• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASANNYA

B. Penemuan dan Pembahasan

3. Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Hipotesis I

Hipotesis I menguji pengaruh pendapatan terhadap pajak baik secara langsung maupun tidak langsung melalui laba sebagai variabel intervening. Pengujian hipotesis satu dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan analisis jalur (path analysis) melalui uji koefisien determinasi, uji statistik F, dan uji statistik t. Hasil hipotesis I

Model Summary .801a .641 .632 8852359.080 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), pendapatan

a.

dapat dilihat pada tabel 4.14; tabel 4.15; tabel 4.16; tabel 4.17 dan tabel 4.18 di bawah ini.

Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis I Pendapatan terhadap Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, angka R square adalah 0,641 (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0,801 x 0,801 = 0,641). R square bisa disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 64,1% laba dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan. Sedangkan sisanya (100% - 64,1% = 35,9%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Karena R square tersebut diatas 0,05, maka hubungan kedua variabel tersebut kuat. Dengan demikian, R square yang besar berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat luas.

Coefficientsa -45291.8 1783383 -.025 .980 .225 .027 .801 8.242 .000 (Constant) pendapatan Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: laba a.

Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis I Pendapatan terhadap Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.15 di atas dapat dibuat persamaan pertama untuk menghitung koefisien jalur, yaitu dengan persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

Laba = b1 pendapatan + e1……….(1)

Laba = 0, 801 pendapatan + 0,129

Laba = (1-0,641)2 = (0,359)2 = 0,129

Koefisien standardized beta pendapatan pada persamaan (1) positif sebesar 0,610 dan signifikan (p 0,05) yaitu 0,00; yang berarti pendapatan dapat mempengaruhi laba. Nilai koefisien standardized beta 0,801 merupakan nilai path atau jalur p1.

Model Summary .984a .967 .966 836705.824 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), laba, pendapatan

a. ANOVAb 7.7E+014 2 3.846E+014 549.427 .000a 2.6E+013 37 7.001E+011 8.0E+014 39 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), laba, pendapatan a.

Dependent Variable: pajak b.

Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis I

Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, angka adjusted R square adalah 0,966. artinya, kemampuan variabel pendapatan dan laba dalam menjelaskan variabel pajak sebesar 96,6% sedangkan sisanya (100%-96,6% = 3,4%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Karena angka R square tersebut di atas 0,5; maka hubungan kedua variabel tersebut kuat.

Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis I

Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel Intervening

Coefficientsa -94953.4 168563.0 -.563 .577 -.003 .004 -.032 -.648 .521 .312 .015 1.009 20.370 .000 (Constant) pendapatan laba Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: pajak a.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Stasistik F)

Berdasarkan hasil uji anova atau F test, didapat F hitung adalah 549,427 dengan tingkat signifikansi 0,000. karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05; maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi pajak. Atau bisa dikatakan, pendapatan dan laba secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap pajak.

Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis I

Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.18 di atas, koefisien jalur dihitung dengan membuat persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini persamaan keduanya adalah sebagai berikut:

Pajak = b1 pendapatan + b2 laba + e2……….(2)

Pajak = 0,032 pendapatan + 1,009 laba + 0,001

Nilai koefisien standardized beta pendapatan pada persamaan (2) sebesar 0,032 dan laba pada persamaan (2) sebesar 1,009 dengan tingkat signifikan masing-masing 0,521 dan 0,000. Nilai koefisien standardized beta 0,032 merupakan jalur nilai path jalur p3 dan nilai koefisien standardized beta 1,009 merupakan nilai path jalur p2.

Gambar 4.7 Hasil Path Analysis

Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel Intervening e1= 0,129 0,801 p1 p2 1,009 P3 0,032 e2= 0,001 L a b a pendapatan P a j a k

Berdasarkan hasil path analysis (analisis jalur) dan gambar 4.7 dan tabel 4.18 menunjukan bahwa pengaruh langsung pendapatan terhadap pajak bernilai positif 0,032 dan tidak signifikan sebesar 0,521 (di atas 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan tidak berpengaruh langsung terhadap pajak. Sementara pengaruh tidak langsung antara pendapatan terhadap pajak melalui laba sebagai variabel intervening menunjukan pengaruh yang signifikan di bawah 0,05 yaitu 0,000.

