• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

B. Tujuan Pendidikan Islam

Setelah mengetahui dari pengertian pendidikan Islam, maka sampailah pada pembicaraan mengenai tujuan pendidikan Islam, yaitu yang dimaksud disini adalah pendidikan agama Islam.

Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT. 11

Dalam konferensi dunia tentang pendidikan Islam tahun 1977, telah dirumuskan tujuan pendidian Islam sebagai berikut:

Education shoui aim the balanced growth o f the total personality on man thorought the training o f man's spirit, inelecet, the rational se lf feelings and bodily senses. Education should therefore cater fo r the growth o f man in all its aspect; spiritual, intelecetual, imaginative, physical, scientivic, linguistic, both individually and colletively and

motivate all these aspecta towords goodness and the attainment o f perfection. The ultimate aim o f Muslim education lies in the realization

o f complete submission to Allah on the level o f the individual, the community and humanity at larga.

Dr. Atiyah Al-Abrasy berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam bukan sekedar memenuhi otak murid-murid dengan ilmu pengetahuan, tetapi tujuannya adalah mendidik akhlak dengan memperhatikan segi-segi 11 12

11 Chabib Thoha, Op.Cit, him. 100.

kesehatan, pendidikan fisik dan mental, perasaan dan praktek serta menyiapkan manusia sebagai anggota masyarakat. 13

Manusia juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah QS. Al-Baqarah 201.

*

O

*

>

s , %

/

^ 1 */ 1 ^ ..^ -r*. . ^ ^ t, . . \ "S 9 S Q * O S

USj 0 j ^ - U l ^ 3 j Lj JUI ^ 3 UjIj. Uj j J

✓ XX ** X X /• /

jllll

Artinya : “Dan diantara mereka ada orang berdo ’a: Ya Tuhan kami berilah Kami Keoanagiaan aiauma serta Kenanagiaan at akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka 13 14

Menurut penulis bahwa dalam firman Allah di atas juga menunjukkan adanya tujuan pendidikan agama Islam itu berpangkal pada maksud Allah menciptakan manusia yaitu untuk mengabdi kepada Allah, baik secara lahir maupun batin, yaitu dengan menjalankan syariat Islam untuk mencapai kebahagiaan dunia daan akhirat. Maka tujuan pendidikan agama adalah untuk membentuk pribadi muslim, yaitu menuju manusia yang dikehendaki Tuhan.

Tegasnya pendidikan Islam bertujuan membentuk manusia yang beijiwa tauhid, beriman kepada Allah, beribadah kepada Allah, berakhlak mulia dan sanggup menghadapi setiap persoalan hidup yang dihadapi oleh insan manusia.

C. Metode Pendidikan Islam

Dalam mendidik anak hams menggunakan cara/metode yang tepat sesuai dengan masa perkembangan anak. Metode yang dapat digunakan dalam mendidik anak adalah:

13 Ibid, him. 103.

hukuman. Metode ini dapat merangsang anak agar selalu berbuat baik dan berusaha lebih giat untuk menjalankan ajaran agama Islam.

D. Pendidikan Islam Pada Anak 1. Pengertian anak

Salah satu pembagi unsur pertumbuhan manusia dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu kanak-kanak (0-12 tahun), masa remaja (13-21 tahun), dan masa dewasa (21 tahun ke atas). Perincian pertumbuhan manusia sejak masa kandungan sampai masa tua sebagai berikut:

a. Masa dalam kandungan

Masa ini berlangsung sejak pertemuan sel telur (ovum) seorang ibu dengan spermatozoid seorang ayah, sampai seorang bayi lahir.

b. Permulaan masa bayi (inflanci)

________________________ X /qp q m i k a r l n n / * n n » f r ~ Q — 1— J ' ---■—■--- --- ;

19

1. Pendidikan melalui pembiasaan 2. Pendidikan melalui keteladanan 3. Pendidikan melalui nasehat dan dialog

4. Pendidikan melalui pemberian penghargaan dan hukuman.13 Metode Pendidikan Melalui Pembiasaan

Sesuai dengan masa anak-anak, dimana pada masa ini anak cepat menghafal sesuatu yang menjadi kebiasaannya. Oleh karena itu pada masa ini orang tua hendaknya menanamkan ajaran-ajaran agama Islam dengan cara anak melaksanakan rutinitas. Sebagai contoh anak dibiasakan dan diajak melaksanakan sholat berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan sebagainya.

