d. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
f. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
h. Melakukan revolusi karakter bangsa.
i. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Berdasarkan rincian dari NAWA CITA tersebut, maka agenda prioritas untuk ketahanan pangan adalah Peningkatan Kedaulatan Pangan sesuai dengan NAWA CITA yang ketujuh “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik”. Kedaulatan pangan tercermin pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri yang perlu didukung dengan :
a. Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri
b. Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri
c. Mampu melindungi dan mensejahterakan pelaku utama pangan terutama petani dan nelayan.
Arah kebijakan umum kedaulatan pangan dalam RPJMN 2015-2019 adalah pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok, stabilisasi harga bahan pangan, terjaminnya bahan pangan yang aman dan berkualitas dengan nilai gizi yang meningkat serta meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha pangan. Arah kebijakan Pemantapan Kedaulatan Pangan tersebut dilakukan dengan lima strategi utama, meliputi :
a. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi dalam negeri, yang meliputi komoditas padi, jagung, kedelai, daging, gula, cabai dan bawang merah.
b. Peningkatan kualitas distribusi pangan dan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan.
c. Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat.
d. Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan dilakukan terutama mengantisipasi bencana alam dan dampak perubahan iklim dan serangan organisme tanaman dan penyakit hewan.
e. Peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan pangan.
Berkaitan dengan hal tersebut KementerianPertanian RI pada tahun 2015-2019 merumuskan Visi “Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah berbasis sumberdaya lokal untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani”. Misi Kementerian Pertanian antara lain :
a. Mewujudkan kedaulatan pangan
b. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan c. Mewujudkan kesejahteraan petani
d. Mewujudkan reformasi birokrasi
Tujuan pembangunan pertanian 2015-2019 adalah :
a. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
b. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian.
c. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.
d. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
e. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan profesional
Sasaran strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 adalah : a. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging.
b. Peningkatan diversifikasi pangan.
c. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing, ekspor dan substitusi impor.
d. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi e. Peningkatan pendapatan keluarga petani
f. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik
Visi Badan Ketahanan Pangan Tahun 2015-2019 adalah “Terwujudnya ketahanan pangan melalui penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya lokal berlandaskan kedaulatan pangan dan kemandirian pangan”. Misi Badan Ketahanan Pangan adalah :
a. Meningkatkan ketersediaan pangan yang beragam berbasis sumberdaya lokal.
b. Memantapkan penanganan kerawanan pangan.
c. Meningkatkan keterjangkauan pangan masyarakat untuk pangan pokok.
d. Mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat berbasis sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal.
e. Mewujudkan keamanan pangan segar.
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :
a. Memperkuat penyediaan pangan yang beragam berbasis sumberdaya lokal.
b. Menurunkan jumlah penduduk rawan pangan.
c. Memperkuat sistem distribusi dan stabilisasi harga pangan pokok.
d. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman.
e. Meningkatkan konsumsi pangan masyarakat untuk memenuhi kecukupan gizi yang bersumber dari pangan lokal.
f. Meningkatkan keamanan pangan segar.
Sasaran strategis Badan Ketahanan Pangan adalah : a. Meningkatnyaketersediaanpangan yang beragam b. Menurunnyajumlahpendudukrawanpangan
c. Stabilnyahargapanganpokok di tingkatprodusendankonsumen d. Meningkatnyakeragamankonsumsipangan yang sehatdanaman
e. Meningkatnyakonsumsipanganmasyarakatsesuaiangkakecukupangizi (AKG) f. Tercapainyakeamananpangansegar
Kebijakan Badan Ketahanan Pangan adalah :
a. Kebijakanpenyediaanpanganberagamberbasissumberdayalokal b. Kebijakanpenguranganjumlahpendudukmiskindankelaparan c. Kebijakanstabilisasihargadanpasokanpangan
d. Kebijakanpengelolaancadanganpangan
e. Kebijakanpercepatanpenganekaragamankonsumsipanganbebasissumberday alokal
f. Pengawasankeamananpangansegar
Strategi Badan Ketahanan Pangan adalah :
a. Memprioritaskanpembangunanekonomiberbasispertaniandanpedesaaanuntu k (1) meningkatkan produksi pangan domestik,
(2)menyediakanlapangankerja, dan (3)
meningkatkanpendapatanmasyarakat;
b. Pememenuhanpanganbagikelompokmasyarakatmiskin kronis dan transien (akibat bencana alam, sosial, dan ekonomi) melaluipendistribusian bantuanpangan;
c. Pemberdayaan masyarakat supaya mampu memanfaatkan pangan berimbang, bergizi, sehat dan aman (B2SA) berbasis sumber daya dan kearifan lokal;
d. Promosidanedukasikepadamasyarakatuntukmemanfaatkanpangan B2SA Berbasissumberdayalokal;
e. Penanganankeamananpangansegar.
Dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis kementerian Pertanian maka akan dilaksanakan 12 program. Sedangkan Badan Ketahanan Pangan melaksanakan satu program prioritas yaitu Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat yang dijabarkan dalam empat kegiatan yaitu :
a. Pengembangan ketersediaan pangan dan penanganan kerawanan pangan
Penguatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Analisis ketahanan dan kerentanan pangan wilayah (FSVA)
Kajian kerawanan pangan
Kajian ketersediaan pangan
Kajian akses pangan
Model Kawasan Mandiri Pangan
b. Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan
Data/informasipasokandanhargapangan
Model LembagaDistribusiPanganMasyarakat
Model LumbungPanganMasyarakat
KajianPasokanPangan
KajianHargaPangan
c. Pengembangan penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan
Model OptimalisasiPekarangan
Model PengembanganPanganPokokLokal
AnalisisPoladanKebutuhanKonsumsiPangan
PromosiPenganekaragamanPangan
PenangananKeamananPangan Segar
d. Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Badan Ketahanan Pangan
Perencanaan, EvaluasidanPelaporan, KeuangandanPerlengkapan, sertaUmum
SidangPleno, Konferensidan Regional KebijakanKetahananPangan
Model PeningkatanKesejahteraanPetani Kecil untukKetahananPanganMasyarakat
3.1.
2
Telaahan terhadap Kebijakan Provinsi
Visi Pembangunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 adalah “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak”.
Berdasarkan visi tersebut dapat diterjemahkan bahwa seluruh elemen dan stakeholders yang ada di Jawa Timur saling bekerjasama dengan mengoptimalkan seluruh kapasitas yang dimilikinya untuk meningkatkan dan mewujudkan seluruh masyarakat Jawa Timur yang lebih sejahtera.
Untuk mewujudkan visi pembangunan Jawa Timur 2015-2019 ditempuh melalui lima misi yang diberi branding “Makin Mandiri dan Sejahtera Bersama Wong Cilik”. Branding ini mempunyai arti sebagai kesinambungan sekaligus upaya peningkatan kualitas pembangunan dari misi sebelumnya (2009-2014) yaitu “Makmur Bersama Wong Cilik Melalui APBD untuk Rakyat”.
Branding tersebut membingkai lima misi untuk mewujudkan visi Jawa Timur 2014-2019, yang menunjukkan keberpihakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada elemen masyarakat yang lemah sekaligus menegaskan bahwa upaya mewujudkan visi “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak” tersebut adalah bersifat inklusif dan berkeadilan, terutama bagi wong cilik atau kelompok masyarakat grassroot yang kebanyakan kurang beruntung secara sosial ekonomi. Misi pembangunan di Jawa Timur 2014-2019 adalah :
a. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan
b. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing berbasis agrobisnis/ agroindustri dan industrialisasi
c. Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan penataan ruang d. Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik
e. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial
Pembangunan Ketahanan Pangan merupakan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 yang difokuskan pada peningkatan ketersediaan pangan, pemantapan distribusi pangan, percepatan penganekaragaman pangan, dan pengawasan keamanan pangan segar sesuai dengan karakteristik daerah. Pembangunan ketahanan pangan dilaksanakan melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan dari perwujudan pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi sebagai bagian pembangunan secara keseluruhan.
Sebagaimana visi Jawa Timur yang tertuang dalam RPJMD 2014-2019, maka diperlukan kesinambungan pembangunan ketahanan pangan yang
sejahtera. Oleh karena itu, visi pembangunan ketahanan pangan yang ingin diwujudkan pada tahun 2014-2019 adalah “Mewujudkan Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berdaya Saing Melalui Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur 2014-2019 sebagai berikut :
a. Meningkatkan ketersediaan pangan dan aksesibilitas pangan masyarakat secara berkelanjutan serta mengantisipasi dan menurunkan kerawanan pangan.
b. Mengembangkan penganekaragaman pangan menuju konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman berbasis sumber daya lokal.
c. Mendorong tumbuh dan berkemabngnya penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang berkualitas dan mandiri.
