• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam dokumen DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... (Halaman 94-117)

Kegiatan di luar RANWAL. Jika tidak dimunculkan kebijakan efisiensi anggaran, anggaran ini diprioritaskan untuk dioptimalkan bagi output kegiatan prioritas

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

A. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL

Sub Bab telaahan terhadap kebijakan nasional menitikberatkan pada telaahan terhadap dokumen Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015, di antaranya:

1. DAK Bidang Transportasi.

Arah kebijakan DAK di antaranya untuk:

a. Mendukung pembangunan daerah dalam rangka mendanai kegiatan transportasi yang mendukung aksesibilitas seperti pengadaan dan pemasangan fasilitas perlengkapan keselamatan yang telah menjadi urusan daerah di jalan kabupaten/kota, beserta pengembangan angkutan sungai, transportasi perkotaan. b. Menunjang percepatan pembangunan sarana dan prasarana transportasi.

Dinas Perhubungan atau istilah lainnya di kabupaten bertanggung jawab melaksanakan seluruh proses pengelolaan DAK di kabupaten untuk kegiatan penyediaan angkutan perdesaan darat, sungai, danau, perairan, dan laut di daerah perdesaan sejak dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan serta melakukan sinkronisasi kegiatan dan koordinasi kelembagaan dengan BAPPEDA kabupaten dan provinsi.

Sebagai bahan review dan tindak lanjut dalam perencanaan anggaran tahun-tahun berikutnya, bahwa Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung harus lebih mengintensifkan tahapan perencanaan dan pengusulan anggaran DAK ke Pemerintah Pusat. Sebagaimana dimaklumi bahwa di Tahun 2015, tidak ada DAK yang dialokasikan ke DISHUB Kab. Bandung. Sementara adapun DAK yang diterima tahun-tahun sebelumnya sampai dengan Tahun 2014, adalah penerimaan tanpa melalui proses usulan dari Kabupaten Bandung, dan hasilnya sangat bermanfaat untuk akselerasi pencapaian SPM Bidang Perhubungan (khususnya pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan).

Perubahan RENJA 2015 – DISHUB Kab. Bandung III-2

menyelenggarakan angkutan berupa BRT. Pembangunan prasarana dermaga penyeberangan telah dilaksanakan di 550 lokasi dan pembangunan prasarana dermaga sungai telah dilaksanakan di 135 lokasi.

Dan sampai dengan Tahun 2015, Kabupaten Bandung belum terekam dalam capaian ini.

3. Isu Strategis.

a. Bidang Ekopnomi:

Strategi yang akan ditempuh terkait transportasi untuk pertumbuhan ekonomi di antaranya adalah:

1) Peningkatan kuantitas dan kualitas ekspor jasa, terutama diprioritaskan pada sektor jasa yang transportasinya mampu menurunkan defisit neraca perdagangan jasa dan memberikan sumbangan devisa terhadap perekonomian Indonesia.

2) Penyederhanaan prosedur perijinan investasi dan usaha di pusat dan daerah, terutama untuk sektor jasa pendukung peningkatan ekspor (transportasi) serta sektor jasa pendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas ekonomi (jasa distribusi dan logistik).

b. Bidang sarana dan Prasarana:

Permasalahan dan tantangan sektor transportasi:

1) Pemerataan pembangunan dan ketersediaan infrastruktur yang berdaya saing merupakan faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Secara umum, daya saing infrastruktur Indonesia saat ini kondisinya mengalami perbaikan, namun masih rendah dibandingkan negara-negara lain di ASEAN. Rendahnya daya saing infrastruktur tersebut antara lain akibat dari adanya hambatan-hambatan pada pergerakan penumpang maupun barang di berbagai moda transportasi yang ada.

2) Inefisiensi kinerja infrastruktur transportasi disebabkan antara lain oleh belum berkembangnya transportasi multimoda dan antar moda. Hal ini ditandai oleh dominasi moda jalan raya baik untuk angkutan penumpang maupun barang.

