Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(e) Industri pengolahan dan
(f) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1:
Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan
perubahan terakhir -
UD. Jati Mulyo adalah industry Pengolahan kayu milik perseorangan dengan pemilik yaitu :
Nama : Sakimin
Alamat : Dukuh Kedungjambu RT.004 RW 007, Desa Kediren Kecamatan Randubatung Kabupaten Blora.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 20 dari 27
Sebagai perusahaan milik perseorangan, auditee tidak mempunyai kewajiban memiliki akte pendirian, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)atau Tanda Daftar Industri(TDI)
MEMENUHI Auditee memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan yang sah dan masih berlaku, yaitu SIUP nomor : 510.41/7.723/PK/XI/2012 tertanggal 22 Nopember 2012. Data dan informasi yang tercantum pada SIUP sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan dan masih berlaku selama perusahaan masih menjalankan usahanya. Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)
MEMENUHI Audtee memiliki dokumen Izin Gangguan (HO) yang telah sesuai Surat Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Pemerintah Kabupaten Blora dengan Nomor: 503/696/2015 tanggal 25 Mei 2015. Data yang tercantum dalam dokumen tersebut sesuai peruntukan dan bidang usahanya dan masih berlaku sampai dengan tanggal 24 Mei 2018. Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
MEMENUHI Dokumen TDP yang dimiliki oleh Auditee dengan Nomor : : 1106.531.00391, berlaku sampai tanggal 22 November 2017, telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah mengacu pada Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Informasi yang tercantum pada TDP sesuai dengan bidang usaha dan peruntukannya.
Verifier,e.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Keterangan Terdaftar yang diterbitkan oleh KPP Pratama Blora Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I dengan informasi dan data telah sesuai dengan dokumen izin lainnya.
Verifier.f.
AMDAL/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)– Upaya Pemantauan Lingkungan Pengelolaan Lingkungan
MEMENUHI Auditee telah memiliki Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) dan ditelah diketahui dan diterima oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blora dengan Nomor Bukti Penerimaan : 660.1/983 tanggal 21 Mei 2015, yang diterima oleh Sekretaris atas nama Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blora.
Verifier g.
Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI Auditee telah memiliki izin usaha industry Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kehutanan atas nama Gubernur Jawa Tengah dengan Nomor : : 188.4/2372.1 pada tanggal 30 Oktober 2006, Tentang Pembaharuan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu. Kegiatan produksi auditee adalah proses pengolahan kayu bulat menjadi kayu olahan sesuai dengan ruang lingkup dalam izin industry yang dimiliki auditee.
Verifier.h.
Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).
MEMENUHI Auditee telah membuat dan melaporkan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri untuk tahun 2015 dibuktikan dengan tanda terima penyampaian RPBBI Tahun 2015 yang diterima oleh Kepala Bidang Bina Usaha kehutanan atas nama Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Blora dengan nomor : 522/05/2015 pada tanggal 29
Februari 2015. Auditee juga telah menyampaikan laporan realisasi pemenuhan bahan baku IPHHK setiap bulan kepada Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Blora.
Indikator.1.1.2
Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).
- Auditee tidak melakukan penjualan ekspor dan tidak memiliki dokumen Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK), sehingga verifier ini tidak diterapkan.
K.1.2
Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1
Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier
Dokumen pengakuan dan/atau pengenal sebagai importir
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.2.2.
Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Verifier
Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan
sistem uji tuntas (duediligence) importir
- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.3.1.
Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok Verifier
Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok
MEMENUHI Auditee adalah anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) IUIPHHK Blok Cepu yang didirikan berdasarkan Kesepakatan pada tanggal 31 Agustus 2015 yang terdiri dari 6 (enam) anggota dan kesepakatan yang dibuat telah ditandatangani oleh seluruh anggota dan telah diberi materai cukup. Di dalam kesepakatan tersebut juga telah diatur tentang konsekuensi antara anggota kelompok, dimana mereka sepakat menerima konsekuensi pembekuan atau pencabutan sertifikat kelompok dalam hal salah satu anggota kelompok tidak memenuhi persyaratan sertifikasi.
Kriteria K2.1.
Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya Indikator 2.1.1
Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah- Verifier a.
Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan, untuk pembelian bahan baku selama periode audit bulan Agustus dan Oktober 2015, auditee telah menerima kayu sebanyak 6 kali dengan volume sebanyak 118,2903 M3 dan telah dilengkapi dengan bukti pembayaran berupa kuitansi pembayaran.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 22 dari 27
Verifier b.
Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
- Bahan baku yang diterima auditee berasal dari hutan rakyat, sehingga tidak wajib dilakukan pemeriksaan, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier c.
Berita acara serah terima kayu dan/ atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan, selama periode audit bulan Agustus sampai Oktober 2015, auditee telah menerima bahan baku sebanyak 6 kali dan seluruh penerimaan bahan baku telah dilengkapi dengan berita acara serah terima kayu dan dilengkapi juga dengan Surat Angkutan Hasil Hutan yang sah berupa SKAU 5 dokumen dan 1 Dokumen FA-KO.
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi terhadap penerimaan bahan baku periode bulan Agustus - Oktober 2015, bahan baku kayu yang diterima auditee berupa kayu bulat sebanyak 88.994 M3 yang dilengkapi dengan 5 dokumen SKAU dan kayu olahan sebanyak 29,2963 M3 yang dilengkapi 1 dokumen FAKO. Dan telah sesuai dengan dokumen Laporan Mutasi Kayu Olahan (LMKO) pada periode yang sama.
Verifier. e.
Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
- Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan merupakan kayu bekas atau hasil bongkaran, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.f.
Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.
- Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan merupakan kayu limbah industri, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier g.
Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu/ Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang dimiliki pemasok dan/atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
MEMENUHI Bahan baku yang diterima berasal dari hutan rakyat, seluruhnya telah dilengkapi dengan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP). Auditee juga telah memiliki prosedur pengecekan DKP dan telah menunjuk petugas penanggungjawab dalam pengecekan pemasok dan DKP, telah melakukan pemeriksaan pemasok dan menuangkannya dalam Laporan Pemeriksaan Pemasok UD. Jati Mulyo pada tanggal 05 Agustus 2015.
Verifier.h.
Dokumen pendukung RPBBI
MEMENUHI Auditee telah membuat RPBBI untuk tahun 2015 dan telah disahkan oleh instansi berwenang. Dokumen RPBBI tersebut telah dilengkapi dengan dokumen Surat Angkutan Hasil Hutan berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan, Berita Acara Pemeriksaan Stock Bahan Baku, dan Laporan Mutasi Kayu auditee. Berdasarkan hasil pemeriksaan menunjukan dokumen pendukung RPBBI tersebut telah sesuai dengan sumber bahan baku auditee yaitu hutan rakyat.
Indikator 2.1.2
Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah Verifier.a.
Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. b.
Bill of Lading (B/L)
- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. c. Packing List (P/L)
- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. d. Invoice
- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. e. Deklarasi impor
- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. f
Rekomendasi impor
- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. g
Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk).
- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. h.
Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya
- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. i
Bukti penggunaan kayu impor
- Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 2.1.3.
Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu Verifier.a.
Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.
MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi Auditee telah mempunyai catatan penggunaan bahan baku untuk proses produksinya secara sederhana dengan menggunakan Buku Catatan mulai dari penerimaan, proses produksi dan penjualan. Dengan proses produksi yang sederhana, pencatatan tersebut dapat menjamin penelusuran asal bahan baku yang digunakan oleh auditee. Verifier b.
Laporanproduksi hasil olahan
MEMENUHI Laporan hasil produksi Auditee selama periode bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015, telah sesuai dengan data yang terdapat pada Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) pada periode yang sama. Nilai rendemen Auditee sebesar 55,09 % dalam range standar yang ditetapkan pemerintah sebesar 40 – 65%. Nilai rendemen tersebut menunjukan hubungan yang logis antara hasil produksi dengan pemakaian
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 24 dari 27
bahan baku. Verifier.c.
Produksi industry tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan
MEMENUHI Auditee telah menunjukan bukti proses pengajuan penambahan Kapasitas produksi pada tanggal 6 Desember 2015, sehingga menjadi sebesar 1.500 M3/Tahun.
Verifier.d.
Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan
- Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan kayu lelang sebagai bahan bakunya, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan Verifier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK dan LMHHOK
MEMENUHI Untuk periode bulan Juli -September 2015, Auditee telah membuat Laporan Mutasi Kayu Olahan (LMHHOK) yang memuat informasi persediaan awal, penambahan/ perolehan, pengurangan dan persediaan akhir.
Dokumen LMHHOK yang dimiliki Auditee telah sesuai dengan dokumen pendukung lainnya, yaitu laporan penerimaan bahan baku, pemakaian produksi serta laporan penjualan, sehingga terdapat kesetaraan antara stok awal, penambahan, pengurangan dan stok akhir. Indikator 2.1.4
Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga).
Verifier a
Dokumen S - LK atau DKP
- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier .b
Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)
- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima kayu yang dijasakan
- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier.d
Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa
- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan. Verifier.e
Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa
- Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria. K.3.1
Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator. 3.1.1.
Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Verifier
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI Seluruh kayu gergajian yang dikirim Auditee telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa Dokumen Pemakaian Kayu Olahan untuk Furniture dan Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO) yang dilampiri dengan Daftar Kayu Olahan (DKO). KO diterbitkan oleh penerbit
FA-KO Sarmi Dwi Lestari Ningsih dengan Nomor Register : 00483-08/PKG-R/XIV/2013 dengan penempatan sesuai surat Keputusan Jendral BUK Nomor : SK.128/VI-BPPHP.VIII/2013 tentang perpanjangan pengangkatan dan Kartu Ganis PHPL PKG-R tanggal 15 Maret 2013, berlaku sampai 14 Maret 2016.
Kriteria K.3.2.
Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor Indikator 3.2.1
Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .a
Produk hasil olahan kayu yang diekspor
- Auditee tidak melakukan kegiatan eksport, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier. b.
PEB
- Auditee tidak melakukan kegiatan eksport, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. c. Packing list
- Auditee tidak melakukan kegiatan eksport, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.d. Invoice
- Auditee tidak melakukan kegiatan eksport, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier e. B/L
- Auditee tidak melakukan kegiatan eksport, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier .f.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)
- Auditee tidak melakukan kegiatan eksport, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier. g.
Hasil verifikasi teknis (laporan surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis
- Auditee tidak melakukan kegiatan eksport, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.
- Auditee tidak melakukan kegiatan eksport, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Verifier. i.
Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang di batasi perdagangannya
- Auditee tidak melakukan kegiatan eksport, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 3.3.1.
Implementasi Tanda V - Legal Verifier
Tanda V – Legal yang dibubuhkan
- Berdasarkan Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 tanggal 22 Desember 2014 pasal 11 ayat 11 : yang wajib
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 26 dari 27
sesuai ketentuan menerapkan penandaan tanda V-Legal adalah bagi pemegang izin yang telah memperoleh S-LK atau S-PHPL. Auditee merupakan pemegang IUIPHHK yang baru dilakukan verifikasi awal secara kelompok dalam rangka memperoleh S-LK, sehingga Auditee belum berkewajiban untuk menerapkan penandaan tanda V-Legal pada kayu maupun produk kayunya, sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
Kriteria K.4.1.
Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja Indikator 4.1.1
Prosedur dan implementasi K3 Verifier a.
Pedoman/ prosedur K3
MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan, dan untuk mendukung terlaksananya program K3, Auditee juga telah memiliki penanggungjawab K3 berdasarkan Surat Penunjukan penanggungjawab K3 yang ditanda tangani oleh Direktur dengan nomor : 01/SP/JM/VIII/2015 pada tanggal 4 Agustus 2015.
Verifier.b. Implementasi K3
MEMENUHI
Auditee telah menyediakan sarana dan peralatan K3 meliputi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan APD. Kotak P3K telah disediakan yang berisi diantaranya kain kassa, alkohol, obat luka, dan plester. Tersedia jalur evakuasi yang tidak terhalang barang menuju titik kumpul.
Verifier.c
Catatan kecelakaan kerja MEMENUHI
Dalam pemeriksaan ketersediaan catatan kecelakaan kerja, auditee membuat rekapitulasi per-bulan, dari hasil verifikasi 3 bulan terakhir, yaitu periode bulan Agustus - Oktober 2015), dimana selama periode tersebut tidak terdapat kecelakaan kerja.
Kriteria K.4.2
Pemenuhan hak hak tenaga kerja Indikator. 4.2.1
Kebebasan berserikat bagi pekerja Verifier :
Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
MEMENUHI
Jumlah karyawan Auditee adalah 7 orang, sehingga tidak wajib memiliki Serikat Pekerja, namun berdasarkan Surat Persetujuan yang dikeluarkan pada tanggal 4 Agustus 2015 dengan nomor : 1/SP/JM/VIII/2015 yang ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan yang memberikan kebebasan bagi karyawan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kebebasan berserikat.
Indikator 4.2.2
pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang. Verifier :
Ketersediaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja
- Berdasarkan daftar karyawan Auditee, jumlah karyawannya hanya 7 orang, sehingga tidak wajib membuat Peraturan Perusahaan, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator. 4.2.3
Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan) Verifier :
Pekerja yang masih di bawah umur
MEMENUHI Auditee tidak memperkerjakan tenaga di bawah umur, dimana usia paling muda 25 tahun.
Auditee juga telah membuat Surat Keterangan tidak mempekerjakan karyawan yang berusia di bawah 18 tahun atau di bawah umur, yang dibuat oleh Direktur nomor: 01/SP/JM/VIII/2015, tanggal 4 Agustus 2015.