• Tidak ada hasil yang ditemukan

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam dokumen Blood Profiles of Trained-Pigeon for Flying (Halaman 44-58)

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi

dengan judul “ Profil Darah Burung Merpati (Columba livia) yang Dilatih Terbang”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Sri Darwati, M.Si sebagai dosen pembimbing utama dan Ibu Maria Ulfah, S.Pt., M.Sc.Agr. sebagai dosen pembimbing kedua yang keduanya telah banyak membantu dengan tulus, baik dan sabar dalam pembuatan proposal, pelaksanaan penelitian di lapangan hingga penyelesaian skripsi ini. Untuk ibu Rini Harianti Mulyono, S.Pt, M.Si atas dukungan dan bimbinganya terima kasih.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ayah Aminudin, AMd dan ibu Komariah tercinta yang telah banyak memberikan dukungan baik moral, spiritual, material, nasihat, dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan kewajiban belajar selama ini. Kakakku Hendri Hermawan, SP, Deni Ferdian, SPd dan Adikku Fitri Ameilia, Am.Keb yang penulis banggakan, terima kasih buat doa dan dukungannya selama Penulis menjalankan perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Spesial Teruntuk Meli Nurfarida, SP terimakasih yang sedalam-dalamnya atas cinta, dukungan, motivasi serta doa, kesabaran dan kasih sayangnya yang sangat berharga dan juga penyemangat dalam hidup bagi Penulis, penulis tidak akan pernah melupakan kebaikan dan kesetianmu selamanya. Untuk bapak Sarda Sunara dan ibu Robiah terima kasih buat motivasi, doa, nasehat cinta dan kasih sayangnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Alif, Ricky, Bedi, Pak Rio, Pak udin, Pak Jodi, Pak Warim Menix dan Riki buat kerjasamanya. Tidak lupa juga untuk pak Ilyas dan pak Dadang yang sudah membantu penelitian ini.

Terakhir Penulis ucapkan terima kasih kepada semua dosen dan pegawai di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Desember 2012

London and Sydney.

Archawaranon, M. 2005. Hematological investigation of captive hill mynah

Gracula religiosa in Thailand. International Journal of Poultry Science 4(9): 679-682, 2005 ISSN 1682-8356©Asian Network for scientific Information.

Angela M. B. & A. Biewner. 2010. Wing and body kinematics of takeoff and landing flight in the pigeon (Columba livia). J. Eks. Bio. 213: 1651-1658.

Angela, M. B. & A. Biewner. 2008. Kinematics and power requirements of ascending and descending flight in the pigeon (Columba livia). J. Eks. Bio. 211: 1120-1130.

Hoffbrand, A.V. & J.E. Pettit, 1987. Haemotologi. Alih Bahasa : Iyan Darmawan, EGC Black Well, Philadelphia.

Blakely, J. & D.H. Bade. 1985. Ilmu Peternakan. Terjemahan: Gajah Mada University Press, Jakarta.

Blakely, J. & D.A. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Edisi Ke-4. Terjemahan: B. Srigandono dan Soedarsono. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Barbara, A.B. 1980. Hematology. Principles And Procedures. 3rd ed. Lea and

Febriger, Philadelphia

Berstein, M. H., S. P. Thomas, & K. S. Nielsen. 1973. Power input during flight of the first crow Corvus ossifragus. J. Exp. Biol. 58:401-401.

Brown, G. & J.A. Ramaley. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Edisi Ke-8 Terjemahan : W. Gunarso. Institut Pertanian Bogor. Penerbit Erlangga, Jakarta

Canals. M., C. Donoso., D. Figueroa, & P. Sabat. 2007. Pulmonary hematogical parameters, cenergetic flight demands and their orrelation with oxygen diffusion capacity in the lungs. Revista Chilena de Historia Natural. 80: 275- 284.

Campbell, T.W. & F.J. Dein. 1984. Avian hematology : The Basics. Vet. Clin. North Am. Prac., 14: 223-248.

Cotter, S. M. 2001. Hematology. Teton New Media, Jackson.

Darwati, S. 2003. Seleksi merpati lokal sebagai performing breed berdasarkan ketangkasan Tumbler. http://rudyct.tripod.com/sem2_023/sri_darwati. htm [23 September 2010]

33 Dellmann, H. D. & E. M. Brown 1988. Buku Teks Histologi Veteriner. UI-Press,

Jakarta.

Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi Ke-4 Terjemahan: B. Srigandono dan Koen Praseno. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Fowler. 1978. Zoo and Wild Animal Medicine. WB. Saunders Company,

Philadelphia, London, Toronto.

Kubena, L.F., J.D. May, F.N. Reece, & W. Deaton. 1971. Hematocrit and hemoglobin levels of broilers as influenced by enviromental tempeature and dietary iron level. Poult Sci. 51:759.

Lasiewski, R. C. 1972. Respiratory Function in Bird. In:Farner DS, King JR (Eds). Avian Biology Vol. 2. Acadenic Press, New York.

Levi, W. M. 1945. The Pigeon. 2nd ed. R. L. Bryab Co, Columbia.

Lucas A. M. & C. Jamroz. 1961. Atlas of avian Hematology. O. S. Departement of Agriculture. USDA, 216

Michaeli. G. & B. Pinshow. 2001. Respiratory water loss in free flying pigeons. J. Eks. Bio. 204,:3803-3814.

Mitruka & H. M Rawnsley. 1977. Clinical Biochemical and Hematological Reference Values in Normal Experimental Animals. Masson Pbl. USA Inc, New York.

Morton. M.L. 1994. Hematocrits in montane sparrows in relation to reproductive schedule. Condor. 96:119-126.

Mosca. F. 2000. Basic pigeon genetic. http://www.angel fire.com.2-1-2002.

Nirmalan, G.P. & G.A. Robinson. 1972. Hematology of japanese quail treated with exogenous stilbestrol dipropionate and testosterone propionate. Poult Sci. 51:920-925.

Noor, R. R. 1996. Genetika Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta.

Puerta, M.L., J.C. Alonso, V. Huecas, J.A Alonso, M. Abelenda, & R.P. Munoz. 1990. Hematology and blood chemistry of wintering common cranes. Condor. 92:210-214

Radioputro. 1983. Zoologi. Edisi ke-2. Erlangga, Jakarta.

Ristek. 1981. Unggas untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Laporan Pertemuan Kerja, Riset dan Teknologi, Bogor.

Ritchison,G. 2008. Bird flight II. http://people.eku.edu./ritchisong/554notes3.html. [21Juli2011]

34 Rasyaf, M. & I.K. Amrullah. 1982. Beternak Burung Dara. PT Penebar Swadaya,

Jakarta.

Sadikin, M. 2001. Biokimia Darah. Widya Medika. Jakarta.

Santosa, E. B., A. Mahmud, F. Nur, & M. Sri. 2003. Studi gambaran darah burung elang yang dipelihara di kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Sastradipradja, D., S. H. S. Sikar, R. Widjajakusuma, T. Ungerer, A. Maad, H. Nasution, R. Suriawinata, & R. Hamzah 1989. Penuntun Praktikum. Fisiologi Veteriner. Penelaah: Soewondo Djojosoebagio. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor.

Susana, E. 2007. Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan morfologi, aktivitas harian, gambaran darah dan karakter DNA mitokondrion beberapa subspesies burung beo. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Schmaier, A. H & L. M Petruzzelli. 2003. Hematology for the medical student. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia, Pennsylvania.

Schalms, O. W. , N.C. Jain & E. J. Carol. (1986).Veterinary Haematology. 4th ed. Lea and Febiger, Philadelphia.

Sikar, S. H. S., R. Suriawinata, T. Ungerer, & D. Sastradipradja. 1984. Larutan pengencer darah unggas untuk menghitung jumlah leukosit secara langsung. Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sturkie, P. D. 1986. Body Fluids: Blood. In: Sturkie PD (Ed). Avian Physiology. 4th ed. Springer-Berlag. Berlin. p: 102-120.

Sturkie, P. D. 1976. Avian Physiology. 3rd ed. Comstock Publishing Associates A Devision of Cornell University Press Ithaca. New York.

Sturkie, P. D. 1965. Avian Physiologi. 2nd ed. Cornell Univ. Press, Itacha, New York

Tanubrata, H, & M. S . R. Syammkhard. 2004. Menghasilkan Merpati Balap Sprint Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ultgeverij, W. & B. V. Van Hoeve. 1989. Ensiklopedi Indonesia Seri Fauna Burung. Redaksi Ensiklopedia. Jakarta.

Viscor, G., M.S. Marques & Palomeque. 1985. Cardiovascular and organ weight adaptions as related to flight activity in birds. Comp. Biochem. Physiol. 82: 597-599.

