JUMLAH M ³ PENDISTRIBUSIAN AIR SUMBER
B. Tujuan, Sasaran dan Strategi Sanitas
Adapun tujuan, sasaran dan strategi Sanitasi Kota Kendari dapat disajikan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Data tentang Tujuan, Sasaran dan Strategi Sanitasi Kota Kendari
Tujuan Sasaran Strategi
Air limbah
Mengurangi resiko pencemaran akibat warga yang buang air besar sembarangan karena tidak memiliki jamban (di kawasan kepadatan <25 jw/ha)
Meningkatnya jumlah warga yang memiliki jamban sesuai dengan standar teknis 1. Penguatan Kelembagaan dan peningkatan Kapasitas SDM dengan pelatihan, melalui dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 2. Penyusunan Perda yang
mengatur Pengelolaan air Limbah domestik 3. Meningkatkan Akses
Layanan Air Limbah (onsite individu dan komunal) melalui berbagai sumber Mengurangi resiko penyakit
akibat jamban yang tidak sehat
meningkatnya jumlah warga yang memiliki jamban sesuai dengan standar teknis
Mengurangi potensi pencemaran akibat jamban warga yang tidak
memiliki/tidak bermuara ke tangki septik (dikawasan
Meningkatnya jumlah warga yang memiliki tangki septik
(dikawasan yang diproyeksikan memiliki
memiliki kepadatan >50
jiwa/ha) 4. Memaksimalkan peran
aktif stakeholder (swasta, lembaga donor) dalam upaya meningkatkan kegiatan komunikasi dan
sosialisasi dalam Pengelolaan Air limbah Domestik
5. Meningkatkan alokasi pendanaan dalam rangka penanganan air limbah
Mencegah potensi
kontaminasi bakteri e coli pada tanah dan air tanah akibat penggunaan sistem onsite individual pada kepadatan penduduk >50 jiwa/ha Meningkatnya penggunaan sistem pengolahan limbah komunal (komunalisasi) pada kawasan dengan kepadatan penduduk >50 jiwa/ha Mengurangi potensi pencemaran akibat jamban warga yang tidak
memiliki/tidak bermuara ke tangki septik (dikawasan pesisir) dengan teknologi yang tepat
Meningkatnya jumlah warga yang memiliki tangki septik
(dikawasan pesisir)
Mengurangi potensi pencemaran akibat warga masih membuang grey water (air buangan) ke badan tanah atau badan air tanpa pengolahan
Berkurangnya potensi pencemaran akibat warga masih
membuang grey water (air buangan) ke badan tanah atau badan air tanpa pengolahan Mengurangi potensi
pencemaran akibat tangki septik yang bocor/tidak sesuai standar teknis (dikawasan dengan kepadatan <25 jw/ha)
Berkurangnya potensi pencemaran akibat tangki septik yang bocor/tidak sesuai standar teknis (dikawasan dengan kepadatan <25 jw/ha) Meningkatkan jumlah
lumpur tinja yang terangkut ke iplt
Meningkatnya lumpur tinja yang terangkut dan terolah ke iplt Optimalnya fungsi IPLT
dalam pengolahan lumpur tinja
Terolahnya lumpur tinja di iplt sesuai dengan standar teknis
Persampahan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sdm di bidang pengelolaan persampahan
Meningkatnya sumber daya manusia yang berkompeten di bidang pengelolaan persampahan 1. Penguatan Kelembagaan dan peningkatan Kapasitas SDM dalam rangka pembenahan
sampah rumah
tangga/domestik dengan meningkatkan pengolahan sampah pada sumbernya
pelaksanaan praktek 3r, (khususnya di wilayah kelurahan dengan kepadatan >50 jiwa/ha) Persampahan melalui dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 2. Meningkatkan Akses Layanan Persampahan melalui berbagai sumber pendanaan 3. Mengembangkan perencanaan sistem pengangkutan sampah yang saling terintegrasi dan komprehensif mulai dari TPS sampai TPA 4. Memaksimalkan peran
aktif stakeholder utamanya ibu rumah tangga dan kelompok pengelola
persampahan dalam upaya Meningkatkan kegiatan komunikasi dan sosialisasi dalam Pengelolaan
Persampahan Menghilangkan titik-titik
lokasi pembuangan sampah ilegal di permukiman Terbebasnya seluruh wilayah permukiman dari titik-titik pembuangan sampah ilegal di tahun 2017 Menyediakan armada pengangkutan setempat yang mendukung 3r Adanya pemisahan sampah pada armada pengangkutan setempat Mengintegrasikan
pembangunan tps dengan rute pengangkutan sampah
Terintegrasinya seluruh tps dengan rute
pengangkutan sampah Meningkatkan kapasitas tps
di beberapa titik
mengurangi luberan sampah
Tersedianya kapasitas tampung tps yang sesuai dengan produksi sampah
Mengoptimalkan proses pemisahan sampah pada tempat penampungan sementara Terlaksananya proses pemilahan sampah pada tempat penampungan sementara 1. Melakukan revitalisasi
fungsi TPST yang ada
1. Berfungsinya kembali TPST yang telah terbangun 2. Menambah sarana
