• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

3. Uji Hipotesis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Analisis ini dipakai untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja karyawan di kantor perbendaharaan dan kas negara Yogyakarta. Analisis regresi selanjutnya digunakan

program analisis dengan komputer seri SPSS release 10 for windows,

berikut hasil ringkasan dari uji regresi.

Tabel V.7

Ringkasan Uji Hipotesis

Keterangan

Koefisien Regresi

Beta

β thitung Sig t Kesimpulan

Konstanta 0,646 - 0,827 0,413 - X1.1 0,734 0,766 7,294 0,000 Signifikan X1.2 0,101 0,076 3,366 0,005 Signifikan X1.3 0,245 0,164 3,583 0,001 Signifikan X1.4 0,176 0,000 2,652 0,10 Signifikan R 0,802 R square 0,643 Fhitung 18,894

Analisa Uji t-Test

Analisis t-Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh suatu variabel bebas secara individu dalam menerangkan variasi variabel terikat. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Pengaruh cara pemimpin mengambil keputusan terhadap motivasi

kerja karyawan pada kantor perbendaharaan dan kas negara Yogyakarta.

a. Menentukan daerah Ho dan Ha

Ho : Tidak ada pengaruh positif dari cara pemimpin

mengambil keputusan terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta

Ha : Ada pengaruh positif dari cara pemimpin mengambil keputusan terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta b. Menentukan daerah kritis Ho dan Ha

Menentukan daerah kritis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% dan df = n - 2 maka dapat diketahui daerah kritis dengan t tabel yaitu 1,68.

Dengan menggunakan program SPSS (Tabel V.7), maka dapat diperoleh thitung sebesar 7,294 untuk variabel cara pemimpin mengambil keputusan terhadap motivasi kerja karyawan

d. Analisis

Thitung yang diperoleh untuk variabel cara pemimpin mengambil keputusan terhadap motivasi kerja karyawan adalah sebesar 7,294. Nilai Ttabel pada taraf signifikansi 5% untuk n = 47 adalah sebesar 1,68, sehingga Thitung 7,294 > Ttabel 1,68 maka dapat dinyatakan ada pengaruh positif dari cara pemimpin mengambil keputusan terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta.

2) Pengaruh hubungan pemimpin dengan karyawannya terhadap

motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta

a. Menentukan daerah Ho dan Ha

Ho : Tidak ada pengaruh positif dari hubungan pemimpin dengan karyawannya terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta

Ha : Ada pengaruh positif dari hubungan pemimpin dengan karyawannya terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta b. Menentukan daerah kritis Ho dan Ha

Menentukan daerah kritis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% dan df = n - 2 maka dapat diketahui daerah kritis dengan t tabel yaitu 1,68

c. Menentukan nilai uji statistik

Dengan menggunakan program SPSS (Tabel V.7), maka dapat

diperoleh thitung sebesar 3,366 untuk variabel hubungan

pemimpin dengan karyawannya terhadap motivasi kerja karyawan.

d. Analisis

Thitung yang diperoleh untuk variabel hubungan pemimpin

dengan karyawannya terhadap motivasi kerja karyawan adalah sebesar 3,366. Nilai Ttabel pada taraf signifikansi 5% untuk n = 47 adalah sebesar 1,68, sehingga Thitung 3,366 > Ttabel 1,68 maka dapat dinyatakan ada pengaruh positif dari hubungan pemimpin dengan karyawannya terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta.

3) Pengaruh cara pemimpin memperlakukan karyawan terhadap

motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta

a. Menentukan daerah Ho dan Ha

Ho : Tidak ada pengaruh positif dari cara pemimpin

karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta

Ha : Ada pengaruh positif dari cara pemimpin

memperlakukan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta.

b. Menentukan daerah kritis Ho dan Ha

Menentukan daerah kritis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% dan df = n - 2 maka dapat diketahui daerah kritis dengan t tabel yaitu 1,68

c. Menentukan nilai uji statistik

Dengan menggunakan program SPSS (Tabel V.7), maka dapat diperoleh thitung sebesar 3,583 untuk variabel cara pemimpin memperlakukan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan d. Analisis

Thitung yang diperoleh untuk variabel cara pemimpin

memperlakukan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan adalah sebesar 3,583. Nilai Ttabel pada taraf signifikansi 5% untuk n = 47 adalah sebesar 1,68, sehingga Thitung 3,583 > Ttabel 1,68 maka dapat dinyatakan ada pengaruh positif dari cara pemimpin memperlakukan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta.

4) Pengaruh cara pemimpin menghadapi masalah dengan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta

a. Menentukan daerah Ho dan Ha

Ho : Tidak ada pengaruh positif dari cara pemimpin

menghadapi masalah dengan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta

Ha : Ada pengaruh positif dari cara pemimpin menghadapi masalah dengan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta

b. Menentukan daerah kritis Ho dan Ha

Menentukan daerah kritis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% dan df = n - 2 maka dapat diketahui daerah kritis dengan t tabel yaitu 1,68

c. Menentukan nilai uji statistik

Dengan menggunakan program SPSS (Tabel V.7), maka dapat diperoleh thitung sebesar 2,652 untuk variabel cara pemimpin menghadapi masalah dengan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan.

d. Analisis

Thitung yang diperoleh untuk variabel cara pemimpin

menghadapi masalah dengan karyawan terhadap motivasi kerja

karyawan adalah sebesar 2,652. Nilai Ttabel pada taraf

signifikansi 5% untuk n = 47 adalah sebesar 1,68, sehingga Thitung 2,652 > Ttabel 1,68 maka dapat dinyatakan ada pengaruh positif dari cara pemimpin menghadapi masalah dengan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis secara keseluruhan yang telah penulis lakukan, maka pada bab ini penulis dapat mengambil sebagai berikut :

1. Gaya Kepemimpinan

Dari hasil penelitian rata-rata hitung gaya kepemimpinan diperoleh hasil sebesar 69,28 sehingga hasil ini dapat dimasukkan ke dalam skala Gaya Kepemimpinan Demokratik karena berada dalam range 56 sampai dengan 87,99. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis pertama dapat diterima.

2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan

Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa ada pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan sesuai dengan hipotesis kedua. Hal ini dapat di buktikan dengan adanya analisa uji t test yang hasilnya lebih besar dari t tabel yakni 1,68 yang diperoleh dari tingkat signifikansi 5%, df = n – 2, pada 47 responden. Adapun hasil dari analisa uji t test berdasarkan cara pemimpin dalam mengambil keputusan sebesar 7,294, berdasarkan hubungan pemimpin dengan karyawannya sebesar 3,366, berdasarkan cara pemimpin memperlakukan karyawan sebesar 3,583 dan berdasarkan cara pemimpin menghadapi masalah dengan karyawan sebesar 2,652. Untuk seberapa besar pengaruhnya dapat dilihat

pada koefisien determinasi ( R2 ) sebesar 0,643 yang artinya variabel gaya kepemimpinan mempengaruhi sebesar 64,3% terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara dari variabel yang berpengaruh secara tidak langsung dan tidak disebutkan dalam penelitian ini merupakan keterbatasan bagi penulis.

B. SARAN

Berdasarkan besarnya pengaruh gaya kepemimpinan demokratik terhadap motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta, maka penulis memberi saran dalam menjalankan kepemimpinannya, perlu mempertimbangkan cara mengambil keputusan, hubungan dengan karyawan, cara memperlakukan karyawan dan cara menghadapi masalah, karena indikator diatas berpengaruh terhadap motivasi kerja.

Dokumen terkait