• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Hasil Analisis Data

2. Uji Hipotesis

Penelitian ini melakukan uji hipotesis dengan menggunakan

korelasi Product-Moment Pearson untuk menguji hipotesis yang telah

dijabarkan sebelumnya, yaitu hubungan antara masing-masing dimensi

Kepuasan Pelayanan dengan Loyalitas Merek, apabila data yang

dihasilkan normal. Sebaliknya, apabila data yang dihasilkan tidak

normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan

Spearman Rho. Hal ini dapat dilakukan karena teknik tersebut tidak mensyaratkan normalitas data (Santoso, 2010). Uji Hipotesis dilakukan

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 12

hingga 14 Januari 2016 dengan subjek penelitian konsumen mahasiswa dari

Kedai Mie Ayam Palembang Afui. Peneliti memberikan kuisioner penelitian

kepada konsumen yang sesuai dengan kriteria penelitian. Konsumen

diberikan kesempatan untuk mengisi kuisioner setelah makan di kedai.

Sebelum memberikan kuisioner, peneliti menanyakan terlebih dahulu

mengenai identitas dan banyaknya kedatangan konsumen agar sesuai dengan

kriteria subjek penelitian.

Kuisioner yang disebarkan sebanyak 230 eksemplar yang terdiri dari

145 kuisioner di kedai cabang Kaliurang dan 85 kuisioner di kedai cabang

Babarsari. Berdasarkan seluruh kuisioner yang disebar, semuanya berhasil

kembali. Dari kuisioner yang diterima peneliti, terdapat 4 kuisioner dari kedai

cabang Kaliurang dan 4 kuisioner dari kedai cabang Bababrsari yang tidak

dapat digunakan karena diisi oleh subjek yang tidak sesuai dengan kriteria

penelitian. Maka total kuisioner yang dapat digunakan dalam penelitian

B. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk melihat

tingkat Loyalitas Merek dan masing-masing dimensi Kepuasan Pelayanan

dari subjek penelitian. Peneliti membandingkan antara mean teoritik dan

mean empirik dari variabel Loyalitas Merek dan masing-masing dimensi

variabel Kepuasan Pelayanan.

Tabel 6

Hasil Pengukuran Deskriptif Variabel

Variabel Teoritis Empiris SD Sig.

Hasil Uji-t Mean Xmin Xmax Mean Xmin Xmax

Dimensi Tangibles 35 14 56 38,68 27 51 4,3 0.00 Dimensi Reliability 27,5 11 44 31,4 24 42 3,17 0.00 Dimensi Responsiveness 32,5 13 52 36,33 26 49 3,63 0.00 Dimensi Assurance 45 18 72 49,76 34 64 4,51 0.00 Dimensi Empathy 17,5 7 28 19,22 12 26 2,35 0.00 Loyalitas Merek 117,7 47 188 132,86 106 177 11,59 0.00

Pada tabel 6 menunjukkan tingkat masing-masing dimensi Kepuasan

Pelayanan dan Loyalitas Merek pada konsumen mahasiswa dalam penelitian

ini. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa tingkat

dimensi-dimensi Kepuasan Pelayanan pada subjek penelitian tergolong

tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mean empirik yang lebih tinggi

dibandingkan mean teoritiknya dengan taraf signifikansi 0,000 pada semua

dimensi, yaitu dimensi Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan

memiliki Loyalitas Merek yang tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan mean

empirik yang lebih tinggi daripada mean teoritiknya dengan taraf signifikansi

0,000.

Dari tabel 6 diketahui bahwa konsumen mahasiswa dalam penelitian ini

memiliki dimensi Tangibles yang tergolong tinggi. Hal ini dibuktikan dengan

nilai mean empiriknya yaitu 38,68 yang lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai mean teoritiknya yaitu 35. Hasil uji T juga menunjukkan bahwa mean

teoritik dan mean empirik dari dimensi Tangibles memiliki taraf signifikansi

yaitu p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan. Standar deviasi dimensi Tangibles yaitu sebesar 4,3.

Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa konsumen mahasiswa dalam

penelitian ini memiliki dimensi Reliability yang tergolong tinggi. Hal ini

dibuktikan dengan nilai mean empiriknya yaitu 31,4 yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai mean teoritiknya yaitu 27,5. Hasil uji T juga

menunjukkan bahwa mean teoritik dan mean empirik dari dimensi Reliability

memiliki taraf signifikansi yaitu p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan. Standar deviasi dimensi Reliability yaitu

sebesar 3,17.

Dari tabel 6 juga menunjukkan bahwa konsumen mahasiswa dalam

penelitin ini memiliki dimensi Responsiveness yang tergolong tinggi. Hal ini

dapat dilihat berdasarkan nilai mean empiriknya yaitu 36,33 yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai mean teoritiknya yaitu 32,5. Hasil uji T juga

Responsiveness memiliki taraf signifikansi yaitu p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Standar deviasi dimensi

Responsiveness yaitu sebesar 3,63.

Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa konsumen mahasiswa dalam

penelitian ini memiliki dimensi Assurance yang tergolong tinggi. Hal ini

dapat dilihat berdasarkan nilai mean empiriknya yaitu 49,76 yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai mean teoritiknya yaitu 45. Hasil uji T juga

menunjukkan bahwa mean teoritik dan mean empirik dari dimensi Assurance

memiliki taraf signifikansi yaitu p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan. Standar deviasi dimensi Assurnce yaitu

sebesar 4,51.

Dari tabel 6 juga menunjukkan bahwa konsumen mahasiswa dalam

penelitin ini memiliki dimensi Empathy yang tergolong tinggi. Hal ini dapat

dilihat berdasarkan nilai mean empiriknya yaitu 19,22 yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai mean teoritiknya yaitu 17,5. Hasil uji T juga

menunjukkan bahwa mean teoritik dan mean empirik dari dimensi Empathy

memiliki taraf signifikansi yaitu p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan. Standar deviasi dimensi Empathy yaitu

sebesar 2,35.

Konsumen mahasiswa dalam penelitian ini juga memiliki tingkat

Loyalitas Merek yang tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

mean empirik dari Loyalitas Merek yaitu sebesar 132,86 lebih tinggi

menunjukkan bahwa mean teoritik dan mean empirik dari variabel Loyalitas

Merek memiliki taraf signifikansi yaitu p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Standar deviasi variabel Kepuasan

Pelayanan yaitu sebesar 11,59.

C. Hasil Analisis Data 1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Penelitian ini melakukan uji normalitas dengan maksud untuk

mengetahui apakah data penelitian berasal dari populasi yang

sebarannya normal. Hal ini dapat dilihat melalui data dengan nilai p <

0,05 menunjukkan bahwa data tersebut memiliki perbedaan yang

signifikan dengan data yang normal. Sebaliknya, apabila data yang

didapat memiliki nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut

tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal.

Data semacam ini yang merupakan data dengan sebaran yang normal.

(Santoso, 2010). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

Tabel 7

Hasil Uji Nornalitas

Variabel Kolmogorov- Smirnov

Signifikansi Keterangan

Dimensi

Tangibles 0.097 0.000 Tidak normal

Dimensi

Reliability 0.128 0.000 Tidak normal

Dimensi

Responsiveness 0.108 0.000 Tidak normal

Dimensi

Assurance 0.085 0.000 Tidak normal

Dimensi

Empathy 0.182 0.000 Tidak normal

Loyalitas Merek 0.057 0.081 Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa masing-

masing dimensi Kepuasan Pelayanan yang terdiri dari Tangibles,

Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy memiliki taraf signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa sebaran

data pada variabel dan masing-masing dimensi dari Kepuasan

Pelayanan tidak normal. Pada variabel Loyalitas Merek memiliki taraf

signifikansi sebesar 0,081 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

sebaran data pada variabel tersebut memiliki data yang normal.

b. Uji Linearitas

Penelitian ini melakukan uji normalitas dengan maksud untuk

mengetahui hubungan antar kedua variabel yang hendak dianalisis

apakah mengikuti garis lurus atau tidak. Peningkatan atau penurunan

kuantitas pada suatu variabel maka akan diikuti pula secara linear oleh

2010). Jika data memenuhi syarat yaitu p < 0,05 maka data tersebut

dapat dikatakan linear.

