• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN TERDAHULU

E. Office Boy

4.4. Analisis Verifikatif

4.4.4. Uji Hipotesis

4.4.4.1. Analisis Uji Hipotesis Simultan

Uji hipotesis adalah pengujian untuk mengetahui tingkat signifikansi hipotesis yang telah dirumuskan peneliti sebelumnya (Bab II), baik secara simultan dan parsial.

H0 ; ρ1= ρ2 = 0, secara simultan insentif dan reward tidak berpengaruh

terhadap motivasi kerja karyawan bagian pengisian BBM

H1 ; ρ1= ρ2 ≠ 0, secara simultan insentif dan reward berpengaruh terhadap

motivasi kerja karyawan bagian pengisian BBM

Pengujian hipotesis secara simultan adalah untuk mengetahui tingkat signifikan hipotesis penelitian pertama, dengan kesimpulan sementara. Ketika

nilai Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan), namun ketika

Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan). Hasil estimasi

baik secara simultan dan parsial ditunjukan Tabel 4.38. Tabel 4.36. Pengujian Simultan

1303,079 2 651,540 86,602 ,000a 413,786 55 7,523 1716,865 57 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Reward, Insentif a.

Hasil pengujian secara simultan dapat diketahui dengan mengetahui nilai Fhitung dari hasil perhitungan yang dibadingkan dengan nilai Ftabel (0,05;2;58) 3,159.

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS diketahui bahwa nilai Fhitung adalah 86,602 dengan nilai Ftabel 3.316 dengan membandingkan kedua nilai

tersebut menunjukan bahwa nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hipotesis

alterntif (H1) diterima. Maka diketahui secara simultan insentif dan reward

berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan bagian pengisian BBM.

4.4.4.2. Analisis Uji Hipotesis Parsial

Melakukan uji-t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis. Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk jumlah sampel 58 dengan taraf signifikansi 5%, maka didapatkan nilai thitung sebesar 2,002. Setelah membandingkan nilai thitung dan ttabel maka diketahui

signifikan atau tidaknya hipotesis penelitian, dengan aturan statistik pengujian instensif terhadap motivasi kerja adalah sebagai berikut:

 Ketika thitung > ttabel maka H0 (hipotesis statistik) ditolak dan H1(hipotesis

penelitian) diterima. “Insentif berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan bagian pengisian BBM”

 Ketika thitung < ttabel maka H0 (hipotesis statistik) diterima dan H1(hipotesis

penelitian) ditolak. “Insentif tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan bagian pengisian BBM”

Sedangkan untuk aturan statistik pengujian instensif terhadap motivasi kerja adalah sebagai berikut:

 Ketika thitung > ttabel maka H0 (hipotesis statistik) ditolak dan H1(hipotesis

penelitian) diterima. “Reward berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan bagian pengisian BBM”

 Ketika thitung < ttabel maka H0 (hipotesis statistik) diterima dan H1(hipotesis

penelitian) ditolak. “Reward tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan bagian pengisian BBM”

Hasil dari analisis verikatif untuk pengujian secara parsial dengan menggunakan SPSS untuk menguji pengaruh Insentif terhadap motivasi kerja karyawan bagian pengisian BBM, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.37. Pengujian Parsial 1,658 2,098 ,790 ,433 ,316 ,089 ,286 3,557 ,001 1,395 ,165 ,677 8,432 ,000 (Constant) Insentif Reward Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Selanjutnya hasil pengujian hipotesis secara parsial adalah dengan melakukan interpretasi pada nilai thitung. Pengujian dikatakan signifikan jika nilai

thitung > ttabel (0,05;2;58) 2,002, maka dapat ditafsirkan pengujian secara individual

menjadi sebagai berikut:

1. Nilai thitung dari Variabel Insentif memiliki nilai thitung 3,557 sebesar

(>2,002), nilai tersebut menunjukan terdapat pengaruh signifikan antara Insentif terhadap Motivasi Kerja di lingkungan SPBU Puteramas Group Bandung.

2. Nilai thitung dari Variabel Reward memiliki nilai thitung 8,432 sebesar

(>2,002), nilai tersebut menunjukan terdapat pengaruh signifikan antara Insentif terhadap Motivasi Kerja di lingkungan SPBU Puteramas Group Bandung.

Hasil perhitungan uji hipotesis baik secara parsial dan simultan menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari tingkat insentif dan Reward terhadap motivasi kerja karyawan bagian pengisian BBM, di lingkungan SPBU Puteramas Group Bandung .

Gambar 4.2.

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Uji t

100 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penulis terkait pengaruh insentif dan reward terhadap motivasi kerja karyawan pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU Puteramas Group Bandung), adalah sebagai berikut:

1. Tingkat insentif yang diberikan kepada karyawan bagian pengisian di SPBU Puteramas Group Bandung, dilihat dari indikator bonus, komisi jaminan sosial, dan kompensasi yang ditangguhkan berada dalam tingkat kategorisasi cukup. Kondisi tersebut mengindikasikan belum sesuainya tingkat insentif yang diberikan kepada karyawan bagian pengisian, adapun nilai skor aktual terendah dimiliki oleh indiaktor tingkat jaminan sosial yang diberikan SPBU Puteramas Group Bandung

2. Untuk mengetahui reward yang diberikan kepada karyawan bagian pengisian di SPBU Puteramas Group Bandung, dilihat dari indikator segi tingkat kesesuaian, tingkat keadilan, kemerataan dan tingkat kebutuhan yang ditangguhkan memiliki nilai persentase skor berada pada rentang cukup. Hal tersebut menunjukan belum terlalu sesuainya harapan karyawan terhadap tingkat reward yang diberikan. Sedangkan nilai persentase skor terendah dimiliki oleh pemberian reward pada tingkat keadilan.

3. Tingkat motivasi kerja karyawan bagian pengisian di SPBU Puteramas Group Bandung, dilihat dari indikator tingkat kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan pengakuan, dan kebutuhan aktualisasi diri karyawan di bagian pengisian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Puteramas Group Bandung, berada tingkat kategori yang sama cukup tinggi. Tingkat motivasi terendah ada pada indikator pemenuhan kebutuhan sosial, serta kebutuhan akan pengakuan yang diberikan perusahaan

4. Hasil perhitungan uji hipotesis baik secara parsial dan simultan menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari tingkat insentif dan Reward terhadap motivasi kerja karyawan bagian pengisian BBM, di lingkungan SPBU Puteramas Group Bandung. Sedangkan dilihat dari besarnya kontribusi dari variabel insentif dan reward diketahui jika tingkat reward memberikan pengaruh lebih besar.

5.2. Saran

Saran penulis terkait pengaruh insentif dan reward terhadap motivasi kerja karyawan pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU Puteramas Group Bandung), adalah sebagai berikut:

1. Tanggapan akan tingkat insentif yang diberikan kepada karyawan yang masih belum begitu tinggi, harus mendapat perhatian dari pihak SPBU Puteramas Group Bandung. Khususnya untuk peningkatan jaminan sosial yang diberikan, harus disesuaikan dengan standar, ketentuan dan peraturan

berlaku yang mengatur tingkat besaran, dan perhatian terhadap kesejahteraan yang diharapkan karyawannya.

2. Masih belum tingginya tingkat reward yang diberikan berdasarkan kepada tanggapan yang diberikan responden harus mendapatkan perhatian dari perusahaan. Salah satunya adalah dengan memperhatikan tingkat keadilan dalam memberikan reward yang didasarkan pada tingkat prestasi.

3. Pihak SPBU haru selalu memperhatikan tingkat motivasi dari para karyawannya karyawan bagian pengisian di SPBU Puteramas Group Bandung. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan memperhatikan kebutuhan sosial, yaitu dengan cara membentuk hubungan kerja di lingkungan kerja dan menciptakan iklim yang adil dalam melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan.

4. Peningkatan insentif dan reward dapat dijadikan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi karyawan bagian pengisian di SPBU Puteramas Group Bandung. Dari kedua variabel tersebut pihak perusahaan dapat lebih memfokuskan kepada peningkatan reward, karena pengaruhnya yang diketahui lebih besar.

1

Kerja Sebagai Varible Intervening” dalam jurnal bisnis dan Manajemen Vol.6,No.2,2006 :163-174.

Handoko, Hani 2002. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Husein, Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka. Husein, Umar, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen , Cetakan2.

Pustaka Utama, Jakarta.

Husein, Umar, 2004, Manajemen Metode Kasus, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kalim Ullah Khan, Syed Umar Farooq, Muahmmad Imran Ullah. 2010.

“The Relationship between Rewards and Employee Motivation in Commercial Banks of Pakistan” study Research Journal of Internatıonal Studies

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumberdaya Manusia Perusahaan Cetakan ke-8, Bandung : Rosda.

Narimawati, Umi. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi Contoh dan Perhitungannya. Jakarta: Agung Media

Narimawati ,Umi dan sri dewi anggadini, linna ismawati . 2011. Penuisan karya ilmiah. Bekasi: genesis

Rivai, Veithzal 2005 Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P., 2006, Perilaku Organisasi (edisi terjemahan), Prentice-Hall, Jakarta.

2

Sarwono, Jonathan, 2005, Riset Pemasaran dengan SPSS. Jogyakarta : CV. Andi Offset

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta..

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Nama Lengkap : Ari Chaerudin

Nama Panggilan : Arie

Tempat Tanggal Lahir : Bandung , 21 Januari 1986

Agama : Islam

Anak Ke : 1 dari 4 Bersaudara

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl.Sersan Sodik No.153 / 170b RT 02 RW 03

Kec.Sukasari Kel.Isola Kota Bandung 40154

PENDIDIKAN :

1991 – 1992 TKA / TPA Da’rul Hikmah, Padalarang 1992 – 1998 SDN Karya Bakti,Padalarang

1998 – 2001 SMP Negeri 12 Bandung 2001 – 2004 SMA Negeri 6 Bandung

Dokumen terkait