• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Uji Hipotesis

Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe bamboo dancing dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas III SDN Tambakaji 02 Kota Semarang. Dengan demikian hipotesis yang diajukan sebelumnya telah terbukti kebenarannya.

BAB V

PENUTUP

5.1SIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif tipe bamboo dancing di SDN Tambakaji 02 Kota Semarang menunjukkan bahwa:

1. Keterampilan guru siklus I memperoleh skor 21 dengan kategori baik, dan siklus II 27 dengan kategori sangat baik.

2. Aktivitas siswa siklus I memperoleh skor 25,93 dengan kategori baik, dan siklus II memperoleh skor rata-rata 30,5 dengan kategori sangat baik.

3. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar ranah kognitif siklus I sebesar 56,67%, dan siklus II meningkat menjadi 83,33%. Ketuntasan klasikal hasil belajar ranah kognitif siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu minimal 80% siswa sudah memenuhi KKM. Hasil belajar ranah afektif spiritual siklus I memperoleh skor 6,07 dengan kategori baik, dan siklus II memperoleh 7,30 dengan kategori sangat baik. Hasil belajar afektif sosial siklus I memperoleh skor 7,73 dengan kategori baik, dan siklus II memperoleh 9,83 dengan kategori sangat baik. Ranah psikomotorik siklus I memperoleh skor 7,67 dengan kategori baik, dan siklus II 10,9 dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SDN Tambakaji 02 Kota semarang.

5.2 SARAN

Sesuai dengan simpulan dalam melaksanakan pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe bamboo dancing di SDN Tambakaji 02 Kota Semarang, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya menerapkan model kooperatif tipe bamboo dancing dalam kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan yang dimiliki guru, yang nantinya akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa dan aktivitas siswa pada saat pembelajaran.

2. Siswa hendaknya dapat bekerja sama dengan siswa lain saat mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK), saling bertukar informasi yang diperoleh selama proses pembelajaran, saling membantu siswa lain yang kesulitan memahami materi, dan percaya diri saat mengerjakan evaluasi secara mandiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah W, Sri. 2013. Materi Pokok Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Aqib, Zainal. 2014. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung : Yrama Widya.

Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi

Aksara.

Ariyono, Afeq. 2012. Penerapan Model Kooperatif Tipe Bamboo Dancing Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Sistem Pemerintahan Pusat. Jurnal. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas. Universitas Hegeri Surakarta. Surakarta.

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/271 Bron, Jeroen G. 2014. Involving Students in Negotiating the Social Studies

Classroom Curriculum. Jurnal. SLO, National Institute for Curriculum Development. Netherlands.

http://www.iajiss.org/index.php/iajiss/article/download/87/130 Chotijah, Siti. 2014. Penggunaan model pembelajaran tari bambu terhadap

kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2013/2014. Jurnal. Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Purworejo.

http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/radiasi/article/viewFile/ 1717/1629 Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik kurikulum 2013. Yogyakarta:Gava Media

Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jakarta : Departemen Pendidikan

Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta.

Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Startegi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.

Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Isjoni. 2013. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pres.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ma’rifah, Nur. 2014. Penggunaan model kooperatif tipe bamboo dancing dalam peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas V Sekolah Dasar. Jurnal. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Surakarta. Surakarta.

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/downloadSupp File/3636/475

Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Rosda.

Poerwanti, Endang dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Purnamasari, Indah Ayu. 2013. Penerapan Metode Bamboo Dancing untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Daur Air. Jurnal. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Surakarta. Surakarta.

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/downloadSuppFile/ 1679/171

Rifai, Achmad ; Chatarina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Reynolds, Ruth. 2014. Social studies teachers as agents of change. Jurnal. International Assembly Journal of International Social Studies. http://www.iajiss.org/index.php/iajiss/article/download/144/135. Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Sears, A. 2004. Challenge and Prospects for Canadian Social Studies. Jurnal. Vancouver, Canada : Pacific Educational Press. http://www.iajiss.org /index.php/iajiss/article/download/29/17

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Solihatin, Etin ; Raharjo. 2011. Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara

Sulastriyani, Endang. 2013. Peningkatan kemampuan menggunakan EYD melalui model pembelajaran bamboo dancing pada siswa kelas III SD 1 Gribig Kudus tahun ajaran 2012/2013. Jurnal. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muria Kudus. Kudus.

http://eprints.umk.ac.id/2186/1/ HALAMAN_DEPAN.pdf

Suryani, Saptanti Irma. 2013. Peningkatan pembelajaran proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui model Tari Bambu pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 2 Kota Tegal. Jurnal. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Semarang. http://lib.unnes.ac.id/17456 /1/1401409267.pdf

Sugiati. 2013. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik tari bambu dalam peningkatan pembelajaran IPA siswa kelas III SDN 3 granggeng. Jurnal. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Surakarta. Surakarta.http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/vie wFile/1933/1428

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –Progesif. Jakarta :

Kencana.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Widoyoko, Eko Putro. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

LAMPIRAN 1

Dokumen terkait