• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2.4 Pengaruh Promosi Penjualan (X1) dan Iklan (X2) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) K Store Minimarket di Kota Bandung

2.4.1 Uji Asumsi Klasik

2.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasatisitas digunakan untuk melihat varians dari residual pada tiap pengamantan apakah konstan atau tidak konstan. Untuk mengetahui apakah dalam model ditemukan gejala heteroskedatisitas atau tidak, dapat dilihat dari grafik

scatterplot. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatterplot

dengan pola titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y (Yamin, 209 : 86), dasar pengambilan keputusan :

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk sebuah pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terdapat problem heteroskedastisitas. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20, diperoleh gambar scatterplot seperti berikut :

Gambar 4. 3 GrafikScatterplot

Dari gambar grafik scatterplot di atas, diketahui bahwa titik-titik (data)

menyebar secara acak di bawah dan di atas angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak ditemukan adanya problem heteroskedastisitas.

2.b.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi linier berganda yang akan dibentuk adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1+b2X2

Y = Nilai prediksi untuk variabel Keputusan Pembelian

a = Konstanta, besar nilai Y jika X = 0

b1,2 = Arah koefisien regresi

X1,2 = Variabel Promosi Penjualan dan Iklan

Dengan menggunakan bantuan program SPSS, diperoleh hasil analisis regresi linier berganda sebagai berikut :

Tabel 4.19

Analisis Regresi Linier Berganda

Dari tabel output di atas, diketahui bahwa nilai konstanta (a) yang diperoleh adalah sebesar –6,363 dan nilai b1 sebesar 0,611 dan b2 sebesar 0,214 maka persamaan regresi linier berganda yang akan dibentuk adalah sebagai berikut :

Interpretasi untuk persamaan di atas :

a = –6,363 Artinya, jika promosi penjualan dan iklan secara simultan bernilai 0 (nol), maka keputusan pembelian konsumen akan bernilai sebesar –6,363.

b1 = 0,611X1 Artinya, jika promosi penjualan meningkat sebesar 1 satuan dan iklan bernilai konstan, maka keputusan pembelian konsumen akan mengalami peningkatan sebesar 0,611.

b2 = 0,214X2 Artinya, jika iklan meningkat sebesar 1 satuan dan promosi penjulan bernilai konstan, maka keputusan pembelian konsumen akan mengalami penurunan sebesar 0,214.

2.b.3 Analisis Korelasi Simultan

Analisis korelasi digunakan untuk melihat sejauh mana hubungan yang terjadi antara promosi penjualan dan iklan secara simultan dengan keputusan pembelian. Dikarenakan skala data yang digunakan sudah di transformasi menjadi skala data

interval, maka teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product

Moment (Sugiyono, 2009 : 250), untuk melihat kuat atau lemahnya hubungan yang terjadi, peneliti mengacu pada pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 4.20

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2009 : 214)

Dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 20 diperoleh hasil analisis korelasi simultan sebagai berikut :

Tabel 4.21

Hubungan Antara Promosi Penjualan dan Iklan Secara Simultan dengan Keputusan Pembelian Konsumen

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai korelasi simultan (R) yang terjadi antara promosi penjualan dan iklan secara simulntan dengan keputusan pembelian konsumen adalah sebesar 0,798 dan termasuk dalam kategori hubungan yang kuat berada pada rentang interval 0,60 – 0,799. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat hubungan yang kuat antara promosi penjualan dan iklan dengan keputusan pembelian konsumen.

2.b.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (KD) atau sering disebut R-Square digunakan untuk

melihat besar kontribusi pengaruh yang diberikan promosi penjualan dan iklan terhadap keputusan pembelian baik secara simultan maupun secara parsial. Dengan

menggunakan bantuan program SPSS Versi 20, diperoleh hasil koefisien determinasi

simultan sebagai berikut :

Tabel 4.22

Koefisien Determinasi Simultan

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa nilai koefisien

determinasi simultan (R-Square) yang diperoleh adalah sebesar 0,637 atau 63,7%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan promosi penjualan dan iklan memberikan kontribusi pengaruh sebesar 63,7% terhadap keputusan pembelian konsumen K-Store Minimarket di Kota Bandung, sedangkan sisanya sebanyak 100%-63,7%=34,3% merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti (Epsilon).

