• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil uji reliabilitas untuk variabel komitmen organisasi menunjukkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0.655 dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0.655 > 0.60).

J. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolonieritas

Untuk menguji apakah ada korelasi antara variabel bebas yaitu partisipasi anggaran dan komitmen organisasi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Model regresi bebas dari problem multiko adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan angka Tolerance mendekati 1 (Ghozali, 2001).

95

Tabel 4.16

Hasil Uji Multikolonieritas

Partisipasi Anggaran (pa) dan Komitmen Organisasi (ko) Variabel Tolerance VIF

Pa 0.985 1.015

Ko 0.985 1.015

Sumber: Data SPSS

Tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa variabel partisipasi anggaran dan komitmen organisasi bebas dari problem multiko. Karena keduanya memiliki hasil nilai Tolerance 0.985 yang tidak lebih kecil dari 0.1 dan nilai VIF 1.015 yang tidak lebih besar dari 10.

2. Uji Heterokedastisitas

Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varian dari model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pedoman suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y (Ghozali, 2001). Berikut ini Gambar 4.1 untuk memperlihatkan hasil uji heterokedastisitas.

96

Gambar 4.1

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data SPSS

Pada grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi senjangan anggaran berdasarkan masukan variabel independen partisipasi anggaran dan komitmen organisasi sebagai variabel moderat.

97

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat penyebaran data yang normal atau tidak, karena data diperoleh secara langsung dari pihak pertama melalui kuesioner. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal probability plot dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data berada disekitar garis lurus diagonal. Hasil dari uji normalitas dapat dilihat dalam Gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

98 Hasil uji normalitas yang dapat dilihat pada grafik normal probability plot di atas titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa sebaran data terdistribusi normal dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

K. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier sederhana dan berganda. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan pengaruh variabel partisipasi anggaran sebagai variabel independen terhadap variabel senjangan anggaran sebagai variabel dependen. Dan untuk mengetahui apakah hubungan yang dimiliki variabel partisipasi anggaran dan variabel senjangan anggaran akan semakin kuat akibat adanya moderasi dari variabel komitmen organisasi.

1. Uji Regresi Linier

Untuk pengujian hipotesis peneliti menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA) yang merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier. Metode ini biasa digunakan dalam penelitian yang menyertakan variabel moderat. Hasil dari uji MRA (uji interaksi), dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut ini.

99

Tabel 4.17

Hasil Uji Regresi Linier (Uji t)

Senjangan Anggaran (Y,totalsa), Partisipasi Anggaran (X,totalpa), dan Komitmen Organisasi (X,moderat,totalko)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 13.078 23.946 .546 .589 totalpa .460 .827 .714 .556 .582 totalko .302 .514 .492 .587 .562 moderat -.007 .018 -.562 -.391 .699

a. Dependent Variable: totalsa

Sumber: Data SPSS

Berdasarkan Tabel 4.17, nilai probabilitas untuk variabel partisipasi anggaran (totalpa) adalah 0.582. Karena nilai probabilitas yang melebihi 0.05 (sig. =0.582 > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa variabel partisipasi anggaran tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, yaitu senjangan anggaran. Argumentasi yang digunakan untuk menjelaskan keadaan tersebut didasarkan pada pendapat teoritis yang diungkapkan Steven (2002), yakni bahwa partisipasi anggaran akan memiliki dampak terhadap senjangan anggaran apabila anggaran digunakan sebagai dasar untuk mengukur kinerja. Akan tetapi jika dilihat dari sisi yang lain, dapat dijelaskan bahwa hubungan yang terjadi antara variabel partisipasi anggaran terhadap variabel senjangan anggaran adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari nilai t yang muncul pada Tabel 4.17, yaitu t = 0.556.

