• Tidak ada hasil yang ditemukan

Udah cukup sering mas

Dalam dokumen CHAPTER IV CONCLUSION AND SUGGESTION (Halaman 118-130)

2. What is feedback in your perspective?

(Menurut pendapat anda, apakah yang dimaksud dengan feedback?)

Feedback, hmmmm menurut saya feedback itu lebih ke tanggapan kita terkait kerja anak. Kayak ngobrol aja gitu, kalo kita saling lempar obrolan bakal berkembang.

Yaaa kalo dibelajar kalo kita tanggapi, perkembangan anaknya bakal lebih bagus.

Implementation of feedback in the classroom

1. Kamu lebih suka jenis feedback yang

mana tu? (Then, which one do you like?

xxxiv

Jens feedback apa ya wkwkkw. Sejujurnya kalo istilah istilahnya saya kurang paham mas. Tapi saya suka feedback yg kalo selesai mengerjakan ada pujian. Terus dikasih koreksian. Sebenernya itu pengalaman pribadi saya sih, jadi ada guru yang berlaku seperti itu dan imbasnya jadi saya suka belajar pelajaran itu. Jadinya saya coba terapkan deh sekarang.

2. Kenapa tuh kok milih yang itu? (Why do you like it?)

Lebih memotivasi aja mas. Ya namanya belajar kan wajar aja kalau ada salah salah. Tapi kalau kita kasih motivasi anak bakal lebih semangat lagi dan kalau kita kasih koreksi, anak tau tuh salahnya dimana. Jadi bisa belajar buat nggak mengulangi kesalahan yang sama.

3. Menurutmu yang kamu lebih suka dan efektif yang mana tuh?

Yang koreksi efektif sepertinya mas.

Meskipun diberi motivasi penting, tapi ya saya tidak memungkiri kalau ada saja anak yang ternyata sengaja salah dan diberi motivasi bukannya seneng malah gimanaa kayak main mainin kita gitu.

4. Terus yang sering dikoreksi dalam speaking tu biasanya tentang apa sih?

Tata bahasa, pemilihan kata,

pengucapan, atau ide/isi omongan gitu,

xxxv

atau ada lainnya gitu? (Then what error is often corrected by the teacher in speaking? Grammar, word choice, pronunciation, idea/content, or something else?)

Kalau grammar kurang sih mas. Saya lebih ke pronunciation sama pemilihan kata. Karena kadang mereka salah pilih kata. Mereka mssih berpedoman sama kamus. Kadang penggunaan he dan she masih suka salah karena artinya sama-sama dia. Terus kalau content sama-sama kayak grammar. Kadang kadang aja.

Malah jarang saya koreksi, soalnya mereka udah berusaha saja saya sudah alhamdulillah sekali.

5. Dari pemberian feedback itu apa Ibu mendapatkan informasi tentang kemampuan siswa dalam speaking Bu?

(By giving feedback do you get information about students’ speaking ability?)

Oh iya jelas mas. Malah saya jadi tahu, mana siswa yang mengingat koreksian msna yang tidak. Kadang ada tuh siswa yang mengulang kesalahan yang sama tapi aada juga yang mereka nulis apa koreksian yang saya sebutkan tapi gak saya tulisin, jadi mereka inget ohh dulu salahnya ini gak boleh diulangin gitu.

6. Jadi intinya feedback itu bisa

xxxvi

memberikan informasi baik buat ibu maupun buat siswa ya Bu? (So the point is feedback can provide information for you and your students?)

Nah, betul sekali mas. Bermanfaat bagi kedua belah pihaklah.

7. Terus menurut ibu apakah dari feedback tersebut ibu jadi tahu kalau ibu sudah mengajar dengan efektif atau belum? (In your opinion does your feedback make you know that you already teach effectively or not?)

Nah kalau efektif atau belum. Ini yang saya masih kurang tau. Sejauh ini kan tolak ukurnya hanya nilai tes anak anak di lembaran kertas untuk ujian tengah semester atau akhir semester, untuk skill snak sendiri saya masih belum ada petunjuk.

8. Apa ibu juga memberi komentar tentang proses belajar siswa dalam speaking?

Misalnya dengan membandingkan speaking siswa hari ini dengan pertemuan yang lalu? (Do you give comments on students’ learning process in speaking? For example by comparing student’s speaking at present and at the last meeting?)

Sering mas. Biasanya jadi pujian. Kayak

misal saya bilang, "wah udah bagus ya

xxxvii

sekarang mah. Kemarin masih salah pengucapan live sekarang udah fasih.

Keren keren, belajar lagi pasti lebih bisa kayak orang bule." Ya gitulah mas pokoknya, hehehe.

9. Ketika Ibu memberikan feedback di speaking apa Ibu juga menjelaskan tentang rules dalam Bahasa Inggris dan memberi contoh Bu? (When you are giving feedback in speaking, do you also explain the rules in English and give examples?)

Kadang kadang mas, kayak structure di sebuah teks atau rumus tense. Biasanya saya jelasin dan saya koreksi kalau memang materinya sedang membahas itu. Tapi kalau tidak membahas ya saya biarkan hehehehe

10. Apa ketika ibu memberi feedback buat mereka dalam speaking ibu juga memberikan saran agar speaking mereka jadi lebih baik gitu bu?(When you are giving feedback to the students in speaking do you also give them advice to make their speaking better?) Itu sebuah keharusan buat saya mas.

Karena kalau tidak. Takutnya mereka

frustasi. Dikoreksi, bahasa kasarnya

disalahkan tapi tidak diberitahu salahnya

yang mana dan solusinya bagaimana.

xxxviii

Nanti malah bingung sendiri dan malas belajar jatuhnya.

11. Bisa tolong diberi contoh sarannya seperti apa bu? (Can you give the example of your advice, please?)

Misalnya ya mas, ada siswa yang malu malu bicaranya. Pakai suara kecil biasanya nih. Terus paling saya bilang,

"gpp bicara aja gak akan ada yang marahin kok kalau salah"

Terus nanti siswanya bicara, banyak yang salah salah pronounce nya karena emang jarang ngomong kan. Tapi biarin aja dulu. Sampai selesai baru saya bilang, "tuh kan bisa, bagus malah. Jadi kedepannya jangan malu malu, belajar sama sama ya buar lebih baik lagi".

Paling begitu aja sih mas kalau saya.

Gimna ya, soalnya kan ini anak anak masih smp. Terus masih harus terus diberi rangsangan buat belajar terus.

Jadinya mau ditegasin bingung. Jadinya saya belajar buat lembut juga, kayak ke anak anak sd gitu.

12. Kalau saran tentang language use gitu

pernah gak bu? (What about the advice

about students’ language use, do you

ever give them such kind of feedback?)

xxxix

Sejauh ini belum pernah mas, soalnya saya masih takut anak anak kebingungan. Hehehehhe

13. Pertanyaan selanjutnya yaitu dalam memberikan speaking feedback apa Ibu mepertimbangkan penggunaan bahasa yang Ibu gunakan? Menggunakan comprehensible input gitu Bu. (The next question is when you are giving speaking feedback do you consider your language use?)

Pasti mas, pasti saya pertimbangkan.

Apalagi menyangkut objectives nya anak. Saya jarang pakai bahasa inggris, jadi lebih sering bahasa indonesia.

Malah kadang bahasa daerah untuk selingan, jadi merekanya juga gak terlalu tegang saat belajar.

14. Tapi level bahasa yang ibu gunakan dalam mengajar terutama dalam memberikan feedback sedikit lebih tinggi gak bu dibandingkan dengan level bahasa siswa? (But is your language level in teaching especially in giving feedback higher than the student’s language level?)

Lebih rendah biasanya mas. Karena saya

pikir, feedback yang saya berikan harus

bisa dipahami anak. Jadi kalau saya

pakai level yang lebih tinggi, mereka

xl

mungkin bakal terkesima, kaget gitu, tapi curiga gak ngerti nanti merekanya, hahaha.

15. Berarti bisa dibilang siswa bisa belajar tentang vocabulary dan struktur kalimat bahasa Inggris dari ucapan ibu termasuk pada feedback ibu ya? (So it can be said that the students can learn vocabulary and structure from your utterances included feedback, right?) Bisa saya bilang iya.

16. Menurut Ibu siswa jadi lebih termotivasi nggak Bu dengan speaking feedback yang Ibu berikan dibandingkan dengan nilai yang mereka dapatkan? (In your opinion, are the students more motivated by your speaking feedback than marks?) Jelas bisa mas. Apa sih nilai, cuman angka aja. Tapi skill mereka kan dibentuk, iya gak mas?

17. Apa Ibu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan siswa dalam memberikan feedback? (Do you consider student’s strength and weakness in giving feedback?)

Setiap siswa berbeda, jadi pasti saya pertimbangkan. Sekaligus saya menilai perkembangan mereka juga mas.

