• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tentang mesin penangkap air dari udara adalah : a. Merancang dan membuat mesin penangkap air dari udara yang praktis, aman,

dan ramah lingkungan.

b. Mengetahui karakteristik mesin siklus kompresi uap yang dipergunakan dalam mesin penangkap air tersebut, meliputi:

1. Besarnya energi yang diserap evaporator per satuan massa refrigeran (Qin).

2. Besarnya energi yang dilepas kondensor per satuan massa refrigeran (Out).

4

3. Besarnya energi yang dipergunakan untuk menggerakkan kompresor (Win).

4. Nilai COPaktualis, COPideal, dan Efisiensi.

5. Efisiensi mesin kompresi uap, dan laju dari massa refrigeran.

c. Mengetahui jumlah air yang dihasilkan oleh mesin penangkap air per jamnya.

1.4 Batasan-batasan dalam Pembuatan Mesin

Batasan-batasan yang diambil dalam pembuatan mesin penangkap air dari udara adalah:

a. Mesin penangkap air dari udara ini bekerja dengan menggunakan mesin siklus kompresi uap dengan komponen utama: kompresor, evaporator, kondensor, pipa kapiler, refrigeran jenis R22, dan kipas evaporator serta kipas kondensor.

b. Mesin penangkap air dari udara ini menggunakan tegangan listrik satu fasa dengan tegangan 220 Volt.

c. Mesin penangkap air dari udara menggunakan daya kompresor sebesar 1,5 PK.

d. Komponen utama siklus kompresi uap menggunakan komponen standar yang ada di pasaran.

e. Komponen utama yang lain dan mesin siklus kompresi uap ukurannya menyesuaikan dengan besarnya daya kompresor.

f. Menggunakan kipas sebanyak 2 buah untuk memadatkan udara dengan daya sebesar @80 WATT.

5 1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian alat ini adalah:

a. Menambah kasanah ilmu pengetahuan tentang mesin penangkap air dari udara, yang dapat diletakkan di perpustakaan ataupun dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.

b. Dapat digunakan sebagai acuan atau referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis.

c. Diperolehnya teknologi tepat guna berupa mesin penangkap air dari udara.

6

BAB II

DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar Teori

2.1.1. Metode-metode Penangkap Air Dari Udara

Cara mendapatkan air dari udara dapat menggunakan berbagai cara, dan menggunakan berbagai cara yang berbeda-beda di beberapa negara, diantaranya adalah: (a) Kincir angin penghasil air dari udara, (b) Refrigeran berdasarkan pada Kondensasi, (c) Dragonfly M18, (d) Fontus self-filling water.

a. AW75

Sebuah perusahaan Belanda yang bernama Dutch Rainmakers telah membuat sebuah kincir angin untuk menghasilkan air yang diberi nama AW75.

Pada desainnya, udara dipaksa melewati sebuah pompa panas dimana uap air mengalami proses kondensasi. Pompa panas ini memiliki sebuah kompresor refrigerator. Kincir angin ini bisa menghasilkan 5000 sampai 7000 liter air perhari, yang sangat bermanfaat pada tempat yang memiliki sumber air tanah payau. Konsep membuat air dari udara ini berawal dari asumsi bahwa udara selalu mengandung sejumlah air. Sebagai contoh, udara pada suhu 20 derajat Celcius dan 50 % RH (Relative Humidity / kelembaban relatif) mengandung sekitar 7 gram air per satu kilogram udara. Untuk dalam udara yang bersuhu 30 derajat Celcius dan 50 % RH mengandung sekitar 14 gram air per kilogram udara.

Keadaan tersebut memungkinkan diperolehnya air dari udara yang berada di manapun di dunia ini.

