• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model

regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada tiga

cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu

dengan pendekatan histogram, pendekatan grafik dan pendekatan

Kolmogorv-Smirnov.

a. Pendekatan Histogram

Pendekatan Histogram dilakukan untuk menguji normalitas data yang

dapat dilihat dengan kurva normal, yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri

khusus, salah satunya adalah bahwa : mean, mode dan median pada

tempat yang sama.

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2013)

Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel terdistribusi normal.

Hal tersebut ditunjukkan oleh distribusi data yang tidak menceng ke

kiri atau menceng ke kanan.

b. Pendekatan Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat

grafik normal p-p plot. Grafik normal p-p plot akan membentuk plot

antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat

dari sampel (sumbu y).

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2013)

Gambar 4.2

Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat pada scatter plot terdapat titik

yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data

berdistribusi normal.

c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Kolmogorov-smirnov. Hal ini untuk memastikan apakah

data di sepanjang garis normal berdistribusi normal.

Tabel. 4.9

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.40409072 Most Extreme Differences Absolute .095

Positive .034

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z .951

Asymp. Sig. (2-tailed) .327

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2013) Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

adalah 0,327 dan di atas nilai signifikan (0,05), dengan kata lain

variabel residual berdistribusi normal. Nilai kolmogorov-smirnov Z

antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain,

data berdistribusi normal.

4.2.2.2Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah sebuah

grup memiliki varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika

varians tidak sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji

heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan model pendekatan grafik dan

model pendekatan statistik.

a. Model Pendekatan Grafik

Kriteria keputusan:

1) Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola

tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan

heterokedastisitas.

2) Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola

tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2013)

Gambar 4.3

Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

Dari Gambar 4.3 terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas

maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

b. Model Pendekatan Statistik Dengan Uji Glejser

Kriteria keputusan:

1) Jika probabilitas > 0,05 maka tidak mengalami gangguan

heteroskedastisitas.

2) Jika probabilitas < 0,05 maka mengalami gangguan

Tabel. 4.10 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .941 .585 1.608 .111 Produk -.036 .038 -.160 -.943 .348 Harga .016 .037 .085 .428 .670 Promosi .036 .044 .165 .834 .406 Penempatan -.014 .043 -.058 -.330 .742

a. Dependent Variable: absut

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2013)

Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa kolom Sig. pada tabel

koefisien regresi untuk variabel independen adalah (0,348); (0,670);

(0,406); (0,742); atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka tidak

terjadi gangguan heteroskedastisitas. Hal ini menunjukkan semua

variabel independen yang terdiri dari produk, harga, promosi,

penempatan signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen absolut Ut (absUt).

4.2.2.3Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi

antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol,

yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya

dipakai untuk menunjukkan adanya mulitkolinieritas adalah : Tolerance <

0.1 sedangkan variance inflation factor (VIF) > 5.

Tabel. 4.11 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .288 .934 .308 .759

Produk .181 .061 .269 2.949 .004 .357 2.800

Harga .034 .059 .061 .573 .568 .259 3.860

Promosi -.039 .069 -.060 -.563 .574 .263 3.806

Penempatan .459 .069 .629 6.657 .000 .332 3.012 a. Dependent Variable: Keputusan_Memilih

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2013) Pada Tabel 4.11 variabel kualitas produk, kepercayaan, kepuasan,

memiliki nilai Tolerance (0,358); (0,259); (0,263); (0,332); > 0,1 dan nilai

VIF (2,800); (3,860); (3,806); (3,012); < 5 maka variabel tersebut tidak

mempunyai persoalan multikolinearitas.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

4.2.3.1Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur

proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel

terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≤ 1).

Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa

ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Derajat pengaruh variabel X1, X2, X3, terhadap variabel Y dapat dilihat pada

hasil berikut ini:

Tabel. 4.12 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .847a .718 .706 1.43335

a. Predictors: (Constant), Penempatan, Produk, Promosi, Harga b. Dependent Variable: Keputusan_Memilih

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, (2013) Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa :

1. R = 0,847 berarti hubungan (relation) antara produk, harga, promosi,

penempatan sebesar 84,7%, artinya hubungannya sangat erat. Untuk

memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel

4.13.

Tabel 4.13

Hubungan Antar Variabel

Nilai Interpretasi

0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat

0,2 – 0,39 Tidak Erat

0,4 – 0,59 Cukup Erat

0,6 – 0,79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat Erat

Sumber : Situmorang dan Lufti (2012: 155)

2. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan Adjusted

0,706 berarti 70,6 % loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh kualitas

produk, kepercayaan, kepuasan. Sedangkan sisanya 29,4% dapat

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Standard Error of Estimated juga dapat disebut standar

deviasi. Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah

1.43335. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.2.3.2Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji-F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama

pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas (X1, X2, X3,)

berupa variabel produk, harga, promosi, penempatan dan variabel terikat

Keputusan Memilih Gus Irawan sebagai Calon Gubernur SUMUT (Y).

Model hipotesis yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut :

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat

pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3,) berupa

variabel produk, harga, promosi, penempatan dan variabel terikat Keputusan

Memilih Gus Irawan sebagai Calon Gubernur SUMUT (Y).

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh

positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3,) berupa variabel

produk, harga, promosi, penempatan dan variabel terikat Keputusan

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software

SPSS for windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada

tingkat α = 5% dengan kriteria sebagai berikut :

H0 diterima bila Fhitung ≤ Ftabelpada α = 5%

H0 ditolak bila Fhitung ≥ Ftabelpada α = 5%.

Tabel 4.13

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 497.414 4 124.354 60.528 .000a

Residual 195.176 95 2.054

Total 692.590 99

a. Predictors: (Constant), Penempatan, Produk, Promosi, Harga b. Dependent Variable: Keputusan_Memilih

Pada Tabel 4.13 dapat dilihat :

1. Pada Tabel 4.14 dapat dilihat nilai Fhitung adalah 60,528 dimana Fhitung >

Ftabel, yaitu 60,528 > 3,12 dan tingkat signifikansinya (0,000). Nilai

Ftabel pada tingkat signifikan 95% (α = 0,05) sebesar 2,054. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung > F tabel dan tingkat

signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel

produk, harga, promosi, penempatan dan variabel terikat Keputusan

Memilih Gus Irawan sebagai Calon Gubernur SUMUT (Y).

2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu kolom regresi, adalah jumlah

kuadrat dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi,

jumlah kuadrat varians yang tidak dihasilkan dari model persamaan

regresi yaitu sebesar 497.414.

4.2.3.3Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang

terdiri dari variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Penempatan

(X4) dan variabel Keputusan Memilih Gus Irawan sebagai Calon Gubernur

SUMUT. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah sebagai

berikut :

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, yang berarti variabel bebas yang terdiri

dari Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Penempatan (X4) dan tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) berupa

Keputusan Memilih Gus Irawan sebagai Calon Gubernur SUMUT.

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, yang berarti variabel bebas yang terdiri

dari Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Penempatan (X4) dan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) berupa

Keputusan Memilih Gus Irawan sebagai Calon Gubernur SUMUT.

H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 5%

Tabel 4.14 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .288 .934 .308 .759 Produk .181 .061 .269 2.949 .004 Harga .034 .059 .061 .573 .568 Promosi -.039 .069 -.060 -.563 .574 Penempatan .459 .069 .629 6.657 .000

a. Dependent Variable: Keputusan_Memilih

Pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa :

1. Variabel produk (X1)

Variabel produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan memilih, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,004) lebih kecil

dari 0,05 dan nilai thitung (3.933) > ttabel, artinya sehingga dapat disimpulkan

bahwa jika di tingkatkan variabel produk maka Keputusan Memilih Gus

Irawan sebagai Calon Gubernur SUMUT akan meningkat.

2. Variabel harga (X2)

Variabel harga berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap

keputusan memilih, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,568) lebih besar

dari 0,05 dan nilai thitung(0.675) < ttabel, artinya sehingga dapat disimpulkan

bahwa walaupun di tingkatkan variabel promosi maka Keputusan Memilih

3. Variabel promosi (X3)

Variabel promosi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap

keputusan memilih, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,574) lebih besar

dari 0,05 dan nilai thitung(1,533) < ttabel, artinya sehingga dapat disimpulkan

bahwa walaupun di tingkatkan variabel penempatan dalam pemasaran

maka Keputusan Memilih Gus Irawan sebagai Calon Gubernur SUMUT

tidak akan meningkat.

4. Variabel Penempatan (X4)

Variabel penempatan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap keputusan memilih, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000)

lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung (2.959) > ttabel, artinya sehingga dapat

disimpulkan bahwa jika di tingkatkan variabel penempatan maka

Keputusan Memilih Gus Irawan sebagai Calon Gubernur SUMUT akan

meningkat .

