• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

7 PT. Tulus Asih Jerman 32 0.94

8 CV. Inti Bintang Australia 22 1.36

9 CV. Limindo Italia 37 0.81

10 PT. IPH Spanyol 22 1.36

* Data bulan Februari 2006

# Jumlah container pada CV. JAVA RATTAN adalah 30 Kontainer dengan tujuan ekspor ke Jerman

Start Question Mark

Cash Cow Dog

Relative Market Share (RMS) dengan Kontainer Gambar 7. Matrik BCG (Boston Consulting Group) Tujuan Jerman

-20% 0 Pertumbuhan Pasar (%) 1X 0.1X 10X (1.25;-9.71) -9.71 (0.94;-9.71) 20%

Keterangan :

Posisi (0.94;-9.71) adalah pertumbuhan pasar CV. JAVA RATTAN dengan Relative Market Share CV. NAGAM

Posisi (1.25;-9.71) adalah pertumbuhan pasar CV. JAVA RATTAN dengan Relative Market Share CV. TULUS ASIH

Start Question Mark

Cash Cow Dog

Relative Market Share (RMS) dalam Kontainer Gambar 8. Matrik BCG (Boston Consulting Group) Tujuan Eropa Keterangan :

Posisi (0.81;-9.71) adalah pertumbuhan pasar CV. JAVA RATTAN dengan Relative Market Share CV. LIMINDO, tujuan ekspor Italia

Posisi (1.11;-9.71) adalah pertumbuhan pasar CV. JAVA RATTAN dengan Relative Market Share CV. WKI, tujuan ekspor Portugal

Posisi (1.36;-9.71) adalah pertumbuhan pasar CV. JAVA RATTAN dengan Relative Market Share PT. IPH, tujuan ekspor Spanyol

-20% 0 Pertumbuhan Pasar (%) 1X 0.1X 10X (1.11;-9.71) -9.71 (0.81;-9.71) (1.36;-9.71) 20%

32

Tabel 11. Relative Market Share (RMS) dalam US Dollar

No. Nama Perusahaan* Tujuan Ekspor* Jumlah US Dollar* Relatif Marker Share (RMS)

1 CV. Griya rattan Prancis 302.732,37 1.00

2 CV. Khalim Jepang 257.584,96 0.96

3 CV. Nagam Jerman 176.233,75 1.40

4 CV. WKI Portugal 250.811,80 0.99

5 CV. MIM Jepang 304.443,00 0.81

6 CV. Jaya Rattan Texas 394.573,45 0.63

7 PT. Tulus Asih Jerman 188.446,00 1.31

8 CV. Inti Bintang Australia 133.905,15 1.85

9 CV. Limindo Italia 259.566,59 0.95

10 PT. IPH Spanyol 213.839,72 1.16

* Data bulan Februari 2006

Start Question Mark

Cash Cow Dog

Relative Market Share (RMS) dalam US Dollar Gambar 9. Matrik BCG (Boston Consulting Group) Tujuan Jerman Keterangan :

Posisi (1.40;-9.71) adalah pertumbuhan pasar CV. JAVA RATTAN dengan Relative Market Share CV. NAGAM

Posisi (1.31;-9.71) adalah pertumbuhan pasar CV. JAVA RATTAN dengan Relative Market Share CV. TULUS ASIH

-20% 0 Pertumbuhan Pasar (%) 1X 0.1X 10X (1.40;-9.71) -9.71 (1.31;-9.71) 20%

34

Start Question Mark

Cash Cow Dog

Relative Market Share (RMS) dalam Dolar US Dollar Gambar 10. Matrik BCG (Boston Consulting Group) Tujuan Eropa Keterangan :

Posisi (0.95;-9.71) adalah pertumbuhan pasar CV. JAVA RATTAN dengan Relative Market Share CV. LIMINDO, tujuan ekspor Italia

Posisi (0.99;-9.71) adalah pertumbuhan pasar CV. JAVA RATTAN dengan Relative Market Share CV. WKI, tujuan ekspor Portugal

Posisi (1.16;-9.71) adalah pertumbuhan pasar CV. JAVA RATTAN dengan Relative Market Share PT. IPH, tujuan ekspor Spanyol

