• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PE MBAHASAN

4.4. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier harus bersifat BLUE (Best Linier

Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak

bias. Untuk menghasilkan yang BLUE maka harus dipenuhi diantara tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier, yaitu:

a. Tidak boleh ada autokorelasi

b. Tidak boleh ada multikolonieritas

c. Tidak boleh ada heteroskedasitisitas

Berikut ini hasil uji multikolonieritas dan heteroskedastisitas :

1. Multikolonieritas

Deteksi adanya multikoloneritas dapat dilihat dari besaran VIF (Varians Inflation Factor). Jika VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikoliearitas, namun bila lebih kecil dari 10 tidak terjadi multikolinearitas. Adapaun besaran VIF dari masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14.Hasil Nilai VIF

Variabel VIF

Partisipasi Pemakai (X1) 1.084

Dukungan Manajemen Puncak (X2) 1.041

Program Pelatihan dan Pendidikan (X3) 1.057

Sumber: Lampiran 8

Berdasarkan tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa nilai VIF ketiga variabel bebas dibawah angka 10, sehingga dapat dikatakan model regresi bebas dari multikolonieritas, dengan demikian asumsi non multikolonieritas terpenuhi.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan adanya ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskesdastisitas digunakan korelasi rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Hasil pendekteksian uji heterokedastisitas adalah sebagai berikut:

Sumber: Lampiran 8

Dari gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi.

4.4.1. Persamaan Regresi Linear Berganda

Adapun persamaan regresi linear berganda yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15.Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Model Koefisien Regresi

Konstanta 7.240

Partisipasi Pemakai (X1) 1.099

Dukungan Manajemen Puncak (X2) 0.845

Program Pelatihan dan Pendidikan (X3) 0.955

Sumber: Lampiran 8

Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 7.240 + 1.909 X1 + 0.845 X2 + 0.955 X3

Penjelasan masing-masing koefisien regresi adalah sebagai berikut :

β 0 = Konstanta = 7.240

Menunjukkan besarnya Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PDAM “Delta Tirta” Sidoarjo. Artinya apabila partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, dan program pelatihan dan pendidikan sama dengan nol atau konstan, maka Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PDAM “Delta Tirta” Sidoarjo adalah 7.240.

β 1 = Koefisien Regresi Partisipasi Pemakai (X1)= 1.909

Artinya apabila Partisipasi Pemakai naik satu tingkat, maka Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PDAM “Delta Tirta” Sidoarjo akan naik sebesar 1.909 tingkat, dengan asumsi pengaruh dari dukungan manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan adalah konstan/tidak berubah.

β 2 = Koefisien Regresi Dukungan Manajemen Puncak (X2)= 0.845

Tirta” Sidoarjo akan naik sebesar 0.845 tingkat, dengan asumsi pengaruh dari partisipasi pemakai, program pelatihan dan pendidikan adalah konstan/tidak berubah.

β 3 = Koefisien Regresi Program Pelatihan dan Pendidikan (X3) =

0.955

Artinya apabila Program Pelatihan dan Pendidikan naik satu tingkat, maka Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PDAM “Delta Tirta” Sidoarjo akan naik sebesar 0.955 tingkat, dengan asumsi pengaruh dari partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak adalah konstan/tidak berubah.

4.4.2.Koefisien Determinasi

Adapun nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.16.Nilai Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,771a ,595 ,537 4,417

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Lampiran 8

Berdasarkan tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, dan program pelatihan dan pendidikan berpengaruh sebesar 59.5% terhadap Risiko Sistematis, sedangkan 40,5% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.

4.4.3.Uji F

Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak serta program pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Adapun hasil dari uji F adalah sebagai berikut : Tabel 4.17.Nilai Fhitung

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 602,058 3 200,686 10,285 ,000b Residual 409,782 21 19,513 Total 1011,840 24 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 Sumber: Lampiran 8

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak serta Program Pelatihan dan Pendidikan berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Hasil analisis regresi dalam pengujian simultan menunjukkan nilai F hitung sebesar 10,285 dan nilai-p sebesar 0,000. Apabila tingkat signifikan (p-value) < 0,05 H0 ditolak dan H1diterima. Hal ini berarti bahwa model regresi linear berganda yang dihasilkan cocok untuk mengetahui pengaruh partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak dan program pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

4.4.4.Uji T

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun hasil dari uji t adalah sebagai berikut :

Tabel 4.18.Hasil Uji t

Model thitung Sig

Partisipasi pemakai (X1) 3.222 0.004

Dukungan Manajemen Puncak (X2) 2.522 0.020

Program Pelatihan dan Pendidikan (X3) 2.199 0.039

Sumber: Lampiran 8

1. Penjelasan dari tabel 4.18 adalah sebagai berikut : nilai signifikan Partisipasi Pemakai (X1) sebesar 0.004 yang berarti < 0.05, maka H1

diterima dan H0 ditolak. Partisipasi pemakai (X1) mempunyai thitung

3.222, sedangkan koefisien regresi variabel Partisipasi Pemakai 1.099 yang berarti 3.222 > 1.099 dapat disimpulkan bahwa Variabel X1 berpengaruh signifikan (positif) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu dari hasil uji t tersebut membuktikan bahwa hipotesis X1 teruji kebenarannya.

2. Penjelasan dari tabel 4.18 adalah sebagai berikut : nilai signifikan Dukungan Manajemen Puncak (X2) sebesar 0.020 yang berarti < 0.05,

maka H1 diterima dan H0 ditolak. Dukungan Manajemen Puncak (X2)

mempunyai thitung 2.522, sedangkan koefisien regresi variabel

Dukungan Manajemen Puncak 0.845 yang berarti 2.522 > 0.845 dapat disimpulkan bahwa Variabel X2 berpengaruh signifikan (positif) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu dari hasil uji t tersebut membuktikan bahwa hipotesis X2 teruji kebenarannya.

3. Penjelasan dari tabel 4.18 adalah sebagai berikut : nilai signifikan Program Pelatihan dan Pendidikan (X3) sebesar 0.039 yang berarti < 0.05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Program Pelatihan dan Pendidikan (X3) mempunyai thitung 2.199, sedangkan koefisien regresi variabel Program Pelatihan dan Pendidikan 0.955 yang berarti 2.199 > 0.955 dapat disimpulkan bahwa Variabel X3 berpengaruh signifikan (positif) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu dari hasil uji t tersebut membuktikan bahwa hipotesis X3 teruji kebenarannya.

Dokumen terkait