7

Berbicara tentang air, ada beberapa fakta yang menarik untuk diperhatikan:

1. Jumlah total air minum kurang dari 1 % dari sumber air di dunia.

2. Setengah penduduk negara-negara berkembang hidup dalam kelangkaan air.

3. Lebih dari satu miliar orang tidak memiliki air minum yang cukup.

Ternyata tidak semua kebutuhan air setiap manusia terpenuhi. Tidak selalu wilayah mempunyai sumber air langsung yang memadai. Terlebih lagi di daerah yang gersang dengan infrastruktur dan listrik yang terbatas. Sistem yang sederhana dan mampu diandalkan untuk memenuhi kebutuhan air sangat diperlukan. Itulah mengapa Dutch Rainmaker berusaha untuk memberikan kontribusinya pada permasalahan kelangkaan air dunia.

Gambar 2.1 Mesin penangkap air AW75

Sistem kerja AW75 produk Dutch Rainmaker memadukan dua teknik.

Pertama, teknik kincir angin untuk menjalankan mesin tanpa sumber listrik.

Kedua, mesin tanpa sumber listrik untuk menjalankan mesin pompa penukar panas. Mula-mula udara masuk ke dalam mesin atau sistem. Kincir yang

8

digerakkan oleh angin akan mendorong udara untuk melakukan pertukaran panas.

Dengan pertukaran ini, suhu udara yang telah masuk dalam sistem kemudian mengalami pendinginan. Proses ini menimbulkan terjadinya kondensasi atau proses pengembunan. Pada saat suhu turun di bawah titik embun, tetesan air akan terbentuk dan terkumpul dalam ruang penyimpanan air terpisah.

Proses udara yang masuk dan kondensasi yang terus menerus akan menghasilkan air dengan jumlah yang cukup besar. Kincir Angin Dutch Rainmaker ini bahkan mampu menghasilkan air sebanyak 7.500 liter per hari.

Dengan demikian, air yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi maupun irigasi.

Dengan AW75, air bisa didapatkan tanpa mempertimbangkan kesediaan atau sumber air bawah tanah. Yang diperlukan adalah angin yang cukup untuk menggerakkan kincir, serta kelembaban udara untuk menghasilkan air. Dengan bantuan angin, alat ini mampu beroperasi sendiri tanpa membutuhkan sumber daya listrik atau ‘stand-alone’. Dengan demikian kincir tersebut dapat beroperasi di wilayah lembab atau bahkan gersang tanpa sumber air. Tidak adanya emisi yang dikeluarkan menjadikan Dutch Rainmaker sebagai teknologi penghasil air yang ramah lingkungan.

Dutch Rainmaker telah membuktikan kontribusinya dalam memecahkan permasalahan kekurangan air bersih dunia. Salah satu contoh adalah pembangunan turbin AW75 pada proyek Green Wall di Umm Al Himam, Kuwait di tahun 2013. Dalam proyek pengembangan lingkungan tersebut, Dutch

9

Rainmaker telah berhasil membuktikan bahwa konsep „menghasilkan air dari udara‟ dapat diterapkan pada wilayah yang ekstrem.

Teknologi ini mampu meningkatkan nilai tambah kondisi geografis Kuwait secara signifikan. Dengan demikian, Belanda telah membuktikan bahwa teknologi mereka telah mampu diterapkan untuk menangani permasalahan dunia nyata. Berdasarkan pengalaman aplikasi di Kuwait, AW75 tentu dapat di terapkan di tempat serupa yang lembab dengan iklim yang menantang. Di antaranya seperti Timur-Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Australia dan sebagainya.

b. Refrigeran berdasarkan pada Kondensasi

Perangkat pendingin dalam kondensasi modern, kebanyakan menggunakan kumparan refrigerator untuk proses pendinginan. Beberapa produsen perangkat pendingin di seluruh dunia bahkan masih menganut sistem seperti ini dalam menciptakan berbagai produk pendinginan. Udara masuk yang kemudian disaring oleh sebuah filter udara untuk menghilangkan debu yang tentunya menggunakan filter pabrikan. Udara ini dibiarkan melewati coil pendingin yang berisikan gas refrigeran yang dingin . Air yang dihasilkan sebagai hasil kondensat dikumpulkan dalam bejana atau tanki Stainless steel dan dibersihkan melalui proses Ultraviolet untuk membunuh kuman serta bakteri sekitar 30 menit kemudian disaring melalui penyaring karbon aktif. Biaya yang dikeluarkan untuk alat seperti ini yang menghasilkan 20 sampai 25 perhari sekitar