Metode ini juga dapat digunakan orang tua untuk menanamkan sifat- sifat yang baik dan utama. Misalnya anak dibiasakan hidup bersih, teratur, disiplin, dan lain sebagainya. Sehingga pembiasaan yang dilakukan tersebut akan akan dapat membawa anak kearah yang mandiri dan percaya diri.

Metode Pendidikan Dengan Keteladanan

Sesuai dengan kodrat anak, bahwa anak usia 0-12 tahun (usia SD) cenderung meniru perbuatan dan perkataan orang yang dilihatnya. Mereka akan mencontoh orang-orang dewasa.Karrena dia belum mampu mengerjakan perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu orang tua harus menjadi figur, teladan yang baik dalam segala hal di mata anak. Penanaman nilai-nilai moral, kejujuran, tolong-menolong, disiplin dan keija keras dapat dilakukan orang tua melalui tindakan yang nyata. 15 *

15 Fuaduddin TM, Pengasuh Anak Dalam Keluarga Muslim, Lembaga Kajian Agama

Perilaku jujur merupakan salah satu pilar penting dalam membentuk akhlakul karimah. Untuk menanamkan sifat jujur pada diri anak diperlukan keija keras dari orang tua. Orang tua hendaklah membiasakan anak untuk selalu jujur dalam segala hal, tentunya orang tua haras menjadi contoh utama. Karena ketidakjujuran merupakan akhlak tercela. Karena tingkah laku anak dalam pergaulan di masyarakat dapat menunjukkan kondisi dalam keluarganya.

Menjaga Rahasia

Menjaga rahasia adalah sesuatu hal yang akan membawa kebaikan aagi anaK, baik pada masanya maupun di masa yang akan datang. Jika anak

__1*1

w w • m M--M

--- —--- -- “

22

Dari pengertian di atas maka yang namanya anak-anak adalah usia 3 sampai 12 tahun. Pada usia ini anak mulai sekolah ditingkat dasar atau rendah. Untuk dapat mendidik anak dengan sebaik-baiknya maka haras sejak dini dan sesuai dengan perkembangannya.

2. Ciri-ciri umum anak

Anak adalah karunia Allah sebagai hasil perkawinan antara ayah dan ibu.17

Anak adalah seorang individu denga ciri-ciri pada dirinya. Disamping itu juga menjadi makhluk sosial. Perkembangan anak sebagai individu dan makhluk sosial memerlukan pendidikan dan tuntunan menuju arah yang lebih baik. Dalam hal ini pendidikan keluarga merupakan suatu tahap yang awal untuk meletakkan dasar dalam jiwa anak menuju kedewasaan jasmani ddan rohani.

Untuk menuju kearah itu, orang tua haras bersikap memandang anak sebagai makhluk yang berkembang dengan ciri-ciri umum pada diri anak antara lain:

a. Adanya hasrat untuk berkomunikasi dengan dunia yang lebih luas. Waktu bayi lahir dia merupakan subyek bagi dinianya sendiri. Sedikit demi sedikit dia mulai mengenal dunia luar, hal ini dimulai anak sejak usia 6-12 tahun. Keinginan untuk berhubungan dengan dunia luas dimanfaatkan anak untuk saling bermain ke rumah temannya. Dia mulai menggemari belajar bersama-sama dengan temannya dan menyenangi sesuatu hal yang bersifat obyektif dan rasional.

