelah dipelajari dalam kegiatan belajar di atas, selanjutnya silahkan kerjakan latihan berikut ini: 1. Buat kelompok belajar untuk melatih keterampilan dasar mengajar dengan

jumlah anggota antara 8 s.d 10 orang.

2. Setiap anggota secara bergiliran mensimulasikan dan mendemonstrasikan keterampilan ”bertanya lanjut” pembelajaran.

3. Pada saat salah seorang teman Anda tampil mensimulasikan dan mendemonstrasikan keterampilan dasar mengajar, sebagian (1 s.d 2 orang) ada yang bertindak sebagai observer untuk mengamati peserta yang sedang tampil. 4. Setelah selesai setiap peserta tampil (mensimulasikan dan mendemosntrasikan)

keterampilan dasar mengajar, kemudian dilanjutkan dengan diskusi untuk membahas sejauhmana setiap peserta telah mengauasai keterampilan yang dilatihkan sesuai dengan yang diharapkan.

5. Kemukakan secara terbuka dan bertanggung jawab kelebihan dan kekurangan dari setiap peserta, kemudian bahas (diskusikan) bagaimana solusi atau rekomendasi (saran) untuk memperbaiki terhadap kekurangan yang masih ada, sehingga akhirnya dapat memperoleh kemampuan yang optimal dan profesional.

RANGKUMAN

Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 3 (keterampilan bertanya lanjut). Dalam kegiatan sehari-hari Anda sering menyampaikan pertanyaan kepada lawan bicara Anda, dan apakah pertanyaan yang diajukan itu pada umumnya termasuk kedalam jenis pertanyaan yang mana... ? Untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh, berikutnya ini disampaikan beberapa rangkuman sebagai berikut: 1. Pertanyaan lanjut pada dasarnya adalah merupakan pertanyaan berikutnya atau

pertanyaan susulan yang substansi isi pertanyaannya mengacu pada pertanyaan dasar (pertama), untuk meminta penjelasan, informasi, atau klarifikasi lebih lanjut sehingga diperoleh jawaban yang lebih luas dan komprehensif

2. Tujuan dan manfaat dari pertanyaan lanjut, antara lain yaitu untuk: a) Mengembangkan kemampuan berpikir siswa untuk menemukan, mengorganisasi, atau menilai atas informasi yang diperoleh, b) Meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang lebih lengkap dan relavan, c) Mendorong siswa

untuk mengembangkan dan memunculkan ide-ide atau gagasan yang lebih kreatif dan inovatif, d) Mendorong siswa untuk melakukan proses pembelajaran

dengan lebih analitis, lengkap dan komprehensif, e) Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan

3. Untuk mengembangkan jenis pertanyaan lanjutan dapat merujuk pada klsifikasi tingkat pengetahuan dari Bloom yaitu: a) pengeathuan, b) pemahaman, c) penerapan, d) analisis, e) sintesis, f) evaluasi.

TES FORMATIF 3

Untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi yang telah dibahas di atas, silahkan jawab beberapa pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.

1. Manakah pernyataan berikut yang menunjukan pengertian pertanyaan lanjut: A. Pertanyaan untuk menguji kemampuan sisiwa terhadap materi yang sudah

dipelajari

B. Kelanjutan pertanyaan dasar untuk lebih meningkatkan kemampuan berpikir siswa

C. Pertanyaan yang lebih tinggi tingkat kesulitannya untuk mendorong siswa lebih aktif berlajar

D. Pertanyaan untuk lebih meyakinkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari

2. Manakah pernyataan berikut yang bukan tujuan dari pertanyaan lanjut:

A. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa untuk menemukan, mengorganisasi informasi yang diperoleh

B. Melatih tingkat berpikir siswa dengan pertanyaan yang lebih sulit

C. Meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih lengkap dan relavan

D. Mendorong siswa untuk mengembangkan dan memunculkan ide-ide yang lebih kreatif dan inovatif

3. “Apa buktinya bahwa yang Anda kemukakan itu benar ?”, adalah contoh kalimat pertanyaan dengan menggunakan unsur:

A. Ingatan B. Pemahaman C. Analisis D. Pelacak

4. Kata-kata yang sering dipakai untuk pertanyaan pemahaman adalah sebagai berikut, kecuali:

A. Bandingkan B. Apa perbedaannya C. Siapa

D. Jelaskan ide pokok yang terdapat didalamnya

5. Dari keenam unsur kemampuan berpikir dari Bloom, mana yang termasuk tingkat kemampuan berpikir paling tinggi:

A. Evaluasi B. Pemahaman C. Analisis D. Sisntesis

6. Setelah pertanyaan diajukan, kemudian diam sejenak dan setelah dianggap cukup, baru meminta siswa untuk menjawab. Merupakan penerapan dari keterampilan bertanya:

A. Pemberian tuntunan B. Penyebaran

C. Pemberian waktu berpikir D. Pemindahan giliran

7. Berdasarkan cakupannya setiap pertanyaan dapat dibedakan kedalam dua jenis yaitu:

A. Kritis dan tajam B. Kritis dan biasa

C. Memerlukan jawaban dan tidak D. Luas dan sempit

8. Berikut ini unsur-unsur atau komponen keterampilan bertanya lanjut, kecuali: A. Pengubahan tuntutan kognitif

B. Pengaturan urutan pertanyaan C. Penangguhan jawaban dari siswa D. Penggunaan pertanyaan pelacak

9. Bu Guru bertanya “Apakah kalian setuju jika besok kita belajarnya di ruang laboraorium ?”. Itulah contoh pertanyaan yang harus dihindari, karena pertanyaan tersebut termasuk kedalam:

A. Menjawab pertanyaan sendiri B. Mengulang pertanyaan sendiri C. Memancing jawaban serentak

D. Menentukan siswa yang akan menjawabnya

10. Pa Guru bertanya “Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan gempa tektonik dan tsunami, kemudian bagaimana cara kita untuk menyelamatkan diri ?”. Pertanyaan tersebut harus dihindari, karena termasuk kedalam jenis pertanyaan:

A. Memancing jawaban serentak B. Mengajukan pertanyaan ganda C. Menjawab pertanyaan sendiri D. Mengulangi jawaban siswa

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 3 yang disediakan pada bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi kegiatan belajar 3 gunakanlah rumus berikut:

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = ————————————————— x 100 % 10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup

< 70 % = kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % keatas. Bagus. Anda dapat meneruskan pada Bahan belajar mandiri berikutnya. Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 % Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3 atau sebelumnya, terutama materi yang belum Anda kuasai.

DAFTAR PUSTAKA

Allen-Ryan.1969. Micro Teaching. Sydney. Don Mills.Ontario.

Arilunto, S ( 1990 ) Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Reneha Cipta, Jakarta.

Abimanyu S. 1984. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran. Jakarta. Abimabyu S.1984.Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajara. Jakarta.

Ditjen Dikti.

Aswan, dkk.2004. Bina Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta. Erlanga. Bobbi dePorter.2000.Quantum Teaching.Bandung.Kaifa

Bolla, John I. dkk. 1985. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut. Jakarta. Fortuna.

... 1986. Supervisi Klinis. Jakarta. Ditjen Dikti.

... 1985. Keterampilan Mengelola Kelas. Jakarta. Ditjen Dikti. Departeman Pendidikan Nasional.2002. Pendekatan Kontekstrual (Contectual

Teaching and Learning). Jakarta.

Dimyati, dkk. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Dirjen Dikti.

David P. Philip. Teaching Embedded System Using Multiple Microcontrollers. Brigham.Youn University.

D.N. Pah, ( 1985 : 1 ) Keterampilan Memberi Penguatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta. George Brown.1975.Microteaching; a programme of teaching skills.Methuen. Hasibuan, JJ Ibrahim. 1988. Proses belajar mengajar keterampilan dasar micro.

Bandung. Remaja Karya.

Pangaribuan Parlin. 2005. Pengajaran Micro. Medan. Unimed

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP No.19 Tahun 2005). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. P2LPTK. Ditjen. Dikti.Turney, C, dkk. 1973. Sydney Micro Skills. Handbook series.

Sydney University.

Q. Anwar, ( 2004 : 79 ) Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran, Press, Jakarta.

Raflis kosasi. 1985. Keterampilan Menjelaskan. Ditjen Dikti. Depdikbud Sylvester J. Balassi (1968) Focus on Teaching. New York. The Odyssey Press.

Sugeng Paranto, dkk. 1980. Micro Teaching. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Terdapat dalam http://www.brown.edu/sheridan-center (Micro-Teaching Group Session Guidelines)

Terdapat dalam Hhtp://www.sasked.gov.sk.ca./docs/policy/app/oach/index.html (Instructional Approach).

Terdapat dalam http://www.ezwil.uibk.ac.at/ (Micro Learning) Terdapat dalam http://www.rrominter.press.org.yu (Micro Studi)

Undang-undang Republik Indonesia No.14 Thn.2005. Tentang Guru dan Dosen. Undang-undang Republik Indonesia N0. 20. Thn 2003. Sistem Pendidikan Nsional Wardani IGAK. 1985. Keterampilan membimbing kelompok kecil. Jakarta. P2LPTK,

Ditjen Dikti.

Wardani IGAK. 1985. Keterampilan membimbing kelompok kecil dan Perorangan. Jakarta. P2LPTK, Ditjen Dikti.

S

Modul 3