• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Pengujian Instrumen Penelitian

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik atau persamaan regresi berganda yang digunakan. Peneliti melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

b. Uji Multikolinearitas

Tujuan digunakannya uji ini adalah untuk menguji apakah pada model model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas (multiko), model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi atau terdapat ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari nilai residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut dengan Homokedastisitas.37 3. Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 20.

Regresi linier berganda bertujuan untuk menunjukkan pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Regresi linier berganda merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui

37 Nur Asnawi, Metodologi Riset Manajemen Pemasaran, (Malang: UIN-Maliki Press, 2011), hlm. 178

besarnya pengaruh satu variabel terhadap variabel lain yang ada hubungannya. Penggunaan alat analisis ini mempunyai tujuan untuk meramalkan atau memperkirakan nilai suatu variabel dalam hubungannya dengan variabel lain yang diketahui. Rumusnya sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + µ Dimana :

Y : Minat beli ulang a : Konstanta

b : Koefisien regresi dari masing-masing faktor penelitian (b1,b2,b3 )

x1 : Word of mouth x2 : Tingkat Pendapatan x3 : Kepuasan Pelanggan

µ : Variabel lain yang berpengaruh 4. Uji Hipotesis

Uji hipetesis dalam penelitian ini menggunakan uji F, uji T, dan R-Squared, yaitu sebagai berikut:

a. Uji statistik F (Uji signifikansi simultan)

Uji F digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.

Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, dan jika Fhitung > Ftabel,

maka H0 diterima. Pada output regresi, uji F juga dapat dilihat dengan membandingkan nilai probabilitas dengan α yang ditentukan, dengan demikian apabila hasil perbandingan menunjukkan bahwa nilai probabilitas < α (0,005) maka dapat dikatakan bahwa pemodelan yang dibangun memenuhi kriteria. b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur presentase varian variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang ada dalam model (Ghozali, 2013). Nilai R2 mempunyai range antara 0 – 1, jika nilai range semakin mendekati angka 1 maka variabel independen semakin baik dalam mengestimasikan variabel dependennya.

c. Uji Statistik t (Uji Signifikansi Indifidual)

Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Djarwanto & Subagyo, 2003). Menentukan kesimpulan apakah H0 diterima atau H1 ditolak. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan

H1 ditolak, berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum Toko Goedank Houseware

1. Sejarah Singkat Toko Goedank Houseware

Toko Goedank Houseware merupakan toko yang menjual bermacam produk-produk peralatan rumah tangga barang pecah belah. Toko ini berdiri tahun 2007 sampai sekarang. Toko ini didirikan oleh Bapak Yaliyus yang mana toko ini berlokasi di Jl. Biaro – Lasi Km. 3, Koto Tuo Balai Gurah, Kecamatan Ampek, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Sampai sekarang toko ini masih bergerak di bidang bisnis yang menjual peralatan rumah tangga dengan beraneka jenis produk barang pecah belah.

2. Tujuan Toko Goedank Houseware

Tujuan Toko Goedank Houseware didirikan antara lain :

a. Menyediakan kebutuhan peralatan ruman tangga dengan harga terjangkau dengan diimbangi pemberian kualitas yang baik, sehingga dapat memberikan kepuasan dan kenyamana bagi konsumen.

b. Memberikan kemudahan pelayanan berbelanja bagi masyarakat sekitar.

c. Membantu serta menciptakan lapangan pekerjaan dalam mengatasi pengangguran.

3. Aktifitas Toko Goedank Houseware

Toko Goedank Houseware memasarkan barang-barang pecah belah, mereka memberikan barang dengan kualitas yang beragam. Selain itu, Toko Goedank Houseware ini memiliki stok barang yang banyak, guna memberikan pelayanan penjualan dalam sistem grosir. Usaha yang bergerak di bidang bisnis barang pecah belah ini banyak menyediakan kebutuhan masyarakat, seperti produk pecah belah berupa peralatan rumah tangga yang meliputi empat jenis produk yaitu produk yang terbuat dari besi, produk yang terbuat dari aluminium, produk yang terbuat dari kaca, dan produk yang terbuat dari plastik. Toko Goedank Houseware menjual barang-barang mereka secara eceran langsung kepada konsumen, selain itu juga melayani pembelian secara grosir.