35 Walpole, 1982. Pengantar Statistika. Edisi Ke-3. PT. Gramedia. Pustaka Utama,

37 Lampiran 1. Uji t Berpasangan Untuk Peubah Hemoglobin, Hematokrit (PCV%), Butir Darah Merah dan Butir Darah Putih Burung Merpati Jantan dan Betina Menggunakan Mnitab 14

Deskriptif Statistik : Hb ♂ (sebelum); Hb♂ (sesudah) Variabel Rataan Rataan SE Standar

Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

Hb ♂ (sebelum) 14,844 0,622 2,807 18,91 267,200 9,600 18,440 Hb ♂ (sesudah ) 15,686 0,369 1,566 9,98 282,340 12,510 18,110 Rentang Variabel Hb ♂ (sebelum) 8,840 Hb ♂ (sesudah ) 5,600

Deskriptif Statistik : Hb ♀ (sebelum); Hb ♀ (sesudah) Variabel Rataan Rataan SE Standar

Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

Hb ♀ (sebelum) 15,206 0,475 2,071 13,62 288,910 9,490 18,400 Hb ♀ (sesudah) 15,169 0,509 2,217 14,62 288,220 11,300 19,170 Rentang Variabel Hb ♀ (sebelum) 8,910 Hb ♀ (sesudah) 7,870

Uji t berpasangan : Hemoglobin ♂ (sebelum); Hemoglobin ♂ (sesudah) Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan Hemoglobin ♂ (sebelum) 18 14,8444 2,8074 0,6617 Hemoglobin ♂ (sesudah) 18 15,6856 1,5660 0,3691

Perbedaan 18 -0,841111 2,835446 0,668321

T-Value = -1,26 P-Value = 0,225

Uji t berpasangan: Hemoglobin ♀ (sebelum)–Hemoglobin ♀ (sesudah)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

Hemoglobin ♀ (sebelum) 19 15,2058 2,0706 0,4750

Hemoglobin ♀ (sesudah) 19 15,1695 2,2172 0,5087

Perbedaan 19 0,036316 2,863442 0,656919

38 Deskriptif Statistik : Hb ♀ (sebelum); Hb ♀ (sesudah)

Variabel Rataan Rataan SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

PCV ♂ (sebelum) 44,30 2,61 8,26 18,65 443,00 26,50 53,75 PCV ♂(sesudah) 46,61 1,10 3,47 7,43 466,10 38,25 50,60 Rentang Variabel PCV ♂ (sebelum) 27,25 PCV♂ (sesudah) 12,35

Deskriptif Statistik : PCV ♀ (sebelum); PCV ♀ (sesudah) Variabel Rataan Rataan

SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

PCV ♀ (sebelum) 46,77 1,18 4,74 10,13 748,25 34,50 53,75 PCV ♀ (sesudah) 39,93 2,46 9,84 24,63 638,90 24,50 50,00 Rentang Variabel PCV ♀ (sebelum) 19,25 PCV ♀ (sesudah) 25,50

Uji t berpasangan: PCV ♂ (sebelum); PCV ♂ (sesudah)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

PCV ♂ (sebelum) 10 44,3000 8,2629 2,6129

PCV ♂ (sesudah) 10 46,6100 3,4651 1,0958

Perbedaan 10 -2,31000 10,41393 3,29317

T-Value = -0,70 P-Value = 0,501

Uji t berpasangan: PCV ♀ (sebelum); PCV ♀ (sesudah)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

PCV ♀ (sebelum) 16 46,7656 4,7368 1,1842

PCV ♀ (sesudah) 16 39,9313 9,8368 2,4592

Perbedaan 16 6,83438 10,39697 2,59924

39 Deskriptif Statistik : BDM ♂ (sebelum); BDM ♂ (sesudah)

Variabel Rataan Rataan SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

BDM ♂ (sebelum) 2691 457 1938 72,01 48438 1,54 5158 BDM ♂ (sesudah) 3712 265 1124 30,27 66819 4,18 5246 Rentang Variabel BDM ♂ (sebelum) 5158 BDM ♂ (sesudah) 5246

Deskriptif Statistik : BDM ♂ (sebelum); BDM ♂ (sesudah) Variabel Rataan Rataan

SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

BDM ♀ (sebelum) 3158 402 1753 55,51 60003 2,29 6360 BDM ♀ (sesudah) 2715 482 2101 77,38 51588 2,86 6215 Rentang Variabel BDM ♀ (sebelum) 6358 BDM ♀ (sesudah) 6212

Uji t berpasangan: BDM ♂ (sebelum); BDM ♂ (sesudah)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

BDM ♂ (sebelum) 18 2690,98 1937,80 456,74

BDM ♂ (sesudah) 18 3712,18 1123,63 264,84

Perbedaan 18 -1021,20 2045,18 482,05

T-Value = -2,12 P-Value = 0,049

Uji t Berpasangan: BDM ♀ (sebelum); BDM ♀ (sesudah)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