Perubahan RENJA 2015 – DISHUB Kab. Bandung III-3

3) Pengembangan industri sarana seperti pesawat, kapal, bus, KRL, monorail dan gerbong kereta belum dilakukan secara memadai untuk mendorong peningkatan peran moda angkutan udara, laut, dan kereta api dalam rangka 4) mewujudkan transportasi multimoda yang efisien.

5) Keselamatan merupakan prinsip dasar dalam penyelenggaraan transportasi, namun jumlah kejadian dan fatalitas kecelakaan transportasi masih tinggi, terutama pada kecelakaan lalu lintas jalan. Jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas jalan lebih dari 30.000 jiwa tiap tahunnya. Bahkan kerugian akibat kecelakaan lalu lintas jalan diperkirakan mencapai 2,9-3,1 % dari total GDP Indonesia.

6) Untuk mewujudkan perkotaan di Indonesia yang bertaraf internasional, peran infrastruktur menjadi sangat penting. Selama kurun 5 tahun ke depan, peran sistem transportasi bukan saja akan menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi, intensifikasi aksesibilitas ke seluruh bagian kota dan integrator pusat-pusat kegiatan masyarakat, tetapi sekaligus meningkatkan taraf hidup, mengurangi kesenjangan sosial dan mengurangi hambatan diskontinuitas dan mendorong partisipasi publik yang lebih luas.

Strategi yang akan ditempuh terkait transportasi di antaranya adalah:

1) Pembangunan sarana transportasi di antaranya 75 unit bus perintis, 48 unit Kereta KRDI, dan Kereta Ekonomi (K3, MP3, KRD) yang dilengkapi fasilitas

responsive gender sebanyak 41 unit.

Dan sampai dengan APBD Murni Tahun 2015, Kabupaten Bandung belum terekam dalam strategi ini.

2) Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog maupun bottlenecking kapasitas prasarana transportasi dan sarana transportasi antarmoda dan antarpulau yang terintegrasi sesuai dengan sistem transportasi nasional dan cetak biru transportasi multimoda.

3) Keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan.

4) Pembangunan sistem angkutan umum massal (SAUM) berbasis rel antara lain MRT, monorail, tram dan kereta api di kawasan-kawasan perkotaan (Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta).

Perubahan RENJA 2015 – DISHUB Kab. Bandung III-4

metropolitan (Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, dan Denpasar) termasuk pengembangan semi Bus Rapid Transit (BRT), di 10 kota besar yaitu Batam, Yogyakarta, Semarang, Pekanbaru, Manado, Gorontalo, Palembang, Solo, Ambon, Tangerang.

Strategi 4) dan 5) tentunya akan berpengaruh besar terhadap kebutuhan akselerasi pembangunan serupa di Kabupaten Bandung, dengan pertimbangan bahwa pergerakan antara Kabupaten dan Kota Bandung sangat besar dan meningkat secara signifikan (38.649.527 perjalanan orang di Tahun 2013 dan 58.754.244 perjalanan orang di Tahun 2014, meningkat sekitar 52% dalam jangak waktu satu tahun).

6) Mendorong keterkaitan desa-kota dengan upaya (i) Mendorong penyediaan sarana dan prasarana transportasi dan telekomunikasi termasuk ketersediaan jalan poros desa, jalan produksi, moda transportasi, serta jembatan penghubung antardesa dan antara desa dengan pusat pertumbuhan terdekat; (ii) pengembangan 10 Pusat Kawasan Perkotaan Baru menjadi Pusat Pertumbuhan dan Embrio Kota Kecil dengan berkembangnya industri pengolahan sekunder dan perdagangan; (iii) pengembangan 30 persen pusat kawasan Agropolitan/Minapolitan menjadi embrio Kota Kecil.

Strategi 6) merupakan strategi yang layak untuk diminta kepada Pemerintah Pusat oleh Pemerintah Kabupaten Bandung.

B. TUJUAN DAN SASARAN PERUBAHAN RENJA TAHUN 2015

Visi DISHUB Kab. Bandung adalah “Terwujudnya Pelayanan Perhubungan yang Handal, Berdaya Saing dan Berwawasan Lingkungan”. Perumusan dan penjelasan terhadap visi dimaksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan pengertiannya sebagaimana Tabel III-1.