Tabel 12. Perkembangan Realisasi Eksport Rotan Furniture Kab. Cirebon

Tahun 1999 2000 2001 Jumlah Penjualan (Kontainer) 10 345 10 908 11 217 Nilai US $ 84 381 401.82 91 557 080.82 85 725 375.28 2002 2003 2004 2005 11 488 13 234 14 222 12 633 84 515 548.81 101 671 853.80 116 572 738.88 102 107 391.92 Sumber : Disperindag Kab. Cirebon

-20% 0 Pertumbuhan Pasar (%) 1X 0.1X 10X (0.99;-9.71) -9.71% (0.95;-9.71) (1.16;-9.71) 20%

Grafik Pertumbuhan Eksport Rotan 10345 10908 11217 11488 13234 14222 12633 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Tahun J u m lah E k sp o rt Series1

Gambar 11. Grafik Pertumbuhan Ekspor Rotan Kab. Cirebon

Analisis Posisi Perusahaan Tujuan Ekspor Jerman

Pada analisis BCG (Boston Consulting Group) akan diperoleh posisi perusahaan terhadap pesaing terdekat seperti yang terlihat pada Tabel 10 dan Tabel 11, untuk mengetahui posisi produk rotan CV. JAVA RATTAN akan dibandingkan dengan perusahaan pesaing terdekat, pesaing terdekat dari perusahaan CV. JAVA RATTAN yaitu CV. NAGAM dan PT. TULUS ASIH karena kedua perusahaan ini memiliki tujuan ekspor yang sama dengan CV. JAVA RATTAN yaitu ke Negara Jerman. Selain negara tujuan ekspor, yang menjadi pertimbangan lain adalah jumlah penjualan ekspor dalam kontainer dan US Dollar,

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Relative Market Share (RMS) CV. JAVA RATTAN terhadap CV. NAGAM adalah 1.25X (dalam Kontainer) dan 1.40X (dalam US Dollar), sedangkan nilai RMS CV. JAVA RATTAN terhadap PT. TULUS ASIH adalah 0.94X (dalam Kontainer) dan 1.31X (dalam US Dollar). Nilai Pertumbuhan Pasar pada CV. JAVA RATTAN dihitung dari bulan Januari 2005 sampai dengan Mei 2006 (dihitung rata-ratanya) diperoleh nilai -9.71%.

Dari nilai Pertumbuhan Pasar dengan nilai Relative Market Share (RMS) akan didapat posisi perusahaan dalam persaingan dan pemasaran produk, hasil tersebut dapat dilihat pada matrik Boston Consulting Group (BCG) seperti yang terlihat pada Gambar 7 dan Gambar 9. Berdasarkan analisa PorfoPolio BCG,

36

bulan Februari 2006 produk rotan CV. JAVA RATTAN terhadap CV. NAGAM berada pada kuadaran tipe Dog, artinya pada posisi ini perusahaan memiliki pangsa pasar yang rendah dan pertumbuhan yang lambat karena memiliki nilai RMS yang kurang dari satu (<1.0X).

Posisi Dog merupakan posisi yang paling kritis dibandingkan dengan posisi yang lainnya, karena pada posisi ini perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memperoleh laba atau keuntungan yang tinggi. Bisnis yang mempunyai pangsa pasar rendah akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang rendah pula, hal ini karena tingkat pertumbuhan pasar akan di pengaruhi oleh besarnya pangsa pasar. Oleh karena itu pada posisi ini perusahaan harus menciptakan strategi yang dapat memulihkan posisi perusahaan yaitu perusahaan harus mampu mempertahankan keadaan perusahaan dengan cara mempertahankan pangsa pasar yang sudah mengkonsumsi produk yang dihasilkan perusahaan, mempertahankan harga yang ditawarkan dengan tidak mengurangi kualitas barang sehingga konsumen masih tetap mengkonsumsi dan berminat terhadap produk yang ditawarkan, melakukan promosi dengan cara memilih iklan dengan biaya rendah (efisien) tetapi dapat menarik perhatian konsumen atau mempertahankan promosi yang telah dijalankan oleh perusahaan.

Strategi lain yang dapat dilakukan pada posisi Dog adalah mengurangi pengeluaran atau investasi sampai perusahaan sedikit demi sedikit dapat berangsur baik dan dapat meninggalkan posisi Dog dan beralih ke posisi yang lebih baik (Cash Cow). Perusahaan juga dapat melakukan strategi dengan cara memaksimalkan arus kas jangka pendek (harta yang dapat digunakan secara langsung) seperti uang tunai, modal dan harta perusahaan.

