• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian

4.5. Teknik Pengolahan Data

4.5.3. Uji Asumsi Klasik

              

2 2 1 1 x j S S k k

k = Banyaknya belahan tes 2

j

S = Varians belahan j; j = 1,2, … k 2

x

S = Varians skor tes

Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya lebih dari atau sama dengan 0,700 (Robert M Kaplan dan Dennis Saccuzo, 1993:123).

4.5.3. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik adalah yang memenuhi seluruh uji asumsi klasik, yaitu data terdistribusi normal, tidak terjadi multikolonieritas, bebas dari autokolerasi, dan homoskedastisitas.

4.5.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2010). Model regresi yang baik dapat diketahui dengan menggunakan grafik histogram, yang dapat terlihat jika data memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Cara lain, yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada suatu sumbu diagonal dari grafik normal Probability Plot (P-P Plot). Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikutiarah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selain itu, dapatjuga dengan melihat angka probabilitas Kolmogorov-Smirnov. Jika

  nilai probabilitaslebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal, dan jika probabilitas lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

4.5.3.2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2010). Hasil yang diharapkan dalam pengujian adalah tidak terjadinya korelasi antar variabel independen. Ada beberapa cara untuk menguji ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan analisa matrik korelasi antar variabel independen dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau sama dengan nilai VIF kurang dari 10, hal ini berarti tidak terjadi multikolonieritas dalam model regresi.

4.5.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2005). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak menghasilkan heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan grafik scatterplot untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas. Jika tidak ada pula yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (homoskedastisitas).

  4.6. Definisi operasional variabel

Definisi operasional adalah pemesanan variabel menjadi variabel yang dapat di ukur(Indrianto,2002). Definisi operasional untuk penelitian ini dapat diperhatikan pada Tabel.4.2.

Tabel 4.2. Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian

Indikator Definisi Operasional Indikator

Anggaran OP irigasi dari pemerintah (X1)

Pengalokasian dana OP yang memadai untuk pengelolaan irigasi

1. Adanya ketersediaan dana O&P irigasi untuk membayar gaji pegawai

2. Adanya ketersediaan dana O&P irigasi untuk biaya administrasi dan yang teralokasikan untuk pemeliharaan prasarana Jumlah petugas dan fasilitas pendukung (X2) Terwujudnya keseimbangan antara jumlah petugas OP dengan jumlah prasarana yang dibangun serta memadainya fasilitas pendukung

1. Recrutment pegawai honor untuk penambahan personil petugas O&P

2. Pendataan kebutuhan pegawai secara berkala.

3. Peningkatan status pegawai O&P

4. Tersedianya fasilitas pendukung berupa Rumah Petugas Operasi Bendung (POB) & Petugas Pintu Air (PPA), peralatan tranportasi lapangan bagi petugas Operasi dan Pemeliharaan, peralatan komunikasi & GPS bagi petugas Operasi dan Pemeliharaan lapangan. Organisasi

personalia (X3)

Untuk memberikan informasi dan metoda umum dalam

melaksanakan O&P bagi petugas lapangan

1. Setiap petugas O&P mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

2. Adanya panduan kepada petugas dalam melaksanakan kegiatan operasi dan kegiatan pemeliharan jaringan irigasi 3. Ada pengukuran kinerja petugas

 

Indikator Definisi Operasional Indikator

Kondisi kelembagaan P3A (X4)

Peran serta dari perkumpulan petani pemakai air (P3A) yang mandiri dan memiliki otoritas didalam pengelolaan sistem irigasi dalam mendukung kinerja petugas dalam memonitoring

Adanya rapat antara Instansi terkait dan wakil perkumpulan petani pemakai air membahas pola dan rencana tata tanam, rencana tahunan pembagian dan pemberian air irigasi serta merekomendasi kepada

Bupati/Walikota atau Gubernur sesuai kewenangannya.

2. P3A/GP3A/IP3A bersama petugas pengelola irigasi melakukan penelusuran untuk mengidentifikasi kerusakan-kerusakan, usulan rencana perbaikan dan skala prioritas. 3. P3A/GP3A/IP3A berperan aktif

dalam pengamanan jaringan irigasi serta pengawasan atas pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi dalam penyampaian laporan penyimpangan pelaksanaan kepada dinas atau pengelolan irigasi

Kualitas koordinasi antar lembaga terkait (X5)

Adanya koordinasi yang baik diantara Balai Wilayah Sungai Sumatera II, Dinas PSDA, P3A serta pemerintah kabupaten dalam pengelolaan jaringan irigasi

1. Kerjasama yang sistematis dan produktif antara aparat

pemerintah daerah, petugas pengairan, dan PPL

2. Pembinaan terhadap P3A dan sering dikunjungi.

3. Besarnya partisipasi masyarakat setempat untuk ikut dalam kegiatan terkait operasi dan pemeliharaan Terpenuhinya kapasitas saluran dengan kapasitas rencana (X6) Diperlukannya penambahan petugas operasi pemeliharaan sehingga memadai dibandingkan dengan jumlah prasana yang telah dibangun

1. Tingkat kecukupan, yakni perbandingan tebal (depth) pemberian air irigasi aktual terhadap tebal air yang diinginkan petani (P3A).

2. Ketepatan waktu, yakni perbandingan antara waktu pemberian air menurut kondisi

 

Indikator Definisi Operasional Indikator

akutal terhadap jadwal yang diinginkan petani (P3A).

3. Kemerataan penjatahan air antar petak tertier.

Terjaganya kondisi bangunan dan saluran (X7)

Program penyusunan dan penetapan rencana tahunan operasi dan pemeliharaan

1. Instansi terkait aktif dalam pelaksanaan inventarisasi jaringan irigasi ini untuk menyusun program biaya 5 tahunan

2. Koordinasi antar lembaga terkait yang kuat dan berkesinambungan dalam penyusunan program serta pembiayaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Kinerja dari operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi di daerah irigasi Sungai Ular (Y) Memperlancar kinerja petugas dalam pelaksanaan operasi dan

mempertahankan

kelestarian jaringan irigasi.

1. Peningkatan pelayanan Operasi jaringan irigasi meliputi

pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka-menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau dan

mengevaluasi.

2. Peningkatan pelayanan pemeliharaan jaringan irigasi dengan upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi

Dokumen terkait