Perubahan RENJA 2015 – DISHUB Kab. Bandung III-5

Tabel III-1:

Perumusan Penjelasan Visi DISHUB Kab. Bandung

Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi Terwujudnya Pelayanan

Perhubungan yang Handal, Berdaya Saing dan Berwawasan Lingkungan

Pelayanan Perhubungan Sebagaimana Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah, bahwa pelayanan perhubungan meliputi bidang transportasi darat dan sebagian bidang komunikasi dan informatika

Handal Penyelenggaraan perhubungan yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi

kebutuhan, menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Bandung (accessibility)

Berdaya Saing Penyelenggaraan perhubungan yang efisien, dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua lapisan masyarakat, dilayani oleh SDM yang profesional, mandiri dan produktif

Berwawasan Lingkungan Penyelenggaraan perhubungan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang didasari oleh kesadaran akan fungsi strategis

sustainable transport system

untuk keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan

Memperhatikan fungsi Kabupaten Bandung bagi Kota Bandung selaku Ibukota Provinsi Jawa Barat, memperhatikan intensitas kegiatan di dalam dan di wilayah perbatasan kota wilayah Bandung Metropolitan Area, pertumbuhan wilayah perkotaannya, isu strataegis lokal, regional, nasional dan isu strategis global, bahwasanya sistem transportasi sangat berperan besar sebagai tulang belakang pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung, yang dituntut dapat tetap mengusung kesetaraan sosial dan kelestarian lingkungan. Dengan demikian, sistem transportasi di Kabupaten Bandung dituntut untuk memiliki keunggulan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, memberikan kehandalan layanan transportasi bagi penyedia jasa layanan

Perubahan RENJA 2015 – DISHUB Kab. Bandung III-6

kemacetan serta potensi peran angkutan penumpang umum massal sebagai salah satu solusinya; persilangan kepentingan antara mobilitas dengan aksesibilitas, pertumbuhan ekonomi dengan kesetaraan sosial maupun kelestarian lingkungan; pentingnya integrasi antara perencanaan sistem transportasi dengan pengendalian tata guna lahan; pentingnya urban design yang mendorong sistem transportasi yang ramah lingkungan; menggarisbawahi bahwasanya tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung adalah peningkatan aksesibilitas transportasi melalui penyediaan layanan angkutan umum yang handal, pengembangan manajamen rekayasa lalu lintas dan angkutan, mendorong penggunaan moda transportasi ramah lingkungan, serta menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan sistem transportasi di Kabupaten Bandung.

Adapun rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi DISHUB Kab. Bandung, dalam RENSTRA Perubahan Tahun 2011 – 2015 adalah sebagaimana tertuang di dalam 5 (lima) Misi DISHUB Kab. Bandung.

Misi Pertama: “Mengembangkan sistem perhubungan yang handal”.

Misi Kedua: “Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana layanan perhubungan”.

Misi Ketiga: “Memantapkan kehandalan operasional layanan jasa perhubungan”. Misi Keempat: “Mengoptimalkan peran serta stakeholders dalam pengembangan sistem perhubungan”.

Misi Kelima: “Memantapkan fungsi pendapatan asli daerah sebagai alat pengendalian sistem perhubungan”.

Dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik, tujuan instansi ditetapkan sebagai sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Adapun sasaran instansi merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata atau kuantitatif dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dibanding tujuan. Memahami konsep tersebut, rumusan pernyataan tujuan dan sasaran strategis jangka menengah DISHUB Kab. Bandung 2011 – 2015 beserta indikator kinerjanya adalah sebagaimana disajikan dalam Tabel III-2. Angka kinerja untuk Tahun 2011 s.d. 2014 merupakan capaian kinerja yang sudah dilaksanakan. Sementara angka kinerja untuk Tahun 2015 merupakan kinerja yang ditargetkan.

