• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.6. UJI HIPOTESIS

Setelah uji asumsi klasik maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda yang akan diuraikan sebagai berikut:

4.6.1 Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan dan dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel lima faktor penyebab keterlambatan proyek: Perencanaan (Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik) (X1), Kesulitan Finansial (X2), Kurangnya Pengalaman Kontraktor (X3), Keterlambatan Penyedia Material (X4), dan Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi (X5) terhadap Pembengkakan Biaya Proyek (Y).

Dari hasil pengolahan dengan program SPSS 15.0 dapat disusun rumus sebagai berikut:

Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda

Variabel b Beta thitung Sig Kesimpulan

Konstans -0,711 X1 0,001 0,001 0,009 0,993 Tidak Berpengaruh Signifikan X2 0,241 0,273 2,106 0,043* Berpengaruh Signifikan X3 0,372 0,440 3,059 0,004** Berpengaruh Signifikan X4 0,362 0,433 3,349 0,002** Berpengaruh Signifikan X5 0,089 0,088 0,649 0,521 Tidak Berpengaruh Signifikan Sumber: data primer diolah, 2012

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e ……..………(Rumus 4.1) Y = -0,711 + 0,001X1 + 0,241X2 + 0,372X3 + 0,362X4 + 0,089X5

Keterangan: *** = Sig pada taraf uji 1%

** = Sig pada taraf uji 5% * = Sig pada taraf uji 10%

commit to user 4.6.2Uji Ketepatan Model (Uji F dan R2)

a. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.11. Uji F

Variabel Fhitung Probability

(p) Kriteria Kesimpulan

Independen 6,240 0,000 P < α

(0,05)

Berpengaruh Signifikan

Sumber: data primer diolah, 2012

Dari data di atas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 6,240 dengan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 artinya terdapat pengaruh signifikan yang sangat kuat antara Perencanaan (Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik) (X1), Kesulitan Finansial (X2), Kurangnya Pengalaman Kontraktor (X3), Keterlambatan Penyediaan Material (X4), dan Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi (X5), secara bersama-sama terhadap Pembengkakan Biaya Proyek (Y).

b. Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan nilai R2 adalah 0,479 berarti variabel independen Perencanaan (Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik), Kesulitan Finansial, Kurangnya Pengalaman Kontraktor, Keterlambatan Penyediaan Material, dan Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi dapat menjelaskan variasi variabel dependen (Pembengkakan Biaya Proyek) dengan kontribusi 47,9%, sedangkan sisanya 52,1% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

commit to user

4.6.3 Uji t (Uji Ketepatan Parameter Penduga/Estimate)

Uji t untuk mengetahui seberapa besar masing-masing (individu) dari variabel independen pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS 15.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Perencanaan Identifikasi, durasi, dan Perencanaan Kerja yang Tidak Lengkap dan Tersusun Dengan Bsdaik mempunyai nilai thitung sebesar 0,009 dengan nilai probabilitas sebesar 0,993 > 0,05, maka H0 diterima yang berarti Perencanaan (Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap Pembengkakan Biaya Proyek. Hal tersebut menunjukkan Perencanaan (Identifikasi, durasi, dan perencanaan urutan kerja yang tidak lengkap dan tersusun dengan baik) bukan merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan pembengkakan biaya proyek (bukan faktor yang mempengaruhi).

Kesulitan Finansial mempunyai nilai thitung sebesar 2,106 dengan nilai probabilitas sebesar 0,043 < 0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa Kesulitan Finansial berpengaruh signifikan positif terhadap pembengkakan biaya proyek, dimana semakin tinggi kesulitan finansial yang dihadapi pengembang (konsultan dan kontraktor) dapat menyebakan pembengkakan biaya proyek yang tinggi pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa masalah kesulitan financial merupakan faktor penting dalam meningkatkan pembengkakan biaya proyek.

Kurangnya Pengalaman Kontraktor mempunyai nilai thitung sebesar 3,059 dengan nilai probabilitas sebesar 0,004 < 0,05, maka H0 ditolak yang berarti Kurangnya Pengalaman Kontraktor berpengaruh signifikan positif terhadap Pembengkakan Biaya Proyek. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kurangnya pengalaman kontraktor maka akan semakin meningkatkan pembengkakan biaya proyek, hal ini berarti bahwa faktor kurangnya pengalaman kontraktor merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi pembengkakan biaya proyek.

commit to user

Keterlambatan Penyediaan Material mempunyai nilai thitung sebesar 3,349 dengan nilai probabilitas sebesar 0,002 < 0,05, maka H0 ditolak yang berarti keterlambatan Penyediaan Material berpengaruh signifikan positif (meningkatkan) terhadap Pembengkakan Biaya Proyek. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat keterlambatan Penyediaan Material maka akan semakin meningkatkan Pembengkakan Biaya Proyek, hal ini berarti bahwa faktor keterlambatan Penyediaan Material merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi pembengkakan biaya proyek.

Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi mempunyai nilai thitung sebesar 0,649 dengan nilai probabilitas sebesar 0,521 > 0,05, maka H0 diterima yang berarti Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi berpengaruh signifikan positif terhadap Pembengkakan Biaya Proyek. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi dana dari pemilik yang tidak mencukupi belum tentu semakin meningkatkan pembengkakan biaya proyek, hal ini berarti bahwa faktor dana dari pemilik yang tidak mencukupi merupakan faktor yang kurang dianggap penting dalam mempengaruhi pembengkakan biaya proyek.

4.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda Kedua (Trial)

Pengujian regresi ini dilakukan untuk melihat konsistensi dari variabel bebas yang berpengaruh signifikan pada variabel terikatnya. Adapun hasil selengkapnya sebagai berikut:

Tabel 4.12. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Kedua

Variabel b Beta thitung Sig Kesimpulan

Konstans -0,334

X2 0,238 0,270 2,137 0,039* Berpengaruh Signifikan X3 0,343 0,406 3,221 0,003** Berpengaruh Signifikan X4 0,363 0,434 3,474 0,001** Berpengaruh Signifikan Sumber: data primer diolah, 2012

Y = a + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e ……….(Rumus 4.2)

commit to user

Hasil pengujian regresi pada tahap kedua menunjukkan bahwa dari ketiga variabel bebas sebelum berpengaruh signifikan pada biaya pembengkakan proyek adalah konsisten, bahkan hasil menunjukkan bahwa pada tahap kedua (regresi kedua) lebih baik dibandingkan pada pengujian pertama.

4.6.5 Analisis Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan (korelasional) atau pertautan antara variabel. Berdasarkan hasil analisis korelasi bivariate Identifikasi, Durasi, dan Perencanaan Urutan Kerja Yang Tidak Lengkap dan Tersusun Dengan Baik terhadap Kurangnya Pengalaman Kontraktor dengan menggunakan bantuan progam komputer SPSS 15.0for windows, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13. Hasil Analisis Korelasi I Correlations 1 .227 .159 40 40 .227 1 .159 40 40 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N x1 x3 x1 x3 Sumber: Output SPSS 15.0 Tabel 4.14. R tabel Tingkat Signifikansi 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 0.2638 0.312 0.3665 0.4026 0.5007

Hasil analisis Korelasi di atas menunjukkan bahwa besar nilai pearson correlation ataurhitung sebesar 0,227< rtabel (0,312) dengan nilai probabilitas sebesar 0,159 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Perencanaan Identifikasi, Durasi, dan Perencanaan Urutan Kerja Yang Tidak

commit to user

Lengkap dan Tersusun Dengan Baik terhadap Kurangnya Pengalaman Kontraktor.

Berikut adalah hasil analisis korelasi antara Kesulitan Finansial dengan Dana Dari Pemilik Yang Tidak Mencukupi:

Tabel 4.15. Hasil Analisis Korelasi II

1 .041 .800 40 40 .041 1 .800 40 40 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N x2 x5 x2 x5 Sumber: Output SPSS 15.0 Tabel 4.16. R tabel Tingkat Signifikansi 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 0.2638 0.312 0.3665 0.4026 0.5007

Hasil analisis Korelasi di atas menunjukkan bahwa besar nilai pearson correlation ataurhitung sebesar 0,041< rtabel (0,312) dengan nilai probabilitas sebesar 0,800 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Kesulitan Finansial dengan dana dari pemilik yang tidak mencukupi.

Dokumen terkait