BDM ♀ (sebelum) 19 3158,03 1753,10 402,19

BDM ♀ (sesudah) 19 2715,16 2100,97 482,00

Perbedaan 19 442,879 1998,213 458,421

40 Deskriptif Statistik: BDP ♀ (Sebelum); BDP ♀ (Sesudah)

Variabel Rataan Rataan SE Standar Deviasi KK Jumlah Minimu m Maksimum BDP ♀ (Sebelum) 9,62 1,13 4,95 51,41 182,80 2,60 20,20 BDP ♀ (Sesudah) 5,937 0,759 3,310 55,75 16,000 1,400 16,000 Rentang Variabel BDP ♀ (Sebelum) 17,60 BDP ♀ (Sesudah) 14,600

Lampiran 2. Uji t Dua Sampel Untuk Peubah Hemoglobin, Hematokrit (PCV%), Butir Darah Merah dan Butir Darah Putih Burung Merpati Berpasangan Jantan dan Betina Menggunakan Mnitab 14

Deskriptif statistik : Hb ♂ (Sebelum); Hb ♀ (sebelum) Variabel Rataan Rataan

SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

Hb ♂ (Sebelum) 14,844 0,662 2,807 18,91 267,200 9,600 18,440 Hb ♀ (Sebelum) 15,206 0,475 2,071 13,62 288,910 9,490 18,400 Rentang Variabel Hb ♂ (Sebelum) 15,600 Hb ♀ (Sebelum) 15,490

Uji t Berpasangan untuk BDP ♀ (Sebelum); BDP ♀ (Sesudah)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

BDP ♀ (Sebelum) 19 9,62105 4,94633 1,13477

BDP ♀ (Sesudah) 19 5,93684 3,30995 0,75936

Perbedaan 19 3,68421 4,60353 1,05612

T-Value = 3,49 P-Value = 0,003

Dua Sampel Uji t: Hb ♂ (Sebelum) vs Hb ♀ (sebelum)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

Hb ♂ (Sebelum) 18 14,84 2,81 0,66

Hb ♀ (Sebelum) 19 15,21 15,21 0,48

41 Deskriptif statistik: Hb ♂ (Sesudah); Hb ♀ (Sesudah)

Variabel Rataan Rataan SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

Hb ♂ (Sesudah) 15,689 0,369 1,566 9,98 282,340 12,510 18,110 Hb ♀ (Sesudah) 15,169 0,509 2,217 14,62 288,220 11,300 19,170 Rentang Variabel Hb ♂ (Sesudah) 15,950 Hb ♀ (Sesudah) 15,300

Deskriptif statistik : PCV♂ (Sebelum); PCV♀ (Sebelum) Variabel Rataan Rataan

SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

PCV ♂ (Sebelum) 44,30 2,61 8,26 18,65 443,00 26,50 53,75 PCV ♀ (Sebelum ) 46,77 1,18 4,74 10,13 748,25 34,50 53,75 Rentang Variabel PCV ♂ (Sebelum) 45,25 PCV ♀ (Sebelum ) 47,13

Deskriptif statistik : PCV♂ (Sesudah); PCV♀ (Sesudah) Variabel Rataan Rataan

SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

PCV ♂ (Sesudah) 46,61 1,10 3,47 7,43 466,10 38,25 50,60

PCV ♀ ( Sesudah) 39,93 2,46 9,84 24,63 638,90 24,50 50,00 Uji t Dua Sampel: Hb ♂ (Sesudah) vs Hb ♀ (Sesudah)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

Hb ♂ (Sesudah) 18 15,69 1,57 0,37

Hb ♀ (Sesudah) 19 15,17 2,22 0,51

T-Value = 0,82 P-Value = 0,418 DF = 32

Uji t Dua Sampel: PCV ♂ (Sebelum) dan PCV ♀ (Sebelum)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

PCV ♂ (Sebelum) 10 44,30 8,26 2,6

PCV ♀ (Sebelum ) 16 46,77 4,74 1,2

T-Value = -0,86 P-Value = 0,407 DF = 12

Uji t Dua Sampel : PCV♂ (Sesudah); PCV♀ (Sesudah)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

PCV ♂ (Sesudah) 10 46,61 3,47 1,1

PCV ♀ ( Sesudah) 16 39,93 9,84 2,5

42

Rentang Variabel PCV ♂ (Sesudah) 47,50

PCV ♀ ( Sesudah) 44,50

Deskriptif statistik : BDM ♂ (sebelum); BDM ♀ (sebelum) Variabel Rataan Rataan

SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

BDM ♂ (sebelum) 2691 457 1938 72,01 48438 1,54 5160 BDM ♀ (sebelum) 3158 402 1753 55,51 60003 2,29 6360 Rentang Variabel BDM ♂ (sebelum) 3590 BDM ♀ (sebelum) 3655

Deskriptif statistik: BDM ♂ (sesudah); BDM ♀ (sesudah) Variabel Rataan Rataan

SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

BDM ♂ (sesudah) 3712 265 1124 30,27 66819 4,18 5250 BDM ♀ (sesudah) 2715 482 2101 77,38 51588 2,86 6215 Rentang Variabel BDM ♂ (sesudah) 3975 BDM ♀ (sesudah) 3640

Uji t Dua Sampel: BDM ♂ (sebelum); BDM ♀ (sebelum)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

BDM ♂ (sebelum) 18 2691 1938 457

BDM ♀ (sebelum) 19 3158 1753 402

T-Value = -0,77 P-Value = 0,448 DF = 34

Uji t Dua Sampel : BDM ♂ (sesudah); BDM betina(sesudah)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

BDM ♂ (sesudah) 18 3712 1124 265

BDM ♀ (sesudah) 19 2715 2101 482

Uji t Dua Sampel : BDP ♂ (sebelum); BDP♀ (sebelum)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

BDP ♂ (sebelum) 18 6,62 4,35 1,0

43 Deskriptif statistik: BDM ♂ (sesudah); BDM ♀ (sesudah)

Variabel Rataan Rataan SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

BDP ♂ (sebelum) 6,62 1,03 4,35 65,74 119,20 1,40 18,60 BDP ♀ (sebelum) 9,62 1,13 4,95 51,41 182,80 2,60 20,20 Rentang Variabel BDP ♂ (sebelum) 5,70 BDP ♀ (sebelum) 10,20

Deskriptif statistik: BDM ♂ (sesudah); BDM ♀ (sesudah) Variabel Rataan Rataan

SE

Standar Deviasi

KK Jumlah Minimum Maksimum

BDP ♂ (sesudah) 4,344 0,480 2,038 46,92 78,200 1,800 8,400 BDP ♀ (sesudah) 5,937 0,759 3,310 55,75 112,800 1,400 16,000 Rentang Variabel BDP ♂ (sesudah) 3,400 BDP ♀ (sesudah) 5,200

Uji t Dua Sampel : BDP ♂ (sesudah); BDP♀ (sesudah)

Jumlah Rata-Rata Standar Deviasi SE Rataan

BDP ♂ (sesudah) 18 4,34 2,04 0,48

BDP ♀ (sesudah) 19 5,94 3,31 0,76

Burung merpati merupakan hewan peliharaan termasuk Class Aves dan Genus Columba yang hidup di sekitar manusia, karena mudah pemeliharannya. Burung merpati juga banyak disukai oleh manusia karena jinak dan sangat dekat dengan manusia karena hidupnya menyatu dengan tempat tinggal pemeliharaanya.

Burung merpati yang berada di Indonesia, berfungsi sebagai hewan kesayangan dan kesenangan yaitu balap. Salah satu hal yang menarik dari merpati bahwa merpati memiliki sifat berkembang biak yang cepat dan mudah dilatih sehingga punya potensi untuk dijadikan merpati balap. Performan terbang burung merpati pada saat lomba ketangkasan merpati balap diperlukan latihan yang teratur dan status kesehatan merpati yang baik, dimana status kesehatan merpati balap dapat dilihat berdasarkan profil darah seperti hemoglobin, hematokrit, dan butir darah merah. Profil darah tersebut berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh baik untuk mempertahankan diri dari penyakit maupun untuk aktifitas terbang, terutama berkaitan dengan transportasi oksigen yang ada dalam tubuh merpati dan dalam proses transportasi oksigen.

Sampai saat ini data tentang profil darah merpati balap di Indonesia masih terbatas. Penelitian profil darah burung merpati diperlukan untuk memberikan informasi tentang profil darah burung merpati yang dilatih terbang dan program seleksi merpati balap.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran profil darah burung merpati yang dilatih terbang meliputi nilai hemoglobin, nilai hematokrit, jumlah sel darah merah, dan jumlah sel darah putih.

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam dokumen Blood Profiles of Trained-Pigeon for Flying (Halaman 44-58)

Dokumen terkait