Perubahan RENJA 2015 – DISHUB Kab. Bandung III-7

Tabel III-2: Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan DISHUB Kab. Bandung Tahun 2011 – 2015

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran pada Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Mengembangkan sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang handal, berdaya saing dan berwawasan lingkungan

Perencanaan Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia

jaringan jalan untuk jaringan jalan kabupaten 38,52% 38,52% 38,52% 38,52% 38,52% Rasio jumlah pelayanan angkutan terhadap penumpang 1:12 1:19 1:53,87 1:15 1:15 Pembangunan Jaringan

Prasarana Angkutan Jalan

Tersedianya halte di lokasi yang telah dilayani angkutan umum dalam

trayek 0,37% 0,37% 1,10% 1,47% 2,57%

Tersedianya terminal angkutan penumpang di wilayah yang telah dilayani

angkutan umum dalam trayek 66,67% 66,67% 66,67% 66,67% 66,67%

Manajemen Rekayasa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rata-rata rambu, marka, dan

guardrill) pada jalan Kabupaten 1,19% 3,04% 4,24% 5,99% 7,70% VCR (volume capacity ratio) dan LoS (level of service) VCR 0,84

LoS D VCR 0,84 LoS D VCR 0,35 LoS D VCR 0,84 LoS D VCR 0,84 LoS D Jumlah maksimal penanganan kasus kecelakaan lalu lintas 539

kasus/th 461 kasus/th 429 kasus/th 248 kasus/th 248 kasus/th Penyediaan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor

Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor per populasi kendaraan

wajib uji 4000 (empat ribu) 33,33% 33,33% 33,33% 33,33% 50,00% Pengendalian Keselamatan

Angkutan Jalan

Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota (persentase kendaraan wajib uji yang melaksanakan pengujian kendaraan bermotor)

95,84% 92,03% 88,22% 100,00% 100,00% Pengendalian sistem LLAJ

melalui pengelolaan PAD Capaian target PAD Bidang Perhubungan 88,59% 78,47% 91,16% 93,00% 95,00% Mengembangkan

pembinaan sistem angkutan sungai & danau

Pengendalian Keselamatan Angkutan Sungai dan Danau

Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang

beroperasi di Kabupaten Bandung 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 10,00% Mengendalikan sistem

komunikasi dan informatika

Pengendalian Komunikasi

dan Informasi Terpenuhinya tahapan pengendalian komunikasi dan informasi 40,00% 40,00% 75,00% 75,00% 75,00% Memantapkan

kehandalan operasional layanan jasa

perhubungan

Pemberian layanan publik bidang perhubungan kepada masyarakat

Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik bidang

perhubungan 50,00% 50,00% 70,00% 75,00% 80,00% Akuntabilitas kinerja dan

keuangan Persentase akuntabilitas kinerja dan keuangan 97,64% 90,01% 98,87% 85,00% 85,00%

Commented [i1]: Realisasi target rp 2011 from subag keu 93,08

tapi pake angka juknis opr spm 95,84 khusus angkot lokal (seandainya datanya benar)

Commented [i2]: Bab iii hal 14 laptah 2012 = 76,20% tp pake

jukni soprs spm 92,03% khusus angkot lokal (seandainya datanya benar)

Commented [i3]: Bab III laptah hal 28

Commented [i4]: Realisasi uang, data capaian kinerja gk ada Commented [i5]: Bab iv laptah realisasi uang 79,98, capaian

100,05  average

Perubahan RENJA 2015 – DISHUB Kab. Bandung III-8

1. Visi dan Misi Bupati Bandung. 2. SPM Bidang Perhubungan.

3. Tujuan dan sasaran strategis RKPD-P Kab. Bandung Tahun 2015.

4. Alokasi anggaran, program dan kegiatan untuk DISHUB Kab. Bandung sebagaimana ditetapkan dalam RKPD-P Kab. Bandung Tahun 2015.

5. RENSTRA Perubahan DISHUB Kab. Bandung Tahun 2011 -2015.

6. Capaian SPM Bidang Perhubungan serta indikator outcome program kegiatan s.d. Triwulan II Tahun 2015.

7. Kebijakan nasional, regional dan internasional terkait pengembangan sustainable

transport system dan transit oriented development dalam rangka pembangunan

berkelanjutan.

Adapun rekapitulasi jumlah program dan kegiatan dalam Perubahan RENJA DISHUB Kab. Bandung Tahun 2015 sebagaimana hasil verifikasi BAPPEDA Kab. Bandung berdasarkan RKPD-P Tahun 2015, adalah sebagai berikut:

1. 3 urusan (perhubungan, pemerintahan umum, komunikasi dan informatika); 2. 5 Program dan 20 Kegiatan dalam Belanja SKPD;

3. 8 Program dan 22 Kegiatan dalam Belanja Program; 4. Total 13 Program dan 42 Kegiatan.

Rincian lengkap mengenai rumusan rencana program dan kegiatan dalam Perubahan RENJA Tahun 2015, pagu serta prakiraan majunya yang sudah direkam dalam RENJA Tahun 2016 adalah sebagaimana Tabel III-3.

Nama SKPD : Dinas Perhubungan

Lokasi Target Capaian

Kinerja Sumber Dana PERUBAHAN RENJA 2015 DAN RKPD-P

TAMBAHAN USULAN BIDANG PASCA RANWAL RENJA

(2) (3) (4) (5) (7)

1 Urusan Wajib 1 07 Perhubungan 1 07 15 Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Tingkat Pelayanan Jalan (LoS dan kecepatan)

D (3) V = 25 Km/Jam

1.018.937.405 Tingkat pelayanan jalan (LoS – level of service; angka kuantitatif A=6, B=5, C=4, D=3, E=2, F=1)

LoS D (angka kuantitatif 3) Karakteristik arus mendekati tidak stabil; kecepatan perjalanan 30 km/jam > V >= 25 km/jam; 0,8 < VcR =< 0,9 ; 0,3 < DS =< 0,7

1 07 15 01 Perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

- Study Optimalisasi Terminal Cicalengka

Cicalengka 1 Dokumen 92.472.000 92.472.000 APBD

Kabupaten 1 07 15 02 Penyusunan norma, kebijakan,

standar dan prosedur bidang perhubungan

- Penyusunan Masterplan Transportasi

Kab. Bandung 1 Dokumen 316.998.805 APBD Kabupaten

Penyusunan Raperda Penyelenggaraan Transportasi di Kabupaten Bandung

Kab. Bandung 1 Dokumen 21.600.000

1 07 15 03 Koordinasi dalam pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

Pelaksanaan Lomba Tertib Lalu Lintas (WTN)

Soreang 1 Rangkaian Kegiatan 63.436.000 APBD Kabupaten

Rakornis Tingkat Provinsi Jawa Barat 1 Rangkaian Kegiatan 31.992.000

Rakornas Indonesia 1 Rangkaian Kegiatan 59.152.000

1 07 15 07 Peningkatan Pengelolaan Terminal Angkutan Darat

- Sewa Lahan Terminal 2015 (Cileunyi, Ciaray, Ibun, Sayati, Pos TPR Pasar pangalengan) dan tahun 2012-2015 (ciwidey) * Cileunyi * Ciparay * Ibun * Margahayu * Pagalengan * Ciwidey 1 kegiatan 354.611.600 APBD Kabupaten

capaian target PAD bidang perhubungan

81 Buah 32.550.000 APBD Kabupaten Pembinaan dan Pengawasan

Operasional

225 HOK 46.125.000 APBD Kabupaten

tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor per populasi 4000 kendaraan wajib uji

66.67 %

tersedianya terminal angkutan penumpang di wilayah yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek

66.67 %

1 07 16 01 Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor

- Pemeliharaan Alat dan Kalibrasi Alat Uji

Kantor DISHUB 1 Paket Kegiatan 89.850.000 APBD Kabupaten

Keur Daerah Kantor DISHUB 12 Bulan 34.800.000

1 07 16 04 Rehabilitasi/pemeliharaan terminal/pelabuhan

- Rehab. Terminal Angkutan Penumpang Terminal Soreang, Majalaya, Baleendah, dan Sayati 4 Terminal 776.973.500 776.973.500 APBD Kabupaten

Terminal Ciparay diganti menjadi Terminal Soreang.