Sistem belanja eceran di Toko Goedank Houseware hampir sama dengan sistem belanja di supermarket pada umumnya. Mereka menata rapi produk-produk sesuai dengan jenis kelompok masing-masing dan memberikan label harga tetap terhadap produk mereka, sehingga memudahkan konsumen dalam melihat harga produk yang ingin mereka beli. Toko Goedank Houseware juga memberikan garansi berupa perbaikan barang terhadap produk-produk elektronik mereka dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan berbelanja bagi pelanggannya.

Toko Goedank Houseware menstok barangnya langsung dari pulau Jawa menggunakan armada pengiriman mereka. Toko Goedank Houseware beroperasi setiap hari dari pukul 09.00 – 18.30 WIB dengan karyawan yang beranggotakan 16 orang.

4. Struktur Organisasi Toko Goedank Houseware

Struktur organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dengan adanya struktur organisasi, kegiatan yang ada didalam perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan dapat di koordinis secara efektif dan efesien.

Dalam suatu usaha bisnis, adanya sruktur organisasi yang baik akan dapat membentuk satu kesatuan organisasi dari tiap-tiap bagian yang ada didalam usaha bisnis atau perusahaan, dan akan terlihat adanya pimpinan, tugas masing individu, tanggungjawab, serta wewenang dari masing-masing bagian dari usaha bisnis tersebut.

Gambar IV.1 : Struktur Organisasi Toko Goedank Houseware

Sumber : Struktur Organisasi Toko Goedank Houseware.

PIMPINAN Bag. Sopir Bag. Gudang Bag. Toko/ Penjuaan Bag. Marketing Bag. Pembukuan/ Keuangan A A Casir (A) A A B B B B C Casir (B) C Pejaga Toko (A) D Pejaga Kebersihan (A)

Berdasarkan struktur organisasi Toko Goedank Houseware, maka dapat dijelaskan peranan dari posisi setiap jabatan yang ada di struktur tersebut sebagai berikut:

a. Pimpinan

Merupakan orang yang memimpin sebuah usaha bisnis dan menjalankan kegiatan bisnis atau perusahaan. Pimpinan juga disebut sebagai seorang manajer, manajer mempunyai wewenang untuk menyusun strategi pengembangan usaha bisnis serta menentukan kebijakan umum di Toko Goedank Houseware tersebut, dengan tugas:

1) Menentukan arah dan kebijakan atau rencana kerja yang berlaku di usaha bisnis tersebut.

2) Mengawasi jalannya operasional perusahaan sesuai dengan standar operasional yang berlaku di usaha bisnis tersebut. 3) Mempertanggungjawabkan hasil kerja dan operasional di

sebuah usaha bisnis. b. Bagian Pembukuan/ Keuangan

Berfungsi sebagai orang yang mencatat pemasukan ataupun pengeluaran keuangan dari seluruh aktivitas yang terjadi di usaha bisnis tersebut. Tugasnya adalah:

1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proses administrasi di usaha bisnis tersebut.

2) Menganalisa laporan keuangan berdasarkan transaksi yang terjadi di dalam kegiatan operasional.

3) Melakukan pencatatan transaksi yang dilakukan.

4) Meneliti dan memeriksa laporan kas atau bank dan bukti penerimaan dan pembayaran kas.

c. Bagian Marketing

Bagian marketing ini bertanggungjawab dalam melakukan kegiatan promosi. Tugas pada bagian ini adalah:

1) Membuat atau merencanakan kegiatan promosi yang akan dilakukan sesuai dengan persetujuan manajer.

2) Membuat proposal budget yang akan digunakan dalam kegiatan promosi serta menetapkan target penjualan dari setiap kegiatan yang dilakukan.

3) Membuat dan mengaktifkan pemasaran melalui media masa. d. Chasir / Tempat Pembayaran Transaksi

Tugasnya adalah:

1) Membuat catatan atas bukti transaksi pada voucher pendukung.

2) Membuat laporang ikhtisar pengeluaran kas kecil.

3) Membuat laporan kas harian dan laporan perekomendasi bank.

e. Penjaga Toko

Tugasnya adalah:

1) Menjaga keamanan toko

2) Melakukan pengawasan terhadap pembeli. f. Penjaga Kebersihan

Tugasnya adalah:

1) Menjaga kebersihan toko

2) Merapikan barang-barang yang berantakan sesuai dengan tempatnya.

g. Bagian Pergudangan

Tugas dari penjaga gudang adalah:

1) Menjaga keamanan seluruh lingkungan gudang dari ancaman pihak yang tidak bertanggung jawab setiap saat. 2) Mencatat barang masuk dan keluar gudang.

h. Supir

Tugasnya adalah:

1) Menjemput barang dari suplayer

2) Mengantar barang dari gudang ke toko dan dari toko ke gudang.

B. Analisis Deskripsi

1. Analisis Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah berbelanja lebih dari satu kali di Toko Goedank Houseware. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 responden. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner yang telah diberikan, maka responden dapat digolongkan berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat pendidikan serta tingkat pendapatan per bulan.

a. Jenis kelamin

Tabel IV.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 14 14%

Perempuan 86 86%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Berdasarkan tabel IV.1 diatas dapat diketahui bahwa 14 orang atau 14% responden berjenis kelamin laki-laki dan 86 orang atau 86% responden berjenis kelamin perempuan.

b. Usia Responden

Usia responden dikategorikan menjadi 4 kelompok, yaitu berusia dibawah 20 tahun, 20-40 tahun, 40-60 tahun, dan diatas 60 tahun.

Tabel IV.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Responden Jumlah Persentase

Dibawah 20 tahun 11 11%

20 – 40 tahun 48 48%

Diatas 40 tahun 41 41%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Berdasarkan tabel IV.2 diatas maka responden dibagi menajdi 4 kelompok yaitu usia dibawah 20 tahun diketahui berjumlah 11 orang atau 11% responden, berusia 20 – 40 tahun berjumlah 48 orang atau 48% responden, dan diatas 40 tahun berjumlah 41 orang atau 41%.

c. Tingkat Pendidikan Responden

Tabel IV.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase

SD - -

SLTP 2 2%

SLTA 44 44%

Perguruan Tinggi 54 54%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Berdasarkan tabel IV.3 diatas responden yang mempunyai tingkat pendidikan SD tidak ada , SLTP 2 orang atau 2% responden, SLTA 44 orang atau 44% responden, dan perguruan tinggi 54 orang atau 54% responden.

d. Pekerjaan Responden

Tabel IV.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Persentase

Pelajar/ Mahasiswa 8 8%

Ibu Rumah Tangga 23 23%

PNS 14 14%

Karyawan 13 13%

Wiraswasta 27 27%

Lainnya 15 15%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Berdasarkan tabel IV.4 diatas maka dapat diketahui bahwa 8 orang atau 8% responden adalah pelajar/ mahasiswa, 23 orang atau 23% adalah ibu rumah tangga, 14 orang atau 14% responden adalah PNS, 13 orang atau 13% responden adalah karyawan, 27 orang atau 27% responden adalah wiraswasta, dan 15 orang atau 15% responden adalah kategori lainnya.

e. Tingkat Pendapatan Responden

Tabel IV.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Pendapatan Jumlah Persentase

Dibawah Rp 1.000.000 4 4%

Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000 39 39%

Rp 3.000.001 – Rp 6.000.000 35 35%

Diatas Rp 6.000.001 22 22%

Jumlah 100 100%

Berdasarkan tabel IV.5 diatas responden mempunyai pendapatan perbulan dibawah Rp 1.000.000 adalah 4 orang atau 4% responden, Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000 adalah 39 orang atau 39% responden, Rp 3.000.001 – Rp 6.000.000 adalah 35 orang atau 35% responden, dan diatas Rp 6.000.001 adalah 22 orang atau 22% responden.

2. Analisis Deskripsi Variabel

Analisis deskripsi variabel digunakan untuk memberikan gambaran mengenai rata-rata jawaban responden dalam menjawan pertanyaan mengenai word of mouth, tingkat pendapatan, kepuasan pelanggan dan minat beli ulang.

