BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
E. Uji Asumsi Model
1. Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk menganalisis derajat multikolinieritas dengan mengevaluasi nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Regresi yang bebas multikolinieritas
ditandai dengan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang
dari 10 (Ghozali, 2005). Uji multikolinearitas pada penelitian ini yang diuji hanya model regresi 2, karena hanya model regresi 2 yang mempunyai independen lebih dari 1.
commit to user
cxiiiTabel IV.12 Uji Multikolinearitas
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kepercayaan Pada PemimpinTerhadap Kinerja
Variabel Tolerance VIF
Kepemimpinan Transformasional 0,842 1,188 Kepercayaan Pada Pemimpin 0,842 1,188 Sumber: data primer diolah, 2010
Dari Tabel IV.12 terlihat nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF
dari masing-masing variabel kurang dari 10. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
2. Autokorelasi
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson ini, yaitu jika nilai du < d < 4 – du, maka tidak terdapat autokorelasi positif atau negative pada model regresi (Ghozali, 2005).
Tabel IV.13
Hasil Uji Autokorelasi Berdasar Durbin-Watson
Nilai d
Hitung Nilai du Tabel Nilai 4 – du 2,249 1,634 2,366 Sumber: data primer diolah, 2010
Tabel IV.13 menjelaskan bahwa nilai d hitung lebih besar dari du tabel dan kurang dari 4 – du. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi tersebut.
commit to user
cxivPengujian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut (Ghozali, 2009). Ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scaterplot model tersebut. Hasil pengujian heteroskedastisitas terhadap model pada penelitian ini dapat ditunjukan melalui gambar Scatterplot seperti berikut:
Gambar IV.2
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Berdasarkan output SPSS terkait dengan pengujian asumsi klasik heterokedastisitas menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik data baik pada persamaan satu dan persamaan kedua mempunyai sebaran sebagai berikut:
commit to user
cxvb. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. c. Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola tertentu seperti
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar lagi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda dalam model penelitian ini baik pada persamaan regresi pertama maupun persamaan regresi kedua terbebas dari asumsi klasik berupa heteroskedastisitas sehingga model regresi berganda layak digunakan dalam penelitian.
4. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini untuk menguji normalitas residual menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Tabel IV.14
HASIL UJI KOLMOGOROV – SMIRNOV
Variabel Nilai sig (p-value) Kesimpulan
Kepemimpinan Transformasional
0,058 Berdistribusi Normal
Kepercayaan 0,209 Berdistribusi Normal
Kinerja 0,067 Berdistribusi Normal
Sumber: data primer diolah, 2010
Dari tabel IV.14 diperoleh nilai signifikansi variabel Kepemimpinan Transformasional, Kepercayaan dan Kinerja lebih besar dari 0,05. Jadi variabel tersebut telah berdistribusi normal.
commit to user
cxviF. Uji Hipotesis
a. Path Analysis
Pengujian hipotesis selanjutnya dalam penelitian ini menggunakan path analysis. Hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen dalam penelitian ini dituliskan dalam model sebagai berikut
Z = a0 + a1X + e1 ... Model 1 Y = b0 + b1X + b2Z + e4 ………. Model 2 a0 = konstanta a1 = koefisien regresi X b0 = konstanta b1 = koefisien regresi X b2 = koefisien regresi Z
X = variabel kepemimpinan transformasional Y = variabel kinerja
Z = variabel kepercayaan pada pemimpin
e = error
Perhitungan dilakukan dengan analisis regresi yang dihitung dengan bantuan Program SPSS for Windows Release 15.0 dan perhitungan
commit to user
cxviiselengkapnya dapat dilihat pada Lampiran. Adapun hasilnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel IV.15.