100 Tidak ada tanda minus pada skor t atau skor t bernilai positif menunjukkan hubungan positif antara variabel partisipasi anggaran dengan variabel senjangan anggaran. Namun, oleh karena nilai sig. yang didapat melebihi 0.05 atau dapat dikatakan tidak signifikan maka pernyataan hipotesis pertama (Ha1), “ Partisipasi anggaran berpengaruh langsung secara signifikan terhadap senjangan anggaran”, ditolak.

Kemudian dari tampilan Tabel 4.17 juga dapat dilihat hasil nilai probabilitas yang didapat menunjukkan bahwa hasil variabel moderat yang merupakan hasil interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan variabel komitmen organisasi adalah tidak signifikan karena nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 (sig. = 0.699 > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan variabel komitmen organisasi juga tidak memiliki pengaruh terhadap variabel senjangan anggaran. Namun demikian dari hasil uji t yang didapat, yaitu t = - 0.391, maka dapat dijelaskan bahwa hasil interaksi antara variabel partisipasi anggaran dengan variabel komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap variabel dependen, yaitu senjangan anggaran. Dengan kata lain, eksistensi variabel komitmen organisasi dapat mengubah hubungan, walaupun tidak secara signifikan, antara variabel partisipasi anggaran dengan variabel senjangan anggaran menjadi hubungan negatif. Meskipun demikian, berdasarkan nilai probabilitas yang melebihi 0.05 sehingga dapat dikatakan tidak signifikan maka pernyataan hipotesis kedua (Ha2), “ Partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap senjangan

101 anggaran dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating”, ditolak.

Tabel 4.18

Hasil Uji Regresi Linier (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 44.808 3 14.936 .801 .503a

Residual 577.935 31 18.643

Total 622.743 34

a. Predictors: (Constant), moderat, totalko, totalpa b. Dependent Variable: totalsa

Sumber: Data SPSS

Uji ANOVA atau Uji F pada Tabel 4.18 didapat nilai F hitung sebesar 0.801 dengan probabilitas 0.503. Karena probabilitas jauh lebih besar dari 0.05 (sig. = 0.503 > 0.05) maka model regresi linier tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel senjangan anggaran atau dapat dikatakan bahwa variabel partisipasi anggaran yang berinteraksi dengan variabel komitmen anggaran (variabel moderat) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel senjangan anggaran. Kondisi ini, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, menolak hipotesis kedua (Ha2).

102

Tabel 4.19

Hasil Uji Regresi Linier (Uji R2)

Sumber: Data SPSS

Tampilan Tabel 4.19 didapat nilai R2 sebesar 0.072, hal ini berarti variabel partisipasi anggaran, variabel komitmen organisasi, serta variabel moderat yang merupakan hasil interaksi variabel partisipasi anggaran dan variabel komitmen organisasi hanya memiliki kemampuan sebesar 7.2% dalam menjelaskan variabel senjangan anggaran. Sisanya, variabel senjangan anggaran dapat dijelaskan lebih jauh oleh variabel lainnya yaitu sebesar 92.8%. Kondisi ini, dengan hasil perhitungan yang terdapat pada tampilan Tabel 4.19 di atas (Adjusted R2 = - 0.18), merupakan hasil yang tidak diharapkan peneliti. Namun, kondisi tersebut pernah terjadi pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Greenberg (1990). Pada penelitiannya untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran, Greenberg mendapatkan hasil Adjusted R2 hanya

senilai – 0.29. Berikut ini peneliti menampilkan pada tabel 4.20 hasil

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .268a .072 -.018 4.318

a. Predictors: (Constant), moderat, totalko, totalpa b. Dependent Variable: totalsa

103 perhitungan uji R2 yang dilakukan peneliti mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran.

