• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Sistem Pendidikan di Indonesia 1.Pengertian Pendidikan 1.Pengertian Pendidikan

2. Tujuan Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian dari sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan. Menurut ath-Thahthawi pendidikan secara umum adalah

ُةَفِرْعَمَو ِةَيِسِن أَتلا ِةَيِعْمَجا ِدِئاَوَع ِِْْسََْ ىَلَع ُلوُصُْْا يِ َةَيِموُمُعلا َةَيِبْرَ تلا َنِ

اًحوُرَو اًدَسَج ِْرِغَصلا ِةَيِمْنَ تِب َكِلَذَو ،ِد َاِبلا ِباَد ِب ِبُدَأَتلاَو ًاَمَعَو اًمْلِع اَِِاَدآ

ِ ِداَدْعِتْساو ِ ِتَيِلِباَق ِرْدَقِب اًق َاْخَأَو

.

Sesungguhnya pendidikan secara umum adalah untuk memperbaiki adat istiadat masyarakat dan mengetahui tingkah laku masyarakat baik ilmunya maupun perbuatannya dan mempunyai sikap kebangsaan. Hal itu diperuntukkan untuk pertumbuhan anak baik jasadnya ruhnya dan akhlaknya sesuai dengan kemampuannya.

24

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahin 2003 tentang Sisdiknas dan Peraturan Republik Indonesia tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan serta Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara Bandung, 2010), h.2

25

Ahmad D. Rimba, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al- Ma’arif, 1980), cet. Ke 4, h. 19

26

Kartini Kartono, Pengantar Mendidik: Apakah Pendidikan masih Diperlukan?, (Bandung: CV. Mandar maju, 1992), h. 22

27

Muhammad Imarah, Al-A’mal Al-Kamilah Li Rifa’ah Rafi’ Ath-Thahthawi, (Riyadh: Silsilah at-Turats, 2010), j. 1, h.287

Tujuan pendidikan merupakan suatu komponen yang penting dalam dunia pendidikan, karena hal tersebut berkaitan dengan sesuatu yang harus dituju demi tercapainya segala sesuatu yang diharapkan.

“Suatu tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan pada

hakikatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dalam pribadi manusia yang diinginkan. Tujuan-tujuan diperintahkan oleh tujuan-tujuan akhir yang pada esensinya ditentukan oleh masyarakat dan dirumuskan secara singkat dan padat, seperti kematangan dan integritas atau kesempurnaan pribadi dan terbentuknya kepribadian muslim. Hal ini merupakan cita-cita paedagogis atau dunia cita-cita yang ditemukan sepanjang sejarah hampir di semua negara”.28

Adapun tujuan pendidikan di Indonesia sebagaimana terdapat dalam Undang-undang RI nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan

nasional Bab II pasal 4, menyebutkan: “pendidikan nasional bertujuan

mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepata Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.29

Adapun tujuan pendidikan nasional Indonesia menurut UU no. 4

Tahun 1950 adalah “membentuk manusia susila yang cakap, warga negara

yang demokratis dan manusia bertanggung jawab terhadap kesejahteraan

masyarakat dan tanah air”.30

Dan tujuan pendidikan menurut UU no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu sebagai berikut, “Pendidikan Nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

28

Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 59

29

Lembaga Penelitian IAIN Jakarta, Islam dan Pendidikan Nasional, (Jakarta: Lembaga Penelitian IAIN Jakarta, 1983), h. 90

30

Muhammad Rifai, Politik Pendidikan Nasional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 45

