BAB IV : ANALISIS DATA DAN PERSEMBAHAN
E. Uji Hipotesis
- - - - - - - -
Sumber: Data primer yang sudah diolah (2012)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada outlier karena seluruh observasi memiliki nilai < 51,178.
E. Uji Hipotesis
Teknik pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang baik. Untuk mengujinya digunakan
commit to user
61 1. Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-Fit)
Umumnya terhadap berbagai jenis fit indeks yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang dihipotesiskan dengan data yang disajikan. Peneliti diharapkan untuk melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa fit indeks untuk mengukur kebenaran model yang diajukannya. Berikut ini adalah hasil pengujian indeks kesesuaian dan cut-off value-nya untuk digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak. Hasil pengujian Goodness of Fit dapat di lihat pada gambar model struktural sebagai berikut:
commit to user
62 Evaluasi nilai goodness-of-fit dari model penelitian yang diajukan dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel IV.19
Hasil Goodness-of-Fit Model
Goodness-of-fit Indices Cut-off Value Hasil Model Evaluasi Model Chi-Square (c2 ) Diharapkan kecilc2 488,040 Fit
Significance Probability (p) > 0,05 0,000 Tidak fit
CMIN/DF < 2,00 2,652 Tidak Fit
GFI ³ 0,90 0,703 Tidak fit
AGFI > 0,90 0,627 Tidak Fit
CFI > 0,95 0,734 Tidak Fit
TLI > 0,95 0,767 Tidak Fit
RMSEA < 0,08 0,113 Tidak Fit
Sumber: Data primer yang sudah diolah (2012)
Tujuan analisis Chi-Square (c2
) adalah mengembangkan dan menguji model yang sesuai dengan data. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa chi-square yang bernilai 488,040 dengan probalitas sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, hal ini merupakan indikasi yang buruk. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian populasi yang diamati, maka harus dimodifikasi.
Normed Chi-Square (CMIN/DF) adalah ukuran yang diperoleh dari
nilai Chi-Square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodness-of-fit model dengan jumlah koefisien-koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai CMIN/DF pada model ini adalah 2,652 menunjukkan bahwa model penelitian ini tidak fit.
commit to user
63
Goodness of Fit Index (GFI) mencerminkan tingkat kesesuaian
model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai yang mendekati 1 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik.
Dengan tingkat penerimaan yang direkomendasikan ³ 0,9, dapat disimpulkan bahwa model memiliki tingkat kesesuaian yang tidak fit dengan nilai GFI sebesar 0,703.
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) adalah GFI yang
disesuaikan dengan rasio antara degree of freedom dari model yang diusulkan dan degree of freedom dari null model. Nilai AGFI dalam model ini adalah 0,627 menunjukkan tingkat kesesuaian yang tidak fit.
Comparative Fit Index (CFI) adalah indeks kesesuaian incremental
yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Besaran indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model. Dengan memperhatikan nilai yang direkomendasikan ³ 0,9, maka nilai CFI sebesar 0,734 menunjukkan bahwa model ini memiliki kesesuaian yang tidak fit.
Tucker Lewis Index (TLI) merupakan alternatif incremental fit index yang membandingkan model yang diuji dengan baseline model. TLI
commit to user
64 sampel. Nilai yang direkomendasikan ³ 0,9, dapat disimpulkan bahwa model menunjukkan tingkat kesesuaian yang tidak fit dengan nilai TLI sebesar 0,767.
The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) adalah
indeks yang digunakan untuk mengkompensasi nilai Chi-Square dalam sampel yang besar. Nilai penerimaan yang direkomendasikan £ 0,08, maka nilai RMSEA sebesar 0,113 menunjukkan tingkat kesesuaian yang tidak fit.
Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness-of-fit tersebut di atas mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian harus dimodifikasi agar membentuk model alternatif yang mempunyai goodness
of fit yang lebih baik.
2. Modifikasi Model Struktural
Dikarenakan sebelumnya model dinyatakan tidak fit maka modifikasi model harus dilakukan dengan cara mengkorelasikan nilai
measurement error indikator melalui “modification indices”nya. Adapun
commit to user
65
Sumber: Data primer yang sudah diolah (2012)
Hasil selengkapnya dari modifikasi model struktural pada gambar di atas akan diuraikan oleh tabel sebagai berikut:
commit to user
66 Tabel IV.20
Hasil Goodness-of-Fit Model setelah modifikasi
Goodness-of-fit Indices Cut-off
Value Hasil Model Evaluasi Model Chi-Square (c2) Diharapkan kecil c2 157,644 Fit
Significance Probability (p) > 0,05 0,109 Fit
CMIN/DF < 2,00 1,151 Fit GFI ³ 0,90 0,905 Fit AGFI > 0,90 0,840 Marginal CFI > 0,95 0,984 Fit TLI > 0,95 0,976 Fit RMSEA < 0,08 0,034 Fit
Sumber: Data primer yang sudah diolah (2012)
Tabel diatas dapat dilihat bahwa chi-square yang bernilai 157,644 dengan Probalitas sebesar 0,109 > 0,05, hal ini merupakan indikasi yang baik. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian populasi yang diamati dan model penelitian yang diajukan dapat diterima. Nilai CMIN sebesar 1,151 mengindikasikan bahwa tingkat kesesuaian fit karena nilai yag direkomendasikan < 2,00. Tingkat penerimaan nilai GFI tingkat yang direkomendasikan ³ 0,9, dapat disimpulkan bahwa model memiliki tingkat kesesuaian yang fit dengan nilai GFI sebesar 0,905. Sementara nilai AGFI sebesar 0,840 merupakan indikasi yang marginal dari nilai yang direkomendasikan sebesar > 0,90. Nilai TLI adalah 0,976 sedangkan nilai yang direkomendasikan sebesar >0,95 maka model tersebut fit. Nilai
commit to user
67 Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness-of-fit model penelitian setelah proses modifikasi tersebut di atas, mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.
Selanjutnya setelah model penelitian dapat diterima, sub bahasan berikutnya akan menjelaskan analisis uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.
3. Analisis Koefisisen Jalur
Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight model yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel IV.21 Regression Weights Estima te S.E. C.R. P Attitude Toward_The Ad <--- Perceived Celebrity_Endorser Credibility ,582 ,164 3,552 *** Attitude Toward_ The Brand <--- Perceived Celebrity_Endorser Credibility ,625 ,209 2,998 ,003 Attitude Toward_ The Brand <--- Attitude Toward_The Ad ,610 ,186 3,283 ,001 Purchase Intention <--- Perceived Celebrity_Endorser Credibility ,122 ,189 ,645 ,519 Purchase Intention <---
Attitude Toward_ The
Brand ,378 ,114 3,323 ***
Sumber: data primer diolah, 2012
1. Hipotesi
s 1
H1a: Perceived celebrity endorser credibility berpengaruh signifikan terhadap sikap kepada iklan (attitude toward the ad).
commit to user
68 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.21 dimana nilai C.R
perceived celebrity endorser credibility terhadap sikap kepada iklan (attitude toward the ad) sebesar 3,552; nilai SE sebesar 0,164; pada tingkat
signifikansi α = 1%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1a
didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa perceived
celebrity endorser credibility mempunyai pengaruh langsung dan positif
pada sikap konsumen kepada iklan (attitude toward the ad).
H1b: Perceived celebrity endorser credibility berpengaruh signifikan terhadap sikap kepada merek (attitude toward the brand).
Hasil perhitungan pada tabel IV.21 dimana nilai C.R perceived
celebrity endorser credibility terhadap sikap terhadap merek (attitude toward the brand) sebesar 2,998; nilai SE sebesar 0,209; pada tingkat
signifikansi α = 1%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1b didukung. Artinya bahwa perceived celebrity endorser credibility mempunyai pengaruh langsung dan positif pada sikap konsumen kepada merek (attitude toward the brand).
H1c: Perceived celebrity endorser credibility berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen (purchase intention).
Tabel IV.21 menunjukkan bahwa nilai C.R perceived celebrity
endorser credibility terhadap minat beli konsumen (purchase intention)
sebesar 0,649; nilai SE sebesar 0,186; pada tingkat signifikansi α = 10%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1c tidak didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa perceived celebrity endorser
commit to user
69
credibility tidak mempunyai pengaruh langsung dan positif pada minat beli
konsumen (purchase intention).
2. Hipotesi
s 2
H2 :Sikap kepada iklan (attitude toward the ad) berpengaruh signifikan terhadap sikap kepada merek (attitude toward the brand).
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.21 dimana nilai C.R sikap kepada iklan (attitude toward the ad) terhadap sikap kepada merek
(attitude toward the brand) sebesar 3,283; nilai SE sebesar 0,186; pada
tingkat signifikansi α = 1%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2
didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa Sikap kepada iklan (attitude toward the ad) mempunyai pengaruh langsung dan positif pada sikap konsumen kepada merek (attitude toward the brand).
3.
Hipotesis 3
H3 :Sikap kepada merek (attitude toward the brand) berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen (purchase intention).
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.21 dimana nilai C.R sikap kepada merek (attitude toward the brand) terhadap minat beli konsumen (purchase intention) sebesar 3,323; nilai SE sebesar 0,114; pada tingkat signifikansi α = 1% , maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3
commit to user
70 merek (attitude toward the brand) mempunyai pengaruh langsung dan positif pada minat beli konsumen (purchase intention).