Tabel 4.20

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Partisipasi Anggaran (totalpa) dan Senjangan Anggaran (totalsa)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .040a .002 -.029 4.722

a. Predictors: (Constant), totalpa

Sumber: Data SPSS

Hasil yang ditampilkan pada Tabel 4.20, menunjukkan nilai Adjusted R2 – 0.29. Hasil ini serupa dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan oleh Greenberg (1990). Menurut Gujarati (2003) dalam kenyataan nilai Adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Kondisi tersebut terjadi pada penelitian ini. Selanjutnya Gujarati menyatakan jika dalam uji empiris didapat nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol. Kondisi ini menunjukkan ketidakmampuan partisipasi anggaran dalam menjelaskan varian senjangan anggaran.

104

L. Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis pertama menguji apakah partisipasi anggaran berpengaruh langsung secara signifikan terhadap senjangan anggaran. Dari hasil uji hipotesis pertama (Ha1), dapat dilihat dari pemaparan sebelumnya bahwa hipotesis alternatif ditolak. Tampilan uji statistik t, pada tabel 4.17, menunjukkan nilai signifikansi yang melebihi 0.05. Maka, hasil penelitian ini tidak mendukung atau menolak hipotesis alternatif pertama (Ha1). Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Greenberg (1990) dan Muslichah (2005), yaitu partisipasi anggaran tidak berpengaruh langsung secara signifikan terhadap senjangan anggaran. Argumen untuk menjelaskan tidak signifikannya pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran didasarkan pada pendapat teoritis yang dikemukakan oleh Stevens (2002) bahwa partisipasi anggaran akan memiliki dampak terhadap senjangan anggaran jika anggaran digunakan sebagai dasar untuk mengukur kinerja. Temuan ini tidak konsisten dengan penelitian lainnya yang dilakukan sebelumnya oleh Lukka (1988), Dunk (1993), dan Ivan Budi Yuwono (1999) yang menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dan senjangan anggaran mempunyai hubungan positif secara signifikan, yaitu peningkatan partisipasi dalam proses penyusunan anggaran akan semakin meningkatkan senjangan anggaran.

Hipotesis kedua menguji apakah partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap senjangan anggaran dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Dari hasil uji hipotesis kedua (Ha2), dapat dilihat

105 dari pemaparan sebelumnya bahwa hipotesis alternatif ditolak. Tampilan uji statistik t, pada tabel 4.17, menunjukkan nilai signifikansi yang melebihi 0.05. Maka, hasil penelitian ini tidak mendukung atau menolak hipotesis alternatif kedua (Ha2). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nouri dan Parker (1996) dan Belianus P. Latuheru (2005) yang menyatakan bahwa interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan variabel komitmen organisasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap senjangan anggaran. Pengaruh yang dimiliki oleh interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan variabel komitmen organisasi adalah negatif. Dengan kata lain, interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan variabel komitmen organisasi akan menurunkan kecenderungan manajer dalam menciptakan senjangan anggaran.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa variabel partisipasi anggaran dan interaksi variabel partisipasi anggaran dengan variabel komitmen organisasi tidak berpengaruh secara signifikan. Argumentasi untuk menjelaskan kondisi tersebut adalah kemungkinan yang menyebabkan tidak signifikannya pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran pada penelitian ini adalah pendapat teoritis Steven (2002) yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran akan memiliki dampak terhadap senjangan anggaran jika anggaran digunakan untuk mengukur kinerja. Selain itu juga data primer yang didapat oleh peneliti, yaitu kuesioner, memiliki nilai yang tidak bervariasi. Hal ini bisa terjadi mungkin saja disebabkan oleh keseriusan yang kurang dari para responden dalam melakukan pengisian karena faktor

106 keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para responden yang berprofesi sebagai manajer dan salah tafsir atas pernyataan yang terdapat pada kuesioner karena pengalaman sebagian responden yang masih baru menjabat sebagai manajer relatif belum terlalu lama (dapat dilihat pada statistik deskriptif mengenai identitas responden yang telah dipaparkan sebelumnya) sehingga mungkin saja responden masih kebingungan mengenai makna yang dimaksud dalam pernyataan kuesioner yang diberikan.

107

BAB V

Dokumen terkait