KO RELASI ANTARA PENERAPAN PENDIDIK AN
ISLAM DENGAN AKHLAK ANAK DALAM
KELUARGA M USLIM DI KELURAHAN
TALAKBROTO KECAMATAN SIM O
KABUPATEN BOYOLALI
S K R I P S I
D iaju k an U n tuk M em en u h i K ew ajiban d a n M elen gkap i S y a ra t G una M em p ero leh G elar Sarjana S tra ta I
D alam Ilm u T arbiyah
D isu su n O leh :
JOKO SATTONO NIM : 1 1 4 0 3 0 0 4
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Drs. Imam Sutomo, M.Ag DOSLN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi
Saudara Joko Sattono
Kepada
Ylh. Kctua S T A IN Salatiga
di Salatiga
Assalam u’alaikum, wr, wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Joko Sattono NIM : 114 03 004 Progdi : Tarbiyah/PAI
Judul : Penerapan Pendidikan Islam Terhadap Akhaq Anak dalam Keluaga Muslim di Kelurahan Talakbroto Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali.
Dcngan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum, wr, wb
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiea.ac.id Email:administrasi(a)jstainsalatisa.ac.id
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudara : Joko Sattono dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11403004 yang bequdul : "KORELASI ANTARA PENERAPAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM DI KELURAHAN TALAKBROTO KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 4 Maret 2006 yang bertepatan dengan tanggal 4 Safar 1 4 2 7 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
4 Maret 2006 M Salatiga, ---4 Safar 1---427 H
Panitia Ujian
“BE BRAVE TO FACE THE FACT”
BERUSAHALAH UNTUK MENJADIMANUSIA YANG BERGUNA
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahan kepada ;
1. Ayahhanda (Marsono) dan Ibunda (Maryatun) tercinta yang telah mencurahkan pengorbanan , dan doa restu dalam menyelesaikan studiku.
2. Kakak-kakakku (Mas Nur, Mas Bejo, Mas Manto,, Mbak Ning ) yang telah
memotivasi penulis dalam pembuatan skripsi ini.
3. Keluarga besar mbah Damo, terima kasih saran dan dukungannya.
4. Sahabat-sahabatku (Nia, Ida, Dewi) Thank’s atas semangatnya, “You are my best friend”.
5. Rekan-rekan seperjuangan,mas Arif dot comp dan crew-crewnya, trims atas bantuannya.
6. Alamamaterku.
yang telah melimpahkan Rahmat, taufiq serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
KORELASI TENTANG PENERAPAN PEND1DIKAN ISLAM
DENGAN AKHLAK DALAM KELUARGA MUSLIM DI KELURAHAN TALAKBROTO KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI.
Sholavvat serta salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi dan
Rasul akhirruzzaman, pemberi syafaat bagi umatnya yang beriman, dialah
Muhammad SAW, pembuka tabir gelapnya dan membawa kita pada Islam satu-satunya agama yang diridhoi Allah SWT.
Tulisan ini semata-mata hanyalh sumbangan kecil yang dapat penuklis berikan kepada umat Islam, penulisan ini merupakan awal untuk menuju
masa depan dalam rangka menjaga dan menularkan serta melaksanakan perintah Allah SWT berupa ilmu yang telah penulis peroleh selama ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dalam penulisan
skripsi ini bukanlah semata-mata dari penulis sendiri melainkan berkat
bimbingan dan bentuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini
penulis haturkan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Drs. Badwan, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku pembimbing.
3. Bapak Drs. Kastolani, M.Ag selaku Progdi ekstensi
4. Bapak/ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama menuntut ilmu di STAIN Saiatiga
5. Bapak Kepala Desa Talakbroto beserta jajarannya.
6. Bapak/ibu (orang tua) yang memiliki anak-anak sekoiah tingkat SD.
7. Scmua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Dengan harapan semoga kebaikan bapak, ibu saudara serta handai taulan dicatat oleh Allah SWT sebagai amal dan memperoleh balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
Akhimya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis serta kepada pembaca yang budiman. Dan disamping itu kritik dan
saran selalu penulis harapkan demi kebaikan di masa yang akan datang.
Saiatiga, Maret-2006 Penulis
JOKO SATTGNO N IM : 11403004
HALAMAN MOTTO... ... : ...in
D. Tujuandan Manfaat Penelitian... 6
E. Metode Penelitian. 7 F. Sistematika Penelitian 9 BAB II: LANDASAN TEORI A. Masalah Pendidikan Islam ... II 1. Pengertian Pendidikan Islam.. . . . ... 11
2. Dasar Pendidikan Islam... ... 13
3. Unsur-unsur Pendidikan Islam...14
B. Tujuan Pendidikan Islam ... 16
C. Metode Pendidikan Islam... 18
D. Pendidikan Islam Pada Anak... 20
1. Pengertian Anak...20
2. Ciri-ciri Umum A n a k ...21
E. Pilar-Pilar Pembinaan Akhlak Anak ... 22
F. Pendidikan Islam Dalam Keluarga ... 25
1. Pengertian Keluarga... 25
2. Fungsi Keluarga ... 27
B A B III: L A PO R A N PEN ELITIA N
A. Gambaran Umum Desa Talakbroto... 31
1. Letak Geografis... 31
B. Penerapan Pendidikan Islam Pada Anak Daiam Keiurga Muslim 1. Persiapan Penelitian... 37
a. Orientasi ... 37
b. Alat Pengumpulan Data ... 38
2. Angket Penerapan Pendidikan Islam Terhadap Akhlak Anak Daiam Keluarga Muslim Di Kelurahan Talakbroto Kecamatan Simo Kabupaten Boyoiali. 3. Penyajian Data ... 39
BAB IV: ANALISIS DATA TENTANG KORELASIANTARA PENERAPAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM DI KELURAHAN TALAKBROTO KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI A. Mencari variasi Penerapan Pendidikan Islam Daiam Keluarga Muslim Terhadap Variasi Akhlak Anak... 43
B. Analisis Lanjutan... 50
TMBBL IV : Penduduk Menurut Pendidikan
(Bagi Umur 5 Tahun Ke Atas) ... 34 TABEL V : Sarana Pendidikan Yang Ada ... 35 TABEL VI : Penduduk Menurut Agama... 36 TABEL VII : Data Hasil Angket Tentang Akhlak Anak Dalam
Keluarga Muslim Di Kelurahan Talakbroto TABEL VIII : Data Hasil Angket Tentang Akhlak Anak Dalam
Kelurga Muslim Di Kelurahan Talakbroto... 41 TABEL IX : Distribusi Frekuensi Penerapan Pendidikan
Isj^pi Terhadap Akhlak Anak Dalam Keluarga Muslim
B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah
Anak merupakan generasi penerus dari keluarga dan masa depan bangsa, keluarga mempuyai peranan sangat yang penting dan paling utama dalam
membentuk kepribadian anak. Pengaruh keluarga sangat pada proses
perkembangan, perkembangan potensi dan pembentukan pribadi anak.
Perkembangan yang baik dan positif adalah dambaan bagi setiap orang tua aga anaknya menjadi anak yang baik, sholeh yang mempuyai kepribadian
yang kuat, setiap mental yang kuat dan akhlak yang terpuji.
Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan pertama bagi anak- anak mereka. Karena dari merekalah anak mul-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pendidikan yang pertama terdapat dalam kehidupan keluarga.1
Suatu kehidupan keluarga yang baik, sesuai dan tetap menjalankan agama yang dianutnya merupakan persiapan yang baik untuk memasuki pendidikan sekolah.1 2
Dimasa anak-anak pada dasamya menjadi bagian yang paling dasar bagi manusia. Oleh karena itu orang tua harus menanamkan pendidikan sejak dini
(kecil). A1 Ghozali sangat menganjurkan sendiri mungkin agar oarang tua
1 Zakiyah Daradjad, Hmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, him. 35.
2 Ibid, him. 67.
memberikan pembiasaan dan latihan beribadah seperti bersuci, sholat, berdoa,
Pendidikan yang telah diberikan kepada anak akan sangat berguna sepanjang masa. Serta untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Keinginan tersebut dapat dicapai melaui pendidikan baik formal maupun
informal. Dalam memberikan pendidikan agama yang didasarkan agama pada firman Allah SWT dalam surat At - Tahrim ayat 6 yang berbunyi
Tentang ayat di atas mengambil mengatakan, makusdnya, setiap muslim
harus mendidik diri dan keluarganya dengan cara memerintahkan mereka untuk mengerjakan kebaikan dan melarang mereka berbuat kejahatan.5
Untuk mendidik anak agar mempuyai sifat terpuji yang sesuai dengan norma agama tidaklah mengkin dengan penjelasan dan pengertian saja, akan
tetapi perlu adanya pendidikan, latihan dan perbuatan-perbuatan. Berkaitan
dengan mendidik kepribadian anak maka orang tua harus menyeimbangkan antara pendidikan agama dengan pendidikan ilmu pengetahuan dalam
lingkungan keluarga. Keluarga adalah suatu kesatuan soial yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
3 Zauinuddun, Seluk Beluk Pendidikan, Bumu Aksara, Al-Ghazali, Jakarta, 1991, him.
4 Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Toha Putra, Semarang 1989, him. 951.
5 Muhammad Suwait, Mendidik Anak Bersama nabi SAW, CV. Arafah group, Solo,
Artinya : Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraha 3 4
116.
3
Dalam menyampaikan ajakan pendidikan haruslah digunakan cara-cara teknik pendidikan. Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk mempermudah pencapaian suatu tujuan pendidikan.6
Alat pendidikan langsung yaitu langkah-langkah yang diambil yang
ditujukan kepada anak didik secara langsung untuk mencapai kelancaran proses pendidikan dan pengajaran. 7
Alat-alat pendidikan langsung dibagi menjadi 2 macam : 1. Alat pendidikan prevent if
a. anjuran dan perintah b. larangan
c. disiplin
2. Alat pendidikan Kuratif a. peringatan b. teguran c. sindiran d. ganjaran
e. hukuman8
Dengan demikian Dasar-dasar metode atau cara yang tepat dalam pendidikan Islam tehadap anak-anak di lingkungan keluarga dapat
dilaksanakan melalui:
5 Zainuddin, Op.Cit, him. 73
1. Teladan yang baik
2. Waktu yang tepat untuk memberikan bimbingan. 3. Bersikap adil dan sama tehadap sesama anak 4. Memenuhi hak-hak anak
5. Mendoakan anak 6. Membelikan mainan
7. membantu anak untuk berbuat baik dan patuh 8. Jangan mencela9
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang penerapan pendidikan Islam pada anak dalam keluarga
muslim di Kelurahan Talakbroto, Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Beberapa hal yang mendorong penulis memilih judul tersebut di atas adalah :
1. Merasa tertarik akan pentingnya pendidikan Islam yang dilaksanakan di lingkungan keluarga dalam membentuk pribadi anak.
2. Terdorong karena anggapan bahwa masih banyak orang tua yang kurang
memperhatikan kebutuhan anak tentang pendidikan Islam.
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari salah pengertian sehubungan dengan judul di atas,
maka perlu adanya penjelasan istilah yang terdapat pada judul tersebut. Adapun istilah tersebut yang perlu mendapat penegasan dan penjelasan adalah:
5
1. Korelasi
Korelasi adalah keadaan berhubungan 10 11 2. Penerapan
Kata penerapan berasal dari kata “terap” mendapatkan konfik pe- an berfungsi membedakan artinya, pemasangan pengenaan, perihal mempraktikan.11
3. Pendidikan Islam
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang falsafah, dasar, dan tujuan serta teori-teori yang dibangun untuk melaksanakan praktek pendidikan didasarkan nilai-nilai dasar Islam yang terkandung dalam Al- Qur'an dan Hadist Nabi.12
Menurut Zakiyah Daradjat dkk, pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian muslim. Ciri-ciri pendidkan Islam adalah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran Islam.13 4. Akhlak
Akhlaq (Al-Khuluq) adalah perangi (As-Sajiyyah) dan tabiat
(At-Thab).14
5. Anak
Yang dimaksud anak adalah manusia yang masih kecil.15
10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,
Jakarta, him. 239.
11 DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1986,him 935
12 Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996,
him. 99.
ij Zakiyah Daradjat, Op.Cit, him. 28.
14 Muhammad Suwaid, Op.Cit, him 222.
6. Keluarga Muslim
Adalah merupakan bagian dari urutan tata sosial Islam dan disiplin yang keluar dari kesadaran individu atas dasar nilai serta cita-cita Islam.16 7. Kelurahan Talakbroto
Adalah masyarakat desa yang tediri dari beberapa kampung yang dipimpin oleh seorang Lurah yang dibantu para stafnya.
C. Rumusan Masalah
Berawal dari latar belakang tersebut di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan pendidikan Islam pada anak di lingkungan keluarga muslim di kelurahan Talakbroto ?
2. Bagaimanakah akhlak anak setelah mendapat pendidikan Islam dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto ?
3. Bagaimanakah korelasi (hubungan) antara pendidikan Islam terhadap akhlak anak dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui penerapan pendidikan Islam pada anak yang dilakukan oleh orang tua dalam pendidikan aqidah akhlak dan ibadah di kelurahan Talakbroto.
b. Untuk mengetahui tingkat akhlak anak setelah mendapatkan pendidikan Islam dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto.
7
c. Untuk mengetahui adakah korelasi antara penerapan pendidikan Islam terhadap anak-anak dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto. 2. Manfaat Penelitian
a. Untuk orang tua, dapat dijadikan bah an pertimbangan dalam melakukan pendidikan yang berupa pendidikan aqidah, akhlak dan ibadah kepada anak-anaknya.
b. Sebagai pengembangan pendidikan agama bagi orang tua pada umumnya.
E. Metode Penelitian 1. Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.17 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah warga Kelurahan Talakbroto. Sedangkan sampel adalah sebagaian atau wakil yang akan diteliti.18
2. Metode pengumpulan data
Untuk memperoleh data, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a. Angket atau kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digimakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti menurut pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.19
17 Suharsimi Ankunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rieneke Cipta,
Jakarta, 2002, him. 108.
19Ibid, him. 109.
b. Interview
Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewancara 20
untuk memperoleh informasi dari terwawancara. c. Metode dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-71
barang tertulis. 3. Teknis analisis data
a. Untuk mengevaluasi data tentang variasi penerapan pendidikan Islam dengan akhlak anak digunakan analisis persentase (%)
Untuk itu dicari lebih dulu intervalnya dengan rumus sebagai berikut:
._ (N T -N R )+ \ l ~ 3 Keterangan: i : interval NT : nilai tertinggi NR : nilai terendah
b. Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara penerapan pendidikan Islam terhadap akhlak anak dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali, maka digunakan rumus sebagai berikut:
r 20 21 N
9
Keterangan:
rxy : Koefisiensi korelasi product moment antara variabel x dan variabel y
Exy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
Ex : Jumlah skor x
'Ey : Jumlah skor y
• , ,'>■)
N : Jumlah obyek yang diteliti
F. Sistematika Penclitian
Agar dapat memberikan gambaran yang lebih fokus dan jelas tentang Kelurahan ini dari skripsi maka penulis membagi sitematika penulisan skripsi ke dalam 5 bab yaitu:
Bab I : PEDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, penegasan istilah, metode penelitian dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini membicarakan tentang : 1. Masalah penerapan pendidikan Islam
a. Pengertian penerapan pendidikan Islam b. Dasar pendidikan Islam
c. Unsur-unsur pendidikan Islam 22
2. Pendidikan Islam pada anak a. Pengertian anak
b. Ciri-ciri umum anak
3. Pendidikan Islam dalam keluarga a. Pengertian dan fungsi keluarga
b. Keluarga tempat pertama latihan dan bimbingan pendidikan Islam
Bab III : LAPORAN PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum Desa Talakbroto yang meliputi letak geografis, struktur organisasi, komposisi penduduk keadaan pendidikan dan keadaan keagamaan penduduk Desa Talakbroto. Penerapan pendidikan Islam pada anak dalam keluarga Muslim di Desa Talakbroto meliputi penerapan aqidah, akhlak dan ibadah.
