• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Membeli Majalah Elshinta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Membeli Majalah Elshinta"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

BENIKO KUSUMAGIRI

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Membeli Majalah Elshinta adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Maret

Beniko Kusumagiri

NIM P054124165

(4)

RINGKASAN

BENIKO KUSUMAGIRI. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Membeli Majalah Elshinta. Dibimbing oleh NORA H. PANDJAITAN dan ANGGRAINI SUKMAWATI.

Di Indonesia, terdapat banyak majalah yang membahas dunia kewirausahaan dan bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti majalah Elshinta, Ide Bisnis, Bisnis UKM, UKM Indonesia, Majalah Digital Bisnis UKM, Majalah Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM), dan Tabloid Info Business

Opportunity Indonesia. Kehadiran majalah-majalah itu menunjukkan bahwa

pemberitaan mengenai aktivitas UKM dianggap menarik dan diminati oleh para pembaca.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi keputusan membeli majalah Elshinta serta menganalisis faktor utama yang berpengaruh dalam pembelian majalah Elshinta. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan pengambilan contoh teknik simple random. Kerangka contoh yang digunakan adalah seluruh pembaca majalah Elshinta. Pembaca yang aktif dan terdaftar dalam

database penerbit sejumlah 1.500 orang dan terpilih 100 responden yang diminta pendapatnya melalui kuesioner. Analisis data menggunakan regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana yang diuji dengan uji t didapatkan bahwa harga, mutu produk, bauran promosi dan citra merek berpengaruh nyata dan positif secara parsial terhadap keputusan membeli majalah Elshinta. Dengan uji F didapatkan bahwa harga, mutu produk, bauran promosi, dan citra merk perusahaan secara bersama-sama (simultan) dianggap penting dan berpengaruh nyata dalam meningkatkan keputusan membeli majalah Elshinta. Dari hasil analisis pengujian dengan menggunakan SPSS didapatkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel mutu produk, bauran promosi, dan citra merk terhadap keputusan membeli majalah Elshinta.

Konten kewirausahaan pada majalah Elshinta adalah rubrik yang sangat direkomendasikan bagi pengusaha pemula dalam mencari peluang bisnis dan referensi bisnis dari tokoh-tokoh kewirausahaan. Untuk itu majalah Elshinta terus berusaha menampilkan usaha-usaha yang sedang menjadi topik pembicaraan di masyarakat. Untuk lebih meningkatkan penjualan majalah Elshinta perlu bekerjasama dengan instansi pendidikan dan atau universitas, terutama untuk materi kewirausahaannya sehingga para siswa ataupun mahasiswa memiliki gambaran nyata mengenai kewirausahaan. Majalah Elshinta perlu mempertahankan penerapan strategi product, price, place dan promotion (4P). Kata kunci: keputusan membeli, majalah Elshinta, rubrik kewirausahaan, strategi

(5)

SUMMARY

BENIKO KUSUMAGIRI. Factors that Affect the Decision to Purchase the Elshinta Magazine. Supervised by NORA H. PANDJAITAN and ANGGRAINI SUKMAWATI.

In Indonesia, there are numerous magazines that discuss entrepreneurship and small and medium enterprises (SMEs) such as Elshinta magazine, Ide Bisnis, Bisnis UKM, UKM Indonesia, Majalah Digital Bisnis UKM, Majalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), and Tabloid Info Business Opportunity

Indonesia. The presence of these magazines indicates that the activities of SMEs are considered interesting and favored by the readers.

The objective of this research were to analyze the internal and external factors which affect the decision to purchase the Elshinta magazine and to analyze major factors that affect the decision in purchasing the Elshinta magazine. This research applied descriptive-quantitative approach and using simple random methode. The samples of this research were all the Elshinta magazine readers. Totally active readers which were registered in the publisher’s database were , persons and 100 persons were choosed to fill in the questioners. The data collected was analyzed by multiple linear regression.

The results of the simple linear regression analysis using t-test showed that the effects of the price, product quality, promotion mix and brand image were real and positive partially to the decision to purchase the Elshinta magazine. The results of F-test showed that price, product quality, promotion mix and company’s brand image were simultaneously significant and had real affects in increasing the decision in purchasing the Elshinta magazine. The results of the test analysis by using the SPSS showed that there was positive and significant affects of variables i.e product quality, promotion mix and brand image on the decision to purchase the Elshinta magazine.

The entrepreneurship topics in the Elshinta magazine were highly recommended rubrics for young entrepreneurs in exploring business opportunities and references from top entrepreneurs. The Elshinta magazine should try continuously to present hot issue on businesses in the community. In order to boost the sales of the Elshinta magazine, the company needed to establish cooperation with educational institutions and/or universities, particularly on entrepreneurship topics so students can understand real condition of entrepreneurship. The Elshinta magazine needs to maintain the application of product, price, place dan promotion (4P) strategy.

(6)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 201

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

(7)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI

KEPUTUSAN MEMBELI MAJALAH ELSHINTA

BENIKO KUSUMAGIRI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional

pada

Program Studi Industri Kecil Menengah

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(8)
(9)

Judul Tesis : Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Membeli Majalah Elshinta

Nama : Beniko Kusumagiri

NIM : P054124165

Disetujui oleh Komisi Pembimbing

Dr Ir Nora H. Pandjaitan, DEA Dr Ir Anggraini Sukmawati, MM

Ketua Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Industri Kecil Menengah

Prof Dr Ir H Musa Hubeis, MS Dipl.Ing DEA Dr Ir Dahrul Syah, MSc.Agr

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala karunianya, sehingga Tesis yang berjudul Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Membeli Majalah Elshinta dapat diselesaikan. Dalam penyusunan kajian ini, telah diperoleh bantuan dari berbagai pihak Untuk itu disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr Ir Nora H. Pandjaitan, DEA, selaku ketua komisi pembimbing, Dr Ir Anggraini Sukmawati, MM, selaku anggota komisi pembimbing, dan Prof Dr Ir H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA selaku dosen penguji luar komisi pembimbing yang telah memberikan arahan, kritikan, saran, semangat dan bimbingannya selama penyusunan tesis. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada keluarga dan sahabat tercinta atas doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan menggunakan tesis ini sebagai acuan dan referensi untuk dunia usaha. Disadari bahwa kajian ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan yang ada, maka kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan untuk penulisan selanjutnya. Semoga Allah SWT selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, Amin.

Bogor, Maret

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xiv

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

Media Cetak

Perilaku Konsumen Bauran Pemasaran

Penelitian yang Relevan

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Aspek Kajian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Faktor Internal dan Eksternal

Faktor yang Berpengaruh dalam Pembelian Majalah Elshinta

Implikasi Manajerial

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

. Uji reliabilitas variabel

DAFTAR GAMBAR

. Proses pengambilan keputusan pembelian

Tahapan penelitian

Responden berdasarkan usia

Responden berdasarkan pekerjaan

DAFTAR LAMPIRAN

. Hasil uji validitas

. Hasil uji asumsi klasik multikolinearitas

. Hasil regresi

. Hasil regresi harga, mutu produk, bauran promosi, citra merk, terhadap

keputusan membeli

. Hasil uji F

. Hasil koefisien determinasi

. Rekap hasil kuesioner

(13)

Latar Belakang

Para pengusaha merasa diuntungkan dengan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang media massa. Perusahaan media massa adalah usaha yang akan selalu dibutuhkan masyarakat sepanjang masa, karena manusia selalu membutuhkan informasi. Hal ini selaras dengan penelitian Suprapto (2009), yang menyatakan bahwa media massa memiliki peran penting dalam perkembangan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya stasiun televisi, radio, dan perusahaan media cetak, baik berupa surat kabar maupun majalah.