CV. JAVA RATTAN dengan CV. NAGAM dapat mengatasi posisi Dog melalui kerjasama antara keduanya yaitu dengan melakukan kerjasama dan merumuskan strategi pemasaran secara bersama-sama serta dengan cara mengupayakan strategi pemasaran bersama, walaupun keduanya memiliki tujuan ekspor yang sama tidak berarti keduanya merupakan lawan dalam bisnis tetapi bisa menjadi kawan dalam mempertahankan bisnis yang di pimpinnya masing-masing sehingga perusahaan masih tetap berjalan dan memiliki pangsa pasar (konsumen) dari luar negeri.

Kerjasama yang dapat dilakukan bisa berupa dalam perolehan bahan baku, karena hampir semua perusahaan rotan di Cirebon mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku sehingga kalau ada kerjasama antar para pengusaha rotan maka akan mengurangi persaingan antara pengusaha tersebut dan perusahaan rotan di Cirebon dapat bangkit dan tetap berproduksi.

Penetapan harga dapat dijadikan sebagai usaha kerjasama untuk mempertahankan konsumen di luar negeri sehingga pengusaha rotan di Cirebon dalam menetapkan harga harus memperhatikan posisi perusahaan yang lainnya khususnya pada perusahaan-perusahaan yang berada pada posisi bawah dan hampir bangrut (gulung tikar), sehingga perusahaan-perusahaan yang ada pada posisi isi bisa terangkat dan pulih kembali.

Sedangkan dibandingkan dengan pesaing lainnya posisi perusahaan CV. JAVA RATTAN terhadap PT. TULUS ASIH berada pada kuadran tipe Cash Cows, artinya pada posisi ini perusahaan memiliki pangsa pasar yang relatif tinggi dengan pertumbuhan pasar yang rendah karena memiliki nilai RMS lebih dari satu (>1.0X).

Perusahaan yang berada pada posisi Cash Cow merupakan perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang relatif tinggi dengan pertumbuhan pasar yang rendah sehingga bisnis ini tidak membutuhkan banyak modal tambahan dan pesaing atau kompetitor tidak banyak yang masuk karena posisi pasarnya stabil dan memiliki laba atau keuntungan yang relatif tinggi. Tetapi perusahaan tidak berarti tidak perlu memaksimalkan kas jangka pendek dengan cara mengurangi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan serta pemasaran di dalam industri karena perusahaan akan terus menghasilkan keuntungan penjualan yang besar di masa depan. Sehingga kalau perusahaan banyak memperoleh kas dari bisnis itu maka kemungkinan perusahaan akan berubah posisi dari Cash Cow menjadi posisi Dog.

Pada posisi cash cow sebaiknya perusahaan menetapkan strategi diversifikasi dan memperluas pangsa pasar untuk produk-produk yang sudah ada dengan bauran pemasaran (Produk, Harga, Distribusi dan Promosi) terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga perusahaan memiliki kekuatan untuk bersaing, karena pada posisi ini tidak banyak pesaing yang masuk.

38

CV. JAVA RATTAN dengan PT. TULUS ASIH dapat melakukan kerjasama untuk meningkatkan dan memperluas pangsa pasar sehingga kedua perusahaan ini dapat menjadi pemimpin pasar atau market leader di pasar domestik dan internasional.

Kerjasama yang dapat dilakukan oleh kedua perusahaan ini ialah merumuskan strategi pemasaran bersama dengan cara melakukan Sharing mengenai bauran pemasaran dan strategi pemasaran dari masing-masing perusahaan, sehingga keduanya memperoleh masukan dan tambahan untuk meningkatkan usaha atau bisnisnya.

Analisis Posisis Perusahaan Tujuan Ekspor Eropa

Pada analisis BCG (Boston Consulting Group) akan diperoleh posisi perusahaan terhadap pesaing terdekat seperti yang terlihat pada Tabel 10 dan Tabel 11, untuk mengetahhui posisi produk rotan CV. JAVA RATTAN akan dibandingkan dengan perusahaan pesaing lainnya, pesaing dari perusahaan CV. JAVA RATTAN yaitu CV. WKI, CV. LIMINDO dan PT. IPH karena perusahaan ini memiliki tujuan ekspor yang sama dengan CV. JAVA RATTAN yaitu ke negara bagian Eropa, selain negara tujuan ekspor, yang menjadi pertimbangan lain adalah jumlah penjualan ekspor dalam kontainer dan US Dollar.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Relative Market Share (RMS) CV. JAVA RATTAN terhadap CV. JAYA RATTAN adalah 1.11X (dalam kontainer) dan 0.63X (dalam US Dollar). Sedangkan nilai RMS CV. JAVA RATTAN terhadap CV. LIMINDO adalah 0.80X (dalam Kontainer) dan 0.95X (dalam US Dollar). Nilai Pertumbuhan Pasar pada CV. JAVA RATTAN dihitung dari bulan Januari 2005 sampai dengan Mei 2006 (dihitung rata-ratanya) diperoleh nilai -9.71%.