Bab IV : ANALISIS DATA
Diperoleh dari hasil penelitian tentang penerapan pendidikan Islam pada anak dalam keluarga Muslim di Desa Talakbroto, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
Bab V : Penutup
B A B II
LANDASAN TEORI
A. Masalah Penerapan Pendidikan Islam 1. Pengertian Penerapan
Penerapan berarti pemasangan, pengenaan, perihal mempraktikkan1. Dalam judul skripsi ini penerapan yang dimaksud adalah usaha dari orang tua untuk mendidik, menerapkan pendidikan Islam.baik dengan menggunakan metode tertentu, sebagai contoh metode teladan, dialog, pembiasaan.
Pendidikan Islam pada dasamya untuk membentuk suatu kepribadian yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Anjuran untuk mendidik anak agar dapat menjalankan kebaikan dan menjauhi larangan Allah SWT, merupakan salah satu pendidikan Islam yang harus diterapkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Luqman ayat 17, yang merupakan salah satu nasehat Luqman kepada anak-anaknya,
J O l i l J s . Jt& JI p jf
Artinya : Hai anakku, dirikanlah shalat dm suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar...1 2
Anak adalah buah hati bagi orang tua, setiap orang tua selalu mendambakan anak untuk menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Tanpa adanya penerapan pendidikan Islam pada diri anak, maka cita-cita orang
1 DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, him 935
2 Depag Ri, Al-Qur'an Dan Terjemahannya, CV Toha Putra, Semarang, 1989, him 655
tua hanya dalam angan semata. Karena untuk mencapai sebuah cita-cita harus disertai usaha yang maksimal dan diiringi do'a kepada Allah SWT. 2. Pengertian pendidikan Islam
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewuj udkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UUSPN, Bab I.p.I).3
Pendidikan diartikan sebagai proses atau rangkaian kegiatan orang dewasa yang beriman, dalam membantu anak yang belum dewasa agaar mencapai kedewasaannya untuk mampu menjalankan tugas-tugasnya sebagai khalifah di muka bumi dengan didasari iman yang kokoh pada Allah SWT.4
Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah:
a. Adanya usaha sadar dari pendidik untuk menyiapkan peserta didik dengan melalui berbagai cara atau metode.
b. Usaha yang ditempuh mempunyai tujuan tertentu.
Jadi sebenamya anak didik tersebut telah mempunyai potensi untuk berkembang. Sehingga tugas dari pendidik hanya memperlancar dan mengembangkan potensi yang sudah dimiliki serta memberi arah kepada yang lebih baik. Sebagai seorang anak memeng belum tampak
3 Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Nomor 20 tahun 2003.
13
kedewasaannya. Dimana kedewasaan jasmani yang biasa disebut aqil baligh. Pada lazimnya dicapai lebih dulu daripada kedewasaan rohani.
Kedewasaan jasmani itu dapat dilihat dan luar dengan tanda-tanda: a. Cukup umur lima belas tahun.
b. Bermimpi bersetubuh bagi laki-laki. c. Mulai keluar darah haid bagi perempuan.
Untuk mengarahkan anak didik menujun kedewasaannya atau kepribadiannya yang utama maka anak tersebut harus mendapatkan bimbingan yang seimbang baik dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat.
Dikaia anak sudah dewasa, seolah-olah tampak bahwa pendidikan berhenti, tetapi sebenamya belum, sebab mencapai kedewasaan itu belum berarti tujuan akhir pendidikan dari orang dewasa terhadap anak yang belum dewasa sudah selesai, karena kedewasaan anak sudah terlewati si terdidik sudah dewasa. Tanggung jawab terletak pada pendidik tetapi pendidikan antar dewasa tergantung pada si terdidik.
Dalam pembahasan disini penulis mengambil pendidikan antara pendidik dengan anak didik yang belum dewasa. Bimbingan orang dewasa terhadap anak didik mengandung ketentuan-ketentuan yang menjadi dasar bimbingan berupa nilai-nilai yang berlaku di masyarakat atau yang menjadi pandangan dalam hidupnya.
Selanjutnya penulis akan mengutarakan pengertian tentang pendidikan Islam: 5
a. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang falsafah, dasar dan tujuan serta teori-teori yang dibangun untuk melaksanakan praktek pendidikan didasarkan nilai-nilai dasar Islam yang terkandung dalam Al-Qu'ran dan Hadist Nabi.6
b. Menurut Konfrensi Intemasional, Pendidikan Islam adalah:
“The meaning o f education in its totality in context o f Islam in inherent in the conotation o f the terms. Tarbiyah, ta ’lim and ta ’dib taken together. What each o f these terms conveys concerning man and his society and anvironment in relation to God is the others, and together both formal and non form al.7 c. Menurut Zakiyah Daradjat dan kawan-kawan, Pendidikan Islam adalah
pembentukan kepribadian muslim.8
Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan ajaran-ajaran Islam, untuk membentuk kepribadian muslim. Dalam mendapatkan pendidikan Islam dapat ditempuh melalui pendidikan formal dan non formal.
3. Dasar pendidikan Islam
Dasar artinya tempat berpijak atau landasan.Yang dimaksud disini adalah Al-Quran dan A1 Hadist. Keduanya merupakan dasar pokok dalam melakukan segala aktifitas yang Islami. Dalam hal ini tentunya termasuk dalam pendidikan Islam. Dalam QS An Nisa ayat 59, Allah berfirman:
y »
15
Artinya : ‘Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya dan ulil amri diantara kamu, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah ia kepada Allah (Al-Quran) dan rasul (Sunnah), jika benar-benar beriman itu lebih utama(bagimu ) dan lebih baik akibatnya. ”9
4. Unsur-unsur pendidikan Islam
a. Pengertian unsur pendidikan Islam
Dalam melaksanakan pendidikan Islam haruslah memiliki unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Para ahli pendidikan membagi unsur-unsur pendidikan menjadi lima unsur antara lain:
1) Unsur pendidik
Adalah orang dewasa, yang karena perannya berkewajiban melakukan sentuhan pendidikan (pertemuan pedagogis), dengan subyek (anak didik).
2) Anak didik
Anak didik adalah orang yang belum dewasa, dan sedang berada dalam masa perkembangan menuju pada kedewasaannya masing-masing.
3) Tujuan pendidikan
Tujuan umum pendidikan secara universal adalah mewujudkan kedewasaan subyek (anak didik).
4) Relasi sebagai alat pendidik
Relasi pada dasamya berarti kemampuan atau kecerdasan pendidik dalam menciptakan dunia bersama guna mencapai tujuan pendidikan.
5) Struktur sosio kultural
Adalah struktur sosial kemasyarakatan dan kebudayaan di sekitar.10
Dari beberapa faktor pendidikan di atas, faktor sosio kultural (sosial & budaya) masyarakat sekitar mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mencapai tujuan pendidikan. Akan beruntunglah anak yang berada dalam lingkungan masyarakat yang baik, tetepi anak yang mendapat lingkungan buruk maka anak tersebut akan celaka (kurang beruntung). Oleh karena hal itu maka hams diusahakan oleh para pendidik supaya alam sekitar dari anak didik selalu baik. Salah satu tugas pendidik adalah tumt mengawasi pergaulan anak didik, jangan sampai anak-anak didik dibiarkan dengan pengamh-pengaruh
yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Maka sajikanlah lingkungan yang sebaik-baiknya kepada anak dan jauhkanlah lingkungan yang berbahaya. Oleh karena itu pendidik hams waspada terhadap lingkungan anak didik. Meskipun kita mengakui adanya sifat keturunan yang didapat dari nenek moyangnya. Sifat keturunan ini dapat dikembangkan secara baik atau tidak tergantung dari pengaruh-pengamh rangsangan selama didalam perkembangannya. Banyak sifat-sifat seseorang yang tidak didapat
17
sejak lahir dari keturunan, melainkan tumbuh melalui pengalaman, latihan dan pengaruh dari lingkungan luar. Kesemuanya tersebut meninggalkan kesan dan membawa pengaruh bentuk kepada sifat hidup anak.
B. Tujuan Pendidikan Islam
Setelah mengetahui dari pengertian pendidikan Islam, maka sampailah pada pembicaraan mengenai tujuan pendidikan Islam, yaitu yang dimaksud disini adalah pendidikan agama Islam.
Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT. 11
Dalam konferensi dunia tentang pendidikan Islam tahun 1977, telah
dirumuskan tujuan pendidian Islam sebagai berikut:
Education shoui aim the balanced growth o f the total personality on man thorought the training o f man's spirit, inelecet, the rational se lf feelings and bodily senses. Education should therefore cater fo r the growth o f man in all its aspect; spiritual, intelecetual, imaginative, physical, scientivic, linguistic, both individually and colletively and
motivate all these aspecta towords goodness and the attainment o f perfection. The ultimate aim o f Muslim education lies in the realization
o f complete submission to Allah on the level o f the individual, the community and humanity at larga.
Dr. Atiyah Al-Abrasy berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam bukan sekedar memenuhi otak murid-murid dengan ilmu pengetahuan, tetapi tujuannya adalah mendidik akhlak dengan memperhatikan segi-segi 11 12
11 Chabib Thoha, Op.Cit, him. 100.
kesehatan, pendidikan fisik dan mental, perasaan dan praktek serta menyiapkan manusia sebagai anggota masyarakat. 13
Manusia juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah QS. Al-Baqarah 201.
✓
*O
*>
s , %/
Kami Keoanagiaan aiauma serta Kenanagiaan at akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka 13 14Menurut penulis bahwa dalam firman Allah di atas juga menunjukkan adanya tujuan pendidikan agama Islam itu berpangkal pada maksud Allah menciptakan manusia yaitu untuk mengabdi kepada Allah, baik secara lahir maupun batin, yaitu dengan menjalankan syariat Islam untuk mencapai kebahagiaan dunia daan akhirat. Maka tujuan pendidikan agama adalah untuk membentuk pribadi muslim, yaitu menuju manusia yang dikehendaki Tuhan.
Tegasnya pendidikan Islam bertujuan membentuk manusia yang beijiwa tauhid, beriman kepada Allah, beribadah kepada Allah, berakhlak mulia dan sanggup menghadapi setiap persoalan hidup yang dihadapi oleh insan manusia.
C. Metode Pendidikan Islam
Dalam mendidik anak hams menggunakan cara/metode yang tepat sesuai dengan masa perkembangan anak. Metode yang dapat digunakan dalam mendidik anak adalah:
13 Ibid, him. 103.
hukuman. Metode ini dapat merangsang anak agar selalu berbuat baik dan berusaha lebih giat untuk menjalankan ajaran agama Islam.
D. Pendidikan Islam Pada Anak
1. Pengertian anak
Salah satu pembagi unsur pertumbuhan manusia dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu kanak-kanak (0-12 tahun), masa remaja (13-21 tahun), dan masa dewasa (21 tahun ke atas). Perincian pertumbuhan manusia sejak masa kandungan sampai masa tua sebagai berikut:
a. Masa dalam kandungan
Masa ini berlangsung sejak pertemuan sel telur (ovum) seorang ibu dengan spermatozoid seorang ayah, sampai seorang bayi lahir.
b. Permulaan masa bayi (inflanci)
________________________ X /qp q m i k a r l n n / * n n » f r ~ Q — 1— J ' ---■—■--- --- ;
19
1. Pendidikan melalui pembiasaan 2. Pendidikan melalui keteladanan 3. Pendidikan melalui nasehat dan dialog
4. Pendidikan melalui pemberian penghargaan dan hukuman.13
Metode Pendidikan Melalui Pembiasaan
Sesuai dengan masa anak-anak, dimana pada masa ini anak cepat menghafal sesuatu yang menjadi kebiasaannya. Oleh karena itu pada masa ini orang tua hendaknya menanamkan ajaran-ajaran agama Islam dengan cara anak melaksanakan rutinitas. Sebagai contoh anak dibiasakan dan diajak melaksanakan sholat berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan sebagainya.
Metode ini juga dapat digunakan orang tua untuk menanamkan sifat- sifat yang baik dan utama. Misalnya anak dibiasakan hidup bersih, teratur, disiplin, dan lain sebagainya. Sehingga pembiasaan yang dilakukan tersebut akan akan dapat membawa anak kearah yang mandiri dan percaya diri.
Metode Pendidikan Dengan Keteladanan
Sesuai dengan kodrat anak, bahwa anak usia 0-12 tahun (usia SD) cenderung meniru perbuatan dan perkataan orang yang dilihatnya. Mereka akan mencontoh orang-orang dewasa.Karrena dia belum mampu mengerjakan perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu orang tua harus menjadi figur, teladan yang baik dalam segala hal di mata anak. Penanaman nilai-nilai moral, kejujuran, tolong-menolong, disiplin dan keija keras dapat dilakukan orang tua melalui tindakan yang nyata. 15 *
15 Fuaduddin TM, Pengasuh Anak Dalam Keluarga Muslim, Lembaga Kajian Agama
Perilaku jujur merupakan salah satu pilar penting dalam membentuk
akhlakul karimah. Untuk menanamkan sifat jujur pada diri anak diperlukan keija keras dari orang tua. Orang tua hendaklah membiasakan anak untuk selalu jujur dalam segala hal, tentunya orang tua haras menjadi contoh utama.
Karena ketidakjujuran merupakan akhlak tercela. Karena tingkah laku anak dalam pergaulan di masyarakat dapat menunjukkan kondisi dalam
keluarganya.
Dari pengertian di atas maka yang namanya anak-anak adalah usia 3 sampai 12 tahun. Pada usia ini anak mulai sekolah ditingkat dasar atau rendah. Untuk dapat mendidik anak dengan sebaik-baiknya maka haras sejak dini dan sesuai dengan perkembangannya.
2. Ciri-ciri umum anak
Anak adalah karunia Allah sebagai hasil perkawinan antara ayah dan ibu.17
Anak adalah seorang individu denga ciri-ciri pada dirinya. Disamping itu juga menjadi makhluk sosial. Perkembangan anak sebagai individu dan makhluk sosial memerlukan pendidikan dan tuntunan menuju arah yang lebih baik. Dalam hal ini pendidikan keluarga merupakan suatu tahap yang awal untuk meletakkan dasar dalam jiwa anak menuju kedewasaan jasmani ddan rohani.
Untuk menuju kearah itu, orang tua haras bersikap memandang anak sebagai makhluk yang berkembang dengan ciri-ciri umum pada diri anak antara lain:
a. Adanya hasrat untuk berkomunikasi dengan dunia yang lebih luas. Waktu bayi lahir dia merupakan subyek bagi dinianya sendiri. Sedikit demi sedikit dia mulai mengenal dunia luar, hal ini dimulai anak sejak usia 6-12 tahun. Keinginan untuk berhubungan dengan dunia luas dimanfaatkan anak untuk saling bermain ke rumah temannya. Dia mulai menggemari belajar bersama-sama dengan temannya dan menyenangi sesuatu hal yang bersifat obyektif dan rasional.
25
dapat menjaga rahasia anak akan tumbuh dal am kemauan yang kuat untuk menjaga sesuatu. Dengan demikian akan timbul pula kepercayaan masyarakat kepadanya. Karrena kepercayaan seseorang sangat mahal harganya. Salah satu manfaatnya adalah dapat menjaga keutuhan masyarakat.
Amanah
Amanah merupakan salah satu sifat Rasulullah, dimana beliau dapat sukses dalam menyabarkan agama Islam. Salah satu ciri orang munafik adalah jika dipercaya (diberi amanah) ia khianat. Untuk dapat terhindar dari seorang yang munafik kita harus menjalankan amanah tersebut. Dimana mendidik
anak adalah amanah dari Allah SWT.
Lapang Dada dan Tidak Mendengki
Sikap lapang dada (sabar) dan tidak mendengki orang lain akan
mewujudkan keseimbangan jiwa manusia, dan akan membiasakan untuk selalu cinta kepada kebaikan bagi masyarakat. Apabila sifat ini berhasil
ditanamkan orang tua pada anak maka anak akan dapat hidup ketenangan baik dimasanya maupun dimasa yang akan datang.
Dan apabila semua pilar pendidikan akhlak dapat ditanamkan kepada diri anak maka pergaulan anak dapat terkontrol, anak dapat memiliki akhlakul karimah dalam segala hal. Dan keridhoan Allah dapat tercapai. Yaitu anak dapat menjalankan ajaran agama dengan baik.
F. Pendidikan Islam Dalam Keluarga 1. Pengertian dan fungsi keluarga
eu.
23
25
Pengertian keluarga sudah cukup banyak dirumuskan secara global. Mengandung makna yang sama namun dengan redaksi yang berbeda-beda. Suatu keluarga mungkin merupakan :
1) Suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama.
2) Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau
perkawinan.
3) Pasangan dengan atau tanpa anak.
4) Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak. 5) Satu orang dengan beberapa anak. z
Biro Sensus Amerika Serikat mendefinisikan sebuah keluarga
sebagai dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah tangga.2j
Menurut Drs. Fuaduddin, keluarga adalah kelompok sosial kecil yang pada umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak.24
Keluarga terbentuk melalui pertemuan suami dan istri yang permanen dalam masa yang cukup lama sehingga berlangsung proses
reproduksi.
Dari beberapa pengertian di atas, walaupun secara redaksional berbeda namun mempunyai pengertian yang salang melengkapi. Sehingga dapat dirumuskan bahwa keluarga adalah kelompok atau
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Sosiologi, Erlangga, Jakarta, 1996, him. _r_..
Ibid, him. 268.
Fuaduddin, TM, Op.Cit, him. 5.
27
lembaga masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, dimana an tar anggota keluarga saling membutuhkan, melengkapi, dan bekeijasama guna mancapai tujuan keluarga .
b. Fungsi keluarga
Keluarga memiliki berbagai fungsi diantaranya: 1) Fungsi pengaturan seksual
Keluarga adalah lembaga pokok yang merupakan wahana bagi masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan kepuasan dan keinginan seksual. Sehingga tidak menimbulkan zina yang merupakan larangan agama.
2) Fungsi reproduksi
Dimana salah satu tujuan keluarga adalah guna mendapatkan anak yang merupakan hasil dari rasa cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.
3) Fungsi sosialisasi
Keluarga mempakan lembaga sosial terkecil dimana proses sosialisasi kepada anak-anak yang pertama. Sehingga saat dewasa anak dapat bergaul di masyarakat dengan baik.
4) Fungsi afeksi
5) Fungsi penentuan status
Dalam bermasyarakat, status seseorang ditentukan berdasarkan status orang tuanya (keluarga).
6) Fungsi perlindungan
Dalam fungsi ini keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologis bagi seluruh anggota keluarga.
7) Fungsi ekonomis
Keluarga merupakan unit ekonomi terkecil dalam masyarakat.
Dimana seorang sebagai orang tua, ayah berkewajiban
memberikan nafkah ekonomi bagi seluruh anggota keluarga.
Menurut Drs Fuaduddin, Keluarga memiliki fungsi
reproduktif, religius, rekreatif, edukatif, social dan protektif.26 27 2. Keluarga tempat pertama latihan dan bimbingan anak dalam pendidikan
Anak adalah karunia dari Allah yang diberikan kepada manusia.
Anak sejak lahir dalam asuhan orang tua, keluarga merupakan tempat
berinteraksi pertama dalam masyarakat. Dalam keluarga anak memperoleh dasar-dasar pendidikan agama oleh orang tuanya. Mereka yang pertama
memberikan latihan dan bimbingan untuk melaksanakan dan menaati ajaran agama Islam. Didalam keluarga merupakan tempat paling utama
dalam menanamkan pendidikan Islam, sebelum anak terjun dalam
26 Ibid,
2 9
pergaulan di masyarakat yang lebih luas. Lingkungan keluarga juga merupakan tempat strategis dalam membentuk kepribadian anak.
Keshalihan orang tua merupakan teladan yang baik bagi
anak.Dimasa anak-anak, orang tua menjadai figur pertama dan utama yang
ada dalam pikiran anak.
Tingkah laku dari orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kejiwaan dan kepribadian anak. Hubungan orang tua dengan anak merupakan faktor yang sangat mendukung dalam perkembangan anak selanjutnya. Pada usia anak-anak kasih sayang
sepenuhnya dari orang tua masih sangat dibutuhkan. Orang tua harus
menunjukkan keaktifan dihadapan anak dalam menaati ajaran-ajaran yang sesuai dangan ajaran agama Islam. Misalnya sholat, membaca Al-Qur’an berbicara dengan ramah, lemah lembut dan sebagainya. Agar anak dapat
belajar disiplin dalam melaksanakan ajaran agama.
Rasulullah meletakkan kaidah mendasar yang kesimpulannya adalah:”seorang anak itu tumbuh dan berkembang mengikuti agama kedua orang tuanya. Keduanyalah yang memberikan pengaruh yang kuat terhadapnya".2*
Pola asuh orang tua kepada anak dapat dilihat dari bagaimana cara orang tua mendidik anaknya. Tentang pola asuh orang tua ini, seorang tokoh yaitu Hourlock (1973), mengemukakan tiga jenis pola asuh orang *
Muhammad Suwadi, Op.Cti, him. 20.
tua yaitu: pola asuh otoriter, pola asuh demokratik, dan pola asuh permesive.29
a. Pola asuh otoriter
Pola ini ditandai dengan cara mengasuh anak dengan aturan- aturan yang ketat. Orang tua sering memaksakan kehendaknya kepada anak. Kebebasan untuk bertindak atas nama anak sangat dibatasi.
b. Pola asuh demokratik
Pola asuh ini ditandai dengan adanya pengakuan dari orang tua terhadap kemampuan anak. Anak diberi kesempatan untuk tidak selalu bergantung kepada orang tua. Tetapi dalam penanaman aqidah harus ditanamkan secara dogmatis.
c. Pola asuh permisive
Dalam pola ini orang tua mendidik anak secara bebas.Anak diberi kelonggaran sepenuhnya untuk bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki anak Pola ini hanya cocok diterapkan pada anak yang sudah dewasa dan matang pemikirannya, bukan pada masa anak- anak.30
Dengan pola asuh dan cara-cara mendidik anak melalui latihan dan bimbingan yang benar dalam membentuk kepribadian sesuai denga tingkat perkembangan anak, maka akan diperoleh anak yang selalu berakhlak mulia berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam. Dengan demikian akan tercipta keluarga yang bahagia, tenteram, sesuai dengan impian setiap orang tua.