Selain daripada itu, akses masyarakat terhadap informasi juga semakin mudah dengan tersedianya fasilitas internet. Namun, sampai saat ini media cetak masih menjadi salah satu sumber informasi yang disukai masyarakat meskipun akses melalui internet jauh lebih mudah dan murah (Suprapto 2009).

Media massa cetak dalam bentuk majalah telah lama dikenal masyarakat. Majalah merupakan sarana komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi selengkap dan semenarik mungkin. Informasi yang terdapat pada majalah dikemas sedemikian rupa dalam aneka bentuk seperti liputan berita, liputan khusus, features, dan iklan sehingga menjadi menarik. Saat ini spesialisasi majalah dapat dengan mudah dijumpai. Majalah bisnis, majalah musik, majalah remaja, majalah otomotif, dan majalah yang khusus mengangkat tentang kewirausahaan dan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu contoh, yang semuanya mempunyai misi sesuai dengan target pembaca yang diinginkan (Lestari .

Di Indonesia, majalah yang menyajikan dunia kewirausahaan dan bisnis UKM adalah Majalah Elshinta, Ide Bisnis, Bisnis UKM, UKM Indonesia, Majalah Digital Bisnis UKM, Majalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan Tabloid Info Business Opportunity Indonesia. Hadirnya beberapa majalah yang khusus mengangkat dunia kewirausahaan dan bisnis UKM ini mengisyaratkan potensi UKM Indonesia yang besar. Meski demikian aktivitas kewirausahaan, terutama yang di daerah, cenderung masih mengalami banyak hambatan antara lain dalam hal permodalan, jaringan pemasaran, penguasaan teknologi informasi, manajemen, standarisasi produk, dan mutu sumber daya manusia (Lestari .

Persaingan industri majalah di Indonesia sungguh sangat ketat dan perkembangan majalah seperti yang dikatakan oleh Bonneff (1976) seperti jamur di musim hujan. Para pelaku bisnis dituntut untuk lebih cermat dalam melakukan strategi pemasaran dalam upaya untuk mempertahankan bisnisnya. Untuk itu perusahaan harus melakukan inovasi strategi pemasaran yang tepat untuk merebut pasar yang semakin dibanjiri oleh begitu banyak produk.

(14)

bidang manajemen, khususnya pemasaran. Tujuannya hanya satu, yaitu mengidentifikasi faktor paling utama yang berpengaruh terhadap pola perilaku konsumen, dan kemudian akan memberikan tujuan berupa optimisasi penjualan melalui faktor tersebut.

Hartono et al. melakukan penelitian tentang perilaku konsumen pada pembelian bakso di Malang. Dengan menggunakan 120 konsumen yang dipilih berdasarkan accidental sampling, didapatkan bahwa faktor yang memberikan pengaruh nyata dan positif yang paling kuat adalah faktor harga, lingkungan, dan referensi dari pihak ketiga. Noviyarto (2010) melakukan penelitian perilaku konsumen pada paket data unlimited internet code division multiple acces

(CDMA) di Jakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor psikologis merupakan penentu utama dari keputusan pembelian pada paket data ini. Faktor psikologi yang dimaksudkan adalah motivasi, pandangan, kemauan belajar, hingga kepercayaan.

Kotler et al. (2002) menyatakan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Menurut Ritawati et al. perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral dipengaruhi secara bersama-sama dan bermakna oleh faktor pendidikan, penghasilan, harga, mutu, layanan dan promosi. Di sisi lain, harga juga masih menjadi faktor utama dari keputusan untuk membeli produk susu kental manis coklat Indomilk pada konsumen di Jakarta (Mulyana dan Syarif .

Dari beberapa hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang cukup dominan dalam kajian perilaku konsumen. Faktor yang pertama adalah faktor harga dan yang kedua adalah faktor psikologis (turunannya adalah spesifikasi dari produk tersebut).

Setiap perusahaan media massa perlu melakukan strategi pemasaran, agar produknya diterima masyarakat. Pada media massa berupa majalah, terdapat beberapa faktor seperti nama, tampilan visual, produk dan harga. Untuk itu redaksi dan manajer pemasaran berjuang, agar majalahnya mendapat perhatian dari para pembacanya. Tujuan pemasaran memengaruhi keyakinan dan citra masyarakat untuk menjadi pembeli potensial. Ini hanya bisa terjadi jika perusahaan mengenal stakeholder dan kelompok sasaran dengan baik.

Majalah sebagai media massa berguna menyebarkan informasi tentang suatu peristiwa atau kejadian yang sedang menjadi topik hangat bulanan. Sebagai majalah yang berfokus pada kewirausahaan, redaksi majalah Elshinta berusaha membawa perubahan berarti dalam kehidupan dunia bisnis kewirausahaan dengan membahas sistem bisnis, pemerintahan, pendidikan, hubungan sosial dan

marketing bisnis. Saat ini semakin banyaknya orang yang mencari majalah melalui internet daripada membeli majalah. Hal ini dimungkinkan, karena perkembangan majalah atau surat kabar semakin banyak dan terbukti dalam hal kemampuan menyajikan majalah-majalah aktual. Media semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi.

Sebagai salah satu majalah yang selalu memberikan informasi baru kepada masyarakat, majalah Elshinta tetap melakukan optimisasi pelayanan berupa rubrik bermutu kepada masyarakat. Isi rubrik pada majalah mendapat perhatian khusus dari manajemen Elshinta.

(15)

dalam menyediakan rubrik yang menarik dan up to date bagi masyarakat. Lahirnya usahawan/wati yang baru meningkatkan kebutuhan informasi berkala yang dibutuhkan untuk terus menambah wawasan pembaca mengenai aspek kewirausahaan. Hal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi majalah Elshinta.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor internal dan eksternal apa saja yang memengaruhi keputusan membeli majalah Elshinta?

2. Faktor utama apa yang berpengaruh dalam pembelian majalah Elshinta?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi keputusan membeli majalah Elshinta.

2. Menganalisis faktor utama yang berpengaruh dalam pembelian majalah Elshinta.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat, yaitu:

1. Bagi pengusaha yang bergerak dalam industri media, sebagai informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan untuk mencapai target yang diinginkan.

(16)

TINJAUAN PUSTAKA

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Kerangka teori yang relevan digunakan dalam penelitian ini mencakup teori perilaku konsumen dan beberapa determinan yang memengaruhi keputusan membeli seperti analisis pasar dan bauran pemasaran. Dijelaskan pula posisi majalah di antara media lainnya dan peran teknologi.

Media Cetak

Media didefinisikan sebagai publikasi dengan perizinan untuk menyebarluaskan dan membagikan informasi ke masyarakat atau kelompok tertentu. Media massa berarti kelompok ini bersifat masyarakat umum. Tidak seperti radio dan televisi yang disiarkan melalui teknologi, majalah merupakan media penyampaian informasi dan pesan, sebagai sarana menyebarkan dan mengekspresikan opini atau observasi, menyiarkan informasi mengenai pendidikan dan kerja, bisnis, sains, fashion, dan lifestyle, serta perkembangan situasi terkini di berbagai belahan dunia. Hal ini diakui oleh pendiri Kompas, Jakob Oetama, yang menilai perkembangan media cetak dengan tiga komponen (Oetama ), yaitu global, serentak, dan interaktif. Banyak pihak berebut untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru dan menggunakan berbagai fasilitas yang disediakan media cetak untuk memenuhi kebutuhannya atau sekedar untuk mengikuti tren yang sedang berlangsung.

Media massa cetak memiliki kapasitas menawarkan informasi cetak dalam bentuk teks dan foto. Selain itu, media cetak juga memiliki keunggulan, terutama pembaca dapat membaca berulangkali. Bahkan pada beberapa media yang memiliki jaringan komunitas, dapat melibatkan partisipasi audiens ramai dalam upaya membangun pesan bersama dan memberi pengaruh kuat kepada sesama pembaca.

Ada banyak alasan audiens untuk memilih dan menggunakan media massa cetak. Sejrup (2009) menyatakan konsumen media mempunyai kebebasan memutuskan bagaimana (lewat media apa) menggunakan media, serta bagaimana media mampu menumbuhkan rasa kegunaan dan kepuasan kepada para pembacanya. Pada audiens yang aktif, yang sengaja memilih dan menggunakan media untuk mencapai tujuan kebutuhan hidupnya, media telah dianggap sebagai alat penambah informasi. Audiens akan menggunakan media massa yang akan berguna bagi dirinya dan akan cenderung menghindari media yang kurang berguna bagi dirinya.

(17)

selengkap-lengkapnya agar tidak tertinggal dengan orang lain. Salah satu majalah yang berusaha menerapkan strategi ini ialah Majalah Elshinta.

Majalah Elshinta berusaha mengangkat informasi kewirausahaan. Hal ini dilakukan dengan memenuhi kebutuhan kognitif dan pemahaman mengenai cara mengendalikan lingkungan bisnis dan mengatasi pesaingan. Majalah ini juga berusaha memenuhi tujuan integratif yaitu memenuhi kebutuhan pelanggan berkaitan dengan kewirausahaan dan manfaat bagi audience.

Per definisi, majalah berasal dari kata magazine yang berarti storehouse atau gudang. Dikatakan gudang, karena majalah menampung segala jenis tulisan seperti: artikel, puisi, cerita pendek, sketsa, berita dan sebagainya dengan gaya penulisan feature. Pada abad 21 majalah mengalami kemajuan dengan ditandai semakin menarik isi majalah. Pada awal penerbitannya, majalah hanya berupa katalog dari buku-buku yang saat itu akan dijual. Lama-kelamaan sudah dilengkapi dengan essay, artikel dan ulasan yang sifatnya umum, serta ditujukan untuk umum.

Pengertian majalah menurut Salim dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer adalah sebuah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai laporan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Menurut waktu penerbitannya dapat dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, dan mingguan. Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita, remaja, olah raga, sastra, dan ilmu pengetahuan. Meskipun majalah dan surat kabar sama-sama merupakan media cetak, namun majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik sendiri, yaitu:

a. Penyajian lebih dalam, artinya frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan, dwi mingguan, atau bulanan. Berita-berita dalam majalah disajikan lebih lengkap, karena dibubuhi latar belakang peristiwa yang dikemukakan secara kronologis.

b. Nilai aktual lebih lama, artinya apabila aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka nilai aktualitas majalah bisa satu minggu bahkan lebih. Konsumen tidak akan menganggap usang majalah yang terbit dua atau tiga hari yang lalu. Selain itu membaca majalah tidak akan tuntas dalam satu hari. c. Gambar atau foto lebih banyak, karena jumlah halaman majalah yang lebih

banyak, maka selain penyajian beritanya yang mendalam, majalah juga menampilkan gambar atau foto yang lengkap, dengan ukuran kertas yang kadang berwarna, serta mutu kertas yang lebih baik daripada surat kabar. Foto-foto yang ditampilkan di majalah biasanya memiliki daya tarik tersendiri, apalagi bila foto tersebut sifatnya eksklusif.

d. Cover (sampul) sebagai daya tarik, dalam hal ini cover atau sampul majalah merupakan daya tarik tersendiri selain foto. Cover ibarat pakaian dan aksesoris pada manusia. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik. Menarik tidaknya cover suatu majalah sangat bergantung pada tipe majalah dan konsistensi majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.

(18)

kebutuhan berbeda. Selain itu golongan pembaca dan strata sosial juga ikut menentukan. Dari sisi fisik majalah, seringkali majalah memiliki sampul dan dijilid sesuai dengan visi misinya.

Dari sisi isi redaksional, beberapa ahli menyatakan sebagai berikut:

a. Lyons : Majalah harus memberikan sesuatu yang dapat dipertimbangkan oleh pembaca, menggerakkan imajinasi, bukan hanya memperluas pandangan, tetapi membimbing pembaca untuk mempertimbang-kan hal-hal yang bisa menambah pengetahuan

b. Wolseley : Isi redaksional majalah dimaksudkan untuk menimbulkan pengaruh lebih luas di kalangan pembaca (kecuali majalah berita yang jumlahnya tidak begitu banyak)

c. Kurniawan : Majalah merupakan refleksi dari masyarakat atau keadaan jamannya, maka pembaca diharapkan mendapat gambaran utuh mengenai segala sesuatu.

Informasi pada majalah disajikan berdasarkan fakta dan isi majalah harus sesuai dengan kebutuhan pembaca. Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah (Romli dan Syamsul :

1) Tujuan penerbitan, termasuk latar belakang penerbitan;

2) Sasaran pembaca yang dituju, termasuk organisasi kemasyarakatan yang ada; 3) Taraf kehidupan ekonomi sasaran pembaca;

4) Taraf pendidikan sasaran pembaca, serta tingkat kebudayaan kelompok tersebut;

5) Saingan dari majalah lain yang sudah ada (bentuk dan isi redaksionalnya); 6) Rencana isi dan bentuk redaksional (erat kaitannya dengan sirkulasi, iklan,

rencana peliputan, dan profil sasaran pembaca);

7) Sikap/profil pembaca pada garis besarnya, meliputi kebutuhan dan kebiasaan; 8) Rencana pembiayaan: Besarnya biaya yang dibutuhkan, batasan yang ada,

bentuk majalah, proses penyebaran, proses penyusunan isi redaksional. Kekuatan majalah menurut Conrand ( , yaitu: (1) daya dan fakta yang diungkap lebih jelas, akurat, dan lengkap foto yang dimuat lebih beraneka ragam permainan warna (grafis) dimungkinkan; dan (4) iklan bisa dikerjakan lebih sempurna dibanding medium iklan lainnya. Kelemahan majalah, yaitu: (1) produksi tidak secepat surat kabar (untimeless) ada persaingan internal antara iklan dan isi redaksional dalam hal tempat pemuatan (dibanding surat kabar) mudah dan sering kali ditiru karena kesuksessannya; dan (4) keterbatasan sirkulasi karena keterbatasan majalah dari sisi pembaca, isi redaksional, pencetakan.

Merton ( menyatakan penerbit dan penyiar mempunyai tanggung jawab kebudayaan. Bisnis mereka dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu media massa sebaiknya dapat memenuhi kebutuhan minimal masyarakat secara sistematis, sesuai dengan kemampuan media massa itu sendiri.