Total pengaruh pendapatan terhadap pajak sebagai berikut:

Pengaruh langsung pendapatan ke pajak (p3) = 0,032 Pengaruh tidak langsung pendapatan ke pajak (p1 x p2) = 0,808 Total pengaruh korelasi pendapatan ke pajak (p3 + (p1 x p2) = 0,840 Besarnya pengaruh tidak langsung dapat dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu (0,801 x 1,009) = 0,808 dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa koefisien pengaruh tidak langsung bernilai positif sebesar 0,808. Tetapi jika dibandingkan dengan nilai koefisien pengaruh langsung pendapatan terhadap pajak sebesar 0,032 lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung yang sebesar 0,808.

Hasil path analysis pada uji hipotesis I menunjukan tidak ada pengaruh secara langsung pendapatan terhadap pajak dengan laba sebagai variabel intervening. Tetapi hasil analisis pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel intervening ditemukan bahwa laba

benar sebagai variabel intervening. Hubungan tidak langsung ini dukung oleh bukti empiris. Hal ini dikarenakan perkalian nilai koefisien standardized beta p1 dan p2 lebih besar dibandingkan dengan nilai koefisien standardized beta p3.

Terdapat beberapa kemungkinan untuk menjelaskan hasil tersebut. Pertama, hasil model dalam penelitian ini terbukti kurang bagus, karena jika dianalisis berdasarkan perbandingan nilai R square dengan estimated error hasilnya lebih besar standar kesalahannya. Kedua, adanya kesalahan dalam struktur data dalam penelitian antara lain: (1) kemungkinan terdapat kesalahan dalam pencatatan atau penginputan data ke komputer; (2) jumlah dan karakteristik sampel yang digunakan oleh peneliti. Jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti hanya 40 perusahaan relatif kecil dan karakteristik data yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat terbatas, artinya dengan keterbatasan data untuk diolah membuat kualitasnya lebih rendah. Kondisi seperti ini menurut peneliti dikarenakan terdapat beberapa perusahaan yang tidak mencantumkan ringkasan kinerja keuangannya secara tepat waktu, sehingga hasilnya tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.

Hasil penelitian hipotesis II secara keseluruhan menunjukan bahwa pendapatan tidak dapat berpengaruh secara langsung terhadap pajak. Sedangkan laba sebagai variabel intervening mempunyai

Model Summary .649a .421 .406 11241375.8 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), beban

a.

pengaruh yang amat signifikan antara pendapatan dengan pajak. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka Ha1 diterima.

b. Hasil Uji Hipotesis II

Hipotesis II menguji pengaruh beban terhadap pajak baik secara langsung maupun tidak langsung melalui laba sebagai variabel intervening. Pengujian hipotesis satu dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan analisis jalur (path analysis) melalui uji koefisien determinasi, uji statistik F, dan uji statistik t. hasil hipotesis I dapat dilihat pada tabel 4.19; tabel 4.20; tabel 4.21; tabel 4.22 dan tabel 4.23 di bawah ini.

Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis II Beban terhadap Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.19 di atas, angka R square adalah 0,421 (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0,649 x 0,649 = 0,421). R square bisa disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 42,1% laba dapat dijelaskan oleh variabel beban. Sedangkan sisanya (100% - 42,1% = 57,9%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain

Coefficientsa 1766955 2254300 .784 .438 .229 .044 .649 5.262 .000 (Constant) beban Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: laba a.

diluar variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Karena R square tersebut cenderung kecil, maka hubungan kedua variabel tersebut lemah. Dengan demikian, R square yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Tabel 4.20 Hasil Uji Hipotesis II Beban terhadap Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.20 di atas dapat dibuat persamaan pertama untuk menghitung koefisien jalur, yaitu dengan persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

Laba = b1 beban + e1………..(1)

Laba = -0, 649 beban + 0,335

Laba = (1-0,421)2 = (0,579)2 = 0,335

Koefisien standardized beta beban pada persamaan (1) positif sebesar 0,649 dan signifikan (p 0,05) yaitu 0,00; yang berarti beban

Model Summary .984a .967 .966 837498.316 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), laba, beban

a. ANOVAb 7.7E+014 2 3.846E+014 548.353 .000a 2.6E+013 37 7.014E+011 8.0E+014 39 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), laba, beban a.

Dependent Variable: pajak b.

dapat mempengaruhi laba. Nilai koefisien standardized beta 0,649 merupakan nilai path atau jalur p4.

Tabel 4.21 Hasil Uji Hipotesis II

Beban terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 4.21 di atas, angka adjusted R square adalah 0,966. artinya, kemampuan variabel beban dan laba dalam menjelaskan variabel pajak sebesar 96,6% sedangkan sisanya (100%-96,6% = 3,4%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Karena angka R square tersebut d iatas 0,5; maka hubungan kedua variabel tersebut kuat.

Tabel 4.22 Hasil Uji Hipotesis II

Beban terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel Intervening

Coefficientsa -97622.6 169300.7 -.577 .568 -.003 .004 -.023 -.591 .558 .309 .012 .998 25.568 .000 (Constant) beban laba Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: pajak a.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Stasistik F)

Berdasarkan hasil uji anova atau F test, didapat F hitung adalah 548,353 dengan tingkat signifikansi 0,000. karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05; maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi pajak. Atau bisa dikatakan, beban dan laba secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap pajak.

Tabel 4.23 Hasil Uji Hipotesis II

Beban terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.23 di atas, koefisien jalur dihitung dengan membuat persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini persamaan keduanya adalah sebagai berikut:

Pajak = b1 beban+ b2 laba + e2……….(2)

Pajak = 0,023 beban + 0,998 laba + 0,007

Nilai koefisien standardized beta beban pada persamaan (2) sebesar 0,023 dan laba pada persamaan (2) sebesar 0,998 dengan tingkat signifikan masing-masing 0,591 dan 0,000. Nilai koefisien standardized beta 0,023 merupakan jalur nilai path jalur p6 dan nilai koefisien standardized beta 0,998 merupakan nilai path jalur p5.

Gambar 4.8 Hasil Path Analysis

Beban terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel Intervening e1= 0,335 0,649 p4 p5 0,998 P6 0,023 e2= 0,001 L a b a B e b a n P a j a k

Berdasarkan hasil path analysis (analisis jalur) dan gambar 4.7 dan tabel 4.18 menunjukan bahwa pengaruh langsung pendapatan terhadap pajak bernilai positif 0,023 dan tidak signifikan sebesar 0,591 (di atas 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa beban tidak berpengaruh langsung terhadap pajak. Sementara pengaruh tidak langsung antara beban terhadap pajak melalui laba sebagai variabel intervening menunjukan pengaruh yang signifikan di bawah 0,05 yaitu 0,000. Total pengaruh beban terhadap pajak sebagai berikut:

Pengaruh langsung beban ke pajak (p6) = 0,023 Pengaruh tidak langsung beban ke pajak (p4 x p5) = 0,648 Total pengaruh korelasi pendapatan ke pajak (p6 + (p4 x p5) = 0,671 Besarnya pengaruh tidak langsung dapat dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu (0,649 x 0,998) = 0,648 dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa koefisien pengaruh tidak langsung bernilai positif sebesar 0,648. Tetapi jika dibandingkan dengan nilai koefisien pengaruh langsung beban terhadap pajak sebesar 0,023 lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung yang sebesar 0,648.

Hasil path analysis pada uji hipotesis II menunjukan tidak ada pengaruh secara langsung beban terhadap pajak dengan laba sebagai variabel intervening. Tetapi hasil analisis pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel intervening ditemukan bahwa laba benar sebagai variabel intervening. Hubungan tidak langsung ini dukung

oleh bukti empiris. Hal ini dikarenakan perkalian nilai koefisien standardized beta p4 dan p5 lebih besar dibandingkan dengan nilai koefisien standardized beta p6.

Terdapat beberapa kemungkinan untuk menjelaskan hasil tersebut. Pertama, hasil model dalam penelitian ini terbukti kurang bagus, karena jika dianalisis berdasarkan perbandingan nilai R square dengan estimated error hasilnya lebih besar standar kesalahannya. Kedua, adanya kesalahan dalam struktur data dalam penelitian antara lain: (1) kemungkinan terdapat kesalahan dalam pencatatan atau penginputan data ke komputer; (2) jumlah dan karakteristik sampel yang digunakan oleh peneliti. Jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti hanya 40 perusahaan relatif kecil dan karakteristik data yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat terbatas, artinya dengan keterbatasan data untuk diolah membuat kualitasnya lebih rendah. Kondisi seperti ini menurut peneliti dikarenakan terdapat beberapa perusahaan yang tidak mencantumkan ringkasan kinerja keuangannya secara tepat waktu, sehingga hasilnya tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.

Hasil penelitian hipotesis II secara keseluruhan menunjukan bahwa beban tidak dapat berpengaruh secara langsung terhadap pajak. Sedangkan laba sebagai variabel intervening mempunyai pengaruh yang amat signifikan antara beban dengan pajak. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka Ha2 diterima.

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: pertama, pengaruh langsung pendapatan terhadap pajak dan pengaruh pendapatan secara tidak langsung melalui laba terhadap pajak. Kedua, pengaruh langsung beban terhadap pajak dan pengaruh tidak langsung melalui laba sebagai variabel intervening. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan dibidang perbankan yang termasuk dalam indeks LQ45. Pengujian ini menggunakan program analisa jalur (path analysis) dengan menggunakan bantuan program SPSS 15.00.

Dari hasil pengujian dan analisa terhadap data dapat disimpulkan bahwa: 1. Pendapatan berpengaruh secara tidak langsung terhadap pajak melalui laba sebagai variabel intervening dengan menunjukan hasil yang signifikan, sedangkan pendapatan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pajak.

2. Beban berpengaruh secara tidak langsung melalui pajak sebagai variabel intervening dengan menunjukkan hasil yang signifikan terhadap pajak, sedangkan beban tidak berpengaruh secara langsung terhadap pajak.

B. IMPLIKASI

Pendapatan dan beban tidak memiliki pengaruh langsung terhadap pajak, namun memiliki pengaruh secara tidak langsung melalui laba sebagai variabel intervening. Hal itu dikarenakan yang mempengaruhi besar atau kecilnya pajak ialah penghasilan netto yang diperoleh dari penghasilan bruto dikurang dengan pengurang atau biaya yang diperkenankan sesuai dengan Undang-undang PPh. Pada prinsipnya biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak. Pembebanan tersebut dapat dilakukan dalam tahun pengeluaran atau selama masa manfaat. Namun apabila terdapat kerugian pada tahun sebelumnya, maka kerugian tersebut dikompensasikan pada penghasilan netto yang diperoleh.

Daftar Pustaka

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, edisi III, Jakarta, 2005.

Hamid, Abdul. Panduan Penulisan Skripsi, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007

Kieso, Donald E.et all. “Accounting Intermediate” 10th edition, Erlangga, Jakarta, 2002.

Lubis, Irwansyah. Hukum Pajak Indonesia suatu Pengantar, YP2SDM, Jakarta, 2006.

Mauludi, Ali. Statistika 1, PT. Prima Heza Lestari, edisi 1, Jakarta, 2006.

Mustarikah, Anik. “Pengaruh Pengetahuan WP tentang Information Technology terhadap Intensitas Penggunaan Internet dalam Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu, FEIS UIN, Jakarta, 2008.

Nurhayati. Pengaruh Komitmen Profesional dan Komitmen Organisasi terhadap Intensi Keluar: Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank di DKI Jakarta). Trisakti, Jakarta, 2005.

Nur, Fitriani. Analisa Pengaruh Beban Pajak Ratio Revenge dan Rasio Likuiditas the Return on Assets, FEIS UIN, Jakarta, 2006.

Resmi, Siti. Perpajakan Teori dan Kasus, Salemba Empat, Jakarta, 2003.

Soemarso, SR. Pengantar Akuntansi. Rineka Cipta, Jakarta, 1990.

Soemantri, Hendi. Siklus Akuntansi SMK 1. Armico, Bandung, 2000 www.idx.co.id

Dokumen terkait