• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Hipotesis

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 27-37)

Uji hipotesis ini dilakukan dengan menganalisis nilai p-value lalu dibandingkan dengan batas statistik yang disyaratkan, yaitu dibawah atau sama dengan 0,05. Apabila hasil olah data memenuhi nilai yang memenuhi syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan dinyatakan diterima. Tetapi apabila tidak memenuhi syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan dinyatakan ditolak. Hasil pengujian hipotesis mengacu pada hasil analisis pada Tabel 4.15.

commit to user Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Model (α=0,05)

No. Uji Pengaruh T-Statistic P-Value Ket.

1 PengalamanPersepsi Kegunaan 2.343 0,015 Signifikan 2 Pengalaman Persepsi Kemudahan 5.907 0,002 Signifikan 3 Kerumitan Persepsi Kegunaan 0.867 0,895 Tidak Signifikan 4 Kerumitan Persepsi Kemudahan 1.093 0,000 Signifikan 5 Persepsi KemudahanPersepsi

Kegunaan 4.754 0,008 Signifikan

6 Persepsi Kemudahan Sikap 1.012 0,320 Tidak Signifikan 7 Persepsi Kegunaan Sikap 2.502 0,009 Signifikan 8 Persepsi Kegunaan Niat 2.065 0,031 Signifikan

9 Sikap Niat 4.929 0,000 Signifikan

10 Niat Adopsi 8.148 0,000 Signifikan

Sumber : Analisis Data Primer, 2018

a. Hipotesis 1 : Pengalaman diduga berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan

Hipotesis 1 pada penelitian menyatakan bahwa pengalaman diduga mempunyai pengaruh yang signifikan dengan persepsi kegunaan.

Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui P-value pada pengalaman terhadap persepsi kegunaan adalah sebesar 0,015. Nilai ini menunjukkan bahwa (p <

0,05), dengan demikian hipotesis 1 diterima. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman dalam menggunakan teknologi komputer, Internet, dan Cyber Extension dengan persepsi kegunaan website Cyber Extension. Semakin tinggi pengalaman akan meningkatkan persepsi kegunaan Cyber Extension. Hasil ini mendukung beberapa penelitian sebelumnya yaitu penelitian sama dengan penelitian yang dilakukan Gardner dan Amoroso (2004) yang memperoleh hasil bahwa pengalaman berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Hasil penelitian ini adalah pengalaman merupakan konstruk yang mempengaruhi perceived usefulness dan behavioral intention to use. Harp (1998) menemukan bahwa pemakai komputer yang berpengalaman lebih sensitif terhadap besarnya hubungan komunikasi dalam penyampaian pelatihan daripada pemakai yang tidak berpengalaman. Hasil penelitian dari Igbaria (1995) menunjukkan bahwa pengalaman menggunakan komputer akan mempengaruhi secara

commit to user

langsung ke penerimaan sistem. Pengalaman juga akan mempengaruhi penerimaan sistem secara tidak langsung lewat kepercayaan (beliefs) yaitu lewat persepsi kemudahan (perceived ease of use) dan persepsi kegunaan (perceived usefulness).

Penyuluh Pertanian Lapangan Kabupaten Boyolali merasa bahwa pengalaman dalam menggunakan teknologi berbasis komputer dan internet terutama sosial media dan Cyber Extension akan sangat berpengaruh terhadap persepsi kegunaan website Cyber Extension. Semakin berpegalaman terhadap teknologi Informasi utamanya Cyber Extension akan dapat meningkatkan kemudahan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai penyuluh. Adanya banyak pelatihan yang meningkatkan pengalaman penyuluh terutama tentang Cyber Extension akan meningkatkan kegunaan dari Cyber Extension untuk membantu mengjalankan tugas pokok dan fungsinya.

b. Hipotesis 2: Pengalaman diduga berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan

Hipotesis 2 pada penelitian ini menyatakan bahwa pengalaman diduga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kemudahan Cyber Extension. Dari Tabel 4.15 diketahui P-value pada pengalaman terhadap persepsi kemudahan adalah sebesar 0,002. Nilai ini menunjukkan bahwa (p ≤ 0,05). Dengan demikian hipotesis 2 diterima. Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengalaman dengan persepsi kemudahan.

Hasil ini sesuai dengan teori yang dikembangkan Gardner dan Amoroso (2004) bahwa variabel eksternal (pengalaman) akan mempengaruhi persepsi kegunaan untuk menggunakan teknologi. Hasil penelitian dari Igbaria (1995) menunjukkan bahwa pengalaman menggunakan komputer akan mempengaruhi secara langsung ke penerimaan sistem. Pengalaman juga akan mempengaruhi penerimaan sistem secara tidak langsung lewat kepercayaan (beliefs) yaitu lewat persepsi kemudahan (perceived ease of use).

commit to user

Teknologi dalam Penelitian ini adalah Cyber Extension. Cyber Extension di Kabupaten Boyolali sudah mulai dikenal oleh Penyuluh Pertanian Lapangan boyolali sejak 2015 lalu, dan adanya pelatihan tentang Cyber Extension sebelumnya. Sehingga sudah banyak pengalaman dalam mengoperasikan dan menggunakan Cyber Extension sehingga dapat meningkatkan persepsi kemudahan bagi Penyuluh. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Penyuluh Pertanian Lapangan memiliki pengalaman yang baik terhadap internet sehingga dengan adanya Cyber Extension ini tentu tidak menyulitkan bagi penyuluh sendiri. Terlebih dukungan sarana dan prasarana yang diperoleh Penyuluh Pertanian Lapangan Boyolali juga sangat mendukung terjadinya kemudahan dalam menggunakan Cyber Extension. Mulai dari ketersediaan jaringan internet yang dapat dilihat dari keberadaan tower BTS, adanya PC/Laptop di setiap BPP dan juga tersedianya modem yang memungkinkan penyuluh untuk dapat terhubung dengan jaringan internet. Cyber Extension juga dapat diakses melalui sarana dan prasarana milik pribadi seperti gawai dan laptop.

c. Hipotesis 3: kerumitan diduga berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan

Hipotesis 3 pada penelitian ini menyatakan bahwa kerumitan diduga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kegunaan Cyber Extension. Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui P-value pada kerumitan terhadap persepsi kegunaan adalah sebesar 0,895. Nilai ini menunjukkan bahwa (p ≥ 0,05), dengan demikian hipotesis 3 ditolak. Disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kerumitan dengan persepsi kegunaan. Hasil penelitian ini memberi gambaran bahwa bagi Penyuluh Pertanian Lapangan di Kabupaten Boyolali tidak merasa bahwa kerumitan mempengaruhi persepsi kegunaan menggunakan Cyber Extension.

Hasil ini berbanding terbalik dengan penelitian yang ditemukan oleh Gardner dan Amoroso (2004), Igbaria (1994), dan Kusumo (2010) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara Kerumitan dengan persepsi kegunaan. Fakta di lapangan menunjukan bahwa kerumitan dalam

commit to user

menggunakan Cyber Extension tidak akan mempengaruhi persepsi kegunaan, karena penyuluh pertanian lapangan menganggap bahwa jika suatu teknologi (Cyber Extension) diyakini memberikan manfaat maka sulit dan tidaknya teknologi tersebut tidak akan mengurangi/mengubah persepsi kegunaannya. Selama teknologi itu memberikan manfaat maka akan tetap digunakan, dengan mengesampingkan kerumitan yang diterima. Kegunaan yang diperoleh dari Cyber Extension.

d. Hipotesis 4: kerumitan diduga berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan

Hipotesis 4 pada penelitian ini menyatakan bahwa kerumitan diduga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kegunaan Cyber Extension. Dari Tabel 4.15 diketahui P-value pada kerumitan terhadap persepsi kegunaan adalah sebesar 0,000. Nilai ini menunjukkan bahwa (p ≤ 0,05), dengan demikian hipotesis 4 diterima. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kerumitan dengan persepsi kemudahan. Kerumitan suatu teknologi (Cyber Extension) mempengaruhi kemudahan yang diberikan suatu teknologi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Thompson et al (1991) yang menyatakan bahwa semakin sulit suatu teknologi, semakin rendah tingkat penerimaan teknologinya. Walaupun kerumitan tampak terbalik dengan persepsi kemudahan. Igbaria (1995) juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kerumitan dengan persepsi kemudahan. Hubungan kerumitan dengan persepsi kemudahan sendiri berbanding terbalik atau negatif.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Boyolali menganggap Cyber Extension mudah dan tidak rumit untuk digunakan. Cyber Extension tidak memiliki kerumitan yang tinggi karena Kabupaten Boyolali sudah didukung jaringan internet yang baik walaupun kondisi topografinya berbeda-beda.

Kondisi internet ini dapat dilihat dari data Tabel 4.1 terkait jumlah tower BTS yang ada di Kabupaten Boyolali artinya secara koneksi Kabupaten Boyolali tidak terlalu sulit sehingga persepsi kemudahan Cyber Extension cukup baik. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung pengaksesan

commit to user

Cyber Extension seperti PC/Laptop, Modem, dan Jaringan Wifi di beberapa kecamatan, Cyber Extension juga bisa diakses melalui gawai pribadi dan adanya beberapa kali pelatihan terkait Cyber Extesion di Kabupaten Boyolali membuat Cyber Extension tidak memberikan kesulitan.

e. Hipotesis 5 :persepsi kemudahan diduga berpengaruh terhadap persepsi kegunaan

Hipotesis 5 pada penelitian ini menyatakan bahwa persepsi kemudahan diduga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kegunaan Cyber Extension. Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui P-value pada persepsi kemudahan terhadap persepsi kegunaan adalah sebesar 0,008. Nilai ini menunjukkan bahwa (p ≤ 0,05), dengan demikian hipotesis 5 diterima.

Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan dengan persepsi kegunaan. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikembangkan oleh Davis (1989) yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan suatu teknologi berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan suatu teknologi.

Fakta dilapangan juga menunjukan jika Cyber Extension mudah untuk dioperasikan sehingga Penyuluh Pertanian Lapangan Kabupaten Boyolali meyakini bahwa Cyber Extension akan berguna. Terlebih di era millenial seperti saat ini jejaring internet sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan. Kabupaten Boyolali juga telah merencanakan agenda besar sebagai Kabupaten yang sangat dekat dengan era digital dengan istilah Boyolali SmartCity. Perkembangan Boyolali SmartCity saat ini tengah melakukan penyambungan kabel-kabel optik hingga sampai ke Kecamatan.

f. Hipotesis 6 : persepsi kemudahan diduga berpengaruh signifikan terhadap sikap

Hipotesis 6 ini bertujuan untuk menguji apakah persepsi kemudahan memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap penggunaan Cyber Extension.

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.15 diketahui P-value pada persepsi kegunaan terhadap sikap adalah sebesar 0,312. Nilai ini menunjukkan bahwa (p ≥ 0,05). Dengan demikian hipotesis 6 ditolak.

commit to user

Disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan dengan sikap. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun suatu teknologi mudah namun belum tentu mempengaruhi sikap terhadap suatu teknologi. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian penelitian terdahulu Davis (1989), Kusumo (2010), dan Bhilawa (2010), yang menemukan bahwa Persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap sikap. Penelitian kali ini justru tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan dengan sikap.

Penyuluh Pertanian Lapangan Kabupaten Boyolali menganggap jika Cyber Extension mudah digunakan dan tidak membutuhkan usaha yang lebih dalam menggunakannya namun persepsi kemudahan ini tidak mempengaruhi sikap Penyuluh terhadap keberadaan Cyber Extension.

Persepsi kemudahan bukanlah penyebab mutlak sikap positif penggunaan Cyber Extension di Kabupaten Boyolali, terdapat faktor faktor lain yang menyebabkan sikap positif dari Cyber Extension. Misalnya seerti manfaat dari Cyber Extension sebagai sumber informasi, sarana diskusi, dan sarana untuk mencari materi penyuluhan.. Selama suatu teknologi memberikan manfaat maka itu yang akan diterapkan, tanpa melihat kemudahan suatu teknologi tersebut.

g. Hipotesis 7 : persepsi kegunaan diduga berpengaruh signifikan terhadap sikap

Hipotesis 7 ini bertujuan untuk menguji apakah persepsi kegunaan memiliki pengaruh terhadap sikap penggunaan Cyber Extension.

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.15 diketahui P-value pada persepsi kegunaan terhadap sikap adalah sebesar 0,015. Nilai ini menunjukkan bahwa (p ≤ 0,05). Dengan demikian hipotesis 7 diterima.

Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persepsi kegunaan dengan sikap. Hal ini menunjukan bahwa semakin beguna Cyber Extension maka sikap Penyuluh Terhadap Cyber Extension akan semakin positif juga.

Hasil penelitian mendukung teori yang dikembangkan oleh Davis (1989)

commit to user

yang menyatakan bahwa persepsi kegunaan suatu teknologi berpengaruh signifikan terhadap sikap suatu teknologi.

Penyuluh Pertanian Lapangan Kabupaten Boyolali menganggap jika Cyber Extension memiliki tingkat kegunaan yang tinggi. Cyber Extension sebagai sumber informasi pertanian kredibel untuk menyusun materi penyuluhan, bahkan menjadi garda terdepan sumber informasi penyuluhan karena didalamnya terdapat berbagai fitur seperti Kalender Tanam Terpadu, info ramalan cuaca dari BMKG, dan Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) yang berisi informasi jumlah ketenagakerjaan penyuluh, kelompok tani, dan potensi daerah di suatu tempat. Cyber Extension juga memiliki kegunaan sebagai wadah berdiskusi antar pengguna untuk sharing informasi dan permasalahan. Berdasarkan kegunaan tersebut maka Penyuluh Pertanian Lapangan Kabupaten Boyolali memiliki sikap yang positif terhadap Cyber Extension. Mereka menganggap bahwa Cyber Extension adalah kebijakan yang tepat untuk menghadapi permasalahan pertanian di era digital saat ini. Adanya Cyber Extension Penyuluh tidak harus lagi mencari memilah dan memilih materi yang ada di mesin pencari Google namun sudah bisa dengan simple mencari referensi di Cyber Extension yang lebih kredibel. Mereka juga merasa bahwa dengan adanya Cyber Extensinon Penyuluhan di masa yang akan datang akan semakin mudah dengan adanya sarana berdiskusi dengan user yang bisa saja adalah petani. Penyuluh juga berharap dapt menggunakan Cyber Extension ini sepanjang waktu dan dimanapun dapat mengakses Cyber Extension.

h. Hipotesis 8 : persepsi kegunaan diduga berpengaruh signifikan terhadap niat

Hipotesis 8 ini bertujuan untuk menguji apakah persepsi kegunaan memiliki pengaruh terhadap niat penggunaan Cyber Extension. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.15 diketahui P-value pada persepsi kegunaan terhadap niat adalah sebesar 0,009. Nilai ini menunjukkan bahwa (p ≤ 0,05). Dengan demikian hipotesis 8 diterima. Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan dengan niat. Hasil

commit to user

penelitian ini menunjukan bahwa semakin penting penggunaan Cyber Extension maka niat untuk menggunakan Cyber Extension semakin tinggi.

Begitupun sebaliknya semakin rendah tingkat kegunaan Cyber Extension maka niat Penyuluh Untuk menggunakan Cyber Extension semakin rendah pula. Hasil ini tentunya mendukung penelitian yang dikembangkan oleh Davis (1989).

Penyuluh Pertanian Lapangan Kabupaten Boyolali menganggap jika Cyber Extension memiliki tingkat kegunaan yang tinggi. Cyber Extension sebagai sumber informasi pertanian kredibel untuk menyusun materi penyuluhan, bahkan menjadi garda terdepan sumber informasi penyuluhan karena didalamnya terdapat berbagai fitur seperti Kalender Tanam Terpadu dan Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) yang berisi informasi jumlah ketenagakerjaan penyuluh, kelompok tani, dan potensi daerah di suatu tempat. Cyber Extension juga memiliki kegunaan sebagai wadah berdiskusi antar pengguna untuk saling bertanya jawab dengan pengguna ditempat berbeda untuk saling sharing informasi dan permasalahan. berdasarkan kegunaan yang ditawarkan maka Penyuluh Pertanian Lapangan Kabupaten Boyolali berniat untuk mengadopsi Cyber Extension kedepan. Terlebih dengan era digital seperti saat ini dimana arus informasi berjalan begitu cepat, maka Cyber Extension merupakan solusi yang tepat untuk menjaga eksistensi Penyuluhan Pertanian. Penyuluh Pertanian Kabupaten Boyolali berharap Cyber Extension terus dapat digunakan karena dapat membantu mempermudah pekerjaan penyuluh dalam penyampaian informasi. Penyuluh juga berharap dapat menggunakan Cyber Extesion dimanapun dan kapanpun agar ketika terdapat permasalahan yang terjadi di Petani dapat mencari referensi secara langsung solusi atas permasalahan yang dihadapi.

i. Hipotesis 9 : sikap diduga berpengaruh signifikan terhadap niat

Hipotesis 9 ini bertujuan untuk menguji apakah sikap memiliki pengaruh terhadap adopsi penggunaan Cyber Extension. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.15 diketahui P-value pada sikap terhadap niat

commit to user

adalah sebesar 0,000. Nilai ini menunjukkan bahwa (p ≤ 0,05). Dengan demikian hipotesis 9 diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sikap dengan niat. Hasil penelitian ini menunjukan antara persepsi kemudahan dengan niat penggunaan Cyber Extension. Hal ini menunjukan bahwa semakin positif positif sikap penyuluh maka adopsi Cyber Extension semakin tinggi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Gardner dan Amoroso (2004) yang menyatakan bahwa jika sikap menunjukan hasil yang posistif maka akan berpengaruh kuat terhadap niat menggunakan suatu teknologi. Menurut Davis (1989) menyatakan perilaku seseorang merupakan realisasi dari kemauan atau niat seseorang untuk berperilaku.

Penyuluh Pertanian Kabupaten Boyolali memiliki sikap bahwa menggunakan Cyber Extension merupakan suatu tindakan yang positif untuk mendukung kegiatan penyuluhan, solusi yang tepat, ide yang bagus dan upaya efektif untuk digunakan di era sekarang dan dimasa yang akan datang dan berniat menggunakan Cyber Extension secara terus menerus.

Niat menggunakan Cyber Extension muncul dari sikap positif terhadap program tersebut yang memberikan berbagai manfaat untuk membantu proses penyuluhan pertanian di Kabupaten Boyolali. Hal ini juga didukung adanya kewajiban dari kebijakan Dinas Pertanian untuk mengupload minimal 8 materi ke dalam website Cyber Extension dalam jangka waktu satu tahun.

j. Hipotesis 10 : niat diduga berpengaruh signifikan terhadap adopsi Hipotesis 10 ini bertujuan untuk menguji apakah niat memiliki pengaruh terhadap adopsi penggunaan Cyber Extension. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.15 diketahui P-value pada niat terhadap adopsi adalah sebesar 0,000. Nilai ini menunjukkan bahwa (p ≤ 0,05), dengan demikian hipotesis 10 diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara niat dengan adopsi.

Terdapat pengaruh yang signifikan antara niat menggunakan dengan adopsi Cyber Extension. Walaupun hasil penelitian menunjukan hasil yang

commit to user

signifikan, di lapangan masih belum teradopsi dengan sempurna terutama pemanfaatan Cyber Extension untuk berdiskusi dengan petani. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor seperti tidak adanya pertanggungjawaban atau konsekuensi apabila tidak mengadopsi Cyber Extension, tidak adanya kewajiban bagi penyuluh swadaya untuk mengakses Cyber Extebsion, Belum adanya sosialisasi kepada petani sehingga penggunaan Cyber Extension di kalangan petani masih sangat minim sehingga penyuluhan konvensional belum ditinggalkan, serta sulitnya melakukan/membuat materi penyuluhan kemudian menguploadnya di Website Cyber Extension.

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 27-37)

Dokumen terkait