• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uang Muka (dalam Miliar Rp) Advance Payment (in Billion Rp)

Dalam dokumen Adhi Karya Persero Tbk 2014 (Halaman 79-82)

menjadi Rp974,6 miliar pada tahun 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada Properti Investasi Mall dan Hotel serta Aset Tetap.

Selama tahun 2014, Perseroan telah melakukan investasi properti & aset tetap (CAPEX) tercapai sebesar Rp566,7 miliar yang terdiri dari bangunan sebesar Rp31,0 miliar, peralatan proyek/pabrik sebesar Rp44,5 miliar, Tanah sebesar Rp10,0 miliar, kendaraan sebesar Rp7,6 miliar, peralatan kantor sebesar Rp1,3 miliar serta pengadaan lahan untuk properti investasi dan pembangunan hotel sebesar Rp321,8 miliar.

2. Total Liabilitas

Secara keseluruhan, Liabilitas Perseroan di tahun 2014 meningkat sebesar Rp534,8 miliar atau 6,5% dari Rp8,2 trilun pada tahun 2013 menjadi Rp8,7 triliun pada tahun 2014. Peningkatan ini terutama dipicu oleh kenaikan Utang Bank, Beban Akrual, Utang Retensi, Utang Pajak, dan Utang Usaha masing-masing sebesar 264,3%; 34,4%; 27,3%; 7,8%; dan 3,3%. Pada akhir tahun 2014, Liabilitas terdiri dari Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp7,1 triliun (81,2%) dan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp1,6 triliun (18,8%).

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas jangka pendek Perseroan meningkat sebesar Rp528,0 miliar atau 8,1% dari Rp6,5 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp7,1 triliun pada tahun 2014, terdiri dari Utang Usaha (69,4%), Utang Bank (10,5%), Uang Muka Diterima (7,0%), Beban Akrual (4,9%), Utang Pajak (3,9%), Utang Retensi (3,1%) dan Liabilitas jangka pendek lainnya (1,2%). a. Utang Usaha

Utang Usaha Perseroan pada 2014

mencapai Rp4,9 triliun, meningkat sebesar Rp155,8 miliar dari Rp4,8 triliun pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan sebagian

to the increase of property investment in mall and hotel along with ixed asset.

During 2014, the Company has invested in property and the ixed asset (CAPEX) reached Rp566.7 billion consist of building amounting to Rp31.0 billion, project/plant equipments amounting to Rp44.5 billion, land worth Rp10.0 billion, vehicles worth Rp7,6 billion, oice equipments worth Rp1.3 billion, including land acquisition for property investment and hotel development worth Rp321.8 billion.

2. Total Liabilities

The Company’s total Liabilities in 2014 increased by Rp534.8 billion, or 6.5% from Rp8.2 trillion in 2013 to Rp8.7 trillion in 2014. This increase was mainly fueled by increases in Bank Payables, Accrued Expenses, Retention Payables, Tax Payables, Trade Payable, of 264.3%; 34.4%; 27.3%; 7.8%; and 3.3%, respectively. As of year-end 2014, the Total Liabilities comprised of Short-Term Liabilities amounting to Rp7.1 trillion (81.2%) and Long- Term Liabilities of Rp1.6 trillion (18.8%).

Short Term Liability

The Company’s Short-Term Liabilities increased by Rp528.0 billion, or 8.1%, from Rp6.5 trillion in 2013 to Rp7.1 trillion in 2014, comprising of Account Payables (69.4%), Bank Payables (10.5%), Contract Advances (7.0%), Accrual XYZ (4.9%), Tax Payables (3.9%), Retention Payable (3.1%) and other Short Term Payables (1.2%).

a. Account Payables

The Company’s Account Payables in 2014 amounted to Rp4.9 trillion, an increase of Rp155.8 billion from Rp4.8 trillion in 2013. The increase was mainly because of

Selama tahun 2014, Perseroan telah melakukan investasi properti & aset tetap (CAPEX) tercapai sebesar Rp566,7 miliar

During 2014, the Company has invested in property and the ixed asset (CAPEX) reached Rp566.7 billion

besar pembayaran melalui fasilitas SKBDN yang belum jatuh tempo. Utang Usaha Perseroan terdiri dari Utang Usaha Pada Pihak Berelasi (0,5%), dan Utang Usaha Kepada Pihak Ketiga (99,5%). b. Utang Bank

Utang Bank mengalami peningkatan sebesar Rp480,2 miliar atau 250,1% dari Rp211,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp741,5 miliar pada tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan karena adanya penambahan kredit bank untuk tambahan modal kerja.

c. Utang Pajak

Utang Pajak meningkat sebesar Rp20,2 miliar atau 7,8% dari Rp259,7 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp279,8 miliar pada tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya Utang PPN dan PPh Final Wapu.

d. Uang Muka Diterima

Uang Muka Diterima mengalami penurunan sebesar Rp125,8 miliar atau 20,3% dari Rp620,3 miliar pada

payment through SKBDN facilities that have not matured Company’s Account Payables consist of Account Payables to Related Parties (0.5%) and Account Payables to Third Parties (99.5%). b. Bank Loans

Bank Loans increased by Rp480,2 billion, or 250.1% from Rp211.8 billion in 2013 to Rp741.5 billion in 2014. The increase was due to additional bank loans for working capital.

c. Taxes Payables

Tax Payables increased by Rp20.2 billion, or 7.8% from Rp259.7 billion in 2013 to Rp279.8 billion in 2014. This was due to an increase in VAT Tax Payables and Income Tax.

d. Advances Receipts

Advances Receipts decreased by Rp125.8 billion, or 20.3% from Rp620.3 billion in 2013 to Rp494.5 billion in 2014.

tahun 2013 menjadi Rp494,5 miliar pada tahun 2014. Penurunan Uang Muka Kontrak disebabkan oleh potongan oleh pemberi kerja sesuai dengan pencairan termin proyek.

e. Pendapatan Diterima di Muka

Pendapatan Diterima di Muka Perseroan turun sebesar Rp76,4 miliar atau sebesar 49,7% dari Rp153,6 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp77,2 miliar ada tahun 2014. Penurunan ini disebabkan oleh pengakuan pendapatan diterima dimuka menjadi penjualan sesuai dengan progress penyelesaiannya pada bisnis Properti.

f. Beban Akrual

Beban Akrual mengalami peningkatan sebesar Rp89,3 miliar atau 34,4% dari Rp259,6 miliar pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp348,9 miliar pada tahun 2014. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan biaya proyek yang belum dibayar pada akhir tahun.

The decrease was due to discounts from customers as a result of term payments in line with the progress made on the Company’s projects.

e. Unearned Revenues

The Company’s Unearned Revenues decreased by Rp76.4 billion, or 49.7% from Rp153.6 billion in 2013 to Rp77.2 billion in 2014. The decrease was due to recognition of unearned revenues that were posted as Sales according to the progress of projects completion in property business.

f. Accrued Expenses

Accrued Expenses increased by Rp89.3 billion, or 34,4% from Rp259.6 billion in 2013 to Rp348.9 billion in 2014. This was due to the increase of Project Costs that was not paid by the end of the year.

g. Utang Retensi

Pos Utang Retensi mengalami peningkatan sebesar Rp50,4 miliar atau 29,6% dari sebesar Rp170,4 miliar pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp220,8 miliar pada tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya tagihan pekerjaan sub-

kontraktor yang ditahan sampai dengan masa pemeliharaan proyek tersebut.

g. Retention Payables

Retention Payables increased by Rp50.4 billion, or 29.6% from Rp170.4 billion in 2013 to Rp220.8 billion in 2014. This was due to the increase of bill for subcontractors’ works which was on hold during the project maintenance period.

Analisis dan Pembahasan Manajemen • Management Discussion and Analysis

Beban Akrual

Description 2014 % 2013 %

Naik (turun)

Growth (decline) %

Biaya Pekerjaan Proyek

Project Work Cost 262,3 75,2 149,5 57,6 112,8 75,5

Biaya Bunga Obligasi

Bond Interest Expenses 23,0 6,6 23,0 8,9 0,0 0,0

Biaya Operasional Operating Cost 37,8 10,8 32,9 12,7 4,9 15,0 Cadangan Insentif Insemtive Reserves 17,8 5,1 37,3 14,4 -19,5 -52,3 Cadangan Tantiem Tantiem Reserves 8,0 2,3 16,9 6,5 -8,9 -52,7 Total 349 260 89,3 34,4

Komposisi Beban Akrual (dalam Miliar Rp)

Dalam dokumen Adhi Karya Persero Tbk 2014 (Halaman 79-82)