Kuesioner pada variabel word of mouth, tingkat pendapatan, kepuasan pelanggan dan minat beli ulang menggunakan skala 1-5, skala 1 menunjukkan persepsi konsumen terhadap word of mouth, tingkat pendapatan, kepuasan pelanggan dan minat beli ulang yang dirasakan sangat kurang bagus, sementara skala 5 menunjukkan persepsi konsumen terhadap word of mouth, tingkat pendapatan, kepuasan pelanggan dan minat beli ulang yang dirasakan sangat bagus. Adapun skala data tersebut sebagai berikut:

Tabel IV.6

Tabel Skala Data Word of Mouth

Skala Data Kelas Kategori

1 1,00 – 1,79 Sangat Rendah 2 1,80 – 2,59 Rendah 3 2,60 – 3,39 Cukup Rendah 4 3,40 – 4,19 Tinggi 5 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi a. Word of Mouth Tabel IV.7

Deskripsi Variabel Word of Mouth

Item Skor rata-rata

1 (membicarakan) 4,05 (Tinggi) 2 (membicarakan) 3,89 (Tinggi) 3 (rekomendasi) 3,84 (Tinggi) 4 (dorongan) 3,51 (Tinggi) 5 (dorongan) 3,64 (Tinggi) Skor rata-rata : 3,78 Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Dengan menggunakan kategori tersebut, rata-rata skor persepsi konsumen terhadap word of mouth adalah 3,78 yang termasuk dalam kategori tinggi. Konsumen berpendapat bahwa word of mouth yang dirasakan terhadap Toko Goedank Houseware tinggi.

b. Tingkat Pendapatan

Tabel IV.8

Deskripsi Variabel Tingkat Pendapatan

Item Skor rata-rata

1 (Penghasilan/gaji) 4,06 (Tinggi)

2 (Tambahan penghasilan) 3,96 (Tinggi)

3 (Gaya hidup) 3,57 (Tinggi)

4 (Pola Konsumsi) 3,41 (Tinggi)

5 (Jumlah Kebutuhan) 3,83 (Tinggi)

Skor rata-rata : 3,76 Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Dengan menggunakan kategori tersebut, rata-rata skor persepsi konsumen terhadap tingkat pendapatan adalah 3,76 yang termasuk dalam kategori tinggi. Konsumen berpendapat bahwa tingkat pendapatan yang dirasakan terhadap Toko Goedank Houseware tinggi.

c. Kepuasan Pelanggan

Tabel IV.9

Deskripsi Variabel Kepuasan Pelanggan

Item Skor rata-rata

1 (Perasaan Puas) 3,94 (Tinggi)

2 (Perasaan puas) 3,76 (Tinggi)

3 (Perasaan puas) 3,90 (Tinggi)

4 (Harapan terpenuhi) 3,59 (Tinggi)

5 (Selalu berbelanja) 3,71 (Tinggi)

Skor rata-rata : 3,78 Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Dengan menggunakan kategori tersebut, rata-rata skor persepsi konsumen terhadap kepuasan pelanggan adalah 3,78 yang termasuk dalam kategori tinggi. Konsumen berpendapat bahwa kepuasan pelanggan yang dirasakan di Toko Goedank Houseware tinggi. d. Minat Beli Ulang

Tabel IV.10

Deskripsi Variabel Minat Beli Ulang

Item Skor rata-rata

1 (Rekomendasi positif) 3,92 (Tinggi)

2 (Kebutuhan) 3,78 (Tinggi)

3 (Keinginan) 3,71 (Tinggi)

4 (Rencana membeli kembali) 3,86 (Tinggi)

5 (pengalaman baik) 3,46 (Tinggi)

Skor rata-rata : 3,74 Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Dengan menggunakan kategori tersebut, rata-rata skor persepsi konsumen terhadap minat beli ulang adalah 3,74 yang termasuk dalam kategori tinggi. Konsumen berpendapat bahwa minat beli ulang yang dirasakan terhadap Toko Goedank Houseware tinggi.

C. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner yang dibagikan oleh peneliti. Suatu kuesioner dikatakan valid jika memapu mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2001).

Uji coba angket dilakukan di Toko Goedank Houseware pada pelanggan yang telah melakukan pembelian lebih dari satu kali berbelanja dengan sampel 30 pelanggan. Dalam melakukan uji validitas ini, peneliti menggunakan metode komputerisasi SPSS 20 dengan teknik pengujian bivariate pearson (produk momen pearson). Dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel IV.11