Berdasarkan isi redaksional (Djuroto majalah dibedakan atas majalah berita, majalah pendapat/non berita, majalah berita dan pendapat/non berita. Berdasarkan sasaran pembaca, yaitu majalah umum (pengelola tidak menentukan golongan pembaca tertentu atau semua orang bisa menjadi audience), sedangkan majalah khusus (pengelola menentukan pembaca tertentu atau audience golongan tertentu).

(19)

pembaca pria, wanita, dan anak-anak tanpa memandang umur, pendidikan, dan tingkat ekonomi yang dimiliki. Kebanyakan pembaca majalah umum adalah wanita, karena punya lebih banyak waktu untuk membaca, lebih senang membaca tulisan fiksi, dan jumlah majalah wanita lebih banyak dibanding majalah lainnya. Jenis majalah umum, antara lain: majalah hiburan, majalah berita, dan majalah foto. Majalah berita dan foto muncul karena pembaca membutuhkan publikasi yang disajikan dalam perspektif berbeda.

Majalah khusus (sophisticated magazine) dengan isi redaksional tertentu/ khusus, ditujukan pada golongan pembaca tertentu yang memiliki tata cara kerja khusus/sophisticated. Ciri-cirinya: (a) fisik kurang menarik, karena jarang menggunakan warna; (b) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembaca berpendidikan dan mempunyai penghasilan cukup; (c) tersedia ruang cukup luas untuk menyajikan informasi khusus secara tuntas; (d) dalam jangka panjang lebih berpengaruh dibanding majalah umum; dan (e) sirkulasi terbatas (relatif kecil). Jenis majalah khusus, yaitu majalah bisnis, majalah perusahaan/lembaga, majalah pendidikan, majalah iptek, majalah agama, majalah remaja, majalah anak-anak dan lain-lain (tergantung kebutuhan pembaca) (Syamsul dan Romli

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan aspek kajian yang telah lama diamati oleh para peneliti untuk menentukan determinan apa yang berpengaruh baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Beberapa ahli telah memberikan penjabaran terkait definisi dari perilaku konsumen itu sendiri. Zaltman dan Wallendorf (1979) bahwa perilaku konsumen adalah “acts, process,

and social relationship exhibited by individuals, groups, and organizations in the

obtainment, use of, and consequent experience with products, services, and other”

resources. Leyden dan Link (1993) mendefinisikan bahwa perilaku konsumen adalah “decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of good and services”. Di sisi lain, Schiffman dan Kanuk (2002) mendefinisikan bahwa perilaku konsumen sebagai“behavior that consumer display in searching for purchasing, using

evaluating and disposing of product and services that they expect will satisfy their needs. Dari ketiga definisi ini, ada dua kata kunci yakni pertimbangan dan

kepuasan diri. Dengan kata preferensi konsumen atas sebuah barang dan jasa dipengaruhi oleh beberapa hal penting.

Menurut Mangkunegara (2002), ada beberapa model perilaku konsumen yang kini menjadi fokus seiring dengan semakin mendalamnya kajian pada aspek ini. Pertimbangan utama dari perilaku konsumen itu sendiri bertumpu pada tiga hal, yakni harga, mutu produk, dan bauran promosi. Namun secara detail oleh Shoham dan Dalakas ( disebutkan bahwa faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian adalah harga, lokasi, merek, produk (mutu), pilihan produk baru (subtitusi), dan kebiasaan dalam membeli, hingga pengaruh orang tua/keluarga.

(20)

perilaku pasca pembelian, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 1 (Kotler dan Amstrong

Gambar 1. Proses pengambilan keputusan pembelian

Berdasarkan Gambar 1, proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahapan yaitu:

1. Pengenalan Masalah/Kebutuhan

Proses pembelian dimulai saat pembeli mulai mengidentifikasi masalah atau kebutuhannya. Pengenalan kebutuhan adalah persepsi atas perbedaan keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses keputusan. Promotor perlu mengidentifikasi stimulus yang paling sering menimbulkan minat konsumen pada suatu produk tertentu.

2. Pencarian Informasi

Aktivitas ini termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan atau perolehan informasi dari lingkungan. Beberapa pencarian informasi bergantung pada besar atau tidaknya motivasi yang ada, jumlah informasi yang dimiliki saat ini, kemudahan akses informasi tambahan, nilai yang diberikan kepada informasi tambahan dan kepuasan yang diperoleh konsumen.

3. Evaluasi Alternatif

Aktivitas ini adalah proses di mana ada beberapa pilihan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dasar konsumen. Kompleksitas dari evaluasi akan bervariasi tergantung pada proses khusus yang diikuti konsumen dalam mengambil keputusan untuk dikonsumsi.

4. Keputusan Membeli

Pilihan atau preferensi akan sebuah produk atau jasa tidak hanya dipengaruhi oleh pertimbangan sang konsumen, namun juga mencakup sikap atau pendirian orang lain dan juga situasi yang sedang dihadapi.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli sebuah produk, konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan dengan tingkat tertentu. Khususnya pada aspek ketidaksesuaian ekspektasi konsumen terhadap produk yang telah dimilikinya, para pemasar wajib adanya untuk selalu pro aktif pada tingkat kepuasan konsumen, khususnya kepada perusahaan yang produknya memberikan pelayanan purna jual.

Bauran Pemasaran

Konsep bauran pemasaran (marketing mix) menjadi topik menarik untuk diteliti. Secara umum, bauran pemasaran terdiri dari promotion, product, price,

(21)

perkembangan terkini industri media massa cetak terutama pada majalah (Tjiptono .

Produk (Product)

1. Cover majalah.

Tampilan cover dan daya tarik dianggap penting oleh pembaca. Hal ini salah satunya telah ditunjukkan pada cover Majalah Peluang Usaha edisi terbaru yang menggambarkan pembaca berasal dari semua kalangan tanpa ada batasan usia, pekerjaan ataupun tingkat pendidikan (Kasali ). Secara garis besar para pembaca merupakan orang-orang yang memiliki hasrat dan minat besar dalam dunia wirausaha, dan hal ini terlihat jelas dalam cover

majalah ini. Selain itu, kelompok pembaca yang bekerja sebagai karyawan dan berkeinginan merintis usaha juga nampak dalam gambaran sekilas dari

cover majalah ini. 2. Ukuran majalah.

Beberapa media cetak memiliki ukuran lebih praktis dan relatif mudah dibawa (Bungin . Misalnya Majalah Teen dan Anekasari memiliki ukuran kertas B5 yang berarti setengah dari kertas ukuran A4. Majalah Anekasari ini selalu fokus dengan ukuran kecil dan juga tulisan kecil. Memang ada kelemahan dari ukuran kecil, yaitu terkadang tulisan di dalam rubrik-rubriknya ikut kecil. Sajian terbaru di setiap edisi yang diterbitkan juga terkadang dicetak dengan ukuran kecil, kecuali judul rubrik. Selain itu, gambar profil dan tokoh juga menyesuaikan bentuk dan warna, sehingga terkadang tidak mudah dikenali. Pada majalah Anekasari juga dicetak dengan kertas biasa, sehingga terkadang foto dan gambar warna tidak mudah dikenali. Namun majalah ini menyediakan referensi atau sumber ilmu bagi pembacanya.

3. Keawetan.

Beberapa majalah dicetak dalam kertas tebal dan menarik seperti Majalah Empowerium yang dicetak di kertas karton mengkilap warna silver. Selain itu, beberapa majalah juga dijilid dengan lem khusus agar lebih tahan dan awet. Namun, terkadang ada juga majalah yang dicetak di kertas tahan lama dan tahan rayap seperti Majalah Bobo Junior. Meskipun kertas terkesan tipis, namun majalah ini dicetak di kertas tahan rayap. Majalah yang menumbuhkan minat membaca pembaca usia pra sekolah ini menggunakan kertas jenis A4 60 gram. Majalah Bobo dengan ruang lingkup kreativitas, keterampilan, kecermatan dan juga cerita bergambar sangat cocok menggunakan jenis kertas ini. Majalah ini juga cocok dibaca oleh orang tua peduli anak sebagai pendamping pembaca, yang aktif, suka membaca, kreatif, ingin tahu dan selalu ceria (http://groupon.co.id/promo.php? tahun ). Dengan jenis kertas ini, majalah ini tidak mudah sobek dan lebih awet. 4. Perkembangan trend/up to date.

(22)

info peluang, pameran, kredit hingga kulakan. Membaca majalah ini lebih menyenangkan, sehingga pemula tak perlu lagi membaca buku-buku bisnis ukuran tebal yang gaya penulisan sedikit membosankan.

5. Isi andalan.

Setiap majalah dan tabloid memiliki isi andalan yang disenangi oleh pembacanya. Hal tersebut terkait dengan fashion, bisnis, dan finance, hingga berita internasional dan kisah unik. Pada umumnya majalah menyajikan fenomena usaha terkini yang bisa memberikan pengetahuan baru.

6. Kebutuhan pembaca.

Kepuasan pembaca majalah dan kebutuhan pembaca seringkali dipengaruhi dengan gaya hidupnya. Pada majalah wanita remaja, redaksi mungkin mencantumkan isi tulisan, foto dan gambar yang berbeda dengan majalah yang dikhususkan untuk pembaca ibu rumah tangga atau majalah wanita dewasa. Ada juga majalah yang menyajikan kebutuhan sosial dan psikologi khalayak terkait bisnis seperti majalah Property-In. Majalah ini membahas perkembangan industri property, terutama di Indonesia.

Dibandingkan majalah lain yang membahas properti, majalah ini mampu melakukan segmentasi dan berorientasi memenuhi kebutuhan khalayak pembaca yang minat dengan properti. Jadi kesesuaian antara isi dengan kebutuhan pembaca harus diutamakan, agar mendapat pelanggan setia. Selain mengupas kesuksesan pengusaha properti, majalah Property-In

juga mampu mendorong semangat berwirausaha bagi para pengusaha muda untuk meningkatkan kerjanya

7. Kelengkapan informasi.

Kebanyakan majalah mencantumkan contoh visual seperti gambar, grafik dan data angka. Secara umum tampilan visual seperti grafik merupakan media penyajian data dalam bentuk angka dan diagram. Tujuan pembuatan grafik adalah menunjukkan perbandingan dan informasi, terutama dari hasil survei. Biasanya grafik banyak dipakai dalam majalah dan surat kabar. Grafik juga digunakan untuk memberikan penjelasan tentang data, pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang menterjemahkan idea abstrak menjadi tampilan visual realistik. Grafik juga menjadi ilustrasi majalah dan penyajian data kondisi lingkungan, dan dapat menjadi tambahan kelengkapan informasi verbal. Hal ini dapat ditemukan dalam hampir semua media massa cetak seperti Nova, Femina dan Pesona.

8. Pemakaian bahasa lugas.

Bahasa yang mudah dipahami nampaknya sangat menentukan bagaimana media massa itu akan dipersepsikan oleh pembacanya. Pada Majalah Peluang Usaha terdapat rubrik dan konten yang menggunakan bahasa yang santai dan pendek, sedangkan pada majalah Elshinta rubrik-rubriknya sangat direkomendasikan bagi pengusaha pemula.

(23)

menyampaikan informasi yang mudah diingat dan membantu perkembangan usaha para pembacanya di masa depan.

Harga (Price)

Pada dasarnya, harga (price) merupakan faktor yang sama pentingnya dengan mutu produk. Umar (2000) mendefinisikan harga sebagai sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Konsumen akan menjatuhkan pilihan terhadap sebuah barang ataupun jasa jika konsumen merasa bahwa value yang akan didapatkan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan atau yang lebih sering disebut sebagai customer value. Beberapa pertimbangan penting dalam penetapan harga itu sendiri meliputi tujuan bertahan (di tengah kondisi pasar yang kurang menguntungkan), memaksimalkan laba, memaksimalkan penjualan, prestise dan pengembalian terhadap investasi (Lupiyoadi .

Harga majalah pada umumnya dinyatakan dalam nilai rupiah. Secara umum majalah yang masih baru dibungkus plastic. Biasanya tingkat harga ditentukan oleh mutu isi dan ketebalan, serta kertas. Bila ada ongkos kirim, maka harga jual dapat bertambah. Pada beberapa majalah mungkin menyediakan diskon untuk pembelian lebih dari beberapa edisi bahkan ada yang gratis seperti majalah Marketing, Tempo, dan Elshinta. Harga majalah dan tabloid bervariasi mulai dari Rp9.000 hingga Rp80. per majalah dan mungkin lebih mahal lagi untuk majalah luar negeri. Dengan harga bervariasi, setiap majalah/tabloid memberi manfaat besar yang tidak ternilai.

Kotler et al. (2005) memberikan beberapa penjelasan terkait indikator penetapan harga, yaitu:

1. Harga jual terjangkau

Harga jual majalah yang terjangkau menjadi daya tarik bagi pembaca. Misalnya, pada Majalah Girls. Majalah ini banyak informasi tentang dunia kewanitaan yang penting bagi mereka. Dengan harga Rp .000 majalah ini menampilkan tren padu-padan pakaian, lengkap dengan aksesorinya, tren gaya rambut, tas dan sepatu. Tidak ketinggalan pula ada informasi tentang perawatan tubuh yang membuat putri tampil sehat, ceria, cantik dan percaya diri. Di majalah Girls ada rubrik Help Me yang diasuh langsung oleh dokter dan psikolog. Dalam rubrik Cermin dan Girls Test pembaca akan diajak merefleksikan dirinya dan belajar untuk menerima diri apa adanya. Pada rubrik Curhat dan Girls Talk, pembaca diajak berani mengeluarkan pendapat dan berkata jujur.

(24)

2. Diskon atau potongan harga

Diskon merupakan fasilitas potongan harga yang diberikan dikarenakan adanya moment atau volume pembelian tertentu. Ada beberapa jenis diskon, yaitu diskon kuantitas, diskon musiman, diskon tunai, dan diskon perdagangan. Saat ini banyak majalah yang menyediakan harga lebih murah dengan menjadi langganan tiga bulanan atau tahunan. Misalnya Kompas menyediakan empat paket untuk berlangganan majalah dan buku bacaan pembaca. Dalam hal ini pembaca bisa memilih majalah dan buku bacaan yang diinginkan, antara lain Majalah Girls, Majalah National Geographic Kids, Majalah Bobo Junior, dan masih banyak lagi.

Majalah National Geographic Kids memberikan diskon bila pembaca membeli dua edisi sekaligus. Selain itu majalah ini juga menyediakan kupon-kupon untuk dipakai anak-anak untuk bermain di Timezone di wilayah Jakarta. Jadi majalah ini memiliki dua macam keunggulan dari sisi harga yaitu harga diskon untuk majalah dan harga diskon berupa kupon belanja. 3. Cara pembayaran

Sebagai contoh adalah metode pembayaran yang telah diterapkan oleh Kompas Gramedia Group dimana Kompas Gramedia menyediakan fasilitas pembiayaan mulai dari titip di cabang Gramedia, hingga pembayaran internet,

short message service (sms) banking, anjungan tunai mandiri (ATM) hingga

paypal dan western union. Kompas Gramedia merupakan perusahaan media terkemuka di Indonesia maupun di Asia Tenggara.

Penekanan dari indikator ini adalah seberapa mudah konsumen dapat melakukan pembayaran atas produk yang telah dibelinya. Asumsi umum yang berlaku adalah jika mekanisme pembayaran akan sebuah produk kurang memudahkan pelanggan, maka ini akan menjadi masalah bagi perusahaan dikarenakan konsumen akan mudah beralih ke pesaing yang menyediakan fasilitas pembayaran lebih mudah. Hal ini biasanya banyak ditemukan pada industri jasa.

Promosi (Promotion)

Dalam hal berpromosi, banyak majalah yang berusaha mengungkapkan ide atau peluang bisnis yang menarik perhatian, kepekaan pebisnis terhadap lingkungan sekitar hingga aktivitas keseharian. Bahkan majalah juga merupakan media potensial untuk membangun kesadaran audiens. Berbagai majalah seperti Majalah National Geographic maupun majalah lain berusaha mengangkat nama melalui media promosi yang cocok.

(25)

Strategi ini diterapkan oleh majalah Dewi, Alia, Femina, Gadis, Kartini, dan Aneka Yess. Terkadang setiap majalah saling berbagi halaman dan promosi bersama. Misalnya Majalah Kartini terkadang mencantumkan promosi majalah Aneka Yess. Strategi ini juga dilakukan oleh Group Kompas Gramedia. Banyak pengusaha yang melakukan promosi melalui sosial media. Keunggulan sosial media adalah setiap orang dapat memperoleh informasi apapun. Hal ini juga dimanfaatkan oleh para pemilik majalah untuk mempromosikan majalahnya melalui sosial media. Salah satu contoh dari iklan menggunakan sosial media dilakukan oleh majalah Peluang Usaha. Alamat majalah ini yaitu https://www.facebook.com/pages/Tabloid-Peluang-Usaha/tahun 2016. Dalam iklannya, majalah ini berusaha mengupas artikel dalam bahasa lugas dan enak dibaca, sehingga mudah dimengerti oleh semua kalangan.

Iklan melalui internet juga dilakukan oleh majalah Bisnis Jabar. Majalah ini memiliki alamat website http://bandung.bisnis.com dan juga e-mail bisnis jabar-official@gmail.com. Sebagai majalah yang mengupas berita Ekonomi, Bisnis,

lifestyle dan situasi aktual di Jabar, majalah ini berfokus pada versi online. Majalah ini termasuk dalam Bisnis Indonesia Group Media (BIG Media). Majalah ini menyediakan berita keuangan dan kondisi bursa saham karena para pembacanya berpendidikan dan tingkat literasi tinggi, maka majalah ini cocok menggunakan strategi iklan online.

Kehadiran internet mempermudah penyampaian informasi, akan tetapi semua yang ada di layar monitor tidak tersusun secara sistematis, sehingga pembaca kurang fokus dan tak terarah. Dengan demikian, kelemahan iklan melalui internet ialah menghadirkan majalah yang mungkin kurang mudah ditelusuri oleh pembaca gagap teknologi atau memiliki literasi umum dan bukan dari latar belakang TI (Teknologi Informatika).

Citra/merek menjadi penting, karena: 1. Merek mudah diingat.

Merek yang mudah diingat juga dianggap berpengaruh terhadap tingkat pembelian. Hal ini karena pembeli merasa bahwa merek yang mudah diingat akan lebih baik. Selain itu lama waktu dari pembaca dalam mengingat suatu keadaan juga penting.

2. Merek terpercaya.

Pembaca dapat menilai mengenai keandalan suatu merek dengan melihat dari berapa lama mengenal merek itu. Pembaca mungkin merasa mengenal merek dan mengetahui bahwa merek majalah tertentu cukup bermutu, sehingga tertarik mencoba dan kemudian berlangganan. Hal ini karena merasa merek suatu majalah itu memiliki citra merek cukup baik. Selain itu merasa suatu majalah memiliki mutu baik, karena merek yang terkenal ataupun karena harga dan mutu (hasil inovasi) dari majalah itu. Majalah yang sering berpromosi akan memiliki merek yang lebih dipercaya dan lebih dikenal (Swastha . Merek yang dikenal lama dapat menjadi andalan bagi pemilik majalah untuk melakukan periklanan, personal selling, dan promosi lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mempertahankan target penjualan.

Place (lokasi atau distribusi)

(26)

memengaruhi dua hal, yaitu jangkauan penjualan dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur lain yang terdapat dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan yang ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk yang ditawarkan. Penilaian terhadap alternatif saluran didasarkan kriteria ekonomis, efektifitas dan pengendalian (Rachmawati 2011).

Penelitian yang Relevan

Suryamahotama (2012) dalam penelitian berjudul “Adakah korelasi antara

aktivitas mengelola majalah sekolah “MABOSA” dengan motivasi siswa SMA

BOPKRI I Yogyakarta pengelola MABOSA memilih jurusan Ilmu Komunikasi di

Perguruan Tinggi?”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

antara aktivitas mengelola majalah sekolah “MABOSA” dengan motivasi siswa

SMA BOPKRI I Yogyakarta pengelola MABOSA memilih jurusan Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) analisis deskriptif dengan mean aritmatika menunjukkan bahwa aktivitas mengelola MABOSA mayoritas responden adalah sedang (55,60%) dan tinggi (44,40%), sedangkan motivasi siswa pengelola MABOSA memilih jurusan Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi dengan mayoritas responden sedang (55,56%), serta yang motivasinya tinggi dan rendah sama, yaitu 22,22%; (2) berdasarkan analisis tabulasi silang, yang paling banyak mempunyai motivasi tinggi atau mempunyai ketertarikan tinggi untuk memilih jurusan Ilmu Komunikasi adalah siswa perempuan (22,22%); (3) hasil uji hipotesis menyatakan tidak terdapat

korelasi antara mengelola majalah sekolah “MABOSA” dengan motivasi siswa

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta pengelola MABOSA memilih jurusan Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi.

Nurullita (2011) dalam penelitian yang berjudul Hubungan tingkat penyajian

media internal bulletin “Fokus” dengan sikap karyawan terhadap penyajian bulletin “Fokus” di kantor pusat PT Sarinah (Persero). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat penyajian media internal bulletin “Fokus” dengan

sikap karyawan terhadap penyajian bulletin “Fokus” di kantor pusat PT Sarinah

(Persero). Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa tingkat penyajian media

internal bulletin “Fokus” menunjukan korelasi kuat r = dengan sikap

karyawan di PT Sarinah Persero Bila tingkat penyajian internal bulletin “Fokus” tinggi, maka sikap karyawan akan menerima/setuju dengan penyajian yang diberikan. Dengan demikian dapat disimpulkan tingkat penyajian media internal

bulletin “Fokus” berhubungan erat dengan sikap karyawan di PT Sarinah (Persero). Kepada pimpinan perusahaan perlu tetap menjaga agar media internal yang diterbitkan Humas dapat memberikan informasi yang dibutuhkan karyawan demi kemajuan perusahaan.

Semuel et al ( ) dalam penelitian berjudul “Perilaku dan Keputusan

Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus % Discount di Surabaya”

(27)

keputusan pembelian, dan digolongkan dalam Fully Planned Purchase, Partially Planned Purchase, dan Unplanned Purchase. Hasil penelitian dari 100 responden

menunjukan bahwa stimulus “ % Discount”yang diberikan melalui faktor sosial

dan psychological berpengaruh nyata dan positif terhadap perilaku pengambilan keputusan, sedangkan faktor culture dan faktor personal tidak berpengaruh terhadap perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen.

Hartono et al ( dalam penelitian berjudul “Perilaku Konsumen dalam Pembelian Bakso Di Malang” Penelitian bertujuan mengetahui karakteristik dan faktor yang memengaruhi pembelian bakso sapi di Malang. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden melakukan pembelian bakso adalah perempuan, berstatus pelajar, berumur di bawah 35 tahun, pendapatan individu Rp sampai Rp per bulan dan harga bakso dikategorikan terjangkau oleh konsumen. Pola mengkonsumsi bakso bukan sebagai makanan pokok, tetapi sebagai kuliner, hobi dan makanan camilan. Delapan faktor yang dipertimbangkan responden secara berurutan adalah harga, kelas sosial, kemudahan mencapai lokasi, parkir, tampilan penyajian, kepuasan, pendapatan dan demografi.

(28)

METODE PENELITIAN

Secara umum, penelitian ini dimulai dari adanya fakta bahwa majalah (khususnya Majalah Elshinta) masih memiliki eksistensi di tengah masyarakat, walaupun akses informasi melalui fasilitas internet semakin mudah dan semakin murah. Ada dugaan bahwa materi kewirausahaan dan faktor harga, mutu produk, bauran promosi, serta citra merek adalah faktor penentu akan hal ini. Untuk itu dilakukanlah analisis secara deskriptif dan kuatitatif dengan bantuan statistik. Tahapan pelaksanaan meliputi survei lokasi, penyusunan proposal, kajian pustaka, konsultasi dengan pembimbing, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan draft tesis. Tahapan penelitian disajikan pada Gambar .

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kantor Majalah Elshinta di jalan Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat. Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Juli s/d November .

Pengumpulan Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder.

1. Data primer adalah yang diperoleh oleh peneliti untuk maksud khusus dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari sumber pertama atau tempat obyek penelitian dilakukan.

2. Data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Angket atau Kuesioner

Data yang dikumpulkan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada, sehingga data tersebut harus benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan diperoleh melalui kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono 2001).

(29)

Gambar 2. Tahapan Penelitian Majalah Elshinta

Tahapan calon konsumen : 1. Mengenali kebutuhan

dan kegiatan

2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif

Bauran pemasaran : 1. Harga

2. Mutu produk 3. Bauran promosi 4. Citra merk

Keputusan pembelian konsumen

Estimasi perhitungan regresi dengan SPSS

Estimasi rubrik kewirausahaan deskripsi dan analisis faktor

internal dan eksternal

Pengaruh rubrik kewirausahaan, faktor harga, mutu produk, bauran promosi dan citra merk pada keputusan

membeli majalan Elshinta

(30)

Instrument yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian menggunakan skala likert enam poin. Penelitian ini menggunakan sejumlah pernyataan dengan skala enam, yaitu:

Wawancara adalah kegiatan untuk mengumpulkan data pada obyek penelitian dengan melakukan tanya jawab secara langsung pada objek responden.

Studi Dokumentasi

Informasi yang dikumpulkan dengan cara mengumpulkan data-data lapangan mengenai harga, mutu produk, bauran promosi, citra merk, keputusan membeli serta data-data yang relevan dengan penelitian baik dari organisasi maupun yang berasal dari buku-buku literatur.

Validitas kuesioner dilakukan dengan prosedur standar, yakni prosedur untuk memastikan apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak. Valid berarti kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Kuesioner ada yang sudah baku, karena telah teruji validitas dan reliabilitasnya, tetapi banyak juga yang belum baku. Jika digunakan kuesioner yang sudah baku, tidak perlu dilakukan uji validitas lagi, tetapi kuesioner yang belum baku sebelum digunakan perlu dilakukan uji validitas (Arikunto ).

Kuesioner valid harus mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam kuesioner secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. Kuesioner yang mempunyai validitas eksternal bila kriteria didalam kuesioner disusun berdasarkan fakta-fakta emperis yang telah ada (eksternal). Validitas internal kuesioner harus memenuhi construct validity dan

content validity (validitas isi). Untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari para ahli (judment experts). Untuk itu kuesioner yang telah dibuat, dikonsultasikan kepada ahlinya (minimal tiga orang) untuk mendapatkan tanggapan atas kuesioner tersebut. Saran para ahli dapat tanpa perbaikan, dengan perbaikan atau dirombak total. Setelah pengujian validitas selesai, diteruskan dengan uji coba kuesioner pada populasi yang mempunyai kriteria serupa, dan data ditabulasi, maka pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antar skor dalam pertanyaan kuesioner (Arikunto ).

Cara menguji validitas kuesioner (Arikunto ) adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur.

2. Melakukan uji coba kuesioner tersebut pada sejumlah responden, disarankan jumlah responden untuk uji coba minimal 30 responden (kurva normal). 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan kuesioner dengan skor total, dengan menggunakan teknik korelasi product moment.

(31)

yang membedakannya dengan majalah-majalah sejenis lainnya. Meski populasi ideal adalah seluruh masyarakat diluar pengusaha besar, namun mengingat keterbatasan waktu, tenaga, dan sumber dana, maka penelitian ini mengambil pembaca dari salah satu media majalah cetak. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan memperbesar sample frame dengan memasukkan pembaca dari media lainnya.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random.

Frame sample yang digunakan adalah seluruh pembaca majalah Elshinta yang aktif dan terdaftar dalam database penerbit yaitu sejumlah . responden. Besar contoh ditentukan dengan mengacu pada formula berikut:

1. Untuk menentukan contoh dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan oleh para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100 (Roscoe 1975 dan Sekaran 1992).

2. Besaran atau ukuran contoh ini sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahan adalah 5% (0,05). Perlunya perhatian pada semakin besarnya contoh (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya. Semakin kecil contoh (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

Penentuan responden ditentukan dengan menggunakan Formula Slovin (Riduwan

. n =

n = sampel; N = populasi; e = Tingkat kesalahan penarikan sampel 10% dan tingkat kepercayaan 90%.

n = / ) = , 3, dibulatkan 95

Dengan demikian, jumlah contoh yang akan dipilih adalah 100 responden.

Pengolahan dan Analisis Data

Analisis Kuantitatif 1. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau andal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah angket untuk valid dan reliabel. Valid adalah menunjukkan suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Reliabel adalah menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun dan Effendi 1987).

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Arikunto ) sebagai berikut:

(32)

…………. ………. Dimana :

rxy : Koefisien korelasi y : Varibel terikat

x : Variabel bebas n : Banyaknya contoh

Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program computer, yaitu Statistical Package for Social

Science (SPSS) for Windows 16 dengan menggunakan model Alpha. Dalam

pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliable, jika nilai

Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali .

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Salah satu metode pengujian reliabilitas menggunakan metode

Alpha-Cronbach. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel dan tidaknya suatu

variabel penelitian umumnya adalah perbandingan nilai r-hitung dengan r-tabel pada

taraf kepercayaan 95% atau taraf nyata % Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach, maka nilai r-hitung diwakili oleh nilai

alpha. Menurut Santoso (2001), apabila cronbach’s alpha hitung lebih besar dari pada r-tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian

disebut reliabel.

2. Uji Validitas

Valid berarti insrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur. Biasanya digunakan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total. Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur berupa program komputer yaitu SPSS for Windows 16, dan jika suatu alat ukur mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali .

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (Ghozali . Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.

(33)

inflation factor (VIF), dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi (Santoso

.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan menguji model regresi, yaitu variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali .

Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data menurut Ghozali ( ), yaitu:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali . Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distandarisasi (Ghozali . Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas menurut Ghozali ( ), antara lain: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur

(bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi linear berganda (multiple regression). Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel dependen berdasarkan nilai-nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali .

(34)

Y = a + b1X1 + b2 X2 ++ b3 X3+ b4 X4+ e……….. ……….. Keterangan :

Y = Keputusan Membeli

a = konstanta

b 1 = Koefisien regresi harga terhadap keputusan membeli

b2 = Koefisien regresi mutu produk terhadap keputusan membeli b3 = Koefisien regresi bauran promosi terhadap keputusan membeli b4 = Koefisien regresi citra merk terhadap keputusan membeli X1 = Variabel kompetensi harga

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness of Fit. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak nyata bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali 2001).

a. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa koefisien determinasi majemuk dalam populasi, R , sama dengan nol. Uji nyata meliputi pengujian nyata persamaan regresi secara keseluruhan, serta koefisien regresi parsial spesifik. Uji keseluruhan dapat dilakukan dengan menggunakan statistik F yang berdistribusi F pada derajat kebebasan k dan (n-k-1) (Malhotra . Jika hipotesis nol keseluruhan ditolak, satu atau lebih koefisien regresi majemuk populasi mempunyai nilai tak sama dengan .

Uji F parsial meliputi penguraian jumlah total kuadrat regresi SSreg menjadi komponen yang terkait dengan masing-masing variabel independen. Dalam pendekatan standar, dilakukan dengan mengasumsikan bahwa setiap variabel independen telah ditambahkan ke dalam persamaan regresi, setelah seluruh variabel independen lainnya telah disertakan. Kenaikan dari jumlah kuadrat yang dijelaskan, yang disebabkan oleh penambahan sebuah variabel independen X , merupakan komponen variasi yang disebabkan variabel tersebut dan disimbolkan dengan SSx1. Nyatanya koefisien regresi parsial untuk variabel, diuji dengan statistik F inkremental (Malhotra .

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali . Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah:

1) Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)

H0 : βi = 0 ; i = 0,1,2, …….. n……… . ……… Tidak ada pengaruh nyata dari masing-masing variabel bebas (X1, X2,) terhadap variabel terikat (Y).

(35)

Ada pengaruh nyata dari masing-masing variabel bebas (X1,X2,) terhadap variabel terikat (Y).

2) Penentuan harga t tabel berdasarkan taraf nyata dan taraf derajat kebebasan Taraf nyata = %

Derajat kebebasan = (n-1-k)

c. Koefisien Determinasi (R )

Koefisien determinasi (R) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel-variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali .

Aspek Kajian

Hingga saat ini, kajian mengenai perilaku konsumen telah menjadi fokus dari banyak peneliti di bidang manajemen, khususnya pemasaran. Tujuannya hanya satu, yaitu mengindentifikasi faktor yang paling utama dalam berpengaruh terhadap pola perilaku konsumen, yang kemudian akan memberikan tujuan turunan berupa bagaimana optimisasi penjualan melalui faktor-faktor tersebut.

Semuel et al ( mengemukakan bahwa faktor harga merupakan determinan yang cukup kuat berpengaruh pada keputusan untuk membeli produk restoran melalui stimulus 50% discount di Surabaya. Hasilnya memang menunjukkan bahwa stimulus 50% discout di Surabaya berpengaruh nyata dan positif terhadap keputusan membeli konsumen, khususnya jika ditinjau dari faktor psikologis dan ekonomi. Namun demikian, ternyata faktor ini tidak memberikan pengaruh jika ditinjau pada aspek budaya.

Hartono et al menyatakan penelitian tentang perilaku konsumen pada pembelian bakso di Malang. Dengan menggunakan 120 konsumen yang dipilih berdasarkan accidental sampling, faktor yang memberikan pengaruh nyata dan positif yang paling kuat adalah faktor harga, lingkungan, dan referensi dari pihak ketiga. Selanjutnya, Noviyarto (2010) melakukan penelitian perilaku konsumen pada paket data unlimited internet Code Division Multiple Access (CDMA) di Jakarta, dimana hasilnya menunjukkan faktor psikologis merupakan penentu utama dari keputusan pembelian pada paket data ini. Faktor psikologi yang dimaksudkan adalah motivasi, pandangan, belajar, hingga kepercayaan.

Tambunan (2009) menemukan bahwa yang memengaruhi perilaku konsumen pada produk perumahan adalah jumlah kamar tidur, luas lahan, tipe rumah, dan jumlah kamar mandi. Sama seperti penelitian sebelumnya, bahwa faktor kenyamanan (psikologis) cukup dominan. Di sisi lain, harga juga masih menjadi faktor utama dari keputusan untuk membeli produk susu kental manis coklat Indomilk pada konsumen di Jakarta (Mulyana dan Syarif 2007).

Gambar

Gambar 2. Tahapan Penelitian
Gambar 3. Responden berdasarkan usia

Referensi

Dokumen terkait

berbeda dengan maz}hab Sha>fi‘i> yang mempersilahkan istri meminta cerai apabila suami tidak sanggup menafkahi, sebagaimana yang dijelaskan al-Zuhaili> sebagai

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) melakukan eksplorasi keanekaragaman semut pada per- sawahan di lanskap pertanian daerah urban dan (2) melakukan

konuşma ihtiyacını duyar. Anlattıklarım ve yazdıklarını, "Eski Said" hüviyetine girerek anlatır ve yazdırır. Kendisini mi övecek? "-Eski Said diliyle derim

Sedangkan yang dilaporkan oleh Kurniawan (2011) pemberian sumber nitrogen KNO3 dengan rasio C/N=10 pada medium mampu menghasilkan aktifitas protease paling tinggi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model CIRC dan media busur pada materi mengidentifikasi jenis dan besar sudut

perusahaan dagang dan jasa berasal dari transaksi penjualan tunai. Penerimaan kas dapat terjadi dengan berbagai macam cara seperti. melalui pembayaran langsung melalui kasir

Contoh waham yang aneh, misalnya: merasa dirinya bisa membunuh 100.000 orang dengan kekuatan pikirannya, atau yakin bahwa cermin, TV, dan komputer mengawasi

Sedangkan pada pengujian dengan kontrol logika fuzzy berbeban dinamis pada kecepatan 100rpm memiliki recovery time 3,477 detik sedangkan tanpa kontrol 4,902 detik...