HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian .1 Analisis Deskriptif .1 Analisis Deskriptif
4.2.4 Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji - F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:
H 0 : b
1, b
2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H
i : b 1, b
2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan
df (Pembilang) = k – 1 df (Penyebut) = n – k Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 46 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :
1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2 2. df (penyebut) = 46 – 3 = 43
Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat α = 5%, dengan kriteria uji sebagai berikut :
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% Hi diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 %
Tabel 4.15 Uji F (Secara Serentak)
ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 74.544 2 37.272 8.956 .001a Residual 178.956 43 4.162 Total 253.500 45
a. Predictors: (Constant), kompensasi_tidak_langsung, kompensasi_langsung b. Dependent Variable: prestasi
Sumber: Output SPSS (April 2012)
Pada Tabel 4.15 nilai Fhitung (8,956) > Ftabel (3,21), ini berarti Hi diterima artinya secara serempak (simultan) terdapat pengaruh yang positif dan
tidak langsung) terhadap variabel dependen (prestasi) dan tingkat signifikansinya (0,001) < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung) secara simultan adalah signifikan terhadap variabel dependen (prestasi).
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji - t)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel prestasi. Kriteria pengujiannya adalah:
H0: b 1 ,b
2= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hi : b1, b
2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% Hi diterima jika thitung > ttabel pada α = 5 %
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 16.991 2.123 8.002 .000 kompensasi _langsung .327 .381 .170 .859 .395 kompensasi _tidak_lang sung .238 .117 .402 2.032 .048
a. Dependent Variable: prestasi Sumber : output SPSS (April 2012)
Pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa:
a. Variabel Kompensasi langsung (X1) memiliki thitung = 0,859 karena nilai t hitung < ttabel = 0,859 < 1,681, ini berarti H0 diterima dan Hi ditolak yaitu variabel kompensasi langsung (X1) secara parsial berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap prestasi.
b. Variabel Kompensasi tidak langsung (X2) memiliki thitung = 2,032, karena nilai thitung > ttabel = 2,032 > 1,681, ini berarti H0 ditolak dan Hi diterima yaitu variabel kompensasi tidak langsung (X2) secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi.
Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinan berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R2 ≤1). Jika R2
semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2) adalah besar terhadap variabel terikat (Y).
Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Derajat pengaruh variabel X1, X2 terhadap variabel Y dapat dilihat pada hasil berikut ini. Tabel 4.17 Uji Determinasi (R2) Model R R Square Std. Error of the Estimate 1 .542a .294 2.04004
Sumber: Output SPSS (April 2012)
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa:
a. R = 0,542 berarti hubungan antara kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung terhadap prestasi sebesar 54,2%, artinya hubungannya cukup erat. Sedangkan 45,8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Semakin besar R berarti hubungan semakin
tabel berikut:
Tabel 4.18
Hubungan Antar Variabel Nilai Interprestasi 0,0 – 0,19 Sangat tidak erat 0,2 – 0,39 Tidak erat 0,4 – 0,59 Cukup erat 0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat erat
Sumber: Output SPSS (April 2012)
R Square sebesar 0,294 berarti 29,4% faktor prestasi dapat dijelaskan oleh variabel kompensasi langsung dan kompensasi tidak langung. Sedangkan sisanya 70,6% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
b. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi.
Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 2,04004. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.3 Pembahasan
Dunia pendidikan semakin lama semakin digali demi menghasilkan potensi- potensi yang dapat mengubah dunia ini. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat sekolah perlu memperhatikan kualitas gurunya agar dapat bertahan dalam persaingan yang akan terus berkembang. Sekolah tidak hanya berusaha memenuhi segala sesuatu yang sesuai dengan harapan siswa-siswi tetapi harus dapat memenuhi segala sesuatu melebihi harapan siswa-siswi yaitu terus-menerus melakukan peningkatan mutu para pendidik atau guru, mengingat standar
pendidikan yang selalu meningkat. Dengan demikian, konsumen dalam hal ini adalah siswa-siswi akan merasa puas dan cenderung loyal terhadap sekolah tersebut serta menimbulkan konsumen baru untuk masuk ke sekolah tersebut.
SMK Eka Prasetya Medan adalah organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan yang telah menjaga kualitas sekolah dengan baik. Salah satu usaha sekolah untuk menjaga kualitasnya ialah membuat motivasi untuk para guru agar berprestasi dalam menyalurkan pengetahuan bagi para siswa-siswi.
Dari hasil penelitian, berdasarkan uji determinasi (R Square) dihasilkan bahwa faktor prestasi dapat dijelaskan oleh variabel kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Hasil penelitian ini didukung oleh teori oleh Sondang Siagian yaitu prestasi kerja seorang karyawan dipengaruhi oleh kompensasi yang diterimanya, karena menjadi motivasi dasar dari kebanyakan orang menjadi karyawan pada suatu perusahaan tertentu adalah mencari nafkah (Siagian, 2006).
Berdasarkan uji secara serempak (uji-F) dihasilkan bahwa variabel kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi guru dimana mayoritas responden menyatakan setuju dan sangat setuju dalam mengisi kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung yang diterima guru terhadap prestasi pada guru SMK Eka Prasetya Medan. Artinya, mayoritas responden menyatakan dapat berprestasi melalui dorongan kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung yang diberikan pihak sekolah.
Hal ini dapat dilihat dari Fhitung lebih besar dari Ftabel, yang berarti secara serempak (simultan) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen (kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung) terhadap variabel dependen (prestasi), menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung) secara simultan adalah signifikan terhadap variabel dependen (prestasi).
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Doges Sitorus Pane (2011) yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh kompensasi finansial dan kompensasi non finansial terhadap prestasi kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II Tanjung-Morawa serta penelitian Ira Nanda Sari (2009) yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan positif antara kompensasi langsung terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Muamalat, Tbk, cabang Medan.
Pengujian signifikansi secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa variabel kompensasi langsung secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap prestasi guru. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi lebih besar dari nilai α. Nilai thitung juga menunjukkan bahwasanya thitung lebih kecil dari ttabel. Hal ini menerangkan bahwa bila kompensasi langsung dalam hal ini adalah insentif guru ditingkatkan maka prestasi guru tidak akan meningkat atau dengan kata lain tidak berpengaruh terhadap prestasi guru.
Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan pada SMK Eka Prasetya Medan, tidak signifikannya hubungan antara variabel kompensasi langsung terhadap prestasi guru dikarenakan bahwa insentif tugas yang diterima guru
Rp.100,-/lembar tugas, berlangsung selama terus-menerus, tidak ada kenaikan setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan kurangnya antusiasme guru terhadap insentif (kompensasi langsung) sebagai motivasi bagi guru untuk meningkatkan prestasinya.
Uji-t terhadap kompensasi tidak langsung menunjukkan bahwa variabel kompensasi tidak langsung juga berpengaruh terhadap prestasi guru. Tingkat signifikansinya lebih kecil dari nilai α. Nilai thitung juga menunjukkan bahwasanya thitung lebih besar dari ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa kompensasi tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi guru, dimana bila kompensasi tidak langsung ditingkatkan atau ditambahkan maka prestasi guru juga akan meningkat.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, lebih signifikannya kompensasi tidak langsung dibandingkan kompensasi langsung memberi kesimpulan bahwa guru di SMK Eka Prasetya Medan cenderung lebih berekspektasi terhadap jaminan rasa aman terhadap hidup yang tidak menentu. Hidup yang tidak menentu mencakup didalamnya kesehatan, hari tua, dan fasiltas-fasilitas yang mendorong rasa aman. Hal ini dicakup dalam kompensasi tidak langsung yang diberikan oleh pihak sekolah.
Adapun kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada guru meliputi tunjangan kesehatan, tunjangan hari tua, dan fasilitas-fasilitas yang mendukung untuk berpretasi.
BAB V