Adapun tujuan dan sasaran pembangunan ketahanan pangan adalah : 1. Tujuan pertama : Peningkatan Ketahanan Pangan
Sasaran :
a. Meningkatkan ketersediaan pangan (food availibility) dan akses pangan (food access)
b. Meningkatkan penyerapan pangan (food utilization) 2. Tujuan kedua : Meningkatkan produktivitas sektor pertanian
Sasaran :
a. Meningkatnya akses petani dan nelayan terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran dan permodalan sehingga memiliki daya saing tinggi
Dengan mengacu pada RPJMN 2015-2019, RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019 dan RENSTRA BKP Provinsi Jatim 2014-2019 arah kebijakan umum pembangunan ketahanan pangan difokuskan untuk: (1) meningkatkan ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan, (2) meningkatkan sistem distribusi, stabilisasi harga pangan, dan cadangan pangan, serta (3) meningkatkan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan dengan kegiatan yang memperhatikan peraturan-peraturan di atasnya tersebut.
3.2 Tujuan dan sasaran Renja SKPD
Tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Renstra SKPD Kantor Ketahanan Pangan untuk periode 5 tahun (2011-2016) sesuai dengan masa jabatan kepala daerah. Karena jangka waktu ini relatif cukup panjang maka tujuan dan sasaran tersebut dapat saja tidak lagi tepat dan relevan karena terjadi perubahan situasi di daerah dan ketentuan peraturan dan perundangan yang ditetapkan secara nasional seperti terjadinya pergantian rezim pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono-Budiono (2009-2014) ke Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (2015-2019). Hal ini menyebabkan kebijakan yang telah ditetapkan dalam Renstra SKPD sudah tidak lagi sesuai dan karena merupakan masa transisi pemerintahan pusat, maka program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan akan tetap melanjutkan sesuai Renstra sebelumnya (2011-2016) dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan tetap memperhatikan kebijakan pusat dan provinsi.
Maka dalam proses perumusan tujuan dan sasaran Renja SKPD berdasarkan rumusan isu-isu penting penyelenggaran tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD dan perkembangan
3.2.
1
Tujuan Renja SKPD
Tujuan dan sasaran Renja SKPD yang telah mengalami penyesuaian berlaku untuk periode satu tahun sesuai periode Renja SKPD tetapi dapat diperpanjang untuk tahun berikutnya jika dianggap cukup bermanfaat dan berhasil dalam penerapannya.
Tabel III.1
Perumusan Tujuan Renja SKPD Tahun 2016
No Tujuan berdasarkan Renstra
SKPD 2011-2016 No Perubahan Tujuan Renja SKPD 2016
1
Mengembangkan
ketersediaan pangan daerah dan penanganan rawan pangan
1
Meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi program/kegiatan, akuntabilitas kinerja dan pelayanan publik
2
Mengembangkan cadangan pangan pemerintah daerah dan masyarakat
2
Menganalisa ketersediaan energi dan protein perkapita, penguatan cadangan pangan, ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah, stabilitas harga dan pasokan pangan, skor pola pangan harapan, keamanan pangan, kerawanan pangan.
3
Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan
3
Mengembangkan ketersediaan pangan daerah, meningkatkan aksesibilitas pangan di tingkat rumah tangga di wilayah rawan pangan melalui program-program pemberdayaan masyarakat
4
Memperlancar sistem distribusi pangan dan meningkatkan aksesibilitas atas pangan
4
Mengembangkan cadangan pangan daerah berbasis sumber daya pangan lokal dan penguatan kelembagaan pengelola cadangan dan distribusi pangan
5 Meningkatkan akuntabilitas
SKPD 5
Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan dengan meningkatkan kampanye pangan beragam, bergizi seimbang dan aman
6 Meningkatkan kualitas penyajian dan pemanfaatan data pangan
7
Meningkatkan koordinasi dan penguatan kelembagaan dan manajemen ketahanan pangan di daerah