$ 1500 atau dlm IDR 19.500.000, dan peralatan ini membutuhkan daya listrik

10

sekitar 500 watt .Mesin kondensasi ini berbentuk seperti mesin pendingin air konvensional lainya yang biasanya terpasang pada kantor-kantor atau tempat umum lainnya , dan dimaksudkan untuk digunakan pada tempat tersebut. Salah satu dari perusahaan terbesar pada bidang ini adalah Air Water Corporation yang berada disekitar Miami, Florida yang telah membuat berbagai mesin seperti ini dari kapasitas 25 liter perhari untuk keperluan sebuah kantor hingga yang bekapasitas lebih besar sekitar 2500 liter perhari yang sebesar kontainer berukuran 24 kaki lengkap dengan mesin generator listriknya sekalian yang bertenaga diesel yang dapat dipasang dimanapun seperti disekitar bangunan konstruksi atau untuk mencukupi kebutuhan air seluruh kawasan pedesaan dan telah terpasang di desa Jalmudi , India. dan mereka mengatakan produk ini telah mereka jual lebih dari 21 negara.

Gambar 2.2 Mesin Refrigeran berdasarkan pada Kondensasi

c. Dragofly hyflux M18

Perusahaan Singapura Hyflux berhasil menemukan mesin teknik aplikasi yang mengubah udara menjadi air. Mesin yang dinamakan Dragonfly ini memiliki kapasitas hingga lebih dari 19 liter dan mampu mengubah udara sebanyak satu

11

liter air dalam satu jam. Produk baru Hyflux tersebut diluncurkan di Singapura, baru-baru ini. Diperkirakan mesin pintar tadi akan menjadi benda yang selalu ada di setiap rumah di Negeri Singa. Secara kasat mata, mesin ini mirip dengan dispenser air minum kemasan. Bedanya, tidak terdapat galon air minum di atasnya.

Gambar 2.3 Dragofly hyflux M18

Cara kerja Dragonfly sebenarnya cukup sederhana. Mesin menghimpun partikel-partikel air dari atmosfer, kemudian dengan teknologi pemurnian dan penyaringan, terciptalah air yang bersih dan alami. Untuk dapat langsung diminum, dalam proses akhir, air akan melalui proses disinfektasi dengan menggunakan cahaya ultra violet.

Dragonflly ini hanya memakan listrik sebanyak 1.000 Watt per jam, terutama saat sistem pemanas dan pendingin air bekerja. Jika sistem pemanas dan pendinginnya tidak diaktifkan, listrik yang dibutuhkan hanya sekitar 600-an Watt.

Kendati baru diluncurkan, Sebanyak 20 ribu unit Dragonfly telah dipesan

12

sejumlah negara, seperti Cina, Taiwan, Malaysia. Dragonfly dijual seharga S$

1.800 atau sekitar Rp 9 juta.

Detail Dragonfly M18 Dragonfly M18 berfungsi sebagai water purifier yaitu menghasilkan air bersih, air purifier atau pemurni, yaitu menghasilkan udara yang bersih, dan dehumidifier yaitu mengatur kelembaban udara di sekitarnya.

Cara kerja dari M18 adalah dengan menyaring udara melalui electrostatic.

Udara yang disaring akan dijadikan air dengan proses kondensasi (pengembunan) yang kemudian ditampung ke dalam tangki penampungan. Air yang tertampung kemudian disalurkan ke Hyflux Proprietary Filtration Cartridges untuk menghilangkan kotoran, bau, bakteri, virus, parasit dan zat-zat kimia yang masih terkandung di dalamnya.