25

dapat menjaga rahasia anak akan tumbuh dal am kemauan yang kuat untuk menjaga sesuatu. Dengan demikian akan timbul pula kepercayaan masyarakat kepadanya. Karrena kepercayaan seseorang sangat mahal harganya. Salah satu manfaatnya adalah dapat menjaga keutuhan masyarakat.

Amanah

Amanah merupakan salah satu sifat Rasulullah, dimana beliau dapat sukses dalam menyabarkan agama Islam. Salah satu ciri orang munafik adalah jika dipercaya (diberi amanah) ia khianat. Untuk dapat terhindar dari seorang yang munafik kita harus menjalankan amanah tersebut. Dimana mendidik anak adalah amanah dari Allah SWT.

Lapang Dada dan Tidak Mendengki

Sikap lapang dada (sabar) dan tidak mendengki orang lain akan mewujudkan keseimbangan jiwa manusia, dan akan membiasakan untuk selalu cinta kepada kebaikan bagi masyarakat. Apabila sifat ini berhasil ditanamkan orang tua pada anak maka anak akan dapat hidup ketenangan baik dimasanya maupun dimasa yang akan datang.

Dan apabila semua pilar pendidikan akhlak dapat ditanamkan kepada diri anak maka pergaulan anak dapat terkontrol, anak dapat memiliki akhlakul karimah dalam segala hal. Dan keridhoan Allah dapat tercapai. Yaitu anak dapat menjalankan ajaran agama dengan baik.

F. Pendidikan Islam Dalam Keluarga 1. Pengertian dan fungsi keluarga

eu.

23

25

Pengertian keluarga sudah cukup banyak dirumuskan secara global. Mengandung makna yang sama namun dengan redaksi yang berbeda-beda. Suatu keluarga mungkin merupakan :

1) Suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama.

2) Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan.

3) Pasangan dengan atau tanpa anak.

4) Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak. 5) Satu orang dengan beberapa anak. z

Biro Sensus Amerika Serikat mendefinisikan sebuah keluarga sebagai dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah tangga.2j

Menurut Drs. Fuaduddin, keluarga adalah kelompok sosial kecil yang pada umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak.24

Keluarga terbentuk melalui pertemuan suami dan istri yang permanen dalam masa yang cukup lama sehingga berlangsung proses reproduksi.

Dari beberapa pengertian di atas, walaupun secara redaksional berbeda namun mempunyai pengertian yang salang melengkapi. Sehingga dapat dirumuskan bahwa keluarga adalah kelompok atau

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Sosiologi, Erlangga, Jakarta, 1996, him. _r_..

Ibid, him. 268.

Fuaduddin, TM, Op.Cit, him. 5.

27

lembaga masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, dimana an tar anggota keluarga saling membutuhkan, melengkapi, dan bekeijasama guna mancapai tujuan keluarga .

b. Fungsi keluarga

Keluarga memiliki berbagai fungsi diantaranya: 1) Fungsi pengaturan seksual

Keluarga adalah lembaga pokok yang merupakan wahana bagi masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan kepuasan dan keinginan seksual. Sehingga tidak menimbulkan zina yang merupakan larangan agama.

2) Fungsi reproduksi

Dimana salah satu tujuan keluarga adalah guna mendapatkan anak yang merupakan hasil dari rasa cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.

3) Fungsi sosialisasi

Keluarga mempakan lembaga sosial terkecil dimana proses sosialisasi kepada anak-anak yang pertama. Sehingga saat dewasa anak dapat bergaul di masyarakat dengan baik.

4) Fungsi afeksi

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan rasa kasih sayang. Keluarga sebagai fungsi afeksi adalah memberikan pendidikan dalam berbagai hal,sebagai tindakan pencegahan tingkah laku anak yang menyimpang dari ajar an agama.

5) Fungsi penentuan status

Dalam bermasyarakat, status seseorang ditentukan berdasarkan status orang tuanya (keluarga).

6) Fungsi perlindungan

Dalam fungsi ini keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologis bagi seluruh anggota keluarga.

7) Fungsi ekonomis

Keluarga merupakan unit ekonomi terkecil dalam masyarakat.

Dimana seorang sebagai orang tua, ayah berkewajiban memberikan nafkah ekonomi bagi seluruh anggota keluarga.

Menurut Drs Fuaduddin, Keluarga memiliki fungsi

reproduktif, religius, rekreatif, edukatif, social dan protektif.26 27 2. Keluarga tempat pertama latihan dan bimbingan anak dalam pendidikan

Anak adalah karunia dari Allah yang diberikan kepada manusia. Anak sejak lahir dalam asuhan orang tua, keluarga merupakan tempat berinteraksi pertama dalam masyarakat. Dalam keluarga anak memperoleh dasar-dasar pendidikan agama oleh orang tuanya. Mereka yang pertama memberikan latihan dan bimbingan untuk melaksanakan dan menaati ajaran agama Islam. Didalam keluarga merupakan tempat paling utama dalam menanamkan pendidikan Islam, sebelum anak terjun dalam

26 Ibid,

2 9

pergaulan di masyarakat yang lebih luas. Lingkungan keluarga juga merupakan tempat strategis dalam membentuk kepribadian anak.

Keshalihan orang tua merupakan teladan yang baik bagi anak.Dimasa anak-anak, orang tua menjadai figur pertama dan utama yang ada dalam pikiran anak.

Tingkah laku dari orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kejiwaan dan kepribadian anak. Hubungan orang tua dengan anak merupakan faktor yang sangat mendukung dalam perkembangan anak selanjutnya. Pada usia anak-anak kasih sayang sepenuhnya dari orang tua masih sangat dibutuhkan. Orang tua harus menunjukkan keaktifan dihadapan anak dalam menaati ajaran-ajaran yang sesuai dangan ajaran agama Islam. Misalnya sholat, membaca Al-Qur’an berbicara dengan ramah, lemah lembut dan sebagainya. Agar anak dapat belajar disiplin dalam melaksanakan ajaran agama.

Rasulullah meletakkan kaidah mendasar yang kesimpulannya adalah:”seorang anak itu tumbuh dan berkembang mengikuti agama kedua orang tuanya. Keduanyalah yang memberikan pengaruh yang kuat terhadapnya".2*

Pola asuh orang tua kepada anak dapat dilihat dari bagaimana cara orang tua mendidik anaknya. Tentang pola asuh orang tua ini, seorang tokoh yaitu Hourlock (1973), mengemukakan tiga jenis pola asuh orang *

Muhammad Suwadi, Op.Cti, him. 20.

tua yaitu: pola asuh otoriter, pola asuh demokratik, dan pola asuh permesive.29

a. Pola asuh otoriter

Pola ini ditandai dengan cara mengasuh anak dengan aturan- aturan yang ketat. Orang tua sering memaksakan kehendaknya kepada anak. Kebebasan untuk bertindak atas nama anak sangat dibatasi.

b. Pola asuh demokratik

Pola asuh ini ditandai dengan adanya pengakuan dari orang tua terhadap kemampuan anak. Anak diberi kesempatan untuk tidak selalu bergantung kepada orang tua. Tetapi dalam penanaman aqidah harus ditanamkan secara dogmatis.

c. Pola asuh permisive

Dalam pola ini orang tua mendidik anak secara bebas.Anak diberi kelonggaran sepenuhnya untuk bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki anak Pola ini hanya cocok diterapkan pada anak yang sudah dewasa dan matang pemikirannya, bukan pada masa anak- anak.30

Dengan pola asuh dan cara-cara mendidik anak melalui latihan dan bimbingan yang benar dalam membentuk kepribadian sesuai denga tingkat perkembangan anak, maka akan diperoleh anak yang selalu berakhlak mulia berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam. Dengan demikian akan tercipta keluarga yang bahagia, tenteram, sesuai dengan impian setiap orang tua.

29 Chabib Thoha, Op.Cit, him. 110.

B A B III

Dokumen terkait