8 Meningkatkan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan segar dan olahan.
9 Memperkuat cadangan pangan pemerintah kabupaten.
10 Memperkuat distribusi bahan pangan
3.2.2 Sasaran Renja SKPD
Tabel III.2
Perumusan Sasaran Renja SKPD Tahun 2016
No Sasaran Berdasarkan Renstra SKPD 2011-2016
No Perubahan Sasaran Renja SKPD 2016
1 Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan daerah
1 Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
2
Meningkatnya cadangan pangan di tingkat desa dan masyarakat
2 Meningkatnya akuntabilitas kinerja, pelayanan publik dan kualitas laporan capaian kinerja dan keuangan
3 Meningkatnya konsumsi pangan non beras
3 Meningkatnya produksi dan ketersediaan pangan nabati, hewani, diversifikasi dan pengolahan produk pangan berbasis sumber daya pangan lokal dan tertanganinya rawan pangan
4 Meningkatnya keamanan
pangan 4
Meningkatnya pengembangan cadangan pangan di daerah berbasis sumber daya pangan lokal dan meningkatnya kapasitas lembaga pengelola cadangan dan distribusi pangan di tingkat desa dan kabupaten
5 Meningkatnya sistem
distribusi pangan 5
Meningkatnya pengetahuan,
keterampilan, sikap serta perubahan perilaku/budaya konsumsi pangan masyarakat ke arah konsumsi pangan yang semakin beragam, bergizi seimbang dan aman
6 Meningkatnya aksesibiltas
atas pangan 6
Meningkatnya mutu dan keamanan pangan baik pangan segar maupun pangan olahan
7 Meningkatnya pelayanan
administrasi perkantoran 7
Tersusunnya data pangan yang akurat dan dapat digunakan sebagai media pengembangan sub sistem ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan
8 Terisinya cadangan pangan pemerintah kabupaten
9 Terwujudnya sarana distribusi bahan pangan
3.3 Program dan Kegiatan
Sebagai sebuah dokumen perencanaan yang operasional, perumusan program dan kegiatan menjadi bagian yang penting dalam penyusunan Renja SKPD. Program dan kegiatan dalam Renja SKPD merupakan jabaran lebih konkrit dan rinci dari program yang telah ditetapkan dalam Renstra SKPD untuk periode 1 tahun. Program dan kegiatan pembangunan tahunan tersebut dilengkapi dengan indikator dan target kinerja yang akan dicapai serta perkiraan kebutuhan dana.
3.3.1 Faktor-faktor yang Menjadi Bahan Pertimbangan dalam Perumusan Program dan Kegiatan
Beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan program dan kegiatan adalah :
- Keterkaitan dengan visi misi pembangunan daerah dan agenda kerja pembangunan daerah
- Keterkaitan dengan visi misi SKPD
- Keterkaitan antar program dan antar kegiatan
- Pembiayaan yang ekonomis, efektif dan efisien untuk memperoleh keluaran dan hasil yang optimal
- Pencapaian target MDG’s pada tahun 2015, khususnya pada tujuan ke-1 yaitu Mengurangi kemiskinan yang ekstrim dan kelaparan, tujuan ke-3 yaitu Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, tujuan ke-7 yaitu Menjamin keberlanjutan lingkungan hidup dan tujuan ke-8 yaitu Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
- Pencapaian SPM bidang ketahanan pangan
- Tidak bertentangan dengan kondisi sosial dan budaya setempat
Semua program dan kegiatan yang direncanakan pada dasarnya untuk melanjutkan kegiatan sebelumnya, dengan penyempurnaan dan pemantapan secara terpadu dan terkoordinasi.