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.31

Di dalam buku Islam dan Pendidikan Nasional yang ditulis oleh

lembaga penelitian IAIN Jakarta menyebutkan, “Pendidikan bertujuan

mewujudkan kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat berdasarkan keimanan kepada Allah swt. Untuk itu perlu dibina dan dikembangkan kepribadian beradab dan berbudaya yang dilandasi iman kepada Allah

swt”.32

Menurut Abuddin Nata, “Ketika pendidikan dihubungkan dengan

Tuhan, maka tujuan pendidikan yang utama adalah membentuk manusia agar beriman kepada Allah swt, yang dilanjutkan dengan berbuat amal

saleh, yakni amal yang sesuai dengan kehendak Allah swt”.33

Dan beliau menegaskan kembali, “Ketika pendidikan dihubungkan

dengan filsafat manusia, maka tujuan pendidikan dapat dirumuskan sebagai usaha untuk mewujudkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang tergali, terbina dan terlatih potensi intelektual, spiritual, emosional, sosial dan fisiknya, sehinga dapat menolong dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya”.34

John Dewey merumuskan, “tujuan pendidikan untuk diarahkan pada upaya melahirkan manusia yang terbina seluruh potensi dirinya, terutama potensi intelektual dan keterampilannya, sehingga ia dapat melaksanakan tugas-tugas di masyarakat, dan menjadi orang yang dapat menolong dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya”.35

Menurut Hasan Langgulung tujuan pendidikan menurut Islam adalah sama dengan tujuan hidup manusia dalam Islam yaitu memikul amanah Allah swt. Adapun secara terperrinci menjadi:

31

Ibid., h. 48

32

Lembaga Penelitian IAIN Jakarta. Op. cit., h. 109

33

Nata. Op. cit., h. 51

34

Ibid.,. 89

35

1. Membina generasi muda agar menyembah Allah swt dengan menjalankan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. 2. Mendidik generasi muda agar dapat hidup bersosialisasi dengan

masyarakat dengan mengakui adanya prinsip kerja sama, persaudaraan serta persamaan.

3. Mendidik generasi muda agar dapat menggunakan akal pikirannya dengan cermat dan produktif.

4. Membentuk pribadi yang terbuka dan bergaul dengan orang lain serta menghindari sikap menyendiri dan menonjolkan dirinya.

5. Mendidik generasi muda agar dapat menggunakan pemikiran ilmiah.36 Tujuan yang dirumuskan oleh Hasan Langgulung tersebut,

“diarahkan pada pembentukan lisan yang saleh, yaitu mendekati

kesempurnaan yang ditandai dengan memiliki sifat-sifat terpuji seperti menghargai diri, perikemanusiaan, jujur, adil dan sebagainya. Selain itu tujuan pendidikan tersebut diarahkan pada pengembangan masyarakat yang saleh, yaitu masyarakat yang percaya bahwa ia memiliki jiwa sebagai

pengemban misi kebenaran dan kebaikan”.37

Adapun tujuan pendidikan menurut Rifa’ah Ath-Thahthawi

berdasarkan kutipan dari Buku Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan karya Harun nasution adalah “mengajarkan ilmu pengetahuan,

untuk membentuk rasa kepribadian dan untuk menanamkan rasa

Patriotisme (

نطولا بح

)”.38

Adapun dalam al-A’mal al-Kamilah disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah

ِِْعَ ي ٍدِحاَو ٍنآ ِِ اًق َاْخَأَو اًحوُرَو اًدَسَج ِْرِغَصلا ُةَيِمْنَ ت ِةَيِبْرَ تلا َنِم ُضْرَغْلاَف

ِ ِداَدْعِتْساو ِ ِتَيِلِباَق ِرْدَقِب ِ ِتَاّيِوَنْعَمَو ِ ِتاَيِسِح ُةَيِمْنَ ت

.

Tujuan dari pada pendidikan adalah mengembangkan potensi anak baik dari segi jasmani, rohani dan akhlak pada masa tertentu yaitu

36 Ibid., h. 342 37 Ibid., h. 342 38

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h. 48

39

mengembangkan perasaannya dan moralnya berdasarkan kemampuan dan kesiapannya.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwasannya tujuan pendidikan adalah untuk membentuk kepribadian peserta didik yang berakhlakul karimah, berbudi pekerti, berwawasan luas, mandiri, serta dapat member manfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.