TINJAUAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Teoritis
ANALISIS HASIL PENELITIAN
2. Analisis Grafik
4.1.2.4 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series.
Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Mengacu kepada pendapat Sunyoto (2009 : 91), Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
a. angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
b. angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, c. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
4.1.3 Pengujian Hipotesis
4.1.3.1 Uji Koefisien Determinasi
Nilai yang digunakan untuk melihat uji koefisien determinasi yang adalah nilai Adjusted R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel Loan to Deposit Ratio (LDR),return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), price to book value
(PBV), dan earning per share (EPS) terhadap return saham. “Adjusted
R2 dianggap lebih baik dari R2 karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model”(Ghozali, 2005)
Tabel 4.6
Hasil Uji Durbin Watson Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .351a .123 .062 .5208911 1.663
a. Predictors: (Constant), Earnings per Share, Debt to Equity Ratio, Loan to Deposit Ratio, Price to Book Value, Return on Equity
b. Dependent Variable: Return Saham Sumber : Output SPSS, diolah peneliti,2012
Tabel 4.6 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1,663 Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
Tabel 4.7 Nilai R2 Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .351a .123 .062 .520891075
a. Predictors: (Constant), Earnings per Share, Debt to Equity Ratio, Loan to Deposit Ratio, Price to Book Value, Return on Equity
b. Dependent Variable: Return Saham Sumber : Output SPSS, diolah peneliti,2012
Besarnya Adjusted R2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh sebesar 0.062. Dengan demikian besarnya pengaruh
Loan to Deposit Ratio (LDR), return on equity (ROE), debt to equity ratio
(DER), price to book value (PBV), dan earning per share (EPS) terhadap
return saham adalah sebesar 6,2% sedangkan sisanya sebesar 93,8% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.1.3.2Uji signifikansi simultan (F-test)
Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%, dengan derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, artinya LDR, ROE, DER, PBV, dan EPS secara simultan tidak berpengaruh terhadap Return Saham
Ha : b1≠ b2≠ b3≠ b4≠ b5≠ 0, artinya LDR, ROE, DER, PBV, dan EPS secara simultan berpengaruh terhadap Return Saham
Berdasarkan Uji F maka dapat diambil kesimpulan:
a. bila nilai P-value dari F ≥ α = 5% maka Ho= diterima dan Ha = ditolak,
artinya secara simultan semua variabel independen Xi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen,
b. jika nilai P-value dari F < α = 5% maka Ho= ditolak dan Ha= diterima,
artinya secara simultan semua variabel independen Xi berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8 Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.743 5 .549 2.022 .086a
Residual 19.536 72 .271
Total 22.278 77
a. Predictors: (Constant), Earnings per Share, Debt to Equity Ratio, Loan to Deposit Ratio, Price to Book Value, Return on Equity
b. Dependent Variable: Return Saham Sumber : Output SPSS, diolah peneliti,2012
Dari hasil pengujian tersebut secara keseluruhan dapat diperoleh hasil seperti pada tabel 4.6 bahwa nila P-value dari F atau tingkat signifikasi adalah
sebesar 0.86> α = 5%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima (Ha ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan
demikian tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio (LDR),return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), price to book value
(PBV), dan earning per share (EPS) terhadap return saham
4.1.3.3 Uji signifikansi parsial (t-test)
Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5%, dengan derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
Ho : b1, b2, b3, b4, b5 = 0, artinya LDR, ROE, DER, PBV dan EPS secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return Saham
Ha : b1, b2, b3, b, b5≠ 0, artinya LDR, ROE, DER, PBV dan EPS secara parsial berpengaruh terhadap Return Saham
Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai p-value dari t dengan α.
Kesimpulan yang dapat diambil dari uji t ini adalah:
a bila nilai P value dari t masing-masing variabel independen ≥ α = 5%,
maka Ho: bi = 0 diterima dan Ha: bi ≠ 0 ditolak, artinya secara parsial variabel independen Xi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b sebaliknya bila P value dari t masing-masing variabel independen < α maka
Ho: bi = 0 ditolak dan Ha: bi ≠ 0 diterima, artinya secara parsial masing-masing variabel independen Xi berpengaruh secara signifikan terhadap
Tabel 4.9 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -.046 .408 -.113 .910 Loan to Deposit Ratio -.004 .004 -.107 -.960 .340 .985 1.015 Return on Equity .011 .010 -.010 -.068 .946 .571 1.752 Debt to Equity Ratio .022 .020 .126 1.124 .265 .967 1.034 Price to Book Value .162 .063 .321 2.561 .013 .773 1.294 Earnings per Share .003 .001 .008 .053 .958 .510 1.960
a.Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Output SPSS, diolah peneliti,2012
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio (LDR), return on equity
(ROE), debt to equity ratio (DER), price to book value (PBV), dan earning per share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel
price to book value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,013. Dari tabel 4.7 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda.
Keterangan :
Y = Return Saham
X1 = Loan to Deposit Ratio X2 = Return on Equity X3 = Debt to Equity Ratio X4 = Price to Book Value X5 = Earnings per Share
e = Tingkat Kesalahan Pengganggu
Koefisien – koefisien persamaan linear berganda diatas dapat diartikan dalam kalimat dibawah ini :
1. konstanta (a) sebesar 0,096 mempunyai arti apabila rasio keuangan sama dengan nol maka return saham perusahaan Perbankan bernilai negatif sebesar 0,096 satuan,
2. koefisien regresi LDR sebesar 0,004 mempunyai arti setiap kenaikan rasio LDR sebesar 1 satuan akan berpengaruh negative terhadap return saham perusahaan Perbankan sebesar 0,004 satuan,
3. koefisien regresi ROE sebesar 0,011 mempunyai arti setiap kenaikan rasio ROE sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan Perbankan sebesar 0,011 satuan,
4. koefisien regresi DER sebesar 0,021 mempunya arti setiap kenaikan rasio DER sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan Perbankan sebesar 0,021 satuan,
5. koefisien regresi PBV sebesar 0,173 mempunya arti setiap kenaikan rasio PBV sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan Perbankan sebesar 0,173satuan,
6. koefisien regresi EPS sebesar 0,003 mempunya arti setiap kenaikan rasio EPS sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan Perbankan sebesar 0,003 satuan.