Dibutuhkan tambahan sekitar Rp. 500 juta untuk pembangunan Terminal Cileunyi di lokasi Pasar Sehat (lokasi sementara, pasca rencana pengalihan fungsi lahan milik desa yang disewakan dengan sistem bagi hasil retribusi terminal, menjadi Mall di Tahun 2015)

Lokasi: Terminal Pangalengan, Terminal Majala, dan Terminal Ciparay

1 07 Perhubungan

rasio jumlah pelayanan angkutan

6.67 % Sesuai dengan RANWAL.

Jumlah penumpang angkutan umum keseluruhan dibagi jumlah perjalanan in-in, in-ex, ex-in (tanpa ex-ex).

LoS 3 Kuantitaif LoS (D)

tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah Kabupaten Bandung

38.52 %

Jumlah maksimal penanganan kasus kecelakaan lalu lintas

248 kasus per tahun IKK

Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang beroperasi di Kabupaten Bandung

10,00% Sesuai dengan RANWAL.

Daya angkut angkutan lokal, jumlah perjalanan lokal (in-in), sesuai kewenangan.

Verifikasi dengan Sekretaris BAPPEDA dalam penyusunan dokumen RKPD menetapkan angka 3,5% (termasuk AKDP). Dikarenakan pembinaan AKDP merupakan kewenangan Provinsi, maka RANHIR RENJA mengakomodir angkutan lokal saja

Capaian target PAD bidang Perhubungan

95,00% SPM

Penyuluhan LLAJ di Lokasi TMMD

Lokasi TMMD 1 Kegiatan 1.150.000

Penyuluhan LLAJ di Lokasi BSMSS

Lokasi BSMSS 1 Kegiatan 1.150.000

Penyuluhan LLAJ di Desa Layak Anak

Desa Layak Anak

1 Kegiatan 1.150.000

Penyuluhan LLAJ di Lokasi BBGRM

Lokasi BBGRM 1 Kegiatan 1.150.000

Penyuluhan LLAJ Kepada Pelajar Sekolah di Kabupaten Bandung 6 Sekolah 59.560.000 154.580.000 338.598.805 433.286.600 124.650.000 APBD Kabupaten

sesuai dengan verifikasi RKPD online 1 07 17 02 Peningkatan disiplin masyarakat menggunakan angkutan 80.370.000 1 07 17 Program peningkatan pelayanan angkutan 2.664.055.500 1 07 16 Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

0 Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif

(1) (6) (8)

TABEL III-3

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 (PERUBAHAN) DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2016

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program/Kegiatan

Koordinasi Bina Keselamatan LLAJ (Penambahan Uang Harian Untuk Benchmarking)

Kabupaten Bandung/Luar Daerah

1 Kegiatan 4.710.000

Bahan Baku Penyuluhan dan Pameran

Dinas Perhubungan Kab. Bandung

3 Jenis (2 Buah Boneka Zetta; 1 Buah Miniatur ZOSS; 1 Buah Miniatur Zebra Cross)

1 07 17 05 Pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum dijalan raya

PAM Rutin Kabupaten Bandung

282 Hari 940.400.000 APBD Kabupaten

Dibutuhkan tambahan sekitar Rp. 600 juta sebagaimana usulan RANWAL, dikarenakan DPA Tahun 2015 pun sudah mencapai Rp. 1.541.413.500,-) PAM Lebaran 2015 Kabupaten

Bandung

16 Hari 408.438.500

PAM Natal dan Tahun Baru 2016

Kabupaten Bandung

8 Hari 87.000.000

Operasi Gabungan Kabupaten Bandung

14 Kegiatan 45.675.000

Tonsus Upacara Hari Bersejarah/ Insidentil Kabupaten Bandung 10 Kegiatan 9.500.000 PATWAL Kabupaten Bandung 12 Bulan 50.400.000

1 07 17 10 Kegiatan Penciptaan Layanan Cepat, Tepat, Murah dan Mudah

Pengadaan dan Distribusi Rompi Juru Parkir

Kabupaten Bandung

525 Buah 57.850.000 57.850.000 APBD

Kabupaten

1 07 17 12 Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa angkutan

Pembinaan Awak ASDP dan Angkutan Tidak Bermotor

Kabupaten Bandung

150 Awak Angkutan 84.250.000 APBD Kabupaten

sesuai dengan RANWAL dan verifikasi RKPD online

Pendataan Angkutan Karyawan (Penambahan Jumlah Perusahaan yang Didata)

Kabupaten Bandung

1 Paket Data 66.275.000

Sosialisasi Jaringan Lintas Angkutan Barang

Kabupaten Bandung

154 HOK 28.900.000

1 07 17 13 Fasilitasi Perijinan Di Bidang Perhubungan

Penyusunan Dokumen One File One Car

Kabupaten Bandung 1 Kegiatan 87.292.000 Pengembangan Trayek Percontohan (penambahan volume kegiatan) Kabupaten Bandung 2504 Kendaraan 94.085.000

Pembuatan GIS Pekajian Kinerja Trayek

Kabupaten Bandung

1 Aplikasi 169.540.000

Pengkajian Alokasi Trayek Baru

Kabupaten Bandung

1 Dokumen 45.870.000

Sosialiasasi Penyedia Jasa Angkutan Berbadan Hukum (penambahan volume kegiatan)

Kabupaten Bandung

290 OK 90.925.000

Penataan Lintasan Angkutan Lokal/Perbatasan/AKDP Kabupaten Bandung 1 Kegiatan 22.015.000 Pelayanan Perijinan di Daerah Kabupaten Bandung 70 HOK 13.125.000

Penyusunan Produk Hukum Penyedia Jasa Angkutan Umum Berbadan Hukum

Kabupaten Bandung

1 Dokumen 30.760.000

Perubahan SIMAPU Berbasis Penyedia Jasa Angkutan Berbadan Hukum

Kabupaten Bandung

1 Update Software 47.470.000

Pemeriksaan Kendaraan angkutan umum di jalan

Kabupaten Bandung

9 Titik 44.865.000

1 07 17 15 Pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudi/awak kendaraan angkutan umum teladan

Penyuluhan Awak Kendaraan Angkutan Umum

Kabupaten Bandung 30 Orang 68.970.000 APBD Kabupaten Penyertaan AKUT Kabupaten Bandung Ke Tingkat Provinsi

Jawa Barat 2 Orang 3.780.000

Pendataan Pengemudi Angkutan Penumpang Umum di Terminal Kabupaten Bandung 9 terminal 17.250.000

1 07 17 16 Koordinasi dalam Peningkatan pelayanan Angkutan

Pelaksanaan Forum LLAJ Kabupaten Bandung

4 Pertemuan 69.050.000 69.050.000 APBD

Kabupaten

1 07 18 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Tersedianya halte di lokasi yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek

2,57% 89.625.000

18 02 Pembangunan halte bus taxi gedung terminal

Pembangunan Shelter Angkutan Umum

Kabupaten Bandung

1 Shelter 62.625.000 sesuai dengan RANWAL dan verifikasi RKPD online

Pengadaan Rambu Halte Kabupaten Bandung

30 Rambu 27.000.000 sesuai dengan verifikasi RKPD online

LoS 3 Kuantitaif LoS (D)

Tersedianya perlengkapan jalan (rata-rata rambu, marka, dan guardrail) pada Jalan kabupaten

7,70%

Survey LHR Kabupaten Bandung

30 Titik 61.550.000 100.000.000

Pengadaan dan Pemasangan Kamera Pantau Lalu Lintas

Kabupaten Bandung

3 Titik 206.690.000 150.000.000

Survey MRLL Kota Kecamatan Soreang

Soreang 1 Rangkaian Kegiatan 47.360.000 60.000.000

Penyusunan Perbup MRLLAJ Kopo

Jl. Kopo - Soreang

1 Dokumen 24.400.000 50.000.000

Pengadaan dan Pemasangan Guardrail (penambahan volume)

Kabupaten Bandung

34 beam 211.550.000 1.941.600.000

Pegadaan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas Over Head

Kabupaten Bandung

35 buah 156.485.000

Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas Ukuran 60 X 60 cm (penambahan volume)

Kabupaten Bandung

146 buah 130.050.000

Pengadaan dan Pemasangan RPPJ ukuran 120 X 240cm

Kabupaten Bandung

7 buah 105.000.000

Pengadaan dan Pemasangan Warning Light

Kabupaten Bandung

6 buah 150.000.000

Pengadaan dan Pemasangan Traffic Light

Kabupaten Bandung

1 unit 205.335.000

Pengadaan dan Pemasangan Cermin Tikungan Kabupaten Bandung 10 buah 50.000.000 1.541.413.500 179.425.000 645.947.000 90.000.000

1 07 19 11 Pengadaan Dan Pemasangan Perlengkapan Jalan

1.498.423.542 APBD

Kabupaten 1 07 19 04 manajemen dan rekayasa lalu

lintas dan angkutan jalan di kawasan

340.000.000

APBD Kabupaten

1 07 19 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

2.688.423.542

Pengadaan Rambu Portable Kabupaten Bandung 18 buah 13.500.000 Pemeliharaan Perlengkapan Jalan Kabupaten Bandung 1 Paket Kegiatan 61.805.542

Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan (penambahan volume)

Kabupaten Bandung

12.000 m' 414.698.000

1 07 19 12 Pengadaan Fasilitas Lalu Lintas dan Penunja Kegiatan PON XIX Tahun 2016 (Bantuan Gubernur)

Pengadaan Traffic Cone Margahayu dan Kutawaringin

30 Buah 90.000.000

Pengadaan water barrier Margahayu dan Kutawaringin

150 Buah 213.735.000

Pengadaan dan pemsangan rambu lalu lintas over head

Margahayu dan Kutawaringin

40 Buah 150.000.000

Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas Ukuran 60 X 60 cm

Margahayu dan Kutawaringin

60 Buah 51.000.000

Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas Portable Ukuran 60 X 60 cm

Margahayu dan Kutawaringin

45 Buah 36.000.000

Pengadaan dan Pemasangan RPPJ ukuran 120 X 240cm

Margahayu dan Kutawaringin

12 Buah 189.265.000

Pengadaan dan Pemasangan Warning Light

Margahayu dan Kutawaringin

4 Buah 120.000.000

Capaian target PAD Bidang Perhubungan

95,00% 50%

Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor per 4000 populasi kendaraan wajib uji

66,67%

Terpenuhinya Standar keselamatan bagi Angkutan Umum yang Melayani Trayek di dalam Kabupaten (Persentase KWU yang Melaksanakan PKB) 100% belum tercatat Pemasangan Jaringan Koneksitas Database PKB (pengurangan volume) Soreang, Baleendah Biaya Internet PKB Daerah 2 Lokasi x 11 bulan = 14 bulan; biaya internet server 1 lokasi x 11 bulan = 7 bulan.

139.386.000 1.500.000.000

Pengadaan Laptop Untuk Mobil Unit Keliling

Dinas Perhubungan Kab. Bandung

3 buah 28.000.000

Pembangunan Gedung Unit PKB

Dinas Perhubungan Kab. Bandung

1 gedung per tahun 920.945.000

Pengadaan Headlight tester Dinas Perhubungan Kab. Bandung

1 unit 79.000.000

Pengadaan Brake Meter Dinas Perhubungan Kab. Bandung

1 unit 82.370.000

Pengadaan Alat Uji Emisi Gas Buang (Solar)

Dinas Perhubungan Kab. Bandung

1 unit 95.465.000

Sewa Gedung Unit PKB (dihapuskan)

0 tahun 0 200.000.000

Uji Petik Kelaikan Kendaraan Bermotor Persiapan Angkutan Lebaran Kabupaten Bandung 6 lokasi 6.210.000 Posko Keselamatan Angkutan lebaran Kabupaten Bandung

Dalam dokumen DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... (Halaman 94-117)

Dokumen terkait