Lampu ultraviolet yang dipasang di dalam mesin berguna untuk proses disinfection yang dapat mematikan bakteri hingga 99.9%. Mesin ini juga memiliki sistem sirkulasi ulang untuk menjamin kesegaran dan kemurnian air.

Kelebihan Dragonfly M18: Air purifier, Water purifier & Dehumidifie yaitu diantaranya kualitas air yang bersih dan sehat untuk tubuh, nyaman, mudah dipindahkan dan tidak membutuhkan air galon atau pipa air, memiliki sistem sirkulasi ulang untuk menjamin kesegaran dan kemurnian air yang dihasilkan, serta memiliki teknologi penyaringan dan penyulingan yang canggih disertai dengan ultraviolet akan menjamin kebersihan air yang dihasilkan.

d. Fontus self-filling water

Penemu dari botol yang dapat mengisi air sendri ini adalah orang berkebangsaan Austria bernama Kristof Retezár. Kebanyakan proses mendapatkan

13

air bersih siap minum sangatlah rumit dan susah untuk didapatkan melalui alat yang portable. Oleh karena itu, Retezár berusaha untuk membantu masalah kekurangan air bagi 1.2 milyar orang di seluruh belahan dunia dengan alatnya yang simple dan mudah digunakan. Akses air bersih di berbagai belahan dunia terutama di negara berkambang, terkadang sangat terbatas. Tetapi. semua daerah tersebut pastilah memiliki udara yang mengandung uap air di dalamnya. Jadi, selama udara tersebut tidak dicemari maka air yang ada di udara tersebut masih bisa diminum.

Gambar 2.4 Fontus self-filling water

Ide praktis ini berhasil diaplikasikan pada botol Fontus temuanya. Botol ini mampu mengisi 0.47 liter air dalam jangka waktu 1 jam dengan humiditas atau kelembaban 80-90%. Proses pengambilan air tersebut bernama proses kondensasi.

Proses terjadinya embun tersebut memiliki prinsip yang sama dengan alat ini.

Hanya saja alat ini mempercepat proses kondensasi tersebut dengan beberapa alat.

Uap air yang di udara akan masuk ke botol melalui bagian hydrphobic yang berbentuk seperti bulu sikat gigi yang kemudian didinginkan. Selanjutnya, uap air tersebut berubah menjadi tetes-tets air. Proses ini optimal pada suhu 54-72

14

derajat Celcius. Alat ini memakai solar cell sebagai sumber tenaganya. Plat solar cell tipis telah disertakan dalam botol ini. Dengan begitu daerah susah air tetapi tidak memiliki akses terhadap listrikpun bisa menikmati teknologi ini.

Prototype alat ini belumlah sempurna. Alat ini hanya memiliki filter kasar untuk menyaring debu dan serangga. Sedangkan filter halus untuk menyaring polutan yang ada di udara belum ada. Rencananya Retezár akan membuat filter karbon pada botol ini untuk menyaring polutan-polutan kecil. Dengan begitu botol ini akan tetap mendapat air bersih dari daerah yang udaranya tercemar.

2.1.2. Psychrometric Chart

Psychrometric chart merupakan tampilan secara grafikal thermodinamik udara yang meliputi hubungan antara suhu, kelembaban, enthalpi, kandungan uap air dan volume spesifik. Jumlah kandungan uap air dari udara dalam kondisi panas kandungan uap iar dari udara cukup berbeda secara signifikan dalam kondisi yang berbeda. Saat udara dalam kondisi panas kandungan uap air yang dikandung oleh udara akan kehilangan kapasitasnya dalam menahan kelembaban.

Pada saat udara panas ini mulai turun, kandungan uap air dalam udara akan mulai dingin, dan saat pendinginan berlanjut maka kandungan uap air dalam udara akan mengalami proses kondensasi atau pengembunan sehingga berubah menjadi tetesan air embun. Dalam Psychometric chart ini dapat langsung diketahui nilai properti berbagai parameter udara secara cepat dan presisi. Dengan adanya chart ini maka perencanaan tata udara menjadi lebih sederhana, karena tidak perlu menggunakan hitungan matematis yang rumit. Psychometric chart

15

merupakan tampilan secara grafikal sifat thermodinamik udara antara lain suhu, kelembaban, enthalpi, kandungan uap air dan volume spesific.

Untuk mengetahui nilai dari properti-properti bisa dilakukan apabila minimal dua buah parameter tersebut sudah diketahui. Contoh gambar dari Psychometric chart. Psychometric chart tersaji pada Gambar 2.5.

Dalam chart ini dapat langsung diketahui hubungan antara berbagai parameter udara secara cepat dan persisi, baik yang berkaitan dengan sifat fisik udara maupun sifat thermiknya.

Gambar 2.5 Psychrometric chart

16

2.1.2.1 Parameter-Parameter Pada Psychrometric Chart

Parameter-parameter udara Psychrometric Chart meliputi : (a) dry-bulb temperature (Tdb), (b) wet-bulb temperature (Twb), (c) dew-point temperature (Tdp), (d) specific humidity (W), (e) relative humidity (% RH), (f) enthalpy (H), (g) volume spesifik (SpV).

a. Dry-bulb Temperature (Tdb)

Dry-bulb Temperature adalah suhu udara bola kering yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan termometer dengan kondisi bulb dalam keadaan kering atau tidak dibasahi dengan air (bulb dari termometer keadaan kering). Tdb diplotkan sebagai garis vertikal yang berawal dari garis sumbu mendatar yang terletak di bagian bawah chart. Tdb ini merupakan ukuran panas sensibel, perubahan Tdb menunjukkan adanya perubahan panas sensibel

b. Wet-bulb Temperature (Twb)

Wet-bulb Temperature adalah suhu udara bola basah yang diperoleh melalui pengukuran dengan menggunakan termometer dengan kondisi bulb dalam keadaan basah atau diselimuti dengan kain basah (bulb dari termometer keadaan basah). Twb diplotkan sebagai garis miring ke bawah yang berawal dari garis saturasi yang terletak dibagian samping kanan chart. Twb ini merupakan ukuran panas (enthalpi), perubahan Twb menunjukan adanya perubahan panas total.

c. Dew-point Temperature (Tdp)

Dew-point Temperature adalah nilai suhu dimana uap air di dalam udara mulai mengalami proses pengembunan ketika udara didinginkan (suhu titik embun dari uap air yang ada dari udara). Tdp ditandai sebagai titik sepanjang

17

saturasi. Pada saat udara ruang mengalami saturasi (jenuh) maka besarnya Tdp sama dengan Twb demikian pula Tdp. Adanya perubahan Tdp menunjukan adanya perubahan panas laten atau adanya perubahan kandungan uap air di udara.

d. Specific Humidity (W)

Specific humidity adalah jumlah kandungan uap air di udara dalam setiap kilogram udara kering (kg air/ kg udara kering).

e. Relative Humidity (%RH)

Relative Humidity merupakan presentase perbandingan jumlah air yang terkandung dalam 1 m³ dengan jumlah air maksimal yang dapat terkandung dalam 1 m³ tersebut.

f. Enthalpi (H)

Enthalpi adalah jumlah panas total yang di miliki oleh campuran udara dan uap air persatuan massa, dinyatakan dalam satuan Btu/lb udara.

g. Volume Spesifik (SpV)

Volume Spesifik (SpV) adalah volume udara campuran dengan satuan meter kubik per kilogram udara kering, dapat juga dikatakan meter kubik udara keringatau meter kubik campuran per kilogram udara kering.

Gambar 2.6 Parameter-Parameter Pada Psychrometric Chart

18

2.1.2.2 Proses-Proses Pada Psychrometric Chart

Proses-proses yang terjadi pada Psychrometric Chart antara lain : (a) proses pendinginan dan penurunan kelembaban (cooling and dehumidifying), (b) proses pemanasan (heating), (c) proses pendinginan dan penaikan kelembaban (cooling and humidifying), (d) proses pendinginan (cooling), (e) proses penaikkan kelembaban (humidifying), (f) proses penurunan kelembaban (dehumidifying), (g) proses pemanasan dan penurunan kelembaban (heating and dehumidifying), (h) proses pemanasan dan penaikan kelembaban (heating and humidifying).

Gambar 2.7 Proses-Proses Pada Psychrometric Chart

a. Proses pendinginan dan penurunan kelembaban (cooling and dehumidifying) Proses pendinginan dan penurunan kelembaban adalah proses penurunan kalor sensibel dan penurunan kalor laten udara. Pada proses pendinginan dan penurunan kelembaban terjadi penurunan temperatur bola kering, temperatur bola basah, penurunan entalpi, penurunan volume spesifik, penurunan temperatur titik embun, dan penurunan kelembaban spesifik. Sedangkan kelembaban relatif dapat mengalami peningkatan dan dapat mengalami penurunan, tergantung dari prosesnya.

19

Gambar 2.8 Proses Cooling And Dehumidifying b. Proses Pemanasan (Heating)

Proses pemanasan (heating) adalah proses penambahan kalor sensibel ke udara.Pada proses pemanasan, terjadi peningkatan temperatur bola kering, temparaturbola basah, entalpi, dan volume spesifik. Sedangkan temperatur titik embun dan kelembaban spesifik tetap konstan. Namun kelembaban relatif mengalami penurunan.

Gambar 2.9 Proses Pemanasan Heating

20 c. Proses Pendinginan (Evaporative Cooling)

Proses pendinginan (evaporative cooling) adalah proses pengurangan kalor sensibel keudara sehingga suhu udara tersebut menurun. Proses ini disebabkan oleh perubahan temperatur bola kering dan rasio kelembaban. Pada proses pendinginan evaporatif,terjadi penurunan temperatur kering dan volume spesifik. Sedangkan temperatur titik embun, kelembaban relatif dan kelembaban spesifik mengalami peningkatan.Namun entalpi dan temperatur bola basah tetap konstan.

Gambar 2.10 Proses Evaporative Cooling d. Proses Pendinginan (Cooling)

Proses pendinginan (cooling) adalah proses pengambilan kalor sensibel dari udara sehingga temperatur udara mengalami penurunan. Pada proses pendinginan, terjadi penurunan pada suhu bola kering, suhu bola basah dan volume spesifik, namun terjadi peningkatan kelembaban relatif. Pada kelembaban spesifik dan suhu titik embun tidak terjadi perubahan atau konstan. Garis proses pada psychrometric chart adalah garis horizontal ke arah kiri.

21

Gambar 2.11 Proses Cooling e. Proses Penaikan Kelembaban (Humidifying)

Proses (Humidifying) merupakan penambahan kandungan uap air ke udara tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi kenaikan entalpi, suhu bola basah, titik embun dan kelembaban spesifik. Garis proses pada psychrometric chart adalah garis vertikal ke arah atas.

Gambar 2.12 Proses Humidifying

22 f. Proses (Dehumidifying)

Proses dehumidifying merupakan proses pengurangan kandungan uap air pada udara tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi penurunan entalpi, suhu bola basah, titik embun dan kelembaban spesifik. Garis dalam psychrometric chart adalah garis vertikal ke arah bawah.

Gambar 2.13 Proses Dehumidifying

g. Proses Pemanasan Dan Penurunan Kelembaban (Heating And Dehumidifying) Pada proses ini berfungsi untuk menaikkan suhu bola kering dan menurunkan kandungan uap air pada udara. Pada proses ini terjadi penurunan kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah dan kelembaban relatif, terjadi peningkatan suhu bola kering. Garis proses ini pada psychrometric chart adalah kearah kanan bawah.

23

Gambar 2.14 Proses Heating And Dehumidifying

h. Proses Pemanasan Dan Menaikkan Kelembaban (Heating And Humidifying) Pada proses ini udara dipanaskan disertai penambahan uap air. Pada proses ini terjadi kenaikan kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah, suhu bola kering. Garis proses pada psychrometric chart adalah garis kearah kanan atas.

Gambar 2.15 Proses Heating And Humidifying

24

2.1.2.3. Proses-Proses yang Terjadi pada Mesin Penangkap Air dari Udara

Gambar 2.16 menunjukkan proses-proses yang terjadi di dalam mesin penangkap air dari udara. Proses yang pertama adalah pemadatan udara yang berfungsi untuk menambah tingkat kelembaban spesifik pada udara sehingga kadar air di dalam udara menjadi bertambah. Selanjutnya dilanjutkan dengan proses pendinginan dan dehumidifikasi, pada proses inilah suhu udara menjadi dingin dan tingkat kadar air di dalam udara menjadi berkurang dari sebelumnya.

Kadar air di dalam udara berkurang karena kadar air tersebut telah diproses menjadi embun yang menetes di dalam evaporator. Proses yang terakhir adalah proses pemanasan. Pada proses ini terjadi peningkatan suhu udara, hal ini dikarenakan udara melewati kondensor dimana suhu pada kondensor sangat tinggi, sehingga udara yang melewati kondensor akan mengalami peningkatan suhu.

Gambar 2.16 Proses-Proses Yang Terjadi Dalam Mesin Penangkap Air

25

2.1.2.4 Proses Udara Yang Terjadi Pada Mesin Penangkap Air Dari Udara Pada Psychrometric Chart

Proses perlakuan udara yang terjadi dalam mesin penangkap air dari udara pada psychrometric chart disajikan pada Gambar 2.17, proses perlakuan udara meliputi : (a) proses humidifying, (b) proses pendinginan udara, (c) proses pendinginan dan pengembunan uap air dari udara, (d) proses pemanasan udara.

Gambar 2.17 Proses Udara yang Terjadi di dalam Mesin penangkap Air dari Udara pada Psychrometric Chart

Keterangan pada Gambar 2.17:

a. Titik a - b

Proses dari a ke b adalah proses heating and humidifying, yaitu terjadinya peningkatan suhu udara bola kering dan kelembaban spesifik udara. Proses tersebut terjadi ketika melewati kipas yang berfungsi untuk memadatkan udara.

Proses pemadatan udara ini menyebabkan kenaikan kelembaban spesifik dan suhu udara kering.

26 b. Titik b - c

Proses dari titik b ke titik c adalah proses pendinginan udara yang dilakukan oleh evaporator. Suhu udara menjadi menurun dengan nilai kelembaban spesifik tetap.mencapai suhu titik embun udara (Tadp) Apparating Dew Point .

c. Titik c - d

Proses dari titik c ke titik d adalah proses pendinginan dan pengembunan uap air yang ada di udara yang dilakukan oleh evaporator. Proses ini berlangsung pada kelembaban udara 100%. Sedangkan nilai kelembaban spesifik menjadi menurun.

d. Titik d - e

Proses dari titik d ke titik c disebut dengan proses (heating) yang dilakukan oleh kondensor. Pada proses ini, bertujuan untuk menjaga agar suhu kerja kondensor tidak terlalu tinggi.

Proses dari titik d ke titik c disebut dengan proses (heating) yang dilakukan oleh kondensor. Pada proses ini, bertujuan untuk menjaga agar suhu kerja kondensor tidak terlalu tinggi.

Dokumen terkait