• Tidak ada hasil yang ditemukan

KABUPATEN KARANGASEM

IV. Tujuan Pengembangan Desa Wisata 4.1. Berkualitas

Perkembangan pariwisata yang diharapkan adalah perkembangan pariwisata yang berkualitas, sehingga wisatawan yang datang adalah wisatawan yang berkualitas, Sumber Daya Manusia di desa wisata harus berkualitas, paket/produk wisata yang ditawarkan juga harus berkualitas,

dan tentunya yang paling penting adalah kualitas lingkungan, sosial-budaya masyarakat tetap berkualitas, serta pendapatan dari perkembangan pariwisata tentunya berkualitas pula. Hal inilah, yang menjadi tantangan kita bersama karena biasanya perkembangan pariwisata dilaksanakan secara asala-asalan tanpa memperhatikan dampak-dampak yang akan ditimbulkan dan tidak menakar kira-kira seberapa perbandingan antara dampak positif dengan dampak negatifnya. Hal inilah, yang kemudian menjadi konsen kami dari Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana untuk menekankan aspek-aspek bekualitas dalam pengkemasan dan pengelolaan Desa Wisata Selumbung yang tujuannya adalah untuk mendukung pariwisata kerakyatan berkelanjutan.

4.2. Berkelanjutan

Setelah kita bisa mengedepankan perkembangan Desa Wisata Selumbung yang berkualitas, target selanjutnya pasti akan menuju perkembangan desa wisata yang berkelanjutan, di mana pengkemasan dan pengelolaan Desa Wisata Selumbung yang sekarang bukan hanya untuk sekarang saja tentunya akan ada untuk generasi-generasi selanjutnya.

Perkembangan yang sekarang adalah sebagai modal dasar

untuk perkembangan selanjutnya, di mana di dalamnya tetap ada monitoring dan evaluasi secara menyeluruh, sehingga sepatutnya seluruh masyarakat di Desa Selumbung agar terlibat dan menjadi tokoh sentral dalam menjaga keberlanjutan perkembangan kepariwisataan di Desa Wisata Selumbung.

4.3. Berkeseimbangan

Di Bali kita menganut Konsep Tri Hita Karana, di mana konsep ini adalah menjadi landasan dasar kehidupan masyarakat Bali karena konsep ini adalah konsep keseimbangan yang hakiki yang sudah dari turun-temurun dilaksanakan untuk menjaga eksistensi dan keajegan dari Pulau Bali yang kita cintai. Dalam pengembangan Desa Wisata Selumbung juga perlu dan harus diperhatikan berkaitan dengan keseimbangan ini, sehingga perkembangannya akan dilandasi oleh spirit untuk tetap menjaga dan tetap melindungi serta tetap menjadikan Desa Selumbung tempat hidup dan kehidupan yang nyaman untuk seluruh masyarakat Desa Selumbung. Masyarakat Desa Selumbung dalam menjaga keberlanjutan desanya, tentunya akan melaksanakan aktivitas keseharian secara alamiah sesuai dengan Konsep Tri Hita Karana tersebut, seperti: tetap

melakukan aktivitas spiritual, tetap melaksanakan kewajiban-kewajiban secara sosial-budaya, dan tetap menjaga kelestarian dan kualitas lingkungan di Desa Selumbung. Dengan demikian, masyarakat Desa Selumbung dengan menjadi desa wisata akan dapat mendapatkan banyak manfaat positif.

V. Tahapan-Tahapan Pengkemasan Desa Wisata 5.1. Identifikasi dan Inventarisasi Potensi

Untuk dapat mengkemas Daya Tarik Wisata Desa Wisata Selumbung secara baik, maka sebelumnya diperlukan identifikasi dan inventarisasi potensi wisata Desa Selumbung, hal ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui secara umum potensi-potensi yang dimiliki Desa Selumbung.

Dari sini, kemudian baru dibuat produk atau paket wisata yang dapat disajikan dan dijual kepada wisatawan, dengan melibatkan seluruh masyarakat yang ada di 6 banjar dinas di Desa Selumbung, di mana potensi-potensi wisata yang ada tentunya tersebar di seluruh banjar yang ada. Hal ini, juga dimaksudkan untuk dapat memberikan pemerataan kesempatan kepada semua banjar untuk menggali potensi wisatanya dan memberikan kesempatan kepada masyarakat

yang menjadi pengelola langsung daya tarik yang ada di Desa Selumbung.

5.2. Pelatihan dan Pendampingan

Dalam proses pembuatan atau pengkemasan paket/produk wisata Desa Wisata Selumbung diperlukan kerjasama dengan beberapa stakeholders, diantaranya adalah dengan Perguruan Tinggi, sehingga masyarakat di Desa Selumbung akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dari hasil kerjasama tersebut karena proses yang dilakukan khususnya dari Perguruan Tinggi adalah sistem pendampingan, sehingga masyarakat yang sama sekali tidak paham dan tidak mengetahui bagaimana mengkemas dan mengembangkan daya tarik wisata secara langsung melalui proses pendampingan akan secara perlahan dan bertahap dapat memahami secara utuh proses pengkemasan yang diharapkan dan sekaligus secara langsung merencanakan dan membuat paket wisata serta selanjutnya mengelolaa paket wisata yang sudah dibuat. Hal inilah, yang menjadi tujuan dari pengabdian kepada masyarakat tersebut.

5.3. Pelaksanaan Kegiatan (Pelibatan Masyarakat dan Kelompok Masyarakat)

Dalam praktek pembuatan dan pengkemasan paket wisata Desa Wisata Selumbung, masyarakat harus dilibatkan karena masyarakat yang sangat paham dan sangat mengetahui potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Wisata Selumbung. Dengan dilibatkannya masyarakat dan kelompok masyarakat tentunya akan dapat mengangkat kualitas Sumber Daya Manusia masyarakat dan akan mengangkat nama Desa Selumbung sendiri karena seluruh masyarakat mempunyai peran dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepariwisataan di Desa Selumbung. Hal ini, juga diharapkan agar dampak-dampak yang ditimbulkan, khususnya dampak negatif dapat diminimalisir bahkan kalau perlu ditiadakan dampak negatifnya. Tentu hal ini, tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat dan dapat memberikan manfaat positif kepada masyarakat sebesar-besarnya.

5.4. Diadakan Pengimbasan Berkaitan Kegiatan Pembuatan Produk/Paket Wisata

Pembuatan paket wisata dan pengkemasan paket wisata Desa Wisata Selumbung dibedakan menjadi paket wisata

unggulan dan paket wisata pendukung, sehingga banyak pilihan yang dapat dipasarkan untuk wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Selumbung. Diharapkan nanti setelah diadakan pengkemasan paket wisata akan lebih membuka kreativitas dan ide-ide cerdas dari masyarakat untuk dapat menciptakan dan mengkemas paket atau produk wisata baru yang tentunya akan menambah variasi dan alternatif pilihan kepada wisatawan yang bekunjung. Di samping itu, tentunya akan ada interaksi dengan seluruh masyarakat di Desa Selumbung sekaligus untuk mengadakan pengimbasan-pengimbasan dari daya tarik yang dikemas, sehingga ikutan atau dampak dari perkembangan Desa Wisata Selumbung dapat mengkemas ke seluruh masyarakat.

5.5. Pemasaran Produk Desa Wisata

Seluruh potensi Desa Wisata Selumbung yang dijadikan daya tarik desa wisata pada akhirnya harus dilakukan kegiatan pemasaran produk untuk dapat dikenal dan mendatangkan wisatawan ke Desa Wisata Selumbung, di mana proses ini merupakan proses untuk mendekatkan produk wisata Desa Selumbung kepada wisatawan. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pemasaran ini tergantung dari strategi yang diterapkan untuk memasarkannya. Tujuannya

sudah tentu adalah untuk dapat mendatangkan wisatawan, tetapi kenyataannya tidak seperti itu karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran produk, yaitu: 1) pasar yang akan dituju atau yang akan disasar; 2) kemitraan dengan stakeholders terkait; 3) branding atau image yang melekat pada Desa Wisata Selumbung; dan 4) promosi yang dilakukan dan media yang digunakan serta efektivitasnya.

Untuk kegiatan pemasaran Desa Wisata Selumbung melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana diberikan masukan, yaitu: dengan mengefektifkan media promosi secara online karena jangkauan dari promosi online ini lebih luas dan bisa dibuat dalam bentuk kreasi yang sangat menarik dan berbagai inovasi-inovasii untuk dapat mempengaruhi wisatawan agar penasaran untuk mencba dan datang secara langsung ke Desa Wisata Selumbung.

5.6. Keberlanjutan, Monitoring, dan Evaluasi

Pengembangan Desa Wisata Selumbung diarahkan untuk tetap berkelanjutan dan berkesinambungan karena aktivitas keseharian masyarakat juga pasti tetap berjalan, sehingga Daya Tarik Wisata Desa Selumbung tentunya akan tetap ada seiring berjalannya keseharian masyarakat Desa Selumbung sendiri. Dengan pengelolaan yang profesional,

Desa Wisata Selumbung akan tetap eksis dan ke depannya akan diwariskan kepada generasi-generasi selanjutnya bahwa perkembangan Desa Wisata Selumbung memberikan dampak yang positif, baik secara ekonomi, secara sosial-budaya, secara konservasi alam, dan secara spiritual. Hal inilah, point penting dan utama dalam pengembangan Desa Wisata Selumbung. Monitoring dan evaluasi juga akan secara langsung dapat dilakukan oleh masyarakat Desa Selumbung karana perkembangan dan pengelolaan Desa Wisata Selumbung dilaksanakan oleh masyarakat, untuk kepentingan masyarakat, dan diawasi langsung oleh masyarakat. Tentunya masyarakat Desa Selumbung menginginkan bahwa desanya tetap lestari dan tetap menjadi tempat yang nyaman untuk hidup dalam kehidupan ini dengan berbagai macam aktivitas keseharian di dalamnya.

BAB 4

PELAYANAN KESEHATAN HEWAN PADA SAPI

Dokumen terkait