Hasil regresi Kepemimpinan Transformasional terhadap Kepercayaan pada Pemimpin Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 2,139 ,309 6,932 ,000 Kepemimpinan Transformasional ,409 ,084 ,398 4,890 ,000 R square : 0,158 Adj. Rsquare : 0,152 F hitung : 23,908 Sig. F : 0,000 Tabel IV.16
Hasil regresi Kepemimpinan Transformasional dan Kepercayaan pada Pemimpin terhadap Kinerja
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
2 (Constant) 2,171 ,392 5,541 ,000 Kepemimpinan Transformasional ,239 ,099 ,215 2,419 ,017 Kepercayaan Terhadap Pemimpin ,291 ,096 ,269 3,029 ,003 R square : 0,164 Adj. Rsquare : 0,151 F hitung : 12,391 Sig. F : 0,000
commit to user
cxviiiBerdasarkan tabel IV.15 dapat dilihat bahwa pada model 1, Kepemimpinan Transformasional berpengaruh signifikan pada Kepercayaan Terhadap Pemimpin (p<0.05). Nilai adjusted R2 sebesar 0,152; artinya bahwa
15,2% variasi perubahan (Kepercayaan Terhadap Pemimpin) dapat dijelaskan oleh variabel independennya (Kepemimpinan Transformasional). Sisanya
sebesar 84,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
Tabel IV.15 dapat dilihat bahwa pada model 2, Kepemimpinan Transformasional dan Kepercayaan Terhadap Pemimpin diregresikan dengan Kinerja. Kepemimpinan Transformasional berpengaruh secara signifikan pada Kinerja (p<0.05) dan Kepercayaan Terhadap Pemimpin juga berpengaruh
signifikan pada Kinerja (p<0.05). Nilai adjusted R2 sebesar 0,151; artinya
bahwa 15,1% variasi perubahan (Kinerja) dapat dijelaskan oleh variabel- variabel independennya (Kepemimpinan Transformasional dan Kepercayaan Terhadap Pemimpin). Sisanya sebesar 84,9% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
Pengujian hipotesis kedua dengan Path Analysis. Berdasarkan hasil
analisis, maka dipeoleh nilai koefisien beta yang dapat disusun sebagai berikut:
Tabel IV.17
Pengujian Koefisien Path Analysis
Pengaruh Standardized
Koefisien Beta
thitung Sign Kepemimpinan Transformasional →
commit to user
cxixKepercayaan Pemimpin →Kinerja 0,269 3,029 0,003* Kepemimpinan Transformasional →
Kinerja 0,215 2,419 0,017*
Berdasarkan hasil-hasil analisis regresi di atas, maka hasil path analysis dapat
dinterpretasikan dengan gambar sebagai berikut:
Gambar IV.3 Hasil Path Analysis
Berdasarkan gambar IV.3 maka dapat ditabulasikan hubungan langsung dan tidak langsung dalam tabel IV.17 sebagai berikut :
Tabel IV.18
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Path Analysis
Uraian Nilai Pengaruh Langsung Kinerja Kepemimpinan Transformasional d = 0,107 Kepercayaan Terhadap Pemimpin 0,215 0,398 0,269
commit to user
cxxKepemimpinan Transformasional Æ Kinerja 0,215
Pengaruh Tidak Langsung
Kepemimpinan Transformasional Æ Kepercayaan Terhadap PemimpinÆ Kinerja
(0,398 x 0,269)
0,107
Total Pengaruh 0,322
Tabel IV.17 menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan transformasional pada kinerja melalui kepercayaan terhadap pemimpin sebagai variabel mediasi sebesar 0,107 dan signifikan pada taraf signifikansi 5% (p<0,05).
Pengaruh langsung kepemimpinan transformasional terhadap kinerja memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,215. Pengaruh tidak langsung
kepemimpinan transformasional terhadap kinerja melalui kepercayaan terhadap pemimpin sebagai variabel intervening memiliki nilai koefisien sebesar 0,107. Hal ini berarti pengaruh tidak langsung kepemimpinan transformasional terhadap kinerja lebih besar daripada pengaruh tidak langsung kepercayaan pemimpin terhadap kinerja.
G. Pembahasan
commit to user
cxxia. Hipotesis 1
H1 : Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif
terhadap kinerja.
