• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Konsep Pendidikan Islam

3. Tujuan Pendidikan Islam

Jika pendidikan itu muncul karena adanya manusia, maka manusia yang seperti apa yang akan dibentuk dalam pendidikan Islam? Beberapa tokoh memiliki pendapatnya sendiri dalam merumuskan manusia yang akan dibentuk dalam pendidikan Islam diantara tokoh-tokoh tersebut diantaranya adalah Marimba yang mengatakan bahwa manusia yang dikehendaki dalam pendidikan Islam adalah manusia yang berkepribadian Muslim. Al-Abrasyi berpendapat bahwa manusia yang ingin dibentuk oleh pendidikan Islam adalah manusia yang mencapai akhlak sempurna. Menurut Arifin, pendidikan

Islam bermaksud membentuk manusia yang perilakunya didasari dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Allah, yaitu manusia yang dapat merealisasikan identitas Islam yang menghambakan sepenuhnya kepada Allah. Dari semua pendapat tersebut M. Natsir menyimpulkan bahwa pendidikan Islam sebenarnya bermaksud merealisasikan tujuan hidup Muslim itu sendiri, yaitu penghambaan sepenuhnya kepada Allah.47 Demikianlah pemikiran yang dikemukakan oleh para pakar pendidikan Islam. Pemaparan mengenai manusia di atas, sebagai pandangan dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan posisi manusia sebagai obyek pendidikan itu sendiri.

Pendidikan merupakan suatu system dan proses yang melibatkan berbagai komponen pendidikan. Komponen-komponen tersebut adalah komponen tujuan, pendidik, peserta didik, alat, lingkungan, kurikulum, dan evaluasi. Antara satu komponen dan komponen lain saling bekerja sama dalam mencapai tujuan pendidikan. Al-Syaibani memberikan rumusan tentang prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam konseptualisasi tujuan pendidikan Islam. Prinsip-prinsip tersebut adalah menyeluruh, keseimbangan, kejelasan, tidak ada pertentangan, realistis dan dapat dilaksanakan, perubahan pada arah yang dapat dikehendaki, menjaga perbedaan-perbedaan perseorangan dan dinamis serta menerima perubahan.48

Dari prinsip-prinsip tersebut maka dapat dirumuskan tujuan pendidikan Islam yang lebih fungsional sesuai dengan kondisi sosial dan non sosial yang

47Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 108

melingkupi proses pendidikan. Tujuan pendidikan Islam di samping sebagai standar dalam mengukur dan mengevaluasi tingkat pencapaian dan arah proses pendidikan Islam itu sendiri. Dalam menetapkan dan merumuskan tujuan pendidikan menurut Abuddin Nata harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:

a) Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah di muka bumi dengan melaksanakan tugas-tugas memakmurkan dan mengelola bumi sesuai kehendak Tuhan.

b) Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahan di muka bumi dilakukan dalam rangka pengabdian/beribadah kepada Allah.

c) Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia sehingga tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya.

d) Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmani guna memperoleh pengetahuan, akhlak dan ketrampilan yang dapat digunakan mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya. e) Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di

dunia dan akhirat.49

Mahmud al-Sayyid Sultan menjelaskan bahwa tujuan pendidikan dalam Islam haruslah memenuhi beberapa karakteristik, seperti kejelasan, keumuman, universal, integral, rasional, actual, ideal, dan mencakup jangkauan untuk masa mendatang. Dengan karakteristik tersebut tujuan

pendidikan Islam harus mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotor, spiritual, dan sosial kemasyarakatan.50

Berdasarkan pada pertimbangan dan kajian fungsi, makna dan kriteria di atas, para ahli merumuskan dan menetapkan berbagai tujuan pendidikan Islam, diantaranya yaitu,

a) Jalaludin dan Usman Said menyimpulkan tujuan pendidikan Islam telah terangkum dalam kandungan surah al-Baqarah ayat 201,51

           

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".52

b) Menurut Muhammad Athiyah, tujuan pendidikan Islam adalah tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan Nabi Muhammad SAW sewaktu hidupnya, yaitu terbentuknya moral yang tinggi karena pendidikan moral merupakan jiwa pendidikan Islam, sekalipun tanpa mengabaikan pendidikan jasmani, akal, dan ilmu praktis.

Ibnu Khaldun sebagaimana yang dikutip Athiyah, merumuskan tujuan pendidikan Islam dengan berpijak pada firman Allah SWT dalam surah Al-Qashash ayat 77,

                      

50Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 110

51Ahmad Syar’I, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2005), hlm. 28

       

Artinya: Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.53

Berdasarkan ayat di atas, Ibnu Khaldun merumuskan bahwa tujuan pendidikan Islam terbagi dua macam, yaitu tujuan yang berorientasi ukhrawi, yaitu membentuk seorang hamba agar melakukan kewajiban kepada Allah, dan tujuan yang berorientasi duniawi, yaitu membentuk manusia yang mampu menghadapi segala bentuk kehidupan, agar hidupnya lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain.54

c) Muhammad Fadhil Al-Jamali merumuskan tujuan pendidikan Islam dengan empat macam, yaitu pertama, mengenalkan manusia akan peranannya di antara sesama titah makhluk dan tanggung jawabnya di dalam hidup ini. Kedua, mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam tata kehidupan bermasyarakat. Ketiga, mengenalkan manusia akan alam dan mengajak mereka untuk mengetahui hikmah diciptakannya serta memberi kemungkinan kepada mereka untuk mengambil manfaat darinya. Keempat,

53Depag, Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30 (Surabaya: Mekar Surabaya, 2004), hlm. 556

mengenalkan manusia akan pencipta alam (Allah) dan menyuruhnya beribadah kepadaNya. 55

Dari beberapa rumusan tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil yang memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan, kekhalifahan.

d) Ahmad D. Marimba menyimpulkan tujuan akhir pendidikan Islam adalah terbentuknya kepribadian Muslim, yang didahului oleh pencapaian tujuan sementara yang antara lain adalah kecakapan jasmani, pengetahuan membaca-menulis, pengetahuan dan ilmu-ilmu kemasyarakatan, kesusilaan dan keagamaan, kedewasaan jasmani dan rohani.56

Dari berbagai tujuan pendidikan Islam di atas menggambarkan betapa luasnya ruang lingkup dan sasaran yang harus dicapai pendidikan Islam. Namun demikian patokan yang kita pegang bahwa pada dasarnya tujuan pendidikan Islam sama dengan tujuan kehidupan umat manusia (Islam) di dunia yang pada intinya untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dokumen terkait