pengolahan sampah terpadu tingkat kawasan 2. Adanya pembangunan TPST baru di beberapa kawasan Meningkatkan cakupan layanan pengangkutan sampah Meningkatnya cakupan layanan pengangkutan sampah 20 % Menyediakan layanan pengangkutan sampah yang mendukung 3r
Tersedianya layanan pengangkutan sampah yang mendukung 3R Meningkatkan standar upah
bagi tenaga pengangkut sampah sesuai standar ump
Meningkatnya standar upah bagi tenaga pengangkut sampah sesuai standar UMP Mengurangi pencemaran
lingkungan yang ditimbulkan oleh TPA
Meningkatnya teknologi dan sarana prasarana pengolahan sampah tpa agar lebih
Menambah lokasi TPA untuk mewujudkan visi dan misi tpa kota kendari
Terpenuhinya
kebutuhan lokasi untuk mewujudkan visi dan misi TPA kota kendari
Drainase
Mewujudkan sistem drainase yang terencana, terintegrasi dan sesuai standar teknis mulai dari user interface hingga kepemrosesan akhir
Tersedianya kerangka/guideline yang jelas bagi perencanaan dan pembangunan drainase 1. Menyiapkan Perda Pengelolaan Drainase untuk meningkatkan kinerja pengelolaan drainase perkotaan 2. Meningkatkan Cakupan Layanan Drainase Perkotaan melalui berbagai sumber pendanaan 3. Memaksimalkan peran aktif stakeholder dalam upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat melalui kegiatan komunikasi dan sosialisasi dalam Pengelolaan Drainase 4. Mengembangkan perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi dan komprehensif Mewujudkan kebijakan
yang mengatur mengenai aturan umum, aturan teknis dan aturan pengelolaan drainase dari user interface hingga ke pemrosesan akhir
Tersedianya aturan baik itu aturan umum, aturan teknis dan aturan pengelolaan drainase
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sdm di bidang perencanaan, pembangunan dan pengelolaan drainase
Meningkatnya sumber daya manusia yang berkompeten di bidang perencanaan, pembangunan dan pengelolaan drainase Meningkatkan pengawasan, sinkronisasi pembangunan drainase tersier di kawasan permukiman dengan
rencana induk drainase kota
Meningkatnya jumlah saluran drainase yang berfungsi dengan baik Meningkatnya pengelolaan drainase Meningkatnya sinkronisasi dan integrasi pembangunan drainase
Meningkatnya jaringan dan fungsi drainase sebagai pematus air hujan dan air limbah
Meningkatnya jaringan dan fungsi drainase sebagai pematus air hujan dan air limbah Menciptakan lingkungan
permukiman yang bersih sehat dan nyaman bebas genangan
Mengurangi area genangan
3.2.4. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) A. Program Tata Bangunan dan Lingkungan
Rencana Strategis Penataan Bangunan adalah menyelenggarakan kegiatan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan penyelenggaraan dalam pembinaan Penataan Bangunan yang dilaksanakan oleh Direktorat Bina Penataan Bangunan. Untuk mencapai hal tersebut maka Ditjen Cipta Karya menetapkan indikator sasaran kinerja sebagai berikut :
1. Layanan perkantoran dengan indikator jumlah bulan layanan pendukung kegiatan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan bina penataan bangunan yang terselenggara selama 60 bula
2. Terwujudnya 744 kawasan tematik perkotaan yang terdiri dari :
- Terwujudnya 537 kawasan Ruang terbuka hijau (RTH)
- Terwujudnya Kebun Raya Prioritas
- Terwujudnya 45 revitalisasi kota pusaka
- Terwujudnya 150 penataan Kawasan Strategis
3. Tersusunya 250 RTBL sebagai dokumen induk penaaan kawasan permukiman
4. Terwujudnya 32 Bangunan gedung negara yang berstatus bangunan gedung hijau
5. Tersedianya 10 NSPK terkait penataan bangunan dan lingkungan selama periode 2015 – 2019
6. Tercapainya seluruh kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki perturan daerah Bangunan Gedung
7. Tercapainya 60% Bangunan Gedung yang telah memiliki IMB
8. Terwujudnya fasilitasi ruang terbuka Publik di 1200 kecamatan untuk menonton film bertema Revolusi mental di Seluruh Indonesia
Adapun pengelompokan kegiatan bina Penataan Bangunan berdasarkan strategi pendekatan pembangunan bidang cipta karya dapat disajikan pada Tabel 3.10 berikut.
Membangun Sistem Permukiman Penyelenggaraan Bangunan Gedung Penyelenggaraan penataan Bangunan
Fasilitasi Pemda
Provinsi/Kabupaten/Kota
Fasilitasi pemenuhan SPP dan pengembangan Kota layak huni, kota Hijau dan Kota cerdas Peraturan Penataan Bangunan Lingkungan Pembinaan dan Pengawasan bangunan Gedung di Kab/Kota
Memberdayakan Masyarakat Ruang Terbuka Publik Percontohan