Dari nilai Pertumbuhan Pasar dengan nilai Relative Market Share (RMS) akan didapat posisi perusahaan dalam persaingan dan pemasaran produk, hasil tersebut dapat dilihat pada matrik Boston Consulting Group (BCG) Gambar 8 dan Gambar 10, berdasarkan Matrik porfopolio BCG, bulan Februari 2006 produk rotan CV. JAVA RATTAN terhadap CV. WKI (dalam US Dollar) dan CV. LIMINDO (dalam kontainer dan US Dollar) berada pada kuadaran tipe Dog, artinya pada posisi ini perusahaan memiliki pangsa pasar yang rendah dan

pertumbuhan yang lambat karena memiliki nilai RMS yang kurang dari satu (<1.0X).

Pada posisi Dog perusahaan harus menerapkan strategi bertahan dan hati-hati, karena posisi ini merupakan posisi yang paling buruk dan hampir gulung tikar hal ini dikarenakan perusahaan memiliki pangsa pasar yang rendah dengan pertumbuhan pasar yang rendah sehingga perusahaan memiliki kesulitan dalam mengembangkan perusahaannya.

Strategi-strategi lain yang dapat dilakukan pada posisi ini adalah menekan biaya pengeluaran dan memaksimalkan arus kas jangka pendek sehingga perusahaan bisa kembali pulih dan berada pada posisi yang normal dan lebih baik.

CV. JAVA RATTAN, CV. WKI dan CV. LIMINDO dapat melakukan kerjasama untuk memulihkan kondisi usahanya dengan melakukan diskusi dan pertemuan untuk merumuskan strategi pemasaran bersama. Pada saat melaksanakan diskusi bisa melibatkan berbagai stake holder (pihak-pihak terkait) yang bisa membantu dalam menyelesaikan masalah ini.

CV. WKI dan CV. LIMINDO bukan merupakan pesaing terdekat dari CV. JAVA RATTAN karena kedua perusahaan tersebut tidak memiliki tujuan negara ekspor yang sama dengan CV. JAVA RATTAN tetapi memiliki kesamaan ekspor ke negara bagian Eropa sehingga kedua perusaaan tersebut dapat dijadikan pesaing dan juga kawan dalam bisnis.

Sedangkan dibandingkan dengan pesaing lainnya posisi perusahaan CV. JAVA RATTAN terhadap CV. WKI (dalam kontainer), PT. IPH (dalam kontainer dan US Dollar) berada pada kuadran tipe Cash Cows, artinya pada posisi ini perusahaan memiliki pangsa pasar yang relatif tinggi dengan pertumbuhan pasar yang rendah karena memiliki nilai RMS lebih dari satu (>1.0X).

Pada posisi Cash Cows perusahaan mempunyai pasar yang stabil dan tidak banyak pesaing yang masuk, sehingga perusahaan dapat memperluas usahanya dan meningkatkan pangsa pasar untuk memperoleh laba yang besar.

CV. WKI, PT. IPH dan CV. JAVA RATTAN dapat melakukan kerjasama untuk memajukan dan mengembangkan usahanya dipasar internasional walaupun tidak memiliki negara tujuan yang sama untuk ekspor sehingga industri rotan di

40

Cirebon tetap menjadi sentra industri terbesar di Indonesia dengan orientasi ekspor. Dalam meningkatkan keberadaan industri rotan di Cirebon tidak lepas dari peran para stake holder (pihak terkait) dalam kaitannya dengan merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan industri rotan dan sejenisnya. Selain itu pemerintah daerah harus bisa memposisikan kembali peran dari UPT rotan yang ada di Cirebon supaya industri rotan yang ada di Cirebon dapat berkembang dan ada kerjasama antar pengusaha rotan di Cirebon.