29 Chabib Thoha, Op.Cit, him. 110.
B A B III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Desa Talakbroto 1. Letak geografis
Kelurahan Talakbroto adalah suatu wilayah di Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kelurahan Talakbroto berapa di
sebelah timur laut dari ibu kota Kabupaten Boyolali yang beijarak kurang
lenih 30 kilometer dari kota Boyolali.
Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Talakbroto adalah sebagai
berikut:
Sebelah Barat : Desa Gunung
Luas wilayah Kelurahan Talakbroto adalah 2.242.215 Ha yang terdiri dari:
Tanah sawah: 565.655
Tan ah pekarangan/bangunan: 695.965
Tanah tegalan/kebunan: 849.7351 2. Struktur Organisasi
Kelurahan Talakbroto adalah wilayah yang dipimpin oleh seorang
Kepala Desa yang dibantu para stafnya. Wilayah Kelurahan Talakbroto
1 Dokumentasi dikutip dari data Monografi Desa Talakbroto, bulan November 2005
terdiri dari 8 (delapan) dukuh-dukuh.2 Dan untuk memudahkan urusan kepemerintahan, dari sepuluh pedukuhan tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) dusun. Dari ketiga wilayah dusun masing-masing dipimpin oleh Kepala Dusun (Kadus).
Adapun pembagian pedusunan adalah sebagai berikut: a. Kadus I dipimpin Bp. Rusdi wilayahnya meliputi:
- Dukuh Talakbroto - Dukuh Watugede - Dukuh Sentul
b. Dukuh 2 Kepala Dusunnya adalah Bapak Sumardiyanto wilayahnya meliputi:
- Dukuh Krambil Sawit - Dukuh Pan tar an
c. Dusun 3 Kepala Dusunnya adalah Bapak T. Wahyudi
- Dukuh Gempolsari - Dukuh Sambirejo - Dukuh Pengkol
33
TABELI
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA TALAKBROTO3
3. Komposisi Penduduk
Menurut data statistik yang ada di kantor Kepala Desa Talakbroto jumlah penduduk Desa Talakbroto seluruhnya adalah 2.357 jiwa, dengan
perincian 1.174 jiwa laki-laki dan 1.183 jiwa perempuan.4 Jumlah kepala
keluarga di Desa Talakbroto adalah 595 KK.5 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah in i:
3 Dokumentasi dikutip dari data Kantor Kepala Desa Talakbroto tahun 2005
TABEL II
PENDUDUK DALAM KELOMPOK UMUR Dan KELAMIN Kelompok
Penduduk Desa Talakbroto berdasarkan umur di atas 10 (sepuluh) tahun adalah sebagian besar adalah sebagai petani buruh, atau pedagang dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah
TABEL III
MATA PENCARIAN (BAGI UMUR 10 TAHUN KE ATAS)
•4 35
9. Pegawai Negeri Sipil / ABRI 17
10. Pensiunan 19
11. Lain-lain
-Jumlah 1.382 orang
5. Keadaan pendidikan
Penduduk Talakbroto sebagian besar sudah mengeijakan pendidikan formal baik dari tingkat Sekolah Dasar sampai pada Perguruan
Tinggi. Untuk data yang lebih terperinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
TABEL IV
PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN (BAGI UMUR 5 TAHUN KE ATAS)
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1. Tamat Akademi/ Perguruan Tinggi 36
2. Tamat SLTA 202
3. Tamat SLTP 315
4. Tamat SD 419
5. Tidak Tamat SD 740
6. Belum Tamat SD 164
7. Tidak Sekolah
Adapun sarana Pendidikan yang ada di Desa Talakbrot terdiri dari TK 2 buah, Sekolah Dasar 2 buah, Madrasah Ibtidaiyah 1 buah7. Untuk
Sekolah Lanjutan Pertama dan Sekolah Lanjutan Atas, penduduk tersebut pergi ke daerah Kecamatan Simo. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut:
TABEL V
SARANA PENDIDIKAN YANG ADA
No Tingkat Sekolah Jumlah
1. TK 2
2. SD 2
3. MI 1
Jumlah 5
6. Kondisi Keagamaan
Berdasar data yang ada di Kelurahan Talakbroto, hanya mempuyai dua agama yang dianut. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam dan yang lain adalah beragama Kristen, Katholik. Data yang lebih
terperinci dapat dilihat tabel sebagai berikut: 8
7 Ibid.
37
TABEL VI KONDISI AGAMA
No Agama Jumlah
1. Islam 2340
2. Kristen Katholik 17
3. Kristen Protestan
-4. Budha
-5. Hindu
-Jumlah 2357
Sedangkan sarana peribadatan yang ada di Desa Talakbroto sebanyak 31 buah dengan perincian sebagai berikut:
o Masjid : 7 buah
° Surau/ Mushola : 24 buah.9
B. Penerapan Metode Pendidikan Islam Pada Anak Dalam Keluarga Muslim
1. Persiapan Penelitian a. Orentasi
Sebelum mengadakan penelitian yang sesungguhnya maka penulis mengadakan riset pendahuluan untuk lebih mendalami dan
mengetahui keadaan. Guna memperlancar penelitian yang akan dilakukan. Penulis terlebih dahulu memohon izin dan bimbingan dari
Bapak Kepala Desa. Dengan demikian penulis berharap penelitian
beijalan dengan baik dan lancar serta dapat mencapai hasil yang maksimal.
b. Alat Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian ini mengunakan metode
sebagai pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1) Metode Angket
Metode ini adalah metode yang pokok dalam melaksanakan penelitian ini. Angket langsung yaitu daftar pertanyaan dikirimkan
lansung kepada orang yang akan dijadikan sebagai responden yang memiliki anak yang berumur 0 - 1 2 tahun. Sedangkan tipe pertanyaan yang diberikan berupa tipe pilihan.
2) Metode Interview
Dengan metode wawancara penulis bertatap muka langsung
dengan Bapak Kepala Desa serta kepada orang tua (keluarga) muslim yang menajdi sampel dalam penelitian ini
3) Metode Dokumentasi
Penulis mengambil data-data yang diperlukan melalui dokumen-dokumen yang mendukung dalam penyelesaian penelitian
2. Angket mengenai penerapan pendidikan Islam terhadap akhlak anak dalam
keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto Kecamatan Simo, Kabupaten
39
yang masing-masing item adalah altematif jawaban, yaitu a, b, c dan
adapun daftar angket dapat dilihat pada lampiran. 3. Penyajian data
a. Data hasil angket tentang penerapan pendidikan Islam dalam keluarga
muslim di Kelurahan Talakbrata Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali.
b. Untuk mengetahui korelasi antara penerapan pendidikan Islam terhadap akhkal anak, secara kuantatif akan penulis paparkan berdasarkan angket yang telah penulis berikan kepada responden
(orang tua dan anak dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbrata Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali)
Adapun dasar penilaiannya adalah sebagai berikut:
a. Jawaban (a) mempunyai bobot nilai 4, (b) mempunyai bobot nilai 3,
(c) mempunyai bobot nilai 2, (d) mempunyai bobot nilai 1.
TABEL VII
DATA HASIL ANKET TENTANG PENERAPAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA MUSLIM
41
DATA HASIL ANKET TENTANG AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM Di KEL. TALAKBROTO
No
Naina
Responden Nomor Item Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
20 Waluyo 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 66
21 Dirin 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 70
22 Sunarno 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 72
23 Sugiyanto 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 65
24 Bejo 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 73
25 Sarman 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 62
26 Yayamit 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 63
27 Riduwan 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 70
28 Munjamil 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 76
29 Mawardi 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 64
30 Hartono 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 67
B A B IV
ANALISIS DATA
Untuk mengetahui sejauh mana orang tua menerapkan pendidikan Islam
dalam membentuk akhlak anak di Kelurahan Talakbrata Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun 2006.