3.3.2 Rekapitulasi Program dan Kegiatan
Setelah mempertimbangkan berbagai hal di atas maka dirumuskanlah program dan kegiatan tahunan SKPD dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Terdapat 3 program yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 yaitu : - Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Selanjutnya rekapitulasi program dan kegiatan menurut tujuan dan sasaran adalah :
Tabel III.4
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2016 Dan Prakiraan Maju Tahun 2017
Kabupaten Pacitan
Nama SKPD : Kantor Ketahanan Pangan Lembar 1 dari 3
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes)/Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/
Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Urusan Wajib
1 21 01 Bidang Urusan Ketahanan
Pangan
1 21 01 01 Program Pelayanan Tingkat pemenuhan 400.000.000 400.000.000
Administrasi Perkantoran kebutuhan dasar operasional SKPD (%)
1 21 01 01 19 Peningkatan dan Outcome : 400.000.000 APBD
Kabupaten 400.000.000
Pengelolaan Administrasi Terpenuhinya Kab. Pacitan 100,00 100
Perkantoran administrasi
perkantoran (%) Output :
Terselenggaranya Kab. Pacitan 100,00 100,00
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes)/Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/
Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(%)
1 21 01 06 Program Peningkatan % tertib laporan 25.000.000 25.000.000
Pengembangan Sistem akuntabilitas kinerja Pelaporan Capaian pemerintah (%) Kinerja dan Keuangan
1 21 01 06 09 Monitoring Evaluasi LAKIP Outcome : 25.000.000 APBD Kab 25.000.000
dan Penilaian Mandiri Meningkatnya 100,00 100
akuntabilitas kinerja Output :
Terpenuhinya laporan Kabupaten
Pacitan 6,00 25.000.000 6
capaian kinerja dan keuangan (dokumen)
2 01 01 16 Program Peningkatan 3.595.000.000 3.615.000.000
Ketahanan Pangan 1 Ketersediaan energi
dan 100,00 100
(Pertanian/Perkebunan) protein per kapita (%)
2 Penanganan daerah
rawan 84,00 90
pangan (%)
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes)/Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/
Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Penguatan cadangan
pangan 65,00 65
(%)
4 Ketersediaan informasi 94,44 95
pasokan, harga dan akses
pangan daerah (%)
5 Stabilitas harga dan
pasokan 92,53 92,53
pangan (%)
6 Pencapaian skor Pola Pangan
Harapan (%)
a. PPH konsumsi 73,96 73,96
b. PPH ketersediaan 95,00 95,00
7 Pengawasan dan
pembinaan 84,00 84
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes)/Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/
Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 21 01 16 01 Penanganan Daerah Outcomes : 220.000.000 APBD Kab 220.000.000
Rawan Pangan Penanganan daerah
rawan pangan (%) Output :
1 Jumlah dokumen data SKPG
(dokumen) Kab. Pacitan 1 dok 1 dok
2 Jumlah desa yang diberi
bansos pangan (desa) Kab. Pacitan 1 desa 1 desa
3 Jumlah desa yang dibina
(desa) Kab. Pacitan 18 desa 18 desa
2 21 01 16 02 Penyusunan Data Base Outcomes : 50.000.000 APBD Kab 60.000.000
Potensi Produksi Pangan Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses
pangan daerah (%) Output :
Jumlah dokumen data
pangan (dokumen) Kab. Pacitan 1 dok 1 dok
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes)/Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/
Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 21 01 16 18 Pengembangan lumbung Outcomes : 2.205.000.000 APBD Kab 2.205.000.000
pangan desa Penguatan cadangan
pangan 65,00 65
(%) Output :
Jumlah desa yang
dibina Kab.Pacitan 21 desa 20 desa
(desa)
2 21 01 16 22 Peningkatan Mutu dan Outcomes : 250.000.000 APBD Kab 250.000.000
Keamanan Pangan 1 Pencapaian skor Pola
Pangan 95,00 95,00
Harapan (%) a. PPH konsumsi b. PPH ketersediaan 2 Pengawasan dan
pembinaan 84,00 84,00
keamanan pangan (%) Output :
1 Terlaksananya
sosialisasi Kab Pacitan 10
kelompok 10
kelompok konsumsi pangan 3 BA
Terlaksananya Lomba Pacitan,
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes)/Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/
Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menu (kali)
3 Jumlah siswa sasaran
PMTAS Kab Pacitan 200 siswa 200
siswa (siswa)
4 Jumlah dokumen data
PPH Kab Pacitan 1 dok 1 dok
konsumsi (dokumen)
2 21 01 16 36 Pengembangan Kawasan Outcomes : 120.000.000 APBD Kab 130.000.000
Rumah Pangan Lestari Ketersediaan energi
dan 100,00 100
protein per kapita (%) Output :
Jumlah desa yang Kab. Pacitan 12 desa 12 desa
diberdayakan (desa)
2 21 01 16 38 Fasilitasi Dewan Outcomes : 50.000.000 APBD Kab. 50.000.000
Ketahanan Pangan Penananganan daerah
rawan pangan (%) Output :
Terlaksananya rapat Kab. Pacitan 2 kali 2 kali
koordinasi Dewan
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes)/Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/
Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ketahanan Pangan (kali)
2 21 01 16 39 Pembangunan Gudang
Cadangan Outcomes : 300.000.000 APBD Kab. 300.000.000
Pangan pemerintah dan
Sarana Penguatan cadangan
pangan 65,00
Pendukung (%)
Output :
tersedianya sarana
pendukung Kab. Pacitan 1 paket 1 peket
gudang cadangan pangan
(paket)
2 21 01 16 Pengisian cadangan pangan Outcomes : 400.000.000 APBD Kab. 400.000.000
pemerintah kabupaten Penguatan cadangan
pangan 65,00 65
(%) Output :
Terisinya cadangan
pangan Kab. Pacitan 65,00 65
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcomes)/Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/
Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(Ton)
TOTAL APBD KAB 4.020.000.000 4.040.000.000
4.1 Kaidah Pelaksanaan
Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Renja Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2016, maka setiap unit terkait (sub bagian tata usaha dan seksi) wajib menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi.
Pelaksanaan kegiatan, baik kerangka regulasi dan pelayanan publik mensyaratkan keterpaduan dan sinkronisasi antar program dan kegiatan kegiatan baik di antar program, antara kegiatan dalam satu program maupun kegiatan antar program dengan dalam satu unit kerja maupun antar unit kerja dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada masing-masing unit kerja.
Dalam mewujudkan keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan, dilaksanakan proses musyawarah antar pelaku pembangunan melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan yaitu forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.
Renja Tahun 2016 merupakan acuan bagi setiap unit kerja dalam lingkup Kantor Ketahanan Pangan, masyarakat dan stakeholder lainnya sehingga tercapai sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan.
Sehubungan dengan itu, ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan Renja Tahun 2016 sebagai berikut :
1. Setiap unit kerja dalam lingkup Kantor Ketahanan Pangan, masyarakat dan stakeholder lainnya berkewajiban melaksanakan program-program Renja Tahun 2016 dengan sebaik-baiknya.
2. Renja Tahun 2016 menjadi acuan dan pedoman bagi setiap unit kerja dalam lingkup Kantor Ketahanan Pangan dalam menyusun kebijakan publik baik yang berupa regulasi maupun pelayanan publik dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD) Tahun 2016. Untuk mengupayakan keterpaduan, sinkronosasi dan harmonisasi pelaksanaan program dalam koordinasi perencanaan, masing-masing unit kerja setelah menerima pagu indikatif (PPAS) tahun 2016, perlu segera menyusun RKA-SKPD tahun 2016 sebagai berikut :
a. Uraian penggunaan pagu indikatif tahun 2016 yang merupakan kegiatan untuk mencapai prioritas agenda kerja pembangunan daerah.
b. Uraianrencana penggunaan pagu indikatif tahun 2016 yang merupakan kegiatan untuk mencapai prioritas SKPD sesuai tupoksinya.
3. Pelaksanaan rencana tindak lanjut yang tertuang dalam Renja Tahun 2016 ini wajib mengikuti prinsip-prinsip pengarusutamaan yaitu :
BAB IV
PENUTUP
4. Masyarakat luas dapat berperan serta seluas-luasnya dalam perancangan dan perumusan kebijakan yang nantinya dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Berkaitan dengan pendanaan, masyarakat luas dan stakeholder lainnya dapat berperan serta dalam pelaksanaan program-program pembangunan berdasarkan rancangan peran serta masyarakat dalam kegiatan yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat luas juga dapat berperan serta dalam pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan kegiatan dalam program-program pembangunan.
4.2 Tindak Lanjut
Pada akhir tahun 2016, setiap unit kerja dalam Kantor Ketahanan Pangan wajib melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi evaluasi terhadap pencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan, kesesuaiannya dengan rencana alokasi anggaran yang ditetapkan dalam Nota Kesepakatan KUA dan PPA,
Pada akhir tahun 2016, setiap unit kerja dalam Kantor Ketahanan Pangan wajib melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi evaluasi terhadap pencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan, kesesuaiannya dengan rencana alokasi anggaran yang ditetapkan dalam Nota Kesepakatan KUA dan PPA,