Analisis SWOT (Strength, Weekness, Oportunity, Threats)

Analisis SWOT merupakan suatu evaluasi yang digunakan suatu perusahaaan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Untuk mengetahui komponen tersebut maka dilakukan analisis terhadap Faktor Eksternal dan Faktor Internal yang mempengaruhi perusahaan.

Dari hasil analisis diperoleh nilai pengaruh dari peubah pada masing-masing faktor, dibawah ini akan dijelaskan uraian dari masing-masing-masing-masing faktor.

Kekuatan (Strength)

Kekuatan merupakan modal dari suatu perusahaan untuk mengembangkan perusahaannya supaya tetap siap dalam dunia industri. Ada beberapa komponen yang dapat dijadikan sebagai kekuatan pada perusahaan yaitu pengembangan produk baru, pelayanan terhadap konsumen, kualitas produk yang dihasilkan, promosi penjualan, kekuatan bisnis dan manajemen dan lokasi pabrik.

Pada nilai pengaruh akan diperoleh ranking untuk masing-masing komponen, dimana dari ranking akan diketahui komponen yang memiliki kekuatan paling besar, sehingga dapat dijadikan kekuatan bagi perusahaan.

Pada CV. JAVA RATTAN memiliki kekutan terbesar di pengembangan produk baru (ranking 1), promosi penjualan (ranking 2), pelayanan terhadap konsumen (ranking 3.5), kekuatan bisnis dan manajemen (ranking 3.5), lokasi pabrik (ranking 5), kualitas produk yang dihasilkan (ranking 6). Peubah-peubah dan nilai pengaruhnya disajikan pada Tabel 13 dibawah ini.

Tabel 13. Peubah-peubah Unsur Kekuatan dan Nilai Pengaruhnya

No Peubah Nilai Pengaruh Ranking

1 Pengembangan produk baru 0.558 1

2 Pelayanan terhadap konsumen 0.502 3.5 3 Kualitas produk yang dihasilkan 0.439 6

4 Penjualan promosi/periklanan 0.523 2

5 Kekuatan bisnis dan manajemen 0.502 3.5

6 Lokasi pabrik 0.455 5

Dari tabel terlihat bahwa kekuatan tertinggi adalah pengembangan produk baru dan promosi penjualan, di CV. JAVA RATTAN terdapat produk yang bermacam-macam dan setiap tahun selalu mengalami perubahan sesuai dengan

42

model yang berkembang dan melihat keinginan pasar sehingga CV. JAVA RATTAN masih memiliki konsumen di luar negeri hal ini karena promosi penjualan yang diterapkan perusahaan baik dan dapat diterima oleh konsumen, walaupun saat ini keadaan industri rotan di Cirebon sedang mengalami penurunan nilai ekspor. Oleh karena itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kekuatan yang dimiliki.

Kelemahan (Weakness)

Kelemahan merupakan unsur yang dapat menghambat jalannya produksi dan kelangsungan perusahaan. Ada beberapa komponen yang dapat dijadikan kelemahan bagi perusahaan yaitu fasilitas pabrik, saluran distribusi, proses distribusi, persediaan modal, desain produk, organisasi penjualan.

Dari hasil analisis akan diperoleh nilai pengaruh dan ranking yang akan menentukan komponen yang memiliki kelemahan terbesar. Sehingga perusahaan dapat menghindari lebih dini terhadap kelemahan yang ada dan mencari strategi untuk meminimalkan kelemahan tersebut.

Pada CV. JAVA RATTAN memiliki kelemahan terbesar di Saluran distribusi (ranking 1), persediaan modal (ranking 2), fasilitas pabrik (ranking 3), desain produk (ranking 4), proses produksi (ranking 5) dan Organisasi penjualan (ranking 6). Peubah-peubah dan nilai pengaruhnya disajikan pada Tabel 14 dibawah ini.

Tabel 14. Peubah-peubah Unsur Kelemahan dan Nilai Pengaruhnya

No Peubah Nilai Pengaruh Ranking

1 Fasilitas pabrik seperti alat produksi 0.519 3

2 Saluran distribusi 0.564 1

3 Proses produksi 0.483 5

4 Persediaan modal 0.546 2

5 Desain produk 0.501 4

6 Organisasi penjualan 0.457 6

Dari Tabel terlihat kelemahan yang paling tinggi adalah pada saluran distribusi dan persediaan modal. Pada CV. JAVA RATTAN untuk saluran distribusi bahan baku hanya mengandalkan dari Agent, sehingga untuk pemesanan bahan baku dalam jumlah banyak cukup sulit karena harus bersaing dengan pengusaha rotan lainnya yang ada di Cirebon. Selain itu perusahaan tidak bisa

mendatangkan bahan baku langsung dari Petani atau Pengepul rotan karena sudah di ambil oleh Agen-agen rotan. Selain saluran distribusi yang menjadi kelemahan lain adalah persediaan modal karena modal merupakan unsur utama dalam perusahaan, jika perusahaan memiliki modal besar maka akan lebih mudah bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain dan dapat mencari pangsa pasar dalam jumlah banyak.

Perusahaan untuk menghindari kelemahan harus memiliki strategi-strategi yang bisa meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan kekuatan yang ada, sehingga perusahaan tidak kalah saing dengan perusahaan lain yang memproduksi produk sejenis.

Peluang (Opportunity)

Peluang dalam suatu perusahaan bisa dijadikan sebagai alat untuk mengembangkan perusahaannya dan memperluas pasar sasaran dengan memanfaatkan peluang yang dimiliki.

Komponen yang dapat dijadikan sebagai peluang pada sebuah perusahaan yaitu pertumbuhan pasar, demografi, siklus penjualan, jumlah produk, pemasaran langsung, pemilihan merek dagang. Dari masing-masing komponen akan diperoleh nilai pengaruh dan rankingnya.

Pada CV. JAVA RATTAN memiliki peluang pada siklus penjualan (ranking 1.5), jumlah produk (ranking 1.5), demografi (ranking 3), pertumbuhan pasar (ranking 4), pemilihan merek dagang (ranking 5) dan Pemasaran langsung (ranking 6). Peubah-peubah dan nilai pengaruhnya disajikan pada Tabel 15 dibawah ini.

Tabel 15. Peubah-peubah Unsur Peluang dan Nilai Pengaruhnya

No Peubah Nilai

Pengaruh Ranking

1 Pertumbuhan pasar 0.479 4

2 Demografi seperti meningkatnya mata uang asing 0.481 3

3 Siklus penjualan 0.498 1.5

4 Jumlah produk 0.498 1.5

5 Pemasaran langsung 0.397 6

44

Dari tabel terlihat bahwa CV. JAVA RATTAN memiliki peluang paling besar pada komponen siklus penjualan dan jumlah produk, perusahaan ini memiliki jumlah produk yang banyak dan sangat beragam, sehingga ini bisa dijadikan peluang bagi perusahaan untuk memperoleh pangsa pasar yang banyak dan mampu bersaing dengan perusahaan lain yang memiliki produk sejenis.

Strategi yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan adalah memanfaatkan peluang yang ada untuk memperluas pasar sasaran diluar negeri.

Ancaman (Threats)

Ancaman merupakan suatu strategi yang harus dihindari oleh suatu perusahaan karena adanya ancaman akan menghambat kesukseskan sebuah perusahaan.

Komponen yang dapat dijadikan parameter untuk ancaman perusahaan adalah ketersediaan sumberdaya, isu politik/Peraturan Pemerintah, perubahan teknologi, potongan harga, perusahaan asing dan penetapan harga. Dimana untuk masing-masing komponen akan diperoleh nilai pengaruh dan ranking yang dijadikan parameter oleh perusahaan.

Pada CV. JAVA RATTAN memiliki ancaman pada penetapan harga (ranking 1), ketersediaan sumberdaya (ranking 2), perubahan teknologi (ranking 3), isu politik/Peraturan Pemerintah (ranking 4), perusahaan asing (ranking 5) dan potongan harga (ranking 6). Peubah-peubah dan nilai pengaruhnya disajikan pada Tabel 16 dibawah ini.

Tabel 16. Peubah-peubah Unsur Ancaman dan Nilai Pengaruhnya

No Peubah Nilai Pengaruh Ranking

1 Ketersediaan Sumberdaya 0.522 2

2 Isu Politik/Peraturan Pemerintah 0.440 4

3 Perubahan teknologi 0.499 3

4 Potongan harga 0.395 6

5 Perusahaan asing 0.400 5

6 Penetapan harga 0.566 1

Dari hasil analisis terlihat bahwa peubah ancaman yang memiliki nilai sangat tinggi adalah penetapan harga dan ketersediaan sumberdaya (bahan baku), pada CV. JAVA RATTAN dalam penetapan harga mengalami kesulitan karena

untuk menetapkan harga dipengaruhi oleh komponen lain seperti harga bahan baku di tingkat produsen, harga bahan baku di tingkat perantara, biaya upah pekerja sehingga bagi perusahaan sendiri cukup sulit untuk menetapkan harga.

Komponen lain yang menjadi ancaman adalah ketersediaan sumberdaya (bahan baku), sekarang bukan hanya pada CV.JAVA RATTAN yang mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku melainkan hampir semua perusahaan rotan yang ada di Cirebon mengalami ancaman yang sama, hal ini karena adanya kebijakan pemerintah tentang adanya eksport rotan setengah jadi (Isu politik/Peraturan pemeritah) yang merupakan ancaman yang cukup berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan..

Strategi yang harus diambil oleh perusahaan adalah memaksimalkan bahan baku yang ada dan mencari alternatif lain sebagai pengganti bahan baku rotan, seperti yang dilakukan oleh CV. JAVA RATTAN mengganti bahan baku dengan menggunakan pelepah pisang yang dinamakan banana.

46

Diagram Matrik SWOT

Berdasarkan selisih total nilai pengaruh pada unsur internal (kekuatan dan kelemahan) dan selisih total nilai pengaruh pada unsur eksternal (peluang dan ancaman) kemudian disussun diagram SWOT yang akan disajikan dibawah ini

Gambar 12. Diagram SWOT Bauran Pemasaran CV. JAVA RATTAN

Berdasarkan diagram matrik SWOT, bauran pemasaran di CV. JAVA RATTAN berada pada Sel 4 yaitu posisi WT (Weakness-Threats) artinya perusahaan harus menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada pada faktor internal dan menghindari ancaman-ancaman yang ada pada faktor eksternal. Seperti yang dijelaskan pada Rangkuti (2000) pada posisi WT perusahaan harus menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi pada masing-masing sel akan ditampilkan pada gambar dibawah ini

-0.3 -0.2 -0.3 -0.2 -0.1 0.1 0.2 0.3 0.3 0.2 0.1 -0.1 Peluang (O) Kelemahan (W) Ancaman (T) Kekuatan (S) (-0.09;-0.05) Sel 1 Sel 3 Sel 2 Sel 4

STRENGTHS (S) 1) Pengembangan produk baru 2) Pelayanan terhadap konsumen 3) Kualitas produk yang dihasilkan 4) Promosi penjualan/periklanan 5) Kekuatan bisnis dan

manajemen 6) Lokasi pabrik WEAKNESSES (W) 1) Fasilitas pabrik 2) Saluran distribusi 3) Proses produksi 4) Persediaan modal 5) Desain produk 6) Organisasi penjualan OPPORTUNITIES (O) 1) Pertumbuhan pasar 2) Demografi (meningkatnya mata uang asing) 3) Siklus penjualan 4) Jumlah produk 5) Pemasaran langsung 6) Pemilihan merek dagang Stategi SO 1) Meningkatkan pengembangan produk baru 2) Mengembangkan promosi penjualan/periklanan 3) Meningkatkan jumlah produk 4) Meningkat siklus penjualan Strategi WO 1) Mempertahankan jumlah produk dengan cara meningkatkan fasilitas pabrik 2) Meningkatkan siklus penjualan dengan cara memperbaiki saluran distribusi 3) Meningkatkan pertumbuhan pasar dengan cara meningkatkan desain produk THREATS (T) 1) Ketersediaan sumberdaya 2) Isu politik/Peraturan pemerintah 3) Perubahan teknologi 4) Potongan harga 5) Perusahaan asing 6) Penetapan harga Strategi ST 1) Mencari alternative bahan baku dengan meningkatkan pengembangan produk baru 2) Penetapan harga dengan cara meningkatkan produk yang dihasilkan 3) Memperhatikan kebijakan pamarintah Strategi WT 1) Meningkatkan fasilitas pabrik 2) Memperbaiki salutan distribusi 3) Meningkatkan desain produk 4) Mencari tambahan modal 5) Mencari alternatif sumberdaya (bahan baku) 6) Memperhatikan kebijakan pemerintah Gambar 13. Matrik SWOT Pemasaran Rotan

EFAS

48

Pada matrik SWOT telah dijelaskan bahwa untuk strategi WT pada perusahaan rotan di CV. JAVA RATTAN adalah dengan cara meningkatkan

Dokumen terkait