dengan Zero-Order (Kusnendi, 2005 : 17). Nilai Beta dengan Zero-Order dapat dilihat pada tabel output berikut di bawah ini :

Tabel 4.23

Koefisien Determinasi Parsial

Interpretasi untuk tabel output di atas :

a. Promosi Penjualan : 0,594 X 0,755 = 0,448 atau 44,8%

b. Iklan :0,306 X 0,618 = 0,189 atau 18,9%

Total pengaruh = 63,7% (Pengaruh Simultan)

Berdasarkan tabel output dan perhitungan di atas, diketahui bahwa promosi penjualan memberikan kontribusi pengaruh sebesar 44,8% dan iklan memberikan kontribusi pengaruh sebesar 18,9% terhadap keputusan pembelian konsumen, sehingga total pengaruh secara keseluruhan sebesar 63,7% (Pengaruh simultan). Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan memberikan kontribusi pengaruh paling

tinggi terhadap keputusan pembelian konsumen K-Store Minimarket di Kota Bandung.

b.b..5 Uji Hipotesis

Untuk melihat apakah promosi penjualan dan iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, maka akan dilakukan pengujian hipotesis simultan

(UjiF) dan parsial (Ujit).

b.b..5.1 UjiF (Simultan)

Rumusan hipotesis simultan yang akan di uji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 : β1=β2= 0 : Secara simultan promosi penjualan dan iklan tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

H1 : β1≠ β2 ≠ 0 : Secara simultan promosi penjualan dan iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian ini sebesar 5%, dengan

menggunakan bantuan program SPSS Versi 20, nilai satatistik ujiF dapat dilihat pada tabel output berikut di bawah ini :

Tabel 4.24 UjiF (Simultan)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Fhitung yang diperoleh

adalah sebesar 85,269. NilaiFhitung ini akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada

tabel distribusi F dengan α = 5%, df1 = 2 (k) dan df2 = 97 (n-k-1) diperoleh nilai

Ftabel sebesar 3,090. Dari nilai-nilai di atas, diketahui bahwa nilai Fhitung (85,269)

>Ftabel (3,090) sehingga sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis maka H0 ditolak,

artinya secara simultan promosi penjualan dan iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen K-Store Minimarket di Kota Bandung.

b.b..5.2 Ujit (parsial)

Rumusan hipotesis parsial yang akan di uji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Promosi Penjualan (X1)

H0 : β1 = 0 : Secara parsial promosi penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

H1 : β 1 ≠ 0 : Secara parsial promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Iklan (X2)

H0 : β 2 = 0 : Secara parsial iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

H1 : β 2 ≠ 0 : Secara parsial iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian ini sebesar 5%, dengan

kriteria pengujian tolak H0 jika nilaithitung > ttabel atau -thitung < -ttabel maka H1

diterima. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20, nilai satatistik ujit dapat

dilihat pada tabel output berikut di bawah ini : Tabel 4.25 Ujit (Parsial)

Interpretasi untuk tabel output di atas :

 Berdasarkan tabel output di atas, diketahui bahwa nilaithitung yang diperoleh

adalah sebesar 8,269. Nilai thitung ini akan dibandingkan dengan nilai ttabel

pada tabel distribusi t, dengan α = 5% dan df = 97 (n-k-1) untuk pengujian 2

arah diperoleh nilai ttabel sebesar ±1,985. Dari nilai-nilai di atas, diketahui

bahwa nilai thitung (8,269) > ttabel (1,985) sehingga sesuai dengan kriteria

pengujian hipotesis maka H0 ditolak, artinya secara parsial promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

 Berdasarkan tabel output di atas, diketahui bahwa nilaithitung yang diperoleh

adalah sebesar 4,263. Nilai thitung ini akan dibandingkan dengan nilai ttabel

pada tabel distribusi t, dengan α = 5% dan df = 97 (n-k-1) untuk pengujian 2

arah diperoleh nilai ttabel sebesar ±1,985. Dari nilai-nilai di atas, diketahui

pengujian hipotesis maka H0 ditolak, artinya secara parsial iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait