• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL

Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan (ayat (2) Pasal 2), dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah (kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Sementara itu Paralel dengan pembuatan RKPD, sesuai dengan pasal 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 juga mewajibkan setiap PD membuat dan memiliki Renja- PD, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra- PD dan mengacu kepada RKPD, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah merubah pola perencanaan yang ada dari shopping list ke working plan. Dimana satuan kerja perangkat daerah menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top down.

Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak dapat menampung aspirasi masyarakat sehingga penyelenggaraan pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mekanisme Musrenbang sebagai saluran formal bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan pembangunan telah mendapatkan legalisasi dan jaminan bahwa paling sedikit 30 % dari Usulan Musrenbang akan diakomodasi dalam Rencana Kerja PD aturan tersebut tercantum dalam Peraturan Daerah Kota Bandung No 7 Tahun 2008 yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung No 5 Tahun 2009 tentang Tahapan, Tata Cara

Renja Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2018 Page 37 Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;

Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bandung. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah Kota Bandung dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kota Bandung.

Dinas Pangan dan Pertanian berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 1389 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahkan:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Keuangan dan ;

3. Sub Bagian Program, Data dan Informasi.

c. Bidang Ketahanan Pangan, membawahkan:

1. Seksi Ketersediaan dan Cadangan Pangan;

2. Seksi Distribusi Pangan;

3. Seksi Konsumsi Dan Penganekaragaman Pangan.

d. Bidang Keamanan Pangan, membawahkan:

1. Seksi Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura;

2. Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan;

3. Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan.

e. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahkan:

Renja Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2018 Page 38 1. Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman;

2. Seksi Produksi dan Perlindungan Tanaman;

3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman.

f. Bidang Peternakan, membawahkan:

1. Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan;

2. Seksi Produksi dan Kesehatan Hewan;

3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan.

g. Bidang Perikanan, membawahkan:

1. Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan;

2. Seksi Produksi dan Kesehatan Perikanan;

3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.

h. Bidang Pemberdayaan, Penyuluhan dan Kerjasama membawahkan:

1. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pangan dan Pertanian;

2. Seksi Penyuluhan;

3. Seksi Kerjasama Antar Lembaga.

i. UPT;

j. Jabatan Pelaksana dan kelompok Jabatan Fungsional.

A. Tugas dan Fungsi

Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah di bidang pangan dan pertanian berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pangan dan pertanian

2. Penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintah Daerah dan Pelayanan umum di bidang pangan dan pertanian.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pangan dan Pertanian yang meliputi Ketahanan Pangan, Keamanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perikanan, Peternakan, dan Pemberdayaan Penyuluhan dan Kerjasama.

Renja Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2018 Page 39 4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Dinas.

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA DINAS PANGAN DAN PERTANIAN KOTA BANDUNG

3.2.1. Tujuan

Tujuan adalah penjabaran/implementasi dari pernyataan misi dan merupakan sesuatu yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Adapun salah satu tujuan pembangunan pangan dan pertanian adalah meningkatkan status sosial ekonomi atau taraf hidup petani, disamping sebagai pendukung pembangunan industri manufaktur terutama sektor penyedia bahan baku.

Berdasarkan hal tersebut, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung telah menetapkan tujuan dan sasarannya dalam mendukung program pembangunan pangan dan pertanian sebagai berikut:

1) Meningkatnya penyelenggaraan pangan yang berkelanjutan

2) Meningkatnya Mutu dan Keamanan Pangan Segar serta Terkendalinya Penyakit Zoonosa

3) Meningkatnya produksi hasil pertanian dan perikanan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

4) Meningkatnya pelaku usaha di Bidang Pertanian dan Perikanan 5) Meningkatnya pelayanan dan kinerja

3.2.2. Sasaran

Sasaran yang akan dicapai yaitu : 1) Terpenuhinya ketersediaan pangan

2) Menurunnya produk pangan segar yang tercemar 3) Terkendalinya kasus penyakit zoonosa

4) Meningkatnya produksi hasil pertanian dan perikanan

5) Bertambahnya pelaku usaha di bidang pertanian dan perikanan

6) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik dan akuntabilitas kinerja

Renja Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2018 Page 40 3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PANGAN DAN PERTANIAN KOTA

Dokumen terkait