Adapun langkah-langkah penulis untuk menganalisa data adalah sebagai berikut:
A. Mencari variabel penerapan pendidikan Isalm dalam keluarga muslim
terhadap variasi akhlak anak.
Dalam mencari variasi penerapan pendidikan Islam dengan variasi akhlak anak yakni berupa katagori tinggi, sedang dan rendah berserta
persentasenya, dan juga interval antara kedud variasi tersebut. Maka langkah- langkah yang penulis tempuh adalah sebagai berikut:
1. Mengatagorikan nilai-nilai variasi penerapan pendidikan Islam dengan cara sebagai berikut:
a. Berdasarkan tabel VII, maka dapat diambil katagori sebagai berikut: 1) Nilai tertinggi : 73
2) Nilai terendah : 50
Kemudian katagori tersebut dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:
. _ {X t—Xr)+\
l ~ N
. (73-50)+1 4
,=Mtl
4
24 4
i=6
b. Sedangankan menurut tabel VII pula, maka dapat dikatagorikan lebih rinci lagi sebagai berikut:
1) Nilai sangat tinggi : 68 - 73 2) Nilai tinggi : 62 - 67 3) Nilai cukup : 56 - 61 4) Nilai kurang : 50 - 55
Dari katagori tersebut di atas, maka dapat diambil penilaian
berdasarkan tabel VII sebagai berikut:
1) 68-73 :8
2) 62-67 : 13
3) 56-61 :8
4) 50-55 :1
1) Untuk katagori sangat tinggi 2) Untuk katagori tinggi
P = — x 100%
3) Untuk katagori sedang
P = ~ x 100%
4) Untuk katagori rendah
2. Mengkatagorikan nilai-nilai akhlak anak dalam keluarga muslim di kelurahan Talakbroto tahun 2006
a. Berdasarkan tabel VII, maka dapat diambil katagori sebagai berikut: 1) Nilai tertinggi : 78
2) Nilai terendah : 55
Kemudian katagori tersebut dimasukkan ke dalam rumus sebagai
berikut:
._ ( X t - X r
)+1
l ~ N
. (78-55)+!
l ~ 4
(
23)+1 4 24 /_ 4i - 6
b. Sedangankan menurut tabel VII pula, maka dapat dikatagorikan
lebih rinci lagi sebagai berikut: 1) Nilai sangat tinggi : 73 - 78 2) Nilai tinggi : 67 - 72 3) Nilai cukup : 61 - 66
4) Nilai kurang : 55 - 60
47
1) 73-78 : 9
2) 67-72 : 11
3) 61-66 : 9
4) 55-60 : 1
Berdasarkan katagori tersebut di atas, sehingga dapat dihitung
persentase diantara keempat katagori tersebut, yaitu : 1) Untuk katagori sangat tinggi
N
= — jc100% 30
= 30%
2) Untuk katagori tinggi
P= — x\00% N
= — xl00% 30
= 36.67% 3) Untuk katagori sedang
P = — x 100%
P = ~ x 100%
4) Untuk katagori rendah
P = — x 100%
N
= — *100% 30
= 3.33%
3. Kemudian untuk dapat menghitung besamya nilai hubungan antara
penerapan pendidikan Islam terhadap akhlak anak dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Maka diperlukan persiapan hal-hal sebagai berikut:
a. Membuat tabel persiapan
b. memasukkan nilai-nilai penerapan pendidikan Islam pada kolom x, dan nilai-nilai akhlak anak pada kolom y
c. Pengkuadratan nilai-nilai x dan y, yang hasilnya dimasukkan dalam
kolom x2 (untuk nilai x) dan di kolom y2 (untuk nilai Y).
d. Mencari nilai xy, yaitu nilai x dikalikan dengan nilai y, yang kemudian dimasukkan dalam kolom xy.
49
TABELIX
DISTRIBUSI FREKUENSI PENERAPAN PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM
DI KELURAHAN TALAKBROTOKECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI
No Nama Nilai
Responden X y x 2 *y
1 Teguh s 66 67 4356 4489 4422
2 Saiji 73 66 5329 4356 4818
3 Muhsoni 64 74 4096 5476 4736
4 Kemat 64 73 4096 5329 4672
5 Samadi 65 68 4225 4624 4420
6 Ruslan 66 75 4356 5625 4950
7 Mulyono 70 71 4900 5041 4970
8 Jazuli 61 68 3721 4624 4148
9 Samirin 68 73 4624 5329 4964
10 Bejo 61 68 3721 4624 4148
11 Maijuki 67 78 4489 6084 5226
12 Wadi 59 55 3481 3025 3245
13 Bejo 70 73 4900 5329 5110
14 Kaswandi 66 71 4356 5041 4686
15 Sunarto 63 62 3969 3844 3906
16 Sumarto 61 65 3721 4225 3965
17 Slamet 62 68 3844 4624 4216
18 Mukib 62 73 3844 5329 4526
19 Sarmo 63 66 3969 4356 4158
20 Waluyo 58 66 3364 4356 3828
21 Dirin 59 70 3481 4900 4130
22 Sunamo 71 72 5041 5184 5112
23 Sugiyanto 63 65 3969 4225 4095
No Nama Nilai
Responden X y x 2 xy
25 Samian 50 62 2500 3844 3100
26 Yayamit 65 63 4225 3969 4095
27 Riduwan 68 70 4624 4900 4760
28 Munjamil 69 76 4761 5776 5244
29 Mawardi 60 64 3600 4096 3840
30 Hartono 58 67 3364 4489 3886
1921 2062 123687 142442 132413
B. Analisis Lanjutan
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penerapan Pendidikan Islam terhadap akhlak anak dalam keluarga muslim di Kelurahan
Talakbroto Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali, maka penulis melakukan perhitungan rumus korelasi product moment, sebagai berikut:
N = =
Data-data:
x : 1921
y : 2062 x2 : 123687 y2 :142442
51
k* — ____________________
v 696.2314
^ =0.540
C. Interprestai Data
Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat diperoleh koefesien kerelasi sebesar 0,540. hipotesa ini diuji dengan statistik rxy dalam perhitungan
diperoleh nilai rxy sebesar 0,540. nilai empirik dikonsultasikan dengan nilai rxy tabel tk = 95% dan 99% dengan N = 30 diperoleh angka 0,361 dan 0,463.
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, baik teoritik maupun empirik, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari variasi penerapan pendidikan Islam dapat diketahui :
a. Untuk tingkat penerapan pendidikan Islam dengan kategori sangat
tinggi sebanyak 8 responden, dengan persentase 26,67%
b. Untuk tingkat penerapan pendidikan Islam dengan kategori tinggi
sebanyak 13 responden,dengan persentase 43,33%.
c. Untuk tingkat penerapan pendidikan Islam dengan kategori cukup
sebanyak 8 responden, dengan persentase 26,67%.
d. Untuk tingkat penerapan pendidikan Islam dengan kategori rendah sebanyak 1 responden,dengan persentase 3,33%.