Hasil Pengujian Validitas

No Variabel / Indikator r hitung r tabel Ket

1 Word of Mouth (X1)  Pernyataan No 1  Pernyataan No 2  Pernyataan No 3  Pernyataan No 4  Pernyataan No 5  0,572  0,607  0,640  0,748  0,609  0,165  0,165  0,165  0,165  0,165  Valid  Valid  Valid  Valid  Valid 2 Tingkat Pendapatan (X2)  Pernyataan No 1  Pernyataan No 2  Pernyataan No 3  Pernyataan No 4  Pernyataan No 5  0,561  0,666  0,769  0,575  0,800  0,165  0,165  0,165  0,165  0,165  Valid  Valid  Valid  Valid  Valid 3 Kepuasan Pelanggan (X3)  Pernyataan No 1  Pernyataan No 2  Pernyataan No 3  Pernyataan No 4  Pernyataan No 5  0,530  0,523  0,690  0,746  0,634  0,165  0,165  0,165  0,165  0,165  Valid  Valid  Valid  Valid  Valid

4 Minat Beli Ulang (Y)

 Pernyataan No 1  Pernyataan No 2  Pernyataan No 3  Pernyataan No 4  Pernyataan No 5  0,645  0,627  0,598  0,542  0,744  0,165  0,165  0,165  0,165  0,165  Valid  Valid  Valid  Valid  Valid

Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Berdasarkan tabel IV.11 dapat diketahui bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r table (r table untuk n=100 adalah 0,165). Dengan demikian item-item pertanyaan penyusun konsep variabel tersebut dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi atau variabel penelitian. Suatu variabel dikatakan reliabel (handal) jika jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat reliabilitas penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha, suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2015). Hasil perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel IV.12 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Word of Mouth 0,628 Reliabel

Tingkat Pendapatan 0,706 Reliabel

Kepuasan Pelanggan 0,606 Reliabel

Minat Beli Ulang 0,611 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Berdasarkan hasil pengujian di atas diperoleh hasil bahwa semua item pertanyaan kuesioner dinyatakan reliabel dan handal.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik harus dipenuhi pada analisis linier berganda, dalam hal ini penulis menggunakan program SPSS 20 untuk mengolah data. Adapun uji asumsi klasik yang penulis maksud sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini menggunakan Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila angka signifikan uji Kolmogrov-Smirnov Sig > 0,05 menunjukan bahwa data berdistribusi normal. Adapun hasil uji normalitas pada grafik dan tabel sebagai berikut :

Tabel IV.13 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 2.10453996

Most Extreme Differences

Absolute .093

Positive .078

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .932

Asymp. Sig. (2-tailed) .350

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Dapat dilihat pada tabel IV.15 bahwa semua data pada variabel penelitian ini dikatakan berdistribusi normal, karena seluruh angka Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar daripada 0,05 yaitu sebesar 0,350. Dari grafik Normal Q-Q Plot of minat beli ulang sebelumnya terlihat sebaran data yang berkumpul disekitaran garis uji yang mengarah ke kanan atas. Tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Oleh karena itu data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Suatu model regresi dikatakan bebas multikolinieritas jika nilai VIF (Variance Inflation Faktor) kurang dari 10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas diantara variabel bebas.

Tabel IV.14

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standar dized Coefficie nts t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toler ance VIF 1 (Constant) 1.638 1.486 1.102 .273 Word of Mouth .269 .131 .253 2.052 .043 .278 3.592 Tingkat Pendapatan .243 .086 .232 2.828 .006 .630 1.587 Kepuasan Pelanggan .392 .118 .386 3.324 .001 .314 3.181 a. Dependent Variable: Minat Beli Ulang

Sumber : Sumber : Data primer yang diolah peneliti (2020)

Dari tabel IV.16 diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel word of mouth 3,592 dan nilai tolerance 0,278, untuk variabel tingkat pendapatan adalah 1,587 dan nilai tolerance 0,630, dan untuk variabel kepuasan pelanggan adalah 3,181 dengan tolerance 0,314. Maka dapat dilihat masing-masing nilai VIF setiap variabel kurang dari 10,00 dan tolerance untuk masing-masing variabel lebih dari 0,10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel bebas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan atau observasi. Suatu variabel tidak terjadi heteroskedastisitas apabila angka

signifikansi > 0,05 dan dilihat dari scatter-plots, apabila titik-titik pada scatter-plots menyebar secara acak, baik dibagian atas angka nol ataupun dibagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y, maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau disebut homokedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas sebagai berikut :

Gambar IV.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari scatterplot tersebut, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik dibagian atas angka nol atau dibagian bawah angka nol dati sumbu vertikal atau sumbu Y. Dengan demikian, dapat

simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

Dokumen terkait