• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bismillahirrohmaanirrohiim,

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul Rendemen dan Mutu Minyak Ylang-ylang Hasil dari Penyimpanan Bunga yang merupaka salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Intitut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ir. Rita Kartika Sari, MSi. atas kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan bimbingan ilmu dan nasehat kepada penulis.

2. Bapak, Ibu, adik (Aulia dan Yara) dan segenap keluarga penulis atas dukungan, motivasi serta kasih sayangnya kepada penulis.

3. Seluruh staf Laboratorium Kimia Hasil Hutan atas banatuan dan waktu yang diberikan selama proses penelitian.

4. Rekan-rekan mahasiswa Lab. Kimia Hasil Hutan dan angkatan 42 Departemen Hasil Hutan: Iin, Diah, Dewi, Nanin, Veni, Novi, Eep, Lita, Nila, Miske, Kumis, Sakti, Ijup, iie, Opik, Abdur, Bagus, Ridho, Danu, Rentry, Widy, Stefi, Icha, Ani, Dina dan teman-teman mahasiswa Fahutan angkatan 42 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

5. Keluarga besar A26 angkatan 42: Vita, Rara, Nina, Nopan, Nurdin, Ita dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

6. Teman-teman Asrama A2 270 dan Puri Fikriyah : Tiwi, Ila dan Nita.

Bogor,September 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salah satu kelompok hasil hutan yang memiliki prospek baik untuk dikembangkan adalah hasil hutan bukan kayu (HHBK). Berbeda dengan produk kayu, produk HHBK sangat kompleks dilihat dari segi panca ragam sumber penghasil, aneka produk hasil dan juga aneka macam penggunaannya. Minyak atsiri sebagai salah satu produk HHBK merupakan komoditas non migas yang dibutuhkan di berbagai industri. Salah satu minyak atsiri yang sedang berkembang dan memiliki nilai ekonomi tinggi adalah minyak ylang-ylang.

Di pasar internasional, minyak ylang-ylang dikenal memiliki aroma yang menyejukkan. Banyak negara maju seperti Perancis, Amerika Serikat, Jepang dan negara Eropa Barat yang mengkonsumsi minyak ylang-ylang sebagai bahan baku industri parfum dan kosmetik. Minyak ylang-ylang merupakan hasil penyulingan dari bunga tanaman ylang-ylang (Cananga odorata forma genuine Hook Fil. et Thompson), minyak ini memiliki aroma yang hampir sama dengan minyak kenanga yang berasal dari bunga tanaman kenanga (Cananga odorata forma macrophylla). Namun minyak ylang-ylang memiliki kandungan benzil benzoat yang relatif lebih tinggi dari minyak kenanga sehingga memiliki aroma yang menyejukkan dan membuat kualitas dari minyak ylang-ylang lebih tinggi, oleh karena itu harga minyak ylang-ylang menjadi lebih mahal dari pada minyak kenanga (Agusta 2000). Harga minyak ylang-ylang di pasaran dunia yaitu sekitar US$ 110,07/kg, dengan volume perdagangan sebesar 87 ton/tahun (Djazuli 2006). Hal inilah yang menyebabkan para pengusaha perkebunan tertarik untuk mengembangkan tanaman ylang-ylang. Selain itu menurut Djazuli (2006) tanaman ylang-ylang cocok untuk dijadikan sebagai tanaman konservasi pada lahan-lahan kritis karena pohon ylang-ylang mampu memiliki tajuk yang luas dan akar yang dalam, sehingga mampu menahan erosi dan air.

Rendemen dan mutu minyak ylang-ylang sangat dipengaruhi oleh perlakuan sebelum penyulingan yaitu penyimpanan. Untuk itu, penyulingan bunga ylang-ylang sebaiknya dilakukan secara langsung setelah panen (masih dalam

keadaan segar) dan dalam keadaan utuh (tidak dirajang). Adanya penundaan waktu penyulingan dapat menyebabkan terjadinya penyusutan dan kerusakan minyak akibat penguapan senyawa-senyawa ester dalam minyak ylang-ylang sehingga minyak yang dihasilkan mempunyai nilai bilangan ester dan penyabunan yang rendah. Padahal untuk minyak ylang-ylang, sifat kimia yang sangat mempengaruhi mutu dan selalu dipertimbangkan oleh para konsumen adalah bilangan ester dan bilangan penyabunan yang tinggi.

Perhutani merupakan salah satu badan usaha yang mengembangkan perkebunan ylang-ylang. Namun sejak tahun 2007 penyulingan tidak berproduksi dan bunga ylang-ylang yang dipanen dijual ke penyuling menengah atau kecil. Kondisi ini menyebabkan penyuling tidak dapat menghindari proses transportasi dan penyimpanan bunga. Proses transportasi dan penyimpanan bunga diduga dapat menyebabkan terjadinya penyusutan rendemen dan hilangnya senyawa potensial dalam minyak atau menurunya mutu minyak terutama minyak dengan kualitas utama yang diperoleh dari fraksi yang keluar 2 jam pertama penyulingan. Menurut Nurdjannah (2006) adanya penundaan penyulingan sangat berpengaruh terhadap mutu minyak ylang-ylang yang dihasilkan terutama untuk fraksi yang keluar 2 jam pertama. Pada fraksi ini banyak terdapat kandungan senyawa- senyawa ester. Permasalahanya senyawa ester ini senyawa yang lebih mudah menguap bila dibandingkan dengan senyawa lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai teknik penyimpanan bunga ylang-ylang untuk mempertahankan rendemen dan kualitas minyak atsiri terutama fraksi I yang keluar 2 jam pertama penyulingan.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari teknik penyimpanan yang sesuai agar dapat mempertahankan kesegaran bunga. Beberapa macam bahan tanaman yang masih segar dengan kadar air tinggi akan kehilangan sebagian minyak atsiri selama pengeringan di udara. Kehilangan minyak terutama disebabkan oleh penguapan, oksidasi, resinifikasi dan reaksi kimia lainnya (Guenther 1987). Menurut Price dan Tayama (1998) diacu dalam Kurniawan (2000), persentase kelembaban relatif (RH) yang tinggi dapat mengurangi angka respirasi karena respirasi dapat menyebabkan menguapnya ester-ester keluar dari sel-sel bunga sehingga dapat menurunkan aroma dan mutu. Sementara itu hasil

penelitian Kumalaningsih dan Wijaya (1988) menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan bunga kenanga untuk disuling maka rendemen dan mutu minyak menurun dimana penundaan penyulingan bunga sampai 60 jam dan tebal hamparan sampai 15 cm pada suhu kamar tidak mempengaruhi bobot jenis, indeks bias, putaran optik, bilangan ester dan penyabunan serta kelarutan dalam alkohol. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai rujukan untuk dilakukannya penelitian dalam mencari teknik penyimpanan yang sesuai bagi bunga ylang-ylang agar kesegaran bunga terjaga.

1.2Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rendemen, menganalisis sifat fisika-kimia minyak, dan menentukan mutu minyak ylang-ylang fraksi I yang dihasilkan dari penyimpanan bunga bunga ylang-ylang yang dipengaruhi faktor kondisi ruang (kelembaban relatif), tebal hamparan bunga dan waktu penyimpanan bunga.

1.3Hipotesis

1. Meningkatnya kelembaban ruang dapat mengurangi laju respirasi sehingga rendemen dan mutu minyak ylang-ylang dapat dipertahankan.

2. Semakin lama waktu simpan bunga dan tebal hamparan bunga akan meningkatkan laju respirasi sehingga dapat mengurangi rendemen dan mutu minyak ylang-ylang.

BAB II

Dokumen terkait