Berdasar hasil uji hipotesis sebagaimana tampak pada tabel IV.15 model 2 dapat diketahui bahwa βkepemimpinan transformasional pada kinerja signifikan pada p<0.05, maka hipotesis satu 1 yang menyatakan
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memang mempunyai pengaruh signifikan pada kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, ini menunjukkan bahwa semakin kuat kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh pemimpin, maka kinerja karyawan akan meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jung & Avolio (2000) yang menyebutkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
b. Hipotesis 2
H2: Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepercayaan pada pemimpin
Berdasar hasil uji hipotesis sebagaimana tampak Tabel IV.15 model 1, dimana nilai β kepemimpinan transformasional pada kepercayaan pemimpin signifikan pada p<0.05. Maka hipotesis 2
commit to user
cxxiiyang menyatakan kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan pada pemimpin didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memang mempunyai pengaruh signifikan pada kepercayaan pemimpin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan pada pemimpin.,ini menunjukkan bahwa semakin kuat kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh pemimpin, maka kepercayaan pada pemimpin akan meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jung & Avolio (2000) yang menyebutkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan pada pemimpin.
c. Hipotesis 3
H3 : Kepercayaan pada pemimpin berpengaruh signifikan terhadap
kinerja
Berdasar hasil uji hipotesis sebagaimana tampak pada Tabel IV.15 model 2, dapat diketahui bahwa nilai β kepercayaan pada pemimpin terhadap kinerja signifikan pada p<0.05, maka hipotesis 3
yang menyatakan kepercayaan pada pemimpin berpengaruh signifikan terhadap kinerja didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepercayaan pada pemimpin memang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja.
commit to user
cxxiiiHasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan pada pemimpin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, ini menunjukkan jika kepercayaan pada pemimpin semakin tinggi maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jung & Avolio (2000) dan Casimir (2006) yang menyebutkan bahwa kepercayaan pada pemimpin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
d. Hipotesis 4
H4 : Kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan
terhadap kinerja dengan kepercayaan pada pemimpin sebagai
variabel pemediasi.
Berdasar hasil uji hipotesis sebagaimana tampak pada Tabel IV.15 dapat diketahui bahwa nilai β kepemimpinan transformasional pada kepercayaan pemimpin signifikan pada p<0.05, pada Tabel IV.14 nilai β kepercayaan pemimpin pada kinerja signifikan pada p<0.05 dan nilai β kepemimpinan transformasional pada kinerja signifikan pada p<0.05,
maka dapat diketahui bahwa hipotesis 4 didukung. Artinya, secara
statistik dapat ditunjukkan bahwa kepercayaan pada pemimpin memediasi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan setelah adanya mediasi dari kepercayaan pada pemimpin adalah positif dan signifikan. Hal ini mengindikasikan munculnya rasa percaya yang dirasakan oleh karyawan
commit to user
cxxivyang disebabkan oleh adanya kepemimpinan transformasional yang dinilai baik di mata mereka, dapat mempengaruhi terbentuknya kinerja yang meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jung & Avolio (2000) dan Casimir (2006) yang menyebutkan bahwa dengan dimediasi oleh kepercayaan pada pemimpin terdapat pengaruh yang kuat antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja karyawan. Hasil analisis path menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dapat berpengaruh langsung ke kinerja dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari kepemimpinan transformasional ke kepercayaan pada pemimpin lalu ke kinerja. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,215 sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung harus menghitung total pengaruh kepemimpinan transformasional ke kinerja, yaitu : (0,398 x 0,269) = 0,107
commit to user
cxxvBAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan menguraikan tentang hal-hal yang terkait dengan kesimpulan hasil penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perusahaan serta keterbatasan penelitian.
A. Kesimpulan
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja, ini menunjukkan bahwa semakin baik atau
commit to user
cxxvitingginya kepemimpinan transformasional yang diterapkan pemimpin akan meningkatkan kinerja karyawan.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepercayaan pada pemimpin, ini menunjukkan bahwa semakin baik atau tingginya kepemimpinan transformasional yang diterapkan pemimpin akan meningkatkan kepercayaan karyawan pada pemimpin
3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan pada pemimpin berpengaruh terhadap kinerja, ini menunjukkan bahwa semakin baik atau tingginya kepercayaan pada pemimpin akan meningkatkan kinerja karyawan.
4. Dari uji path analisis, variabel pemediasi kepercayaan pada pemimpin berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil ini mendukung hipotesis 4 bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja dengan kepercayaan pada pemimpin sebagai variabel pemediasi. Dari hasil ini diketahui bahwa kepercayaan pada pemimpin memegang peranan sebagai mediator dari pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja.