• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali . Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distandarisasi (Ghozali . Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas menurut Ghozali ( ), antara lain: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur

(bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi linear berganda (multiple regression). Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai- nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali .

Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih, regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel independen mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini disebut regresi linear berganda. Persamaan Regresi dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas, yaitu harga (X1), mutu produk (X2), bauran promosi (X3), citra merk (X4), terhadap keputusan membeli(Y). Rumus regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = a + b1X1 + b2 X2 ++ b3 X3+ b4 X4+ e……….. ……….. Keterangan :

Y = Keputusan Membeli

a = konstanta

b 1 = Koefisien regresi harga terhadap keputusan membeli

b2 = Koefisien regresi mutu produk terhadap keputusan membeli b3 = Koefisien regresi bauran promosi terhadap keputusan membeli b4 = Koefisien regresi citra merk terhadap keputusan membeli X1 = Variabel kompetensi harga

X2 = Variabel mutu produk X3 = Variabel bauran promosi X4 = Variabel citra merk e = error disturbances

Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness of Fit. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak nyata bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali 2001).

a. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa koefisien determinasi majemuk dalam populasi, R , sama dengan nol. Uji nyata meliputi pengujian nyata persamaan regresi secara keseluruhan, serta koefisien regresi parsial spesifik. Uji keseluruhan dapat dilakukan dengan menggunakan statistik F yang berdistribusi F pada derajat kebebasan k dan (n-k-1) (Malhotra . Jika hipotesis nol keseluruhan ditolak, satu atau lebih koefisien regresi majemuk populasi mempunyai nilai tak sama dengan .

Uji F parsial meliputi penguraian jumlah total kuadrat regresi SSreg menjadi komponen yang terkait dengan masing-masing variabel independen. Dalam pendekatan standar, dilakukan dengan mengasumsikan bahwa setiap variabel independen telah ditambahkan ke dalam persamaan regresi, setelah seluruh variabel independen lainnya telah disertakan. Kenaikan dari jumlah kuadrat yang dijelaskan, yang disebabkan oleh penambahan sebuah variabel independen X , merupakan komponen variasi yang disebabkan variabel tersebut dan disimbolkan dengan SSx1. Nyatanya koefisien regresi parsial untuk variabel, diuji dengan statistik F inkremental (Malhotra .

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali . Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah:

1) Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)

H0 : βi = 0 ; i = 0,1,2, …….. n……… . ……… Tidak ada pengaruh nyata dari masing-masing variabel bebas (X1, X2,) terhadap variabel terikat (Y).

Ada pengaruh nyata dari masing-masing variabel bebas (X1,X2,) terhadap variabel terikat (Y).

2) Penentuan harga t tabel berdasarkan taraf nyata dan taraf derajat kebebasan Taraf nyata = %

Derajat kebebasan = (n-1-k)

c. Koefisien Determinasi (R )

Koefisien determinasi (R) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali .

Aspek Kajian

Hingga saat ini, kajian mengenai perilaku konsumen telah menjadi fokus dari banyak peneliti di bidang manajemen, khususnya pemasaran. Tujuannya hanya satu, yaitu mengindentifikasi faktor yang paling utama dalam berpengaruh terhadap pola perilaku konsumen, yang kemudian akan memberikan tujuan turunan berupa bagaimana optimisasi penjualan melalui faktor-faktor tersebut.

Semuel et al ( mengemukakan bahwa faktor harga merupakan determinan yang cukup kuat berpengaruh pada keputusan untuk membeli produk restoran melalui stimulus 50% discount di Surabaya. Hasilnya memang menunjukkan bahwa stimulus 50% discout di Surabaya berpengaruh nyata dan positif terhadap keputusan membeli konsumen, khususnya jika ditinjau dari faktor psikologis dan ekonomi. Namun demikian, ternyata faktor ini tidak memberikan pengaruh jika ditinjau pada aspek budaya.

Hartono et al menyatakan penelitian tentang perilaku konsumen pada pembelian bakso di Malang. Dengan menggunakan 120 konsumen yang dipilih berdasarkan accidental sampling, faktor yang memberikan pengaruh nyata dan positif yang paling kuat adalah faktor harga, lingkungan, dan referensi dari pihak ketiga. Selanjutnya, Noviyarto (2010) melakukan penelitian perilaku konsumen pada paket data unlimited internet Code Division Multiple Access (CDMA) di Jakarta, dimana hasilnya menunjukkan faktor psikologis merupakan penentu utama dari keputusan pembelian pada paket data ini. Faktor psikologi yang dimaksudkan adalah motivasi, pandangan, belajar, hingga kepercayaan.

Tambunan (2009) menemukan bahwa yang memengaruhi perilaku konsumen pada produk perumahan adalah jumlah kamar tidur, luas lahan, tipe rumah, dan jumlah kamar mandi. Sama seperti penelitian sebelumnya, bahwa faktor kenyamanan (psikologis) cukup dominan. Di sisi lain, harga juga masih menjadi faktor utama dari keputusan untuk membeli produk susu kental manis coklat Indomilk pada konsumen di Jakarta (Mulyana dan Syarif 2007).

Dari beberapa temuan yang terdapat pada jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang cukup dominan dalam kajian perilaku konsumen, yang pertama adalah faktor harga dan yang kedua adalah faktor psikologis. Dalam penelitian ini, diuji apakah spesifikasi produk majalah yang berupa rubrik kewirausahaan menjadi faktor cukup berpengaruh terhadap perilaku konsumen.

Dokumen terkait