BAB IV HASIL PENELITIAN
4.2 Uji Hipotesis Penelitian
Dari uji korelasi yang dilakukan, peneliti menggunakan Product Moment dari
Pearson dan diketahui hasil dari tabel 4.4 berikut ini, dapat diketahui bahwa tidak adanya hubungan signifikan antara motivasi berprestasi dengan persepsi pengembangan karir karena p < 0,01 (nilai p = 0,009).
Tabel 4.4 Uji Korelasi
MOTIVASI PERSEPSI
MOTIVASI Pearson Correlation 1 ,260(**)
Sig. (2-tailed) . ,009
N 101 101
PERSEPSI Pearson Correlation ,260(**) 1
Sig. (2-tailed) ,009 .
N 101 101
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Selanjutnya, pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hubungan antar masing-masing IV terhadap DV. Dalam penelitian ini, analisis
data dilakukan dengan teknik uji regresi menggunakan SPSS versi 11,5
Untuk mengetahui koefisiensi variabel ke-8 IV terhadap DV, peneliti
menggunakan teknik uji regresi dengan menggunakan SPSS 11,5. berikut ini adalah
59 Tabel 4.5
Koefisien Analisis Regresi ke-8 IV
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 152.498 31.782 4.798 .000 Pengalaman -.668 1.623 -.078 -.411 .682 Kebiasaan 1.190 1.432 .179 .831 .408 Harapan -.096 .948 -.026 -.101 .920 Keinginan .205 .541 .096 .379 .705 Motivasi 4.148 4.184 .133 .991 .324 JK -6.661 6.657 -.121 -1.001 .320 Usia -3.899 7.311 -.066 -.533 .595 Pendidikan -1.362 6.582 -.024 -.207 .837
a. Dependent Variable: Motivasi berprestasi
Berdasarkan tabel 4.5 persamaan regresi berdasarkan nilai B yaitu:
Motivasi berprestasi =
152, 498 - 0, 0668 Pengalaman + 1, 190 kebiasaan - 0, 096 Harapan + 0, 205
keinginan + 4,148 motivasi – 6,661 Jenis kelamin – 3,899 Usia - 1,362 pendidikan Dari persamaan regresi tersebut, bisa dibuat prediksi tentang berapa harga DV
60 pengalaman Harapan keinginan Motivasi Jenis kelamin Usia -0,668 kebiasaan 1,190 -0,096 4,148 0.205 -6.661 Motivasi berprestasi -3.899 -1,362 Latar belakang pendidikan
Berikut ini nilai koefisiensi regresi dari ke-8 IV yang diperoleh nilai beta pada
masing-masing variabel penelitian :
Skema 4.5.1
Koefisiensi Regresi terhadap motivasi berprestasi
Berdasarkan pada tabel 4.5 diperoleh hasil pada masing-masing variabel IV
terhadap motivasi berprestasi, sebagai berikut:
Keterangan:
61
1. Pada variabel pengalaman diperoleh koefisien nilai B = -0,668 sehingga
diperoleh variabel pengalaman memiliki nilai negatif terhadap motivasi
berprestasi, dengan kriteria tidak signifikan karena p pada tabel signifikansi
sebesar 0,682 dimana p > 0,05.
2. Pada variabel kebiasaan diperoleh koefisien nilai B = 1,190 sehingga diperoleh
kebiasaan memiliki nilai positif terhadap motivasi berprestasi, dengan kriteria
tidak signifikan karena p pada tabel signifikansi sebesar 0, 408 dimana p >
0,05.
3. Pada variabel harapan diperoleh koefisien nilai B = 0,096 sehingga diperoleh
variabel harapan memiliki nilai positif terhadap motivasi berprestasi, dengan
kriteria tidak signifikan karena p pada tabel signifikansi sebesar 0, 920
dimana p > 0,05.
4. Pada variabel keinginan diperoleh koefisien nilai B = 0,025 sehingga diperoleh
variabel keinginan memiliki nilai positif terhadap motivasi berprestasi, dengan
kriteria tidak signifikan karena p pada tabel signifikansi sebesar 0,705 dimana
p > 0,05.