a. Dimensi Tangibles dan Loyalitas Merek

Berikut adalah hasil Uji Linearitas antara dimensi

Tangibles dengan Variabel Loyalitas Merek. Tabel 8

Hasil Uji Linearitas antara dimensi Tangibles dan Variabel Loyalitas Merek F Sig. Dimensi Tangibles Between Groups (Combined) 3,066 0,000 Loyalitas Merek Linearity 27,202 0,000 Deviation from Linearity 2,017 0,006

Berdasarkan hasil uji linearitas, dapat diketahui bahwa

dimensi Tangibles dengan variabel Loyalitas Merek memiliki

nilai F sebesar 27,202 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Hal

ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara

dimensi Tangibles dengan variabel Loyalitas Merek karena

memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Berikut merupakan Scatter Plot hasil uji linearitas antara

b. Dimensi Reliability dan Loyalitas Merek

Berikut adalah hasil Uji Linearitas antara dimensi

Reliability dengan Variabel Loyalitas Merek. Tabel 9

Hasil Uji Linearitas antara dimensi Reliability dan Variabel Loyalitas Merek F Sig. Dimensi Reliability Between Groups (Combined) 3,757 0,000 Loyalitas Merek Linearity 44,383 0,000 Deviation from Linearity 1,218 0,257

Berdasarkan hasil uji linearitas, dapat diketahui bahwa

dimensi Reliability dengan variabel Loyalitas Merek memiliki

nilai F sebesar 44,383 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Hal

ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara

dimensi Reliability dengan variabel Loyalitas Merek karena

memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Berikut merupakan Scatter Plot hasil uji linearitas antara

c. Dimensi Responsiveness dan Loyalitas Merek

Berikut adalah hasil Uji Linearitas antara dimensi

Responsiveness dengan Variabel Loyalitas Merek. Tabel 10

Hasil Uji Linearitas antara dimensi Responsiveness dan Variabel Loyalitas Merek F Sig. Dimensi Responsiveness Between Groups (Combined) 3,015 0,000 Loyalitas Merek Linearity 47,359 0,000 Deviation from Linearity 0,798 0,715

Berdasarkan hasil uji linearitas, dapat diketahui bahwa

dimensi Responsiveness dengan variabel Loyalitas Merek

memiliki nilai F sebesar 47,359 dengan taraf signifikansi sebesar

0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear

antara dimensi Responsiveness dengan variabel Loyalitas Merek

karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Berikut merupakan Scatter Plot hasil uji linearitas antara

d. Dimensi Assurance dan Loyalitas Merek

Berikut adalah hasil Uji Linearitas antara dimensi

Assurance dengan Variabel Loyalitas Merek. Tabel 11

Hasil Uji Linearitas antara dimensi Assurance dan Variabel Loyalitas Merek F Sig. Dimensi Assurance Between Groups (Combined) 3,757 0,000 Loyalitas Merek Linearity 54,471 0,000 Deviation from Linearity 1,644 0,035

Berdasarkan hasil uji linearitas, dapat diketahui bahwa

dimensi Assurance dengan variabel Loyalitas Merek memiliki

nilai F sebesar 47,359 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Hal

ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara

dimensi Assurance dengan variabel Loyalitas Merek karena

memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Berikut merupakan Scatter Plot hasil uji linearitas antara

e. Dimensi Empathy dan Loyalitas Merek

Berikut adalah hasil Uji Linearitas antara dimensi

Empathy dengan Variabel Loyalitas Merek. Tabel 12

Hasil Uji Linearitas antara dimensi Empathy dan Variabel Loyalitas Merek F Sig. Dimensi Empathy Between Groups (Combined) 3,008 0,000 Loyalitas Merek Linearity 13,507 0,000 Deviation from Linearity 2,201 0,011

Berdasarkan hasil uji linearitas, dapat diketahui bahwa

dimensi Empathy dengan variabel Loyalitas Merek memiliki nilai

F sebesar 13,507 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara

dimensi Empathy dengan variabel Loyalitas Merek karena

memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Berikut merupakan Scatter Plot hasil uji linearitas antara

dimensi Empathy dengan variabel Loyalitas Merek.

