• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Metode Analisis Data

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2009).

51 Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance

0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2009).

b. Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokolerasi. Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. (Ghozali, 2009)

Salah satu cara yang digunakan untuk mendetkasi ada atau tidaknya autokolerasi adalah dengan uji Durbin Watson. Dasar pengambilan keputusan adalah - .

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidasamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2009).

52 Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot (Ghozali, 2009).

Cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan mnggunakan uji statitistik, yaitu dengan melakukan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati, 2003 dalam Ghozali 2009). Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Dengan kata lain, suatu model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas saat nilai sig. lebih besar dari 0.05 dengan tingkat kepercayaan 5%.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2009). Analisis grafik dapat dilihat melalui data histogram ataupun dengan melihat normal probability plot dimana distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

53 mengikuti garis diagonalnya. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal (Santoso, 2004).

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi

Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah gabungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2009), dengan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + e Dimana: Y = Return saham a = Konstanta b = Koefisien regresi X1 = Manajemen laba

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: 1) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Niai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

54 mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali, 2009)

2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009).

Menurut Santoso (2004) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima

atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak

atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

b. Moderated Regression Analysis (MRA)

Menurut Ghozali (2009), Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) dengan rumus persamaannya sebagai berikut:

55 1) Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 (X1X2) + e 2) Y = a + b1X1 + b2X3 + b3 (X1X3) + e 3) Y = a + b1X1 + b2X4 + b3 (X1X4) + e 4) Y = a + b1X1 + b2X5 + b3 (X1X5) + e 5) Y = a + b1X1 + b2X6 + b3 (X1X6) + e Keterangan: Y = Return saham a = Konstanta b = Koefisien regresi X1 = Manajemen laba X2 = Kualitas audit X3 = Kepemilikan manajerial X4 = Kepemilikan institusional X5 = Komite audit X6 = Komisaris independen

X1X2 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan kualitas

audit yang menggambarkan pengaruh variabel moderating kualitas audit terhadap hubungan manajemen laba dengan return saham.

X1X3 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan

kepemilikan manajerial yang menggambarkan pengaruh variabel moderating kepemilikan manajerial terhadap hubungan manajemen laba dengan return saham.

56 X1X4 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan

kepemilikan institusional yang menggambarkan pengaruh variabel moderating kepemilikan institusional terhadap hubungan manajemen laba dengan return saham.

X1X5 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan komite

audit yang menggambarkan pengaruh variabel moderating komite audit terhadap hubungan manajemen laba dengan return saham.

X1X6 = Variabel perkalian antara manajemen laba dengan

komisaris independen yang menggambarkan pengaruh variabel moderating komisaris independen terhadap hubungan manajemen laba dengan return saham.

e = Error

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: 1) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Niai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir

57 semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009).

2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009).

Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2009).

3) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009).

Menurut Santoso (2004) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima

atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

58 b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak

atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

Dokumen terkait