18. Apakah ibu memberikan komentar yang

xli

berbeda terhadap siswa yang kemampuan speakingnya tinggi dan yang kemampuannya rata – rata? (Do you give different feedback between the students whose level of speaking is high and average?)

Pasti mas jelas. Bagaimanapun, siswa yang sudah bisa, harus saya dorong ke tempat yang lebih tinggi. Jadi tidak boleh terhambat karena ada temannya yang belum sampai dititik yang serupa.

19. Hmm, terus apa ibu mempertimbangkan kepribadian siswa dalam memberi feedback kepada mereka? (Then, do you consider students’ personality when giving feedback to them?)

Sejujurnya, kalau kepribadian anak saya belum menguasai penuh cara pengendalian dan pemahamannya.

Jadinya, saya belum sampai kesana.

20. Apakah salah satu tujuan Ibu dalam memberikan speaking feedback kepada siswa agar mereka bisa menemukan atau menyadari kesalahan mereka sendiri, jadi autonomus learner gitu Bu?

(Is one of your purposes in giving speaking feedback to the students is to make them finding or realizing their error, to be autonomous learner?)

Terkadang iya, saya hanya menuntun

xlii

mereka menemukan kesalahan lewat pertanyaan pertanyaan kecil yang menggiring mereka menemuman kesalahan yang mereka lakukan. Tapi itu jarang saya lakukan karena yaaa memang anak anak masih kurang mampu untuk itu, hanya beberapa saja.

21. Apakah menurut Ibu dalam memberi feedback kepada siswa Ibu memberikannya dengan obyektif? (In your opinion do you give feedback to the students objectively?)

Harus mas. Karena kalau saya melibatkan perasaan malah nantinya tidak bagus.

22. Terus sejauh ini apakah Ibu memberikan speaking feedback dengan jelas?

Mungkin dilihat dari respon siswa gitu Bu. (Then, so far do you give speaking feedback clearly? Perhaps it can be seen from the students’ reponse.)

Alhamdulillah sejauh ini nampaknya anak anak paham apa yang saya sampaikan mas.

23. Terus apa para siswa selalu nurutin koreksi speaking yang Ibu berikan?

(Then, do your students follow your correction in speaking?)

Ya ada aja yang ngeyel ahahha. Tapi ya

xliii

daya koreksi lagi terus terus an sampai mereka inget dan gak ngulangin lagi.

24. Apa menurut Ibu para siswa sangat memerlukan masukan dalam speaking?

(In your opinion do the students really need your feedback in speaking?)

Perlu sekali. Karena mereka sering ada miss dalam pengucapan. Kalau dibiarkan, mereka nantinya akan terus seperti itu.

25. Apa ada siswa yang pernah merasa jengkel dengan koreksi – koreksi speaking Ibu? (Are there your students who feel annoyed with your correction in speaking?)

Namanya juga anak anak mas, pasti ada.

Wkwkwk makanya suka saya imbangi dengan pujian.

26. Terus ketika mendapatkan koreksi dari Ibu apakah para siswa merasa terganggu dalam menuangkan ide mereka dalam speaking? (Then, after getting correction do they feel disturbed to share their idea in speaking?)

Sejauh yang saya rasa, aman saja mas.

Baik, mungkin sekian interview kita bu/pak.

Sekali lagi terimakasih atas waktunya.

xliv

Saya juga mohon maaf sudah mengganggu waktu bapa / ibu.

Dilain hari apabila ada yang kurang, bila berkenan apa boleh saya kembali meminta bantuan bapa/ibu?

Terimakasih banyak pak/bu.

Kalau begitu saya pamit.

Assalamu'alaikum.

xlv Teacher Interview Protocol

Name : Location : Date : Time :

QUESTION

I : Assalamu’alaikum R : Wa’alaikumsalam

I : Maaf bu menggangu waktunya. Saya Taufik dari IAIN kebetulan itu lagi mengadakan penelitian di SMP ibu, di SMP Paripurna. Kemarin itu saya sudah bertemu dengan WAKA Kurikulum ibu Ijah namanya. Kebetulan beliau ngasih kontak ibu ke saya, makanya saya langsung hubungin. Ngomong-ngomong ibu lagi sibuk ngak?

R : Nggak mas, free.

I : Saya boleh gak bu minta waktunya dikit buat bincang-bincang tentang bahasa inggris di sekolah bu?

R : oh oke boleh

PART 1 : Rapport Building and Background Information

Please tell me a little about yourself as a teacher.

Dalam dokumen CHAPTER IV CONCLUSION AND SUGGESTION (Halaman 118-130)

Dokumen terkait