• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4 Metode Analisis

3.4.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Uji hipotesis terhadap penelitian ini dengan menggunakan Analisis Regresi Berganda. Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011). Analisis regresi berganda yang dilakukan dalam penelitian menggunakan metode enter dengan model sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2 X2 + β3 X3 ++ β4 X4 + β5 X5 + e ..…… (1)

Dimana :

Y : Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

α : Koefisien Konstanta

β1- β5 : Koefisien Regresi

X1 : Keefektifan Pengendalian Internal X2 : Kesesuaian Kompensasi

X3 : Asimetri Informasi

X4 : Ketaatan Aturan Akuntansi X5 : Moralitas Manajemen E : Error

3.4.4.1 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2011) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adjusted R Squared (R2) adalah koefisien determinasi yaitu koefisien yang menjelaskan seberapa besar proporsi variasi dalam dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel - variabel independen secara bersama-sama. Nilai R2 koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1. Nilai R2 sama dengan nol (R2 = 0) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Bila R2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R2 semakin kecil mendekati 0 menunjukkan semakin kecil pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.4.4.2 Uji Partial (t – test)

Uji t-test merupakan uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis. Alasan penggunaan uji t-test karena diasumsikan data akan terdistribusikan normal, karena data yang digunakan secara keseluruhan pada tiap hipotesis dan akan dilihat apakah memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Tujuan uji ini untuk mengetahui t-test for equality means tiap pimpinan apakah sama atau berbeda, dengan ketentuan keputusan sebagai berikut:

2. Jika probabilitas < 0.5 maka H0 ditolak. 3.4.4.3 Uji Simultan (f-test)

Menurut Ghozali (2011) pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen Keefektifan Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, Asimetri Informasi, Ketaatan Aturan Akuntansi, Moralitas Manajemen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen kecenderungan kecurangan akuntansi secara signifikan. Bentuk pengujiannya:

1. Ho : variabel Keefektifan Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, Asimetri Informasi, Ketaatan Aturan Akuntansi, Moralitas Manajemen bersama–sama (simultan) tidak mempunyai pengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

2. Ha : variabel Keefektifan Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, Asimetri Informasi,Ketaatan Aturan Akuntansi, Moralitas Manajemen bersama–sama (simultan) mempunyai pengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Pengujian dilakukan menggunakan uji – f dengan tingkat

pengujian pada α = 5% derajat kebebasan (degree of freedom). Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Ho diterima jika F hitung < F tabel 2. Ha diterima jika F hitung > F tabel

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi dari variabel keefektifaan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, ketaatan aturan akuntansi, moralitas manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh data berikut.

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Keefektifan Pengendalian Internal 35 6.00 13.00 19.00 16.4000 1.37627 Kesesuaian Kompensasi 35 7.00 13.00 20.00 16.1429 1.53667 Asimetri Informasi 35 8.00 12.00 20.00 16.3429 2.15492 Ketaatan Aturan Akuntansi 35 8.00 12.00 20.00 16.2857 1.99369 Moralitas Manajemen 35 8.00 12.00 20.00 16.1429 1.59305 Kecenderungan Kecurangan Akuntansi 35 12.00 18.00 30.00 24.5429 2.38059 Valid N (listwise) 35

Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui Keefektifan Pengendalian Internal memiliki nilai minimum adalah 13 sedangkan nilai maksimumnya adalah 20. Rata-rata (mean) adalah 16.4000 dan standar deviasinya sebesar 1.37627.

Variabel Kesesuaian Kompensasi memiliki nilai minimum yaitu 13.00 sedangkan nilai maksimumnya adalah 20.00. Rata-rata (mean) adalah 16.1429 dan standar deviasinya sebesar 1.53667.

Variabel Asimetri Informasi memiliki nilai minimum yaitu 12.00 sedangkan nilai maksimumnya adalah 20.00. Rata-rata (mean) adalah 16.3429 dan standar deviasinya sebesar 2.15492.

Variabel Ketaatan Aturan Akuntansi memiliki nilai minimum yaitu 12.00 sedangkan nilai maksimumnya adalah 20.00. Rata-rata (mean) adalah 16.2857 dan standar deviasinya sebesar 1.99369.

Variabel Moralitas Manajemen memiliki nilai minimum yaitu 12.00 sedangkan nilai maksimumnya adalah 20.00. Rata-rata (mean) adalah 16.1429 dan standar deviasinya sebesar 1.59305.

Variabel Kecenderungan Kecurangan Akuntansi memiliki nilai minimum yaitu 18.00 sedangkan nilai maksimumnya adalah 30.00. Rata-rata (mean) adalah 24.5429 dan standar deviasinya sebesar 2.38059.

4.2 Uji Kualitas Data 4.2.1. Uji Validitas

Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini pembagian kuesioner melibatkan 35 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pernyataan dari variabel keefektifaan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi,

asimetri informasi, moralitas manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi.

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang mendapat nilai lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.283. Nilai r tabel dilihat berdasarkan jumlah sampel yang digunakan yaitu 35. Berikut hasil uji validitas untuk masing-masing variabel dalam model penelitian ini.

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Keefektifan Pengendalian Internal

Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS

Berdasarkan hasil Tabel 4.3, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel keefektifan pengendalian internal lebih besar dari nilai r tabel 0.283 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner keefektifan pengendalian internal valid.

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kesesuaian Kompensasi Pernyataan Nilai r hitung Nilai r valid Kesimpulan

P1 0.527 0.283 Valid P2 0.384 0.283 Valid P3 0.761 0.283 Valid P4 0.835 0.283 Valid P5 0.726 0.283 Valid P6 0.757 0.283 Valid

Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS

Pernyataan Nilai r hitung Nilai r valid Kesimpulan

P1 0.773 0.283 Valid

P2 0.376 0.283 Valid

P3 0.576 0.283 Valid

P4 0.584 0.283 Valid

Berdasarkan hasil Tabel 4.3, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel kesesuaian kompensasi lebih besar dari nilai r tabel 0.283 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner kesesuaian kompensasivalid.

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Asimetri Informasi Pernyataan Nilai r hitung Nilai r valid Kesimpulan

P1 0.687 0.283 Valid P2 0.729 0.283 Valid P3 0.798 0.283 Valid P4 0.586 0.283 Valid P5 0.365 0.283 Valid P6 0.556 0.283 Valid P7 0.434 0.283 Valid

Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS

Berdasarkan hasil Tabel 4.4, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel asimetri informasi lebih besar dari nilai r tabel 0.283 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner asimetri informasi valid.

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Ketaatan Aturan Akuntansi Pernyataan Nilai r hitung Nilai r valid Kesimpulan

P1 0.544 0.283 Valid P2 0.666 0.283 Valid P3 0.776 0.283 Valid P4 0.709 0.283 Valid P5 0.641 0.283 Valid P6 0.62 0.283 Valid P7 0.476 0.283 Valid

Berdasarkan hasil Tabel 4.5, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel ketaatan aturan akuntansi lebih besar dari nilai r tabel 0.244 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner ketaatan aturan akuntansi valid.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Moralitas Manajemen Pernyataan Nilai r hitung Nilai r valid Kesimpulan

P1 0.463 0.283 Valid P2 0.538 0.283 Valid P3 0.384 0.283 Valid P4 0.324 0.283 Valid P5 0.639 0.283 Valid P6 0.425 0.283 Valid

Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS

Berdasarkan hasil Tabel 4.6, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel moralitas manajemen lebih besar dari nilai r tabel 0.283 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner moralitas manajemenvalid.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pernyataan Nilai r hitung Nilai r valid Kesimpulan

P1 0.558 0.283 Valid

P2 0.66 0.283 Valid

P3 0.679 0.283 Valid

P4 0.369 0.283 Valid

P5 0.722 0.283 Valid

Berdasarkan hasil Tabel 4.7, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel kecenderungan kecurangan akuntansi lebih besar dari nilai r tabel 0.283 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner kecenderungan kecurangan akuntansivalid.

Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.2 hingga 4.7 terhadap pernyataan-pernyataan pada variabel keefektifaan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi, moralitas manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi telah terbukti secara statistik bahwa seluruh pernyataan bersifat valid.

4.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pernyataan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas. Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pernyataanyang valid.

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai Cronbach

Alpha Reliabel Kesimpulan Keefektifan Pengendalian

Internal 0.918 0.6 Reliabel

Kesesuaian Kompensasi 0.917 0.6 Reliabel Asimetri Informasi 0.786 0.6 Reliabel Ketaatan Aturan Akuntansi 0.855 0.6 Reliabel Moralitas Manajemen 0.731 0.6 Reliabel Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi 0.872 0.6 Reliabel

Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa semua nilai cronbach alpha pada masing-masing variabel lebih besar dari 0.6. Diketahui bahwa

kuesioner dari variabel keefektifaan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi, moralitas manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi bersifat reliabel, karena nilai cronbach alpha lebih besar dari 0.6. Untuk itu semua variabel bersifat reliabel.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada dalam penelitian ini dan menentukan model analisis yang paling tepat digunakan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :

4.3.1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hasil analisis grafik dilihat melalui penyebaran pada sumbu diagonal P-Plot atau dengan melihat grafik histogram.

Grafik Normal P-Plot

Grafik Histogram

Gambar 4.2

Dengan melihat tampilan grafik p-plot dapat dilihat titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal, serta arah penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Grafik histogram diatas memberikan pola distribusi yang normal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Untuk mendukung hasil uji grafik penulis juga melakukan uji Kolmogrov- Smirnov. Suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal jika data tersebut tingkat

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 35

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.19724973

Most Extreme Differences Absolute .114

Positive .114

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z .677

Asymp. Sig. (2-tailed) .749

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.749 lebih besar dari 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data yang diuji dalam penelitian ini berdistribusi normal.

4.3.2. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Berikut hasil uji multikolinearitas terhadap model dalam penelitian ini.

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Keefektifan Pengendalian Internal 0.843 1.187

Kesesuaian Kompensasi 0.597 1.675

Asimetri Informasi 0.655 1.527

Ketaatan Aturan Akuntansi 0.692 1.445 Moralitas Manajemen 0.834 1.199 Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS

Hasil uji multikolinearitas dari masing-masing variabel independen menunjukan nilai Variance Inflation Factor (VIF) memiliki nilai tidak lebih dari 10, begitu juga apabila ditinjau dari nilai Tolenrace memiliki nilai tidak kurang dari 0.1. Jadi dapat dikatakan bahwa masing-masing dari variabel independen terbebas dari multikolinearitas dalam model regresi. 4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homoskodesitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Uji ini dilakukan dengan menggunakan analisis grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel ZPRED dengan residualnya SRESID. Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot dengan ketentuan:

1. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka menunjukkan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat di simpulkanbahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi.

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .805 2.051 .392 .698 Keefektifan Pengendalian Internal .065 .102 .124 .637 .529 Kesesuaian Kompensasi .048 .108 .102 .439 .664 Asimetri Informasi .021 .074 .064 .292 .773

Ketaatan Aturan Akuntansi -.025 .077 -.071 -.328 .745

Moralitas Manajemen -.101 .088 -.224 -1.142 .263

a. Dependent Variable: Abs_res

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen absolut. Hal ini dapat terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 0.05 atau 5%. Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas

4.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh keefektifaan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, ketaatan aturan akuntansi, moralitas manajemen terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.917 4.056 .473 .640 Keefektifan Pengendalian Internal .051 .201 .029 .252 .803 Kesesuaian Kompensasi .486 .214 .313 2.269 .031 Asimetri Informasi .565 .146 .512 3.878 .001

Ketaatan Aturan Akuntansi -.139 .153 -.116 -.907 .372

Moralitas Manajemen .432 .175 .289 2.475 .019

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui persamaan regresi linier bergandanya, yaitu :

�= 1.917 + 0.051�1+ 0.486�2+ 0,565�3−0,139�4+ 0,432�5 + �

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 1.917 menunjukkan nilai kosntan, dimana jika nilai variabel independen sama dengan nol, maka variabel kecenderungan kecurangan akuntansi (Y) sama dengan 1.496.

2. Koefisien X1(b1) = 0.051, menunjukkan bahwa variabel keefektifan pengendalian internal (X1) berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi(Y). Artinya jika variabel keefektifan pengendalian internal ditingkatkan maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.051.

3. Koefisien X2(b2) = 0.486, menunjukkan bahwa variabel kesesuaian kompensasi (X2) berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (Y). Artinya jika variabel kesesuaian kompensasi ditingkatkan maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.486.

4. Koefisien X3(b3) = 0.565, menunjukkan bahwa variabel asimetri informasi (X3) berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (Y). Artinya jika variabel ditingkatkan maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.565.

5. Koefisien X4(b4) = -0.139, menunjukkan bahwa variabel ketaatan aturan akuntansi (X4) berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi(Y). Artinya jika variabel ketaatan aturan akuntansi ditingkatkan maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar -0.139.

6. Koefisien X5(b5) = 0.431, menunjukkan bahwa variabel moralitas manajemen (X5) berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (Y). Artinya jika variabel moralitas manajemen ditingkatkan maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0470.

7. Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu. 4.5. Pengujian Hipotesis

Pada pengujian hipotesis, akan dilakukan analisis koefisien determinasi dan uji signifikansi koefisien regresi parsial (uji t).

4.5.1. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (�2) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Nilai koefsien determinasi �2 yang kecil (mendekati nol) berati kemampuan variabel-variabel tak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi variabel-variabel tak bebas amat terbatas. Nilai koefisien determinasi �2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel bebas.

Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .818a .669 .612 1.48196

Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.13, nilai koefisien determinasi �2 terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar �2 = 0.669. Nilai tersebut berarti keefektifaan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, ketaatan aturan akuntansi dan moralitas manajemen secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 66,9%, sisanya sebesar 33,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian.

4.5.2. Uji Parsial (Uji T)

Uji parsial merupakan suatu uji untuk menguji apakah nilai dari koefisien regresi parsial secara individu bernilai nol atau tidak. Cara pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas � atau Sig. dengan nilai tingkat signifikansi, yakni �. Jika nilai sig. ≥ tingkat signifikansi yang digunakan, dalam penelitian ini �= 5%, maka nilai koefisien regresi parsial �� = 0. Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel kecenderungan kecurangan akuntansi tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5%. Namun jika nilai sig. < tingkat signifikansi yang digunakan, maka nilai koefisien regresi parsial

�� ≠0. Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel kecenderungan kecurangan akuntansi signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5%.

Tabel 4.14 Uji Parsial (Uji T)

Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.14, hasil uji parsial menyatakan bahwa kesesuaian kompensasi, asimetri informasi dan moralitas manajemen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Berpengaruh positif dapat dilihat dari koefisien beta unstandardized coefficient variabel yang bernilai positif, sementara untuk melihat signifikansi dapat dilihat dengan membandingkan nilai signifikansi dengan 0.05, apabila nilai signifikansi < 0.05 maka variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan pada variabel dependen.

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.917 4.056 .473 .640 Keefektifan Pengendalian Internal .051 .201 .029 .252 .803 Kesesuaian Kompensasi .486 .214 .313 2.269 .031 Asimetri Informasi .565 .146 .512 3.878 .001

Ketaatan Aturan Akuntansi -.139 .153 -.116 -.907 .372

Moralitas Manajemen .432 .175 .289 2.475 .019

Variabel keefektifan pengendalian dan ketaatan aturan akuntansi tidak berpengaruh secara parsial terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05.

4.5.3 Uji Simultan (f-test)

Uji yang menunjukkan apakah semua variabel keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, ketaatan aturan akuntansi dan moralitas manajemen secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen kecenderungan kecurangan akuntansi. Penerimaan atau penolakan hipotesis dalam suatu penelitian dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansi f statistik > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikansi f statistik < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.

Tabel 4.15 Uji Simultan (f-test)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 233.609 3 77.870 10.824 .000a

Residual 273.367 38 7.194

Total 506.976 41

a. Predictors: (Constant), Perceived Usefulness, Kualitas Informasi, Kualitas Sistem Informasi

b. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna Sistem Informasi

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan siginifkan antara keefektifaan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, ketaatan aturan akuntansi dan moralitas manajemen secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari 0.05.

4.6. Pembahasan Hasil Pengujian

4.6.1. Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal TerhadapKecenderungan Kecurangan Akuntansi

Berdasarkan hasil uji hipotesis maka disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keefektifan pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi (2011) yang menyatakan bahwa keefektifan pengendalian internaltidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

4.6.2. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Berdasarkan hasil uji hipotesis maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dansignifikan antara kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusuma Astuti (2012), yang menunjukkan bahwa hasil penelitian secara parsial

variabel kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

4.6.3. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Berdasarkan hasil uji hipotesis maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara asimetri informasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Petra (2013) yang menyatakan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

4.6.4. Pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Berdasarkan hasil uji hipotesis maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan antara ketaatan aturan akuntansi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik.

Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Rahmawati (2012) yang menyatakan bahwa ketaatan aturan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

4.6.5. Pengaruh Moralitas Manajemen Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Berdasarkan hasil uji hipotesis maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara moralitas manajemen terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik.

Hasil inisejalan dengan penelitian Kusuma (2012) yang menyatakan bahwa moralitas manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

4.6.6. Pengaruh Keefektifaan Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, Asimetri Informasi, Ketaatan Aturan Akuntansi dan Moralitas Manajemen Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Berdasarkan hasil uji hipotesis maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keefektifaan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, asimetri informasi, ketaatan aturan akuntansi dan moralitas manajemen terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian ini, maka penulis dapat membuat beberapa kesimpulan mengenai pengaruh faktor internal dan moralitas manajemen terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara keefektifan pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik. Artinya yaitu jika keefektifan pengendalian internal ditingkatkan maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.051. Berdasarkan hasil ini maka H1 ditolak.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kesesuaian kompensasi dengan kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik.. Yaitu jika kesesuaian kompensasi ditingkatkan maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.486. Berdasarkan hasil ini maka H2 diterima.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara asimetri informasi dengan kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik.. Yaitu jika asimetri informasi ditingkatkan maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.565. Berdasarkan hasil ini maka H3 diterima.

4. Terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan antara ketaatan aturan akuntansi dengaan kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik. Yaitu jika ketaatan aturan akuntansi ditingkatkan maka akan mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.139. Berdasarkan hasil ini maka H4 ditolak.

5. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara moralitas manajemen dengan kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik.. Yaitu jika moralitas manajemen ditingkatkan maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.432. Berdasarkan hasil ini maka H5 diterima.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran yang dapat dijadikan masukan sebagai berikut:

1. Kesesuaian kompensasi dan asimetri informasi secara statistik terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada PT. Pelindo 1 Sumatera Utara. Maka dari itu, diharapkan agar kompensasi yang diberikan seadanya saja, serta informasi yang dimiliki oleh pihak agen agar sepenuhnya juga diketahui oleh prinsipal, hal ini bisa jadi dapat menekan kecenderungan atas adanya kecurangan akuntansi yang dilakukan oleh pihak yang memiliki wewenang dan

Dokumen terkait