2. Uji Hipotesis

Penelitian ini melakukan uji hipotesis dengan menggunakan

korelasi Product-Moment Pearson untuk menguji hipotesis yang telah

dijabarkan sebelumnya, yaitu hubungan antara masing-masing dimensi

dihasilkan normal. Sebaliknya, apabila data yang dihasilkan tidak

normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan

Spearman Rho. Distribusi data dalam penelitian ini bersifat tidak normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Spearman

Rho. Berikut merupakan kriteria koefisien korelasi menurut Sarwono (2006) yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 13

Kriteria Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kategori

0 0,00 – 0,25

Tidak Ada Korelasi Korelasi Sangat Lemah

0,025 – 0,5 Korelasi Cukup

0,5 – 0,75 Korelasi Kuat

0,75 – 0,99 Korelasi Sangat Kuat

1 Korelasi Sempurna

Hasil uji korelasi antara dimensi Tangibles dan variabel Loyalitas

Merek dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini:

Tabel 14

Korelasi dimensi Tangibles dan variabel Loyalitas Merek Loyalitas Merek Dimensi Tangibles Spearman’s rho Loyalitas Merek Correlation Coefficient 1,000 0,331 ** Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222 Dimensi Tangibles Correlation Coefficient 0,331 ** 1,000 Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222

Tabel 14 merupakan hasil analisis data yang menunjukkan

koefisien korelasi r = 0,331 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang

diuji menggunakan one-tailed test antara dimensi Tangibles dan variabel

Loyalitas Merek. Berdasarkan hal ini maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan positif yang signifikan dengan kategori cukup antara

dimensi Tangibles dan variabel Loyalitas Merek. Hal ini berarti bahwa

semakin tinggi nilai dari dimensi Tangibles pada konsumen mahasiswa,

maka semakin tinggi pula Loyalitas Merek yang dimiliki konsumen

mahasiswa tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah dimensi

Tagiable dari konsumen mahasiswa, maka semakin rendah pula Loyalitas Merek yang dimilikinya. Hasil analisis ini membuktikan bahwa hipotesis

dalam penelitian ini diterima.

Tabel 15

Korelasi dimensi Reliability dan variabel Loyalitas Merek Loyalitas Merek Dimensi Reliability Spearman’s rho Loyalitas Merek Correlation Coefficient 1,000 0,386 ** Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222 Dimensi Reliability Correlation Coefficient 0,386 ** 1,000 Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222

Tabel 15 merupakan hasil analisis data yang menunjukkan

koefisien korelasi r = 0,386 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang

diuji menggunakan one-tailed test antara dimensi Reliability dan variabel

Loyalitas Merek. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan positif yang signifikan dengan kategori cukup antara dimensi

Reliability dan variabel Loyalitas Merek. Hal ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi nilai dari dimensi Reliability pada konsumen mahasiswa,

maka semakin tinggi pula Loyalitas Merek yang dimiliki konsumen

mahasiswa tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah dimensi

Reliability dari konsumen mahasiswa, maka semakin rendah pula Loyalitas Merek yang dimilikinya. Hasil analisis ini membuktikan bahwa

hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Tabel 16

Korelasi dimensi Responsiveness dan variabel Loyalitas Merek Loyalitas Merek Dimensi Responsiveness Spearman’s rho Loyalitas Merek Correlation Coefficient 1,000 0,420 ** Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222 Dimensi Responsiven ess Correlation Coefficient 0,420 ** 1,000 Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222

Tabel 16 merupakan hasil analisis data yang menunjukkan

koefisien korelasi r = 0,420 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang

diuji menggunakan one-tailed test antara dimensi Responsiveness dan

variabel Loyalitas Merek. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat

hubungan positif yang signifikan dengan kategori cukup antara dimensi

Responsiveness dan variabel Loyalitas Merek. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi nilai dari dimensi Responsiveness pada konsumen

mahasiswa, maka semakin tinggi pula Loyalitas Merek yang dimiliki

konsumen mahasiswa tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah

dimensi Responsiveness dari konsumen mahasiswa, maka semakin

rendah pula Loyalitas Merek yang dimilikinya. Hasil analisis ini

membuktikan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Tabel 17

Korelasi dimensi Assurance dan variabel Loyalitas Merek Loyalitas Merek Dimensi Assurance Spearman’s rho Loyalitas Merek Correlation Coefficient 1,000 0,431 ** Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222 Dimensi Assurance Correlation Coefficient 0,431 ** 1,000 Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222

Tabel 17 merupakan hasil analisis data yang menunjukkan

koefisien korelasi r = 0,431 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang

diuji menggunakan one-tailed test antara dimensi Assurance dan variabel

Loyalitas Merek. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan

positif yang signifikan dengan kategori cukup antara dimensi Assurance

dan variabel Loyalitas Merek. Maka dapat dikatakan bahwa semakin

tinggi nilai dari dimensi Assurance pada konsumen mahasiswa, maka

semakin tinggi pula Loyalitas Merek yang dimiliki konsumen mahasiswa

tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah dimensi Assurance dari

konsumen mahasiswa, maka semakin rendah pula Loyalitas Merek yang

dimilikinya. Hasil analisis ini membuktikan bahwa hipotesis dalam

penelitian ini diterima.

Tabel 18

Korelasi dimensi Empathy dan variabel Loyalitas Merek Loyalitas Merek Dimensi Empathy Spearman’s rho Loyalitas Merek Correlation Coefficient 1,000 0,280 ** Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222 Dimensi Empathy Correlation Coefficient 0,280 ** 1,000 Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222

Tabel 18 merupakan hasil analisis data yang menunjukkan

koefisien korelasi r = 0,280 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang

diuji menggunakan one-tailed test antara dimensi Empathy dan variabel

Loyalitas Merek. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan

positif yang signifikan dengan kategori cukup antara dimensi Empathy

dan variabel Loyalitas Merek. Maka dapat dikatakan bahwa semakin

tinggi nilai dari dimensi Empathy pada konsumen mahasiswa, maka

semakin tinggi pula Loyalitas Merek yang dimiliki konsumen mahasiswa

tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah dimensi Empathy dari

konsumen mahasiswa, maka semakin rendah pula Loyalitas Merek yang

dimilikinya. Hasil analisis ini membuktikan bahwa hipotesis dalam

penelitian ini diterima.

D. Analisis Tambahan Tabel 19

Korelasi dimensi variabel Kepuasan Pelayanan dan variabel Loyalitas Merek Loyalitas Merek Kepuasan Pelayanan Spearman’s rho Loyalitas Merek Correlation Coefficient 1,000 0,428 ** Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222 Kepuasan Pelayanan Correlation Coefficient 0,428 ** 1,000 Sig. (1- tailed) 0,000 N 222 222

Tabel 19 merupakan hasil analisis data yang menunjukkan

koefisien korelasi r = 0,428 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang

diuji menggunakan one-tailed test antara variabel Kepuasan Pelayanan

dan variabel Loyalitas Merek. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat

hubungan positif yang signifikan dengan kategori cukup antara variabel

Kepuasan Pelayanan dan variabel Loyalitas Merek. Maka dapat

dikatakan bahwa semakin tinggi nilai dari Kepuasan Pelayanan yang

dirasakan konsumen mahasiswa, maka semakin tinggi pula Loyalitas

Merek yang dimiliki konsumen mahasiswa tersebut. Begitu pula

sebaliknya, semakin rendah Kepuasan Pelayanan dari konsumen

mahasiswa, maka semakin rendah pula Loyalitas Merek yang

dimilikinya.

E. Pembahasan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antara

masing-masing dimensi dari Kepuasan Pelayanan dan variabel Loyalitas

Merek pada konsumen mahasiswa di Kedai Mie Ayam Palembang Afui.

Pada uji korelasi antara dimensi Tangibles dan variabel Loyalitas Merek

membuktikan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan dengan

kategori cukup antara dimensi Tangibles dan variabel Loyalitas Merek.

Hal ini dapat dilihat melalui hasil analisis data yang menunjukkan

koefisien korelasi r = 0,331 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang

bahwa semakin tinggi nilai dari dimensi Tangibles pada konsumen

mahasiswa, maka semakin tinggi pula Loyalitas Merek yang dimiliki

konsumen mahasiswa tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah

dimensi Tangibles dari konsumen mahasiswa, maka semakin rendah pula

Loyalitas Merek yang dimilikinya. Hasil analisis ini membuktikan bahwa

hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.

Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya (Fatona, 2010)

yang menunjukkan bahwa kepuasan sebagai variabel mediator dalam

melihat kualitas pelayanan pada dimensi Tangibles dapat mempengaruhi

loyalitas pelanggan pada nasabah bank BPR-BKK Karangmalang

Kabupaten Sragen. Namun pada penelitian ini kepuasan pelayanan dilihat

secara langsung hubungannya dengan loyalitas merek dari Kedai Mie

Ayam Palembang Afui. Konsumen mahasiswa dalam penelitian ini

memberikan respon berupa reaksi emosional yang positif setelah

mengevaluasi kinerja aktual pada penampilan fisik kedai Mie Ayam

Palembang Afui yang dirasa sudah bersih dan rapi. Kemudian konsumen

mahasiswa dalam penelitian ini juga merasa senang dan nyaman dengan

fasilitas yang telah disediakan dalam keadaan baik seperti tempat duduk

yang dirasa nyaman dan tempat parkir yang mudah dijangkau. Selain itu

mereka juga menyukai penampilan para pegawai yang rapi dan bersih,

serta alat makan yang selalu tersedia lengkap dan dalam keadaan bersih.

Konsumen mahasiswa dalam penelitian ini memiliki reaksi emosional

mendorong mereka untuk menyukai dan cenderung akan kembali

menggunakan atau membeli merek tersebut. Hal ini mengindikasikan

bahwa konsumen tersebut loyal terhadap merek terkait (Peter dan Olson,

2000).

Akan tetapi, berbeda dengan hasil wawancara kepada responden

pra penelitian dari konsumen mahasiswa Kedai Mie Ayam Palembang

Afui ini. Keempat responden memberikan reaksi emosional negatif

setelah menilai kinerja dari dimensi Tangibles yang mereka dapatkan.

Mereka kecewa dengan alat makan yang sering tidak tersedia di setiap

meja dan tidak adanya alat pelengkap seperti tissue dan tusuk gigi.

Kemudian mereka tidak suka dengan bangunan di kedai cabang

Babarsari yang dirasa kurang rapi dan tidak tersedianya fasilitas toilet,

serta penampilan para pegawai yang dirasa kurang rapi. Berdasarkan

hasil wawancara ini dapat dilihat bahwa keempat responden ini merasa

kecewa dengan pelayanan pada dimensi Tangibles akan tetapi mereka

tergolong sering datang untuk makan di kedai mie ini setiap bulannya.

Hal ini mendukung bahwa memang ada hubungan positif yang signifikan

antara dimensi Tangibles dan Loyalitas Merek dari Kedai Mie Ayam

Palembang Afui namun dengan kategori cukup.

Pada uji korelasi antara dimensi Reliability dan variabel Loyalitas

Merek membuktikan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan

dengan kategori cukup antara dimensi Reliability dan variabel Loyalitas

dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang diuji menggunakan one-tailed

test. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai dari dimensi Reliability pada konsumen mahasiswa, maka semakin tinggi pula

Loyalitas Merek yang dimiliki konsumen mahasiswa tersebut. Begitu

pula sebaliknya, semakin rendah dimensi Reliability dari konsumen

mahasiswa, maka semakin rendah pula Loyalitas Merek yang

dimilikinya. Hasil analisis ini membuktikan bahwa hipotesis kedua dalam

penelitian ini diterima.

Pada penelitian oleh Fatona (2010) menunjukkan bahwa dimensi

Reliability dengan dimediasi kepuasan tidak memberikan pengaruh pada loyalitas nasabah Bank BPR-BKK. Penelitian tersebut menggunakan

kelompok konsumen dan jenis pelayanan yang berbeda dengan penelitian

ini, maka hasil yang ditunjukkan juga berbeda. Penelitian ini

menunjukkan bahwa konsumen mahasiswa dalam penelitian ini memiliki

reaksi emosional yang positif setelah mengevaluasi kinerja aktual dari

kemampuan para pegawai untuk memberi pelayanan secara benar

(akurat). Mereka merasa senang atas kinerja para pegawai yang mampu

melayani pesanan dengan cepat dan tepat. Selain itu, mereka juga senang

dengan para pegawai yang menyimak ketika mereka menyebutkan

pesanan.

Konsumen mahasiswa dalam penelitian ini juga menunjukkan

reaksi emosional yang positif atas kinerja pegawai yang dapat

Dokumen terkait