5. Pada variabel motivasi diperoleh koefisien nilai B = 4,148 sehingga diperoleh
variabel motivasi memiliki nilai positif terhadap motivasi berprestasi, dengan
kriteria signifikan karena p pada tabel signifikansi sebesar 0,324 dimana p >
0,05.
6. Pada variabel jenis kelamin diperoleh koefisien nilai B = -6,661 sehingga
diperoleh variabel jenis kelamin memiliki nilai negatif terhadap motivasi
berprestasi dengan kriteria tidak signifikan karena p pada tabel signifikansi
62
7. Pada variabel usia diperoleh koefisien nilai B = -3,899 sehingga diperoleh
variabel usia memiliki nilai negatif terhadap motivasi berprestasi, dengan
kriteria tidak signifikan karena p pada tabel signifikansi sebesar 0,595 dimana
p > 0,05.
8. Pada variabel latar belakang pendidikan diperoleh nilai B = -1,362 sehingga
diperoleh variabel latar belakang pendidikan memiliki nilai negatif terhadap
motivasi berprestasi , dengan kriteria tidak signifikan karena nilai p pada tabel
signifikansi sebesar 0, 837 dimana p > 0,05.
Sesuai tabel 4.5 juga dapat diketahui signifikan tidaknya masing-masing IV
terhadap DV, hal ini untuk menjawab berbagai hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
4.2.1 Uji Hipotesis 1
Uji hipotesis 1 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah variabel
pengalaman memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi
mahasiswa kelas karyawan STIE Ahmad Dahlan. Pada tabel 4.5. diketahui nilai p
untuk pengalaman= 0,682 Karena p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
pengalaman tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi
mahasiswa kelas karyawan STIE Ahmad Dahlan Jakarta
4.2.2 Uji Hipotesis 2
Uji hipotesis 2 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah
variabel kebiasaan (habitual) memiliki hubungan signifikan dengan motivasi berprestasi mahasiswa kelas karyawan STIE Ahmad Dahlan Jakarta. Pada tabel 4.5.
63
diketahui nilai p untuk kebiasaan (habitual) = 0,408 Karena p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kebiasaan (habitual) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa kelas karyawan STIE Ahmad Dahlan Jakarta
4.2.3 Uji Hipotesis 3
Uji hipotesis 3 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah
harapan (expectation) memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi mahasiswa kelas karyawan STIE Ahmad Dahlan. Pada tabel 4.5. diketahui nilai p
untuk harapan = 0,920. Karena p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa harapan
tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi mahasiswa
kelas karyawan STIE Ahmad Dahlan Jakarta.
4.2.4 Uji Hipotesis 4
Uji hipotesis 4 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah
keinginan memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi mahasiswa
kelas karyawan STIE Ahmad Dahlan Jakarta. Pada tabel 4.5. diketahui nilai p untuk
keinginan = 0,705. Karena p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa keinginan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi mahasiswa kelas
karyawan STIE Ahmad Dahlan Jakarta.
4.2.5 Uji Hipotesis 5
Uji hipotesis 5 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah
64
4.5. diketahui nilai p motivasi = 0,324. Karena p > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap motivasi
berprestasi mahasiswa kelas karyawan STIE Ahmad Dahlan Jakarta.
4.2.6 Uji Hipotesis 6
Uji hipotesis 6 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah jenis
kelamin memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi. Pada tabel
4.5. diketahui nilai p untuk jenis kelamin = 0,320. Karena p > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
motivasi berprestasi mahasiswa kelas karyawan STIE Ahmad Dahlan Jakarta.
4.2.7 Uji Hipotesis 7
Uji hipotesis 7 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah usia
memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi. Pada tabel 4.5
diketahui nilai p untuk usia = 0,595. Karena p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
usia tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi mahasiswa
kelas karyawan STIE Ahmad Dahlan Jakarta.
4.2.8 Uji Hipotesis 8
Uji hipotesis 8 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan: apakah latar
belakang pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi.
65
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi mahasiswa kelas karyawan
STIE Ahmad Dahlan Jakarta.