GRAFIK FLUKTUASI ANGGOTA APJI
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
3.3.7 Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali.
2005, hlm.84). pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas
(Kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial) terhadap variabel
terikat (keputusan pembelian) secara terpisah atau parsial.
H0 : β0 = 0, variabel-variabel bebas (kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat (keputusan pembelian).
H1 : β1 ≠ 0, variabel-variabel bebas (kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
(keputusan pembelian).
Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2011, hlm.84):
1. Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan tabel.
a) Apabila t tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak
b) Apabila t tabel < t hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima
c) Dengan tingkat signifikansi 95% (α = 5%) dengan nilai df (degree of freedom)
n-k-1
2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi
Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Dalam penelitian ini untuik mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel-variabel independent secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependent dilakukan dengan menggunakan uji F test yaitu dengan cara
membandingkan antara F hitung dengan F tabel. Uji F pada dasarnya menunjukkan
secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2011, hlm.84). Pada
penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur
besarnya pengaruh kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya, yaitu keputusan pembelian.
F = − − ∑��= � i� i − − ∑��= � i� i
Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F Snedecor, apabila F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah:
= � � − � �
√ − , − −, (� + � + � )
t mengikuti distribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1.
Hipotesa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5= β6 = 0, variabel-variabel bebas (kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (keputusan pembelian).
Ha : βi ≠ 0, variabel-variabel bebas (kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
terhadap variabel terikatnya (keputusan pembelian).
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2011, 84):
Apabia F tabel > F hitung, maka H0 diterima H1 ditolak.
Apabia F tabel < F hitung, maka H0 ditolak H1 diterima.
2. Dengan mengguanakan angka probabilitas signifikansi
Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima H1 ditolak.
Nova Nuraeni, 2014
STUDI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DI BEBERAPA USAHA KATERING DI WILAYAH KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
analisa deskriptif dan verifikatif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada beberapa usaha katering di wilayah kota Bandung
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kualitas produk merupakan faktor terbesar ketiga yang mempengaruhi
keputusan pembelian secara positif dan signifikan. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa kualitas produk dalam melakukan keputusan pembelian
memberikan dampak pada peningkatan keputusan pembelian pada usaha jasa
katering.
2. Faktor harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian tetapi tidak
signifikan. Artinya faktor harga tidak memberikan dampak pada keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian pada usaha jasa katering.
3. Dari hasil penelitian faktor promosi merupakan faktor terbesar keempat yang
mempengaruhi keputusan pembelian secara positif dan signifikan. Sub
variabel yang paling mempengaruhi pada variabel promosi adalah promosi
4. Faktor demografi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
keputusan pembelian. Indikator gaya hidup adalah yang paling dominan pada
variabel demografi. Hal ini membuktikan gaya hidup/life style yang
berkembang di masyarakat dapat meningkatkan penjualan usaha katering.
5. Faktor budaya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian.
6. Faktor sosial merupakan faktor terbesar kedua yang mempengaruhi secara
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
7. Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor demografi memiliki pengaruh
paling dominan dibanding faktor kualitas produk, harga, promosi, budaya, dan
sosial.
8. Dari keenam variabel yang diteliti sebagai faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian, faktor kualitas produk, promosi, demografi, dan budaya
menjadi faktor yang penting dan harus diperhatikan dalam membuat kebijakan
guna meningkatkan keputusan pembelian konsumen.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang lakukan maka penulis
merekomendasikan sebagai berikut:
1. Dalam usaha katering kualitas makanan sangat penting, karena selain untuk
menciptakan kepuasan konsumen juga dapat menciptakan reputasi yang baik
bagi perusahaan katering itu sendiri. Oleh karena itu para pelaku bisnis
meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Peningkatan kualitas produk
tersiri dari cita rasa makanan, aroma yang sedap, suhu makanan yang sesuai
dengan jenis makanan, gizi yang seimbang, bentuk makanan yang menarik,
dan tekstur makanan yang sesuai dengan jenis makanan.
2. Faktor demografi menjadi faktor yang berpengaruh besar dalam melakukan
keputusan pembelian, maka para pengusaha katering harus lebih jeli dalam
menentukan segmentasi dan selera pasar yang akan dibidiknya. Misalnya
makanan yang ditawarkan harus disesuaikan dengan usia yang akan menjadi
konsumennya, manawarkan menu makanan sesuai dengan pendapatan
konsumen, menu makanan disesuaikan dengan gaya hidup konsumen dan
sebagainya.
3. Faktor promosi menurut hasil penelitian mempengaruhi keputusan pembelian,
Promosi merupakan salah satu hal terpenting dalam bisnis katering. Jika
strategi promosi yang dilakukan efektif akan dapat meningkatkan penjualan
bagi pengusaha katering.
4. Faktor sosial menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, kesan
awal yang baik akan menjadi penentuan kesuksesan di masa depan. Oleh
karena itu pelayanan katering yang maksimal kepada konsumen harus
diutamakan, karena akan mempengaruhi penilaian konsumen ke konsumen
lainnya.
5. Agar bisnis katering berjalan dengan sukses maka ada beberapa hal yang harus
dilakukan diantaranya melakukan riset serius sebelum memulai bisnis
persaingan pasar, harga pasar, target pasar, mempersiapkan modal, sumber
daya manusia yang profesional, strategi promosi yang efisien, dan