4.3Pembahasan

4.3.1 Variabel Produk

Variabel produk merupakan gagasan-gagasan calon gubernur Gus

Irawa. Produk yang berisi konsep, identitas ideologi. Baik dimasa lalu

maupun sekarang yang berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk

politik. Dimana memilih akan menikmatinya setelah calon gubernur

terpilih. Arti penting sebuah produk politik tidak hanya ditentukan oleh

peranan penting dalam memaknai dan menginterpretasikan sebuah

produk politik. Produk utama dari sebuah calon gubernur adalah platform

calon gubernur yang berisikan konsep, identitas, ideologi, dan program

kerja sebuah institusi politik ini menjadi variabel yang berpengaruh

signifikan terhadap keputusan memilih sehingga dapat disimpulkan

bahwa jika di tingkatkan variabel produk maka Keputusan Memilih Gus

Irawan sebagai Calon Gubernur SUMUT akan meningkat.

Dapat dilihat alasan masyarakat umum yang memilih Gus Irawan

sebagai Calon Gubernur SUMUT disebabkan lebih pada Janji Politik,

Visi dan Misi Politik, Kepribadian kandidat, Kinerja, dan Program yang

ditawarkan.

Janji politik berupa visi dan misi Gus Irawan yaitu Misi yang

diantaranya Sumut sejahtera, maksudnya meningkatkan perekonomian

rakyat dengan azas pancasila. Misi Gus Irawan yaitu menata birokasi

yang lebih efisien dan efektif dengan efisiennya dan efektifnya birokasi

diharapkan mampu mewujudkan visi Gus Irawan. Kurun waktu 5 tahun

diusahakan kemiskinan akan berkurang dari 11% menjadi hanya hanya

5% dengan cara berkepihakan dengan UKM. Meningkatkan

perutumbuhan ekonomi dengan cara mendapatkan investor. Skala

perioritas secara umum adalah meningkatkan kualitas pendidikan,

kesehatan, dan olahraga.

Pendapat masyarakat melihat keberhasilan Gus Irawan memimpin

pemilih sudah apatis hanya menginginkan kenikmatan sesaat, memilih

calon yang membagi sembako.

4.3.2 Variabel Harga

Variabel harga dalam marketing politik mencakup banyak hal. Mulai

biaya ekonomi, psikologis sampai ke citra nasional. Harga ekonomi

meliputi semua biaya yang dikeluarkan calon gubernur selama periode

kampanye, seperti iklan, publikasi, biaya rapat-akbar, biaya

pengorganisasian tim kampanye. Harga psikologis mengacu pada harga

persepsi psikologis, misal apakah memilih merasa nyaman dengan latar

belakang etnis, agama, pendidikann dan lain-lain, seorang kandidat

kepala daerah. Harga citra nasional berkaitan dengan apakah memilih

merasa kandidat calon gubernur bisa memberikan citra positif daerah dan

bisa menjadi kebanggaan atau tidak. Pada penelitian ini variable harga

berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan

memilih sehingga dapat disimpulkan bahwa walaupun di tingkatkan

variabel promosi maka Keputusan Memilih Gus Irawan sebagai Calon

Gubernur SUMUT tidak akan meningkat .

4.3.3 Variabel Promosi

Variabel Promosi dalam marketing politik membahas cara upaya

periklanan, kehumasan dan promosi untuk sebuah calon gubernur yang di

mix sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan

Pemilu. Tidak jarang institusi politik bekerjasama dengan sebuah

biro/agen iklan dalam membangun slogan dan citra yang akan

ditampilkan. Selain itu perlu dipertimbangkan memilihan media. Pada

penelitian ini variabel promosi berpengaruh secara positif dan tidak

signifikan terhadap keputusan memilih dapat disimpulkan bahwa

walaupun di tingkatkan variabel penempatan dalam pemasaran maka

Keputusan Memilih Gus Irawan sebagai Calon Gubernur SUMUT tidak

akan meningkat.

4.3.4 Variabel Penempatan

Variabel Penempatan berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi

sebuah calon gubernur dan kemampuana dalam berkomunikasi dengan

para memilih. Ini berati calon gubernur harus dapat memetakan struktur

serta karakteristik masyarakat baik itu geografis maupun demografis.

Kampanye politik memang harus bisa menyentuh segenap lapisan

masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan segmentasi politik.

Variabel penempatan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan memilih sehingga dapat disimpulkan bahwa jika di tingkatkan

variabel penempatan maka Keputusan Memilih Gus Irawan sebagai Calon

BAB V

Dokumen terkait