2. Dari variasi akhlak anak dapat diketahui:
a. Untuk tingkat akhlak anak dengan kategori sangat tinggi sebanyak 9 responden, dengan persentase 30%.
b. Untuk tingkat akhlak anak dengan kategori tinggi sebanyak 11 responden, dengan persentase 36,67%.
c. Untuk tingkat akhlak anak dengan kategori cukup sebanyak 9 responden, dengan persentase 30%.
d. Untuk tingkat akhlak anak dengan kategori rendah sebanyak
1 responsen,dengan persentase 3,33%
55
3. Nilai rxy empirik sebesar 0,540 terletak di atas nilai tabel kritik product moment sebesar 0,361 dan 0,463, yang berarti angka korelasi tinggi, sehingga pemyataan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penerapan pendidikan Islam dengan akhlak anak dalam keluarga muslim di Kelurahan Talakbroto Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali
B. Saran-saran
Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dalam membentuk akhlak anak, maka penulis kesempatan ini penulis sampaikan beberapa saran atau sumbangan pikiran yaitu sebagai berikut:
1. Kepada orang tua
a. Orang tua hendaknya memberikan bimbingan sejak dini dalam
membentuk akhlak anak, sebelum lingkungan mempengaruhi diri anak.
b. Dalam memberikan bimbingan dan latihan sebaiknya dilakukan secara intensif (kontinyu)guna mendapatkan hasil yang maksimal.
c. Contoh konkrit orang tua merupakan salah satu cara dalam membentuk akhlak anak,di samping cara /metode lain yang saling mendukung. 2. Kepada Anak
b. Di waktu orang tua memberikan nasehat, hendaknya di mendengarkan dan memperhatikan. Selanjutnya perilaku yang salah (keliru) di perbaiki.
C. Penutup
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufiq hidayah dan inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini telah berusaha
semaksimal mungkin, namun tidak lepas dari kesalahan dan kelemahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
D A F T A R P U S T A K A
Al-Qur'an dan terjemahannya, CV. Toha Putra, Semarang, 1984.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rieneke Cipta, Jakarta, 2002.
Daradjad, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1996. Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Toha Putra, Semarang 1989.
Fuaduddin TM, Pengasuh Anak Dalam Keluarga Muslim, Lembaga Kajian Agama dan Jender, Perserikatan Solidaritas Perempuan, The Asia Foundation, Jakarta, 1990.
Hadi, Sutrisno, Statistik Jilid II, Andi Offset, Yogyakarta, 1994.
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt, Sosiologi, Erlangga, Jakarta, 1996. Nawawi, Hadari, Pendidikan dalam Islam, A1 Ikhlas, Surbaya, 1993.
Poerdarminto, WJS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1986.
Rasyid, Sulaiman, Fiqh Islam, Sinar Baru, Bandung, 2000.
ST. Vembriarti, Sosiologi Pendidikan, Yayasan Pendidikan Paramita, 1987. Suwaid, Muhammad, Mendidik Anak Bersama Nabi SAW, CV. Arafah Group,
Solo, 2004.
Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Nomor 20 tahun 2003.
piihlah jawaban yang paling Sesuai dengan kenyataan yang ada. Dengan memberikan tanda silaiig ( X ) pada jawaban yang telah tersedia.
2. Jawaban Bapak / Ibu terhadap pertanyaan dibawah mi akan penulis jamin kerahasiaannya.
3. Atas Kejujuran dan kesediaan Bapak / Ibu untuk menjawab, sebelum dan sesudahnya penulis haturkan banyak terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Kepala Keluarga
Umur : ... Tahun Pendidikan Terakhir Suami : ... Pendidikan Terakhir Istri : ... Pekeijaan Suami : ... Pekerjaan Istri : ...
D A F T A R R IW A Y A T H ID U P
1. Nama : Joko Sattono
Tempal dan tanggal lahir : Boyolali, 18 Mci 1983 J. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Warga Negara : Indonesia
5. Agama : Islam
6. Alamat : Pengkol RT 07 RW 02 Talakbroto Simo Boyolali 7. Riwayat pcndidikan ;
- TK PGRI Lulus Tahun 1988
- SD N Talakbroto II Lulus Tahun 1994 - SMP N 1 Simo Lulus Tahun 1997
- SMU Muhammadiyah I Simo Lulus Tahun 2000 - 1) II STAIN Salatiga Lulus Tahun 2002
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benamya.
Salatiga, 24 Februari 2006 Penulis
No Kode Dcsa/ Kelurahan 3 i c j /
SURAT IvETERANGAN
No : J
-Yang bcrtanda tangan dibawah ini :
Naina : Riduvvan
Jabatan : Kepala Dcsa / Kelurahan
Berkenaan dengan Surat No: ST-27/K-0/IL.01/1184/2005 perihal permohonan ijin
Penelitian, dengan ini kami menerangkan bahwa Mahasisvva :
Program studi : Pendidikan Agama Islam ( P A I )
Telah benar-benar melaksanakan penelitian di kelurahan Talakbroto selama 30 hari, mulai dan 30 Nopember 2005 sampai dengan 29 Desember 2005, guna melengkapi data dalam
penyusunan Skripsi yang berjudul “ PENERAPAN PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP
AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM DI KELURAHAN TALAKBROTO
KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI “
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan digunakan
sebagaimana mestinya
Nama : Joko Sattono
Nim : 1 14 03 004
Jurusan : Tarbiyah
D A F T A R A N G K E T U N T U K O R A N G T U A
D A L A M K E L U A R G A M U S L IM
1. Pemakah Bapak/ibu menempuh pendidikan Agama dipondok pesantren,
/
Apabila pernah berapa lama ?
a. 10 tahun lebih c. 1 - 2 tahun b. 5 - 1 0 tahun d. tidak pernah
2. Apakah Bapak/ Ibu menjalankan kegiatan-kegiatan keagamaan sesuai dengan ajaran agama ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
3. Apakah Bapak/ Ibu menanamkan pendidikan akhlak pada anak ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
4. Apakah perlu diberikan pendidikan akhlak diberikan sejak dini ? a. perlu diberikan c. hanya di masyarakat
b. perlu di sekolah saja d. tidak perlu
5. Dalam memberikan bimbingam tentang akhlak apakah Babak/ Ibu lakukan setiap hari ?
a. selalu c. kadang-kadang
c. sering d. tidak pernah
6. Apakah sebab Bapak/ Ibu melatih dan membimbing akhlak anak ?
a. karena kewajjban agama c. karena tradisi
b. karena tanggung jawab sosial d. untuk memenulii kewajiban sebagai orang ttla
7. Di era modem seperti sekarang inj, apakah televisi mempunyai pengaruh negatif dalam pendidikan anak ?
a. Ya. Besar pengaruhnya c. Ya, kecil pengaruhnya b. Ya. Sedang d. tidak berpengaruh
8. Apakah Bapak/ Ibu mendambakan anak yang sholeh dan sholekah ?
a- Ya c, Menyerahkan pada anak
b. sering d. tidak peraah
((o) Apakah lingkungan sekitar berpengaruh dalam membentuk akhlak anak ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak
11. Apakah Bapak/ ibu mengunakan metode dialog dalam mendidik anak ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pemah
(12) Apakah Bapak/ Ibu memberikan contah kongkrit dalam dalam menerapkan pendidikan Islam ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak
11/Apakah anak bertingkah laku baik, apakah Bapak/ Ibu memujinya ?
a. selalu c, kadang-kadang
b. sering d. tidak pemah
14) Jika melangar ajaran agama, apakah Bapak/ Ibu menasehatinya ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pemah
15. Apakah Bapak/ Ibu melatih anak untuk menghargai orang lain?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pemah
16. Apakah Bapak/ Ibu menanamkan anak untuk berkata jujur kepada anak ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pemah
(?!■ Disamping fasilitas yang lain apakah Bapak/ Ibu mengunakan buku keagamaan dalam mendidik anak?
a. selalu b. sering
18. Apakah dalam mendidik anak Bapak/ Ibu mendatangkan guru privat ?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pemah
19. Apakah dalam mendidik anak Bapak/ibu mendatangkan Guru privat ?.
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pemah
20. Apakah Bapak/ibu membiasakan anak untuk bekerja keras tanpa